Next Bahas Peer to peer lending, Bahas soal Resikonya, soalnya di P2P menawarkan Return sampai 12% dan di katakan di protect Asuransi hingga 99.9%. Saya sendiri Invest di Platform Akseleran.
RD saham berbasis index ( pasif ) kek Sri kehati atau idx 30 ini RD saham yg lebih masuk akal. Karna MI tdk perlu analisa hanya ikuti acuan index, bukan "aktif" Trading mengalahkan pasar dan bolak balik ubah top holding' nah kadang klo MI nya nakal bisa aja main saham gorengan toh Top Holding itu blm tentu 100% benar dan tdk realtime karna laporan lwt FFS adalah bulan sebelum nya . Kalao RD index saham biaya lbh murah dgn System DCA nabung rutin jangka panjang sih bagus² saja !
Reksadana tu buat orang yg ga punya waktu buat trading dan kapitalnya kecil, yg tujuannya buat nyimpen duit dingin bukan buat ngegandain duit. Jual beli nya pun cepet, gausah bidding dulu.
@@Renz007iya saya dr dulu juga tetep invest di reksadana indeks daripada rds saham aktif. Dan untuk saya pribadi kenapa beli rds indeks ya karna modalnya mampu itu dengan 10rb aja bisa masuk ke saham indeks tp klo ke saham emiten satuan untuk yang blue chip saja minim modal 1 lot 400-500rban, sedangkan tujuan invest ane jangka panjang dana pensiun bukan trader scalping/swing.
- Kalau mau masuk reksadana, lebih baik pilih RDPT jenis "stabil". Hati tenang, karena 99% naik terus. - Hindari RDS. Lebih baik masuk langsung beli saham, beli saham bagus yang rajin bagi dividen.
Good Analysis. Channel ini bagus untuk mengasah kepekaan kita dalam berinvestasi di saat kondisi turun atau naik atau sideways. Sehingga tahu the best step yg harus di ambil. Thanks.
Pointnya reksadana saham itu di fee managemet yg mahal rata2 di atas 2% bahkan sampai 3,5% dari total dana kelola entah lagi cuan ataupun lagi boncos.. Contoh simpel 100juta di reksadana saham anggaplah saat ini cuannya 5% =105juta potong fee manager 3% = 3,15 juta, jadi sisa keuntungan hanya 1,85juta yg artinya return reksadana saham hanya 1,85%.. kalaupun rugi fee menager tetap di keluarkan Sedangkan di reksana lain fee managementnya rata2 di bawah 1,5% sedangkan pendapatannya tergolong stabil.. Dan kalau di luar negri reksadana ini rata2 feenya dibawah 1%.. asumsi gw mungkin karena di sana masyarakatnya udah melek investasi, jadi ilmu pengetahuan si manager dan masyarakat retail hampir seimbang beda ama di indo...
BAGUS BANGET RISETNYA KO.. thank you so much. Bisa jadi bahan komparasi untuk nawarin pengelolaan investasi scr langsung ke instrumen saham, daripada naro di Reksadana saham.. lebih managable risk, with high return.
Sy pernah kena "prank" dari sales reksadana bank X..Di saat IHSG naik terus selama 1 tahun, portofolio reksadana saya turun 20%. Waktu ditanya kenapa bisa terjadi penurunan, jawab nya adalah : manajer investasi kami masih baru. Konyol sekali. Akhirnya sy tarik saja, dan beli saham sendiri, hasilnya jauh lebih bagus. Jadi, hati-2 beli reksadana. Nanti ketemu manajer investasi konyol.
Kerjasama sama bandar sahamnya lah, bandar sell, manajer investasi buy. Harga diturunin, manajer investasi sell, bandar buy. Dibalikin lagi harga keatas sama bandar, siklus terulang 🎉
bukan cuma reksadana di Indonesia kok, mutual fund di amrik juga kasusnya sama begini juga. Malah sudah dibuktikan Warren Buffet bahwa low-cost S&P500 index fund itu outperform reksadana (mutual fund) manager investasi. S&P500 itu basically sudah otomatis memilih 500 saham US dengan performa terbaik, buat apa manager investasi milih2 saham ga jelas, trus minta komisi gede ke kita.
00:00 📊 Prinsip investasi: Low risk berarti low return, High risk berarti high return. Namun, fakta investasi reksadana di Indonesia menunjukkan low risk tetapi return juga rendah. 02:34 📈 Jenis reksadana: Pasar uang (low risk), Pendapatan tetap (medium risk), Campuran (higher risk), Saham (highest risk). 04:24 📉 Performa Reksadana saham: Dalam jangka 5 tahun, rata-rata return reksadana saham hanya sekitar 1%, bahkan lebih rendah daripada reksadana pendapatan tetap. 07:25 📊 Hubungan dengan IHSG: Performa reksadana saham sangat terkait dengan indeks IHSG. Saat IHSG naik, reksadana saham cenderung bagus, begitu pula sebaliknya. 09:04 💡 Kapan beli Reksadana saham: Jika yakin bisa prediksi trend kenaikan, bisa beli Reksadana saham. Namun, manajer investasi yang bisa consistently outperform indeks sangat jarang. 10:55 🔄 Reksadana campuran: Lebih baik saat IHSG sideways karena manajer bisa pindahkan dana ke saham saat naik dan ke obligasi saat turun. 11:48 📚 Pembelajaran lebih lanjut: Jika ingin belajar lebih tentang Reksadana, tonton video lainnya di channel ini atau belajar mengapa investor seperti Softbank pernah tertipu berkali-kali.
wah bener, pas saya main reksadana, gw ambil beberapa sampel reksadana saham. Gue sempet bingung karena dari ROI nya per periode x tahun hasilnya tidak sesignifikan reksadana obligasi. Tapi waktu itu gak sedetail overpost, just my hunch karena saya invest di saham juga jadi cukup paham bagaimana pergerakan saham 5 tahun terakhir. In short, saya akhirnya ambil obligasi untuk jangka panjang. Disclaimer, obligasi juga tetap ada risk. Jadi investasti tetap harus dengan akal dan pikiran yang sehat. Tidak asal-asalan
Warren Buffet benci reksadana, karena manajer investasi dapat uang dari hasil mengelola uang nasabah dengan performa yang biasa-biasa saja Penelitian di Amerika yaitu SPIVA (Standard and Poor Index versus Active) sendiri membuktikan Warren Buffet benar
High risk high return adalah ketika orang berinvestasi di saham/reksadana yg overvalue. Kalo pake prinsip value investing (beli saham yg wonderful company tapi harga murah) menurut LKH malah low risk high return karena company wonderful dibeli saat murah itu low risk dan berpotensi melipat gandakan uang di kemudian hari (high return)
Terimakasih untuk analisisnya dan informasi promonya koh. Dari data yang diberikan memang RD Saham tidak memberikan return yang lebih baik saat ini. Saya kurang setuju kalau pergerakan RD saham akan mengikuti ISHG. Sebab portfolio RD berbeda dengan IHSG. Mungkin boleh dibandingkan kalau IHSG untuk 15 tahun terakhir tumbuh berapa persen? Apakah konsisten dengan pertumbunhan RD Saham? Mengapa bisa demikian? Atau mungkin RD Saham index lebih dekat mengikuti acuannya? (contoh index lq 45, index Sri kehati, atau IDX30). Secara pribadi, saya lebih prefer ke RD Saham Index sebab biaya lebih murah, mirror return acuan lebih akurat dan auto koreksi kalau ada saham yang kurang bagus. Sedangkan RD Saham biasa kurang cocok sebab biaya mahal, manajer investasi juga manusia yang tidak dapat mentiming dengan tepat untuk keluar/masuk saham, sehingga return bisa berbeda dengan IHSG. CMIIW. lanjutkan konten bermanfaat, semoga suskes selalu ko.🙏
Saya pernah ikut reksadana saham, tiap hari cuma bisa mantengin grafik, naik turun naik turun untung rugi untung rugi nggak jelas, dan nggak pernah tahu dgn pasti jg di mana uang ditaruh. Krn nggak puas, akhirnya saya tarik semua dana, belajar saham sendiri selama sebulan, terus memberanikan terjun sendiri ke saham hingga 3 tahun ini. Rasanya lebih puas dan bisa belajar banyak hal dr saham, ttg perusahaan, ekonomi makro, komoditas, analisis fundamental, analisis teknikal, bandarmologi, money management, dan masih banyak lagi. 😊
@@coachgendeng7402 ya harus tahu jg itu Bang walau cuma sedikit2 dan nggak terlalu mendalami, biar nggak fomo, gampang di-fear-in, dan nyangkut di pucuk.
reksadana saham kalau di luar isinya perusahaan/saham yang dipilih yang punya probabilitas perkembangan yang bagus ( bagaimanapun analisanya ) , kalau dikita suka ada perusahaan titipan atau yang entah gimana analisanya di masukin ke portofolionya ( padahal perusahaannya bermasalah terus ) , kalau dikita saham mending di keteng sendiri aja walau lebih mahal tapi pertumbuhannya 1:1 , enggak ke tarik saham/perusahaan ampas.
setelah era corona emang cara main sahamnya beda, apalagi reksadana saham yg hanya beli saham bluechip atau perbankan. tahun kemarin IHSG cuman naik berapa persen, sangat jauh dari inflasi yg tinggi di 2022😢
Klo dari komennya agak miris juga banyak yg ga paham reksadana saham. Singkatnya reksadana saham itu memastikan bahwa terjadinya diversifikasi. Artinya ga beli saham di satu sektor aja. Kenapa? Biar kalau satu sektor itu nyungsep ya uang ente ga nyungsep. Ya tapi juga returnnya emg ga setinggi beli saham. Cuma solusinya bukan all in di satu saham blue chip juga bambang😂. Emg paling enak itu copy aja tuh reksadana yg beneran terdiversifikasi. Tapi pasti ribet karena harus terus balancinh dan gedenya ongkos retailer. Makanya ada reksadana. Minimalbiar sekali transaksi punya banyak saham meski dipajak mi yang ga ngotak😂
di Indonesia itu yg low risk high return cuma SBN. yg high risk high return cuma saham IHSG. yg low risk low return cuma deposito. sisanya itu seperti judi, nunggu jackpot aja
Justru lebih enak RD saham acuannya jelas IHSG kalo RD campuran malah ga jelas acuannya mana.. IHSG naik rd campuran kadang ga naik, IHSG turun campuran ikut turun. 😂 kalo soal naik turun ya DCA aja buat nurunin resiko .. pasar volatile jgn main lump sum 🙏 kalo beli saham langsung ribet kudu baca financial report, fundamental dll.. kalo RD saham, setidaknya yg indeks, kan tinggal amati aja situasi ekonomi dan politik secara umum . 😊
Setuju sih. Utk reksadana saham, lebih ‘aman’ beli reksadana index, setidaknya bisa terhindar dibeliin saham gorengan oleh MI nya. Selain itu juga pergerakannya bisa dipantau.
Paling bener sih klo mau mancing ikan gede itu selain butuh pancingnya jg butuh skillnya. Sama prinsipnya klo investasi ga punya skill ya dapetnya recehan. Mau duitnya doang tp ga mau capeknya ya open BO aja.
Kalau kata bennix Reksadana indeks saham itu ibarat kapal induk atau kapal Fery yang buat mudik lebaran. Jadi kalau mau investasi nya cepat kayak speed boat ya jangan beli Reksadana saham indeks.
Analisa ini sama dengan analisa saya. Reksadana mesti sering switch. Kalau saya sih hindari reksadana saham dan reksadana campuran. Hanya reksadana obligasi dan reksadana index. Index pun gak banyak, masih pantau perkembangan.
Kau hebat bang , Pintar, Mengajar kan orang Untuk tidak mudah percaya , akhirnya ajakan mu untuk gabung di Reksadana makmur walaupun "tidak ada kepentingan" akhirnya aku jadi berfikir dua kali 😂😂 tetap gak percaya 😂😂 tapi keseluruhan anda pintar 😂😂
Gue termasuk yg gak paham, tp cuma denger aja. Awal masuk RDS. Tpi krn katanya harus diversifikasi gue beli juga RDPT. Sambil manteng² mau beli RDC tapi krn liat kenapa RDS gue kalah naik drpd RDPT dan bahkan ketika liat RDC, dan liat² RDS lainnya disitu gut feeling aja ngerasa, eh kyknya gak bisa deh..mending begitu ijo, gue buang aja deh. Akhirnya 2022 gue juga buang² RDS begitu ijo buang, bahkan ada yg minus terus pun akhirnya gue buang, krn gue mikir yauda anggap aja yg ijo2 nutupin yg merah Sejak itu gue cuma megang RDPT doang. dan br kmrn² ini mikir² mau coba maen RDC aja. Tp gut feeling gue kmrn RDS mulai lesu krn gue kira pandemik usai..atau emang pasar lesu..krn yg gue paham kalo pasar lesu, obligasi lah yg nguntungin tp krn gak terlalu pham kenapa bisa naik turun, yasudah lah dijual² aja..sambil belajar² lagi..drpd deg²an..toh walau untung tipis atau gak untung pas di saat peak, gue anggep mending breakeven drpd ditahan²..😅
udah paling aman ya pasar uang, anggap aja tabungan (kayak rekening) tapi bebas biaya admin dan tetek bengek-nya 😁 kalau punya uang 1 M, rata-rata reksadana pasar uang keuntungan per-bulannya 3-5 juta rupiah, lumayan lah buat penghasilan tambahan, tapi kalau uang cash masih 100 jutaan ya mending ditabung aja atau dijadikan modal usaha.
gw dari dulu entah kenapa ga tertarik sama reksadana apalagi sampai dikelola yang katanya “manajer keuangan” , gw pribadi ga prcya , akhirnya gw lebih milih saham
saya pernah pengalaman pny reksadana dan ngolah data reksadana dari harian2 bisnis di Indonesia (setdknya pada masa awal 2000an). Dan reksadana2 di list itu, setahu saya, bukan yg punya track record pny kinerja return reksadana saham yg terbaik
Unpopular opinion : Strategi investasi untuk melipatgandakan kekayaan terbaik sepanjang masa yg pernah ada : punya duit banyak / kaya - beli waktu - cr waktu luang - belajar invest - taruh duid di instrument - hodl - re investing - kekayaan bertambah
@@si-levelmemang ada yg bisa jamin crypto bakal masih ada di 2030? 😂 ga ada yg tau besok ada teknologi baru apa yg lbh oke dr crypto. Invest crypto oke, tp buat all in cukup buat yg siap misqueen juga 😁
ada fakta yang menarik bahwa manager investasi (MI) reksadana saham dari group besar ternama, paling berpengalanan dan bonafid. justru performanya kalah sama (MI) kecil dan baru. bahkan kalah sama IHSG. nama besar bukan jaminan top gainer. 😂
Sama,, tapi saya gak sampe beli reksadana saham sih... saya pake logika simpel aja,, lah gw sama2 mau beli saham, duit gw cukup, ngapain bareng2 sama orang? Mending gw beli langsung aja gausah pake jasa orang... Beda dengan reksadana pasar uang mnurut gw, menurut logika gw, reksadana pasar uang mereka akan mencari surat utang under 1 year yang paling gede hasilnya, dan bunga deposito paling gede hasilnya se indonesia, yang secara logika gw gak mungkin gw lakukan sendri.. makanya gw simpulkan, reksadana pasar uang dikombinasi saham langsung lebih aman dibanding reksadana saham.
Gw dr dulu juga mikir gini. Gara2 Broncos di RD saham, gw cabut dr RD saham. Mending gw atur sendiri tuh saham. Enak buat serok, CL, TP dividen Klo RD pendapatan tetap, mayoritas yg beli obligasi swasta biasanya perusahaan, klo ritel kudu nyiapin budget miliaran
Reksadana saham itu dikelola secara aktif, expense ratio jadinya besar dibandingkan NAB. Saran saya beli reksadana indeks saja, pilihan sama mengikuti anggota indrks tertentu, sehingga mengakibatkan pengelolaan secara pasif, expense ratio jadi lebih rendah.
Gw awalnya mikir yang penting naruh duitnya ga cuman satu waktu, kayak berkala gitu jadi biar RD Saham ga rugi wkwkwk. Cuman ternyata gw perlu belajar lg
Ini betul sekali, reksadana di Indonesia memang lawak. Pengalaman saya, saya beli reksadana A (mayoritas saham,) yg beberapa tahun terakhir kinerjanya bagus sekali. Di saat mau beli, salesnya nginfoin kalau mereka buka produk baru (jaman itu belum bisa beli online kayak sekarang). Karena tertarik kinerja yg produk A yg sudah terbukti, saya oilih produk A. Termyata produk ini kinerjanya melorot dan malah minus, sedangkan produk yg baru kinerjanya bagus. Kok bisa ? Setelah saya cek pirtofolio produk A, rupanya gak ada perubahan sama sekali (isinya ya saham2 itu aja). Jadi kesimpulannya produk reksadana kadang2 ditelantarkan oleh pengelolanya. Mending main saham sendiri, sama2 bego toh. 😂
Saya dulu juga investasi di reksadana saham, saya pikir ini akan memberikan return yang tinggi sesuai dengan risikonya. Setelah invest disana bukannya makin lama makin untung malah makin rugi, 3 bulan pertama saya rugi 300k, lalu sampai bulan kedepalan saya malah minus 1,3 juta di reksadana saham. Akhirnya memutuskan untuk ambil semua uangnya dan belajar saham, mulai invest disana baru 1 bulan udah diganti jadi intung 4,3 juta
@@IndraAdiGunawan gue beli tanah untuk memperbesar/memperluas proses produksi dengan harapan hasil yang didapatkan juga lebih besar.mungkin gak ada hubungannya sama invest2 seperti yang dibahas dan gak ngerti juga invest emas itu ke gimana,yang menarik bagi gue adalah orang2 macam si abang ini gak kelihatan usaha bentuk fisiknya tapi bisa dapat uang banyak.Simpelnya gini kalau gue itu "ada barang ada uang" nah kalau si abang ini "ada uang, uang akan ada"
wah ... selamat, anda masih punya lahan.... masih punya tanah ..... tinggal blajar dikit dikit, cara mungutin harta harun di pasar modal... selama punya modal bisa baca..... selama punya modal matematik sederhana.... semua org bisa belajar investasi ... dunia sudah dlm gemgaman tangan .. begitu juga nyari duit ... .. bisa datang saat nyambi lagi ngolah lahan di sawah via investasi online
Ini jika patokannya posisi... tapi jika average.. akan berbeda ngitungnya... akan bias hasilnya untuk RDS, jika menghitung posisi, karena ada faktor momentum...
Bener.. high risk low return.. baru banget nyobain kemarin masuk keberulan ada di mybca.. ditulis return 10%.. blm semingu udh ilang 1 jt... Auto ga bisa ditarik sampe untung (entah brp bulan/brp thn..) skrg mau ke emas/sbn aja dah
Fun fact nya fundamental itu hampir Ndak ada gunanya saat ini, apa yg mau di hitung pbv berkali " lipat dari aset asli nya, deviden 1-2%, pasar saham intinya propaganda psikologis, bahkan manager investasi saat ini jarang yg bertahan konsisten 5% tahun. Mereka juga bingung trust me 😂😂
Rd saham itu geraknya zigzag... Jgn pernah bilang invest year to year. Tp saat uda naik yg dirasa tinggi or double top, ya jual aja.... Saat dia turun, masuk ke obligasi... Kira2 rds uda bottom, mulai cicil beli... Saya pribadi kl uda 8-10% takeprofit aja. Ga usa pake analisa. 😂 Trus pindahin ke obligasi sambil tunggu kira2 rds turun baru entry lgi...
Saya masuk ke rds bnp paribas srikehati... Tngu nav 1160-1170 mulai cicil beli... Atau turun 5-10% dr high boleh cicil beli... Kl obligasinya masuk stable fund succor...
Kalo mau beli reksadana saham, beli reksadana saham indeks. Expense ratio nya rendah, dan dapet return rata-rata ngikut indeksnya. Kalo kesel sama saham-saham di dalam indeksnya, langsung aja ke saham.
Gw beli RDPT buat dana darurat, dan beberapa kali switch produknya. Karna kadang ada yg pas awal kita beli return nya bagus, makin kesini eh makin B aja returnnya. Jadi cari lagi yg history nya bagus. Dan cuma ngambil reksadana yg syariah doang, pilihannya terbatas 😀
jangan percayakan uang anda di reksadana saham, MI seenaknya aja puter uang anda, mending invest sendiri di saham2 big bank (BCA,BRI, MANDIRI) , kalau market normal 1 tahun pasti cuan 20-30 %, belum lagi dapat deviden..
Mungkin gak ya reksadana saham turun ini gara-gara ada kondisi yang tidak umum (pandemi, khususnya di 2020), dimana efeknya ke harga saham (drop semua), sedangkan yang obligasi mungkin tidak terlalu terpengaruh, jadinya kondisi reksadana saham ini di luar normal gara-gara ada kejadian khusus ini? Mungkin perlu dilihat lagi setelah efek pandemi ini "hilang", mungkin 2022 sampai 2027. 🙂
Itulah pentingnya melihat prokpektus RD,dia masukin dimana aja. RD saham itu high risk,maka pembeli harus lebih advance memahami apa resiko,di saham apa saja masuknya,kalau tau itu,ya pasti sesuai ekspektasinya. Orang awam asal masuk RD saham,ya boncos😅
Ga tau kenapa invest di instrumen lain selain deposito sy agak cemas, makanya sy bertahun2 setia di deposito aja, cm 2 tahun kebelakang ini sy rubah deposito ga di bank umum melainkan bank bpr mayan lah dr 6,75% jd dpt fix nya 5,4% tetep diatas bank umum dan di jamin oleh LPS Saya mengikuti saran orang2 investlah di instrumen yang anda kuasai, investlah di tmpat yg anda tidak cemas atau was2 yg membuat anda tenang
Itu karena reksadana saham pada beli GOTO!! Coba kemarin mereka beli BMRI BBRI HRTA WIIM BNGA NISP AUTO BIRD dll!!!! 40% setahun dah digemgaman bahkan lebih
Nah ini yang gw baru sadar ketika 1 tahun beli reksadana saham. Setelah gw analisa juga saham2 yg manager investasi beli rata2 saham2 yg valuasinya uda kemahalan bahkan yg fundamentalnya jelek menurut analisa gw. Ga worth banget masukin reksadana saham. Akhirnya gw cut loss reksadana saham gw dan pindahin ke reksadana obligasi. Karna setelah dibanding2kan reksadana obligasi return paling tinggi dengan risk yg masih rendah. Mending beli sahamnya langsung dibanding beli reksadana sahamnya. manager investasi jelek2 beli sahamnya. entah berdasarkan penilaian yg gimana
mending yg obligasi korporasi / negara, secara emang harus di bayarkan berkala. di IHSG judulnya di maenin doank sama bandar, makanya di reksadana saham jadinya gitu-gitu aja.
Gw baca baca semua komennya mayoritas orang2 disini pada belinya saham ya atau reksadana saham, pinginnya kayaknya yg cepet naik nya ya, pdahal udah jelas2 hi risk hi return. Kalo gw si ga mau ambil pusing ga mau ambil resiko, dari pada nyimpen uang di bank uangnya ga berkembang, gw lebih milih reksadana pendapatan tetap syailendra & star stable income, dr bulan april sampe skrang ini udh dpt cuan 1.5 jt (gw naruh uangnya 70)
Rd saham bagus kalo market efisien. Asumsi nya saham itu efisien merepresetasikan kinerja. Rd saham tidak bagus berarti market indo tidak efisien. Terlalu banyak bandar.
RDS hanya cocok utk long term. kalo mau jujur sih, saat-saat seperti ini sudah benar utk dibeli. ini bukan financial advice, tetapi seperti yang kita ketahui, pasar saham sekarang memang mengalami long winter akibat dari the Fed menaikkan suku bunga kemarin secara bertahap, bahkan skrg masih dipertahankan. jangan tunggu the Fed turunin suku bunga baru mau beli, sudah terlambat.
Kenapa Reksadana saham return nya kecil dalam jangka panjang? Ya kalna manajer investasi selalu acuan Nya IHSG, jadi nya kalau IHSG naik dan turun dia ikut jg kalau cara begini sebenarnya dalam jangka panjang sulit untuk mengalahkan ihsg. Harusnya mereka tidak perlu ikut IHSG kalau mau return lebih tinggi dari ihsg.
Instrument Investasi Baik Saham, Reksadana, Emas, Crypto, Obligasi, Oil, Silver, dll semua itu sama. Apabila Pemerintah sudah masuk memegang kendali instrument investasi tersebut pasti ada monopoli harganya. Nah, saat ini instrument investasi yang belum di monopoli pemerintah baik dalam dan luar negeri adalah Crypto. Masih Bandar dan cukong yang punya kendali ( perusahaan swasta ). Beda saham, sudah dimonopoli pemerintah, emas sudah dimonopoli pemerintah amerika serikat... Instrument investasi yang Decentralisasi tidak dipegang kuasa pemerintah ya Aset Crypto. Saham sekarang sudah banyak saham gorengan. Emas sekarang susah naim karena monopoli Amerika Serikat. Jadi, carilah instrument investasi yang memberi cuan yang masuk akal.
Bener ini..dengan catatan pelajari dulu sistem nya secara detail berkaitan dengan siklus dll, punya skill yg cukup sehingga tau moment entry yg tepat dsb
(Konteks : RD Saham) Return bukannya tergantung entry sama exit nya kita? Karna emang RD Saham sama RDPU, RDPT biasa naik turunnya bertolak belakang. Kalo yg A naik yg B turun, yg B naik yg A turun. CMIIW 🙏🏻
Beli Reksadana dibibit...ambil yg high risk ..boncos...setting ke low risk ...boncos juga...untung 1rb perak, ruginya langsung ratusan ribu dan gk pernah balik...😢
Biasanya yang beli reksadana saham itu gak ngerti saham, tapi lebih baik invest ke saham langsung tp yang perusahaan besar spt bank bca dll, lebih aman dan bebas biaya managemen sekaligus dapat dividen
Apa pun yg ada investasi kalau anda tidak tau ilmunya siapa-siapalah untuk merugi Tapi jika anda tau ilmunya kapan masuk kapan keluar anda bisa memprediksi ke naikan maka tidak adanya namanya resiko kecuali anda sedang terkena sial
Bukan itu masalah nya...banyak reksana dana sahambudah 5 tahun masih minus40% ..gimana mau nentuin moment entry dan sell..coba andavtanya pemegang reksadana saham yg rata2 merugi semua..ini reksadana om yg dikelola manajer investasi..bukan kita beli saham sendiri
Gmna kalo diambil reksadana indeks aja ko , kan biasanya ngikutin return nya indeks Kalo reksadana saham biasanya untuk bite the market Sepertinya mendingan di reksadana index aja , Mnrtku sih ku sih gtu , Mungkin pendapat yang lainnya
Pernah denger kalo di rd saham tu si fm nya nggak analisis sama sekali karena aturan ojk jadi cmn nunggu waktu aja kalo naik ya naik kalo enggak ya enggak soalnya mereka juga harus beli by index gaboleh asal dan di satu sisi indexnya disitu situ aja bahkan cenderung mines