Pelaku mafia tanah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, terungkap. Anehnya, pelaku tidak pernah melihat, memeriksa, bahkan mengunjungi objek yang ingin dibelinya sejak 2011 hingga saat ini.
Selain itu, terkuak pula nominal jual beli yang berbeda-beda keterangannya dari Saksi Pemilik Surat Keterangan Tanah (SKT) yang diklaim telah dibeli pelaku. Bahkan, yang bersangkutan tidak pernah menunjukkan bukti transaksi hingga pada saat Pembuktian di Perkara Pidana maupun Perkara Perdata.
Lebih dari itu, batas-batas serta tata letak pada SKT yang diajukan pelaku tidak sesuai dan saling bertentangan satu dan yang lainnya. Bentuk tanah pada SKT tahun 1992 yang diajukan pelaku berbentuk persegi sempurna, dimana hal tersebut menjadi tidak masuk akal, mengingat SKT diterbitkan oleh Pemerintah kepada masyarakat yang mengelola tanah sedangkan bentuk topografi pada saat itu tidak memungkinkan untuk pengelolaan dengan bentuk persegi sempurna.
Guna mengungkap akal-akalan pelaku mafia tanah di KEK Tanjung Kelayang, Belitung, Kuasa Hukum PT Belpi, Wahyu Yasser Nurima, SH membeberkannya dalam “Positif Podcast” produksi teropongnews.com. Penjelasan ini juga merupakan klarifikasi atas podcast sebelumnya berjudul “Ngeri! Mafia Tanah Kuasa Lahan Rakyat di Belitung” dengan narasumber Faisal Habibie, SH. dan Parulian Agustinus, SH, MH.
#sengketatanah #bengkulu #tanjunglayang #kasustanah #mafiatanah #mafia #berabtasmafia #politik #ekonomi #pendidikan #kesehatan #lingkungan #infrastruktur #kemiskinan #pengangguran #korupsi #kebebasanbersuara #kebebasanpers #toleransi #pluralisme
#kebhinekaan #pancasila #uud1945 #nkri #politikindonesia #indonesia
#pemilu #pilpres #pileg #pilkada #demokrasi #keadilan #reformasi #hakpilih
#suarapublik #partisipasipolitik #politikbersih #antikorupsi #transparansi #akuntabilitas
#goodgovernance #negarahukum
3 окт 2024
