Asaalamulaaikum ustadz bagaimana hukumnya meminta orang lain membeli cash motor di dealer lalu kita membeli kembali dengan cara di cicil pada orang tersebut untuk menghindari riba di leasing. Tapi dengan catatan orang tersebut membeli di dealer sudah atas nama saya agar nantinya BPKB dan surat2 motor sudah atas nama saya... 🙏🙏 Mohon penjelasannya
Izin bertanya. Saya seorang tukang kredit. Sistem saya tidak ada DP tapi ada barang masuk setoran pertama. Tapi kadang ada yang nitip untuk setoran pertamanya duluan karna takut kepake. Bagaimna kalau seperti itu.
Pembelian barang yg belom jadi tadz? Apakah bisa? Semisal A pengen punya rumah. Ada pemborong yg menyediakan jasa semisal 200jt jadi. Si A bilang ke B, untuk membelikan dia rumah lewat pemborong, dengan perjanjian keuntungan tertentu. Jadi si B menyerahkan uang ke pemborong. Kemudian selama proses pembangunan, si A juga ikut memantau. Setelah rumah selesai si A membayar di be dengan kredit eengan nominal sesuai kesepakatan di awal. Apakah boleh yg seperti ini?
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ustad saya mau bertanya diluar dari judul video ini, apa hukumnya bekerja di perusahaan jasa atau vendor (PT. Swadharma Sarana Informatika) dengan jabatan sebagai tim kepatuhan (auditor SOP) yang mana perusahaan tersebut bekerjasama dengan bank dan bergerak dibidang pengisian uang serta service mesin ATM milik bank, ditiap bulannya pihak bank melakukan pembayaran atas jasa kami, apakah gaji yang saya dapatkan terhitung riba? Jazakallahu khairan katsiran
Mau tanya ustadz... Bagaimana jika Si A dan B bersama sama membeli produk yang dibutuhkan si B lalu si A yang membayar kemudian mulai transaksi kredit setelahnya????
Kalau kita credit hp.. tp ada syarat untuk kasih / taro jaminan semisal BPKB untuk jaminan nya .. itu bagaimana hukum nya dalam muamalah yg syari ? Boleh atau tidak ikhwah?
Trs gmn solusinya uztad? karena realitanya bank tidak boleh jual beli riil, berarti blm ada wadah di indonesia ini utk kredit rumah secara syariah misalnya
Bolehkah : A pesan barang dari B, dengan deal harga yang sudah disepakati. B memberikan uang sejumlah harga barang kepada A. Kemudian A membeli barang pada sebuah toko. Sahkah transaksi tersebut Jazakallah Ustad
Assalamualaikum warohmatullaahi wabatokaatuh. Afwan, ana ingin bertanya. Dalam sistem ini, yg akan menjadi masalah adalah jika setelah si A menyediakan barang yg rencananya akan dibeli oleh si D, ternyata si D tidak jadi beli. Selama ini hal seperti ini dicegah dg adanya DP. Nah, jika DP diharamkan, apa yg boleh dilakukan utk menjamin bahwa si D akan benar2 membeli barang yg akan disediakan? Jazakumullah khoiron. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memberi kemudahan Ustadz dlm berdakwah...
Balik ke dasar jual beli lah bro, masa konsumen kalo nanya artinya harus di beli, kan gak gitu juga to.., resikonya kita menyediakan buat yg butuh ketika itu juga
@@aburohman415 lah iya maksud antum minta penjaminan untuk objek yg akan dibeli selain DP to, 1. konfirmasi ke konsumen buat akad untuk object yg disepakati karena barang akan di restock 2. Survei kebutuhan pasar / nyetock
Boleh meminta uang jaminan di awal, nanti saat akad terima barang baru berubah status menjadi DP. Bisa cek penjelasan video ustad Erwandi di RU-vid Rodja TV
Pak ustad, apa hukumnya kredit barang tp yg di kasih tahu harga kreditnya saja Contoh - Barangnya Blender 1. 5.000 / hari 100 hari 2. 3.000 / hari 180 hari 3. 60.000 / mgg 9 mgg Klu misal sudah ada videonya, ana minta linknya afwan 🙏🏻
Afwan ustadz.. ana pernah dengar jika terjadi akad transaksi jual beli kredit sebelum barang dimiliki oleh sipenjual adlh haram, jika harga jual kreditnya melebihi dari harga beli sebelumnya oleh sipenjual.. Karena otomatis sipenjual pasti mencari keuntungan dari dr harga beli.. Tapi jika sipenjual tidak melebihkan harga jual kreditnya dari harga beli sblmnya itu halal.. Mohon penjelasannya.. Jazakallahu khairon..