Tentara Israel Tewas Massal di dalam Tank saat Hancurkan Pemukiman di Tal Al-Hawa 

Untuk pejuang palastina wafat lor.kl untuk para brandal Israel modarr alias moik alias bongko alias paeh

Allah apa yang membela pemerkosa , pembunuh , penculik ?! Kenapa kehendakmu bertentangan dengan kehendak Allah !

Sebelum 7 Oktober, zionis sudah mnjajah dan melakukan bnyk kejahatan kpd bangsa Palestine selama lebih dari 70tahun. Zionis mencuri, merampok properti bangsa Palestine. Kejahatan mereka sungguh sangat diluar kemanusiaan. Yuk, kita pahami apa yg dikatakan oleh penulis Usrarl di bawah ini. Beirut, Lebanon Menurut jurnalis dan penulis Israel Gideon Levy, tentara Israel telah melakukan "kejahatan perang" secara rutin di wilayah pendudukan Palestina selama 55 tahun, tidak hanya selama masa perang, dan satu-satunya cara untuk mengakhiri pendudukan adalah melalui Tel Aviv. pemerintah untuk mulai “membayar akibatnya.” Levy, seorang penulis untuk surat kabar Israel Haaretz, adalah salah satu dari sedikit suara di negaranya yang menentang pendudukan dan menggambarkan Israel sebagai “rezim rasis.” Selama sekitar 40 tahun, Levy, yang secara pribadi mengikuti peristiwa di Tepi Barat yang diduduki sebagai jurnalis di lapangan, percaya bahwa masyarakat dan pemerintah Israel saat ini berada dalam “pola pikir yang sangat radikal.” Mengingat situasi ini, Levy, yang tidak yakin Israel akan memberikan konsesi demi perdamaian, percaya bahwa satu-satunya harapan adalah intervensi internasional. Mengingatkan bahwa Presiden AS Joe Biden sedang mempersiapkan pemilu mendatang, jurnalis Israel mengatakan dia tidak melihat kemungkinan adanya intervensi internasional. Menggambarkan keadaan masyarakat Israel sebelumnya sebagai “cukup buruk,” Levy mengatakan kepada Anadolu bahwa dalam satu setengah bulan terakhir, masyarakat telah semakin beralih ke arah “rasisme.” Mengekspresikan pandangan bahwa perubahan positif menuju perdamaian tidak mungkin datang dari masyarakat Israel, Levy menyatakan: 'Hal itu (perdamaian) tidak akan datang dari masyarakat Israel. Warga Israel tidak akan bangun pada suatu pagi dan berkata, 'Penjajahan ini terlalu kejam, apartheid (rezim rasis) adalah ilegal, mari kita akhiri hal ini.'" “Dalam 55 tahun terakhir (pendudukan), hal ini belum terjadi, dan tidak akan terjadi (di masa depan). Hal ini hanya akan terjadi jika Israel mulai menanggung akibatnya jika mereka dihukum karena pendudukan tersebut. mereka melanjutkan, dan jika mereka menyadari bahwa biaya yang harus mereka keluarkan untuk melanjutkan pendudukan terlalu tinggi,” katanya. Namun, Levy menekankan bahwa situasinya “belum berada pada tahap itu” dan mengatakan komunitas internasional “perlu berhenti berbicara dan mengambil tindakan.” “Saya tidak memperkirakan hal ini akan terjadi dalam waktu dekat. Namun saya pikir akan tiba saatnya komunitas internasional mengatakan 'cukup'. Saya menunggu hari itu, tapi sepertinya belum terlalu dekat,” tambahnya. - 'Israel telah melakukan kejahatan perang setiap hari selama 55 tahun' Mantan kapten dan pilot udara Yonatan Shapira, yang mengundurkan diri dari tentara Israel, menggunakan kata-kata 'tentara Israel adalah organisasi teroris, komandannya adalah penjahat perang' dalam sebuah pernyataan. ke Anadolu pada tahun 2021. Ketika ditanya apakah dia setuju dengan perkataan Shapira sebagai jurnalis yang telah memantau dengan cermat praktik tentara Israel selama beberapa dekade, Levy berkata: "Pertama-tama, Shapira adalah teman saya, dan ya, saya setuju dengannya ." Levy menyatakan: 'Apa yang dilakukan Israel setiap hari selama 55 tahun (sejak pendudukan tahun 1967) di Tepi Barat adalah kejahatan perang. Dari pemukim (Yahudi ilegal) hingga pemindahan tahanan (Palestina) ke Israel, dari penculikan setiap malam dari rumah mereka hingga hukuman kolektif, semua ini merupakan pelanggaran hukum internasional.” Menekankan bahwa semua ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya selama masa perang, Levy melanjutkan: "Tidak ada keraguan bahwa pendudukan adalah kejahatan yang harus diakhiri. Saya telah berjuang melawan hal ini selama hampir 40 tahun." Media Israel menyembunyikan kebrutalan tersebut Menurut Levy, sebagian besar warga Israel tidak diperlihatkan banyak “kebrutalan” yang dilakukan di Gaza. Jurnalis Israel tersebut berkata: “Sejujurnya, jika saya ingin melihat apa yang terjadi, saya harus melihat saluran-saluran seperti Al Jazeera, TRT, dan CNN karena saluran-saluran, media, dan surat kabar Israel berusaha untuk tidak menayangkan sebagian besar kebrutalan tersebut. Beginilah cara saya melihat gambaran keseluruhannya." Menyatakan bahwa menyerang tempat padat penduduk seperti Gaza dengan cara ini menimbulkan banyak korban jiwa bagi warga sipil, Levy berkata, "Pidato saya tidak bisa berkata-kata menghadapi apa yang terjadi." Namun, menurut Levy, pemerintah Israel hampir mendapat dukungan bulat dari masyarakat terkait perang tersebut. Levy berkata: "Mereka (Israel) saat ini bersatu dalam dua tujuan. Yang pertama adalah pembebasan seluruh sandera, yang saat ini menjadi tujuan utama. Setelah itu, mereka yakin akan mengalahkan Hamas sepenuhnya. Saya pikir pemerintah mendapat dukungan penuh untuk itu." lanjutkan perang." Terhadap pertanyaan, “Akankah Israel melanjutkan serangan besar-besaran setelah ‘jeda kemanusiaan’ berakhir besok pagi?” Jurnalis Israel Levy menjawab: 'Saya khawatir demikian, tetapi beberapa hari ke depan akan menunjukkan situasinya. Dinamika saat ini positif. Perjanjian tersebut berhasil; dan para sandera kembali ke rumah setiap hari, dan juga tahanan Palestina kembali ke rumah, yang membuat saya bahagia. Namun hal ini tidak bisa bertahan selamanya. “Saya kira Israel tidak akan berhenti mengobarkan perang. Saya harap perang tidak akan kembali terjadi dengan intensitas yang sama karena jika ini terjadi, berarti kehancuran Gaza bagian selatan; sudah ada lebih dari 2 juta orang di sini,” dia berkata. “Bahkan jika mereka benar-benar menghancurkan bagian selatan Gaza dan mengalahkan Hamas, keesokan harinya Israel tidak tahu apa yang akan terjadi. Tidak ada rencana. Dan jika tidak ada rencana, perang harus dihentikan,” tambahnya. Ketika ditanya apakah AS ingin menghentikan perang atau memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melakukan serangan lagi, Levy menjawab: "Saya pikir mereka akan mengambil jalan tengah di antara keduanya. Mereka tidak akan sepenuhnya menghentikan mereka, tetapi mereka tidak akan menghentikan mereka sepenuhnya." mengizinkan (Israel menyerang) seperti sebelumnya. Apakah Israel akan benar-benar mendengarkan AS dan seberapa kuat tekanannya masih menjadi tanda tanya.” Levy mengatakan mengenai pertanyaan apakah masyarakat Israel akan membuat konsesi untuk perdamaian: "Sama sekali tidak saat ini. Ada sentimen anti-Arab yang kuat di masyarakat Israel. Kami memerlukan kepemimpinan baru. Saya tidak melihat apa pun (tentang konsesi) dalam hal ini." kepemimpinan saat ini dan suasana hati masyarakat Israel saat ini, yang saat ini sangat ekstrim, sangat nasionalis, dan sangat sayap kanan. "Satu-satunya harapan adalah intervensi internasional, tapi menurut saya hal itu tidak akan terjadi. Karena AS sedang memasuki tahun pemilu, dan menurut saya Biden tidak akan berbuat lebih banyak. Saya tidak melihat adanya harapan saat ini," dia menekankan. - 'Israel ingin mengusir warga Palestina lagi, tapi itu tidak mungkin' Levy juga mengomentari isu berulangnya diskusi di antara para menteri Israel dan beberapa pejabat lainnya tentang relokasi warga Palestina ke luar Gaza. “Israel akan dengan senang hati membersihkan Gaza dari rakyat Palestina. Masalahnya adalah hal itu tidak etis, tidak legal, dan pada saat yang sama tidak praktis,” katanya. Levy menambahkan: "Tidak ada yang akan menerima 2,3 juta orang. Tidak ada yang akan mengizinkan Israel untuk memindahkan 2,3 juta orang. Israel tidak memiliki hak untuk memutuskan di mana masyarakat Gaza akan tinggal. Israel tidak memiliki hak untuk membuat keputusan seperti itu." “Israel melakukan Nakba (bencana besar), dan Israel tidak berhak melakukan Nakba kedua,” kata Levy. Menyatakan bahwa Israel terus-menerus mengemukakan masalah ini karena mereka tidak punya solusi lain dan percaya bahwa mereka benar-benar dapat mengusir warga Palestina dari Gaza, Levy menekankan suasana yang sangat nasionalis di negara Israel saat ini: "Anda tahu, mereka juga mencobanya di Tepi Barat. Sudah ada 16 desa di Tepi Barat yang dievakuasi. Mereka tidak tahan terhadap teror para pemukim, dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka. Mereka akan berusaha (mengevakuasi Gaza) semaksimal mungkin, tapi menurut saya tidak itu akan terjadi. Itu tidak mungkin." Levy menyoroti bahwa Israel membahayakan wilayah tersebut dengan tindakannya bahkan tanpa memiliki senjata nuklir: "Israel ingin menjadi negara Yahudi, mempunyai hak untuk menjadi negara Yahudi, tetapi Israel juga ingin memiliki demokrasi, dan hal itu tidak berhasil. Jika Anda ingin menjadi negara Yahudi, Anda memerlukan mayoritas Yahudi yang jelas. “Tidak ada mayoritas Yahudi; saat ini ada sekitar 7,5 juta orang Yahudi dan 7,5 juta warga Palestina yang berada di antara sungai dan laut. Anda tidak bisa menjadi negara Yahudi ketika dua orang hidup di bawah pemerintahan Anda, di bawah pendudukan Anda, di bawah rezim Anda. Oleh karena itu , Israel menentukan pilihannya dan lebih memilih menjadi (negara) Yahudi daripada demokratis,” ujarnya. Ketika ditanya tentang kebebasannya mengkritik Israel sedemikian rupa jika dia orang Palestina, Levy menjawab: “Jawaban atas pertanyaan ini cukup jelas. Tentu saja tidak. Sebagian besar dari apa yang saya katakan tidak dapat diucapkan oleh orang Palestina. Hal ini tidak akan terjadi dalam realitas Israel, terutama setelah perang. Jika saya orang Palestina , saya akan dipenjara lebih sedikit dari apa yang saya katakan sekarang." *Ditulis oleh Alperen Aktas dari Istanbul*

​@@mariatheresiayulitadr1516sok suci

​Gw tandain lu

Karena zionis lagi pusing... jadi ga bisa untuk menghitung Serdadu2 popoknya yang mati... bisa jadi mereka itu dianggap cuma segerombolan kera yang berpopok

Sebab jumlah tentera yahudi udah banyak d hantar ke neraka membuat setanayu dan tentera lampin pakai buang hanya mampu teriak mau nyerang sekala besar2an kepada hizbollah tp hanya mampu teriak aja kerana tentera udah ramai keok..selama ini zionis hanya bisa bbohong soal jumlah tentera nya yg mampus shingga tpaksa paksa yahudi otodok ikut jadi wajib militer shingga yahudi otodok membuat demo.

Susah ngitungnya mayatnya .banyak yg jd bb panggang 😅😅😅

Sayangnya Indonesia Bukam megara islam

Perang gaza bukan soal agama skrg mah, lbh ke kemanusiaan ​@@RadenMaradhika-kb4os

Allah apa yang membela pemerkosa , pembunuh , penculik ?! Kenapa kehendakmu bertentangan dengan kehendak Allah !

Peristiwa 7 Oktober adalah sesuatu yg sangat *HEROIK,* sesuatu yg memang harus dilakukan oleh bangsa yg dijajah dan ditindas. Sebelum 7 Oktober, zionis sudah mnjajah dan melakukan bnyk kejahatan kpd bangsa Palestine selama lebih dari 70tahun. Zionis mencuri, merampok dan mengusir bangsa Palestine. Mereka juga menyiksa orang2 tak besalah. Kejahatan mereka sungguh sangat diluar kemanusiaan. Seluruh dunia mengutuk zionis. Bahkan Paus Fransiscus mengatakan aksi tentara israel di gaza adalah *terorisme.* Bukan HAMAS yg teroris. Seorang Jenderal israel juga mengatakan bahwa apa yg dilakukan zionis selama puluhan tahun di tanah Palestine *"ini bukan ajaran TAURAT".*

​@@mariatheresiayulitadr1516panas ten

Pasti israel hancur d tabah pilistin,pilistin merdeka,janji Allah pasti!!