Peturu jleme Hindu aeng pingitne, be ngajak non Hindu Kanti ogoh2 mejaler tre Ade nak goer2 intinya ane ngae usak Hindu Bali sing je sampredaya, tetapi jleme Bali ane sing ngajegang budayanya sendiri,
Hindu di Bali sudah komplit, JANGAN lagi dipecah-pecah lagi dg aliran faham sampradaya. INGAT KATA SADH GURU....",BALI telah mampu menjadikan dirinya sendiri dari pergulatan spiritual beribu ribu tahun yang lalu.." Jadi jangan lagi mengajari orang Bali tentang kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. Jika anda mengikuti perguruan tertentu, gunakan pada diri sendiri dan buktikan bahwa anda sudah mampu mencapai Moksartham jagathita ya ca iti dharmah.
Sangat benar saya jauh lebih memuja Leluhur Asli dari pada imitasi, saya tidak tergoyahkan sedikitpun boleh anda percaya dengan leluhur masing masing atau tidak semuanya ada pengaruh fakta nyata, silahkan percaya atau tidak hidup tetap merdeka hanya manusia itu sendirilah yang merasakan!.
OSA,Ampura Pak Kadek Suambara dengan Moksa Temple nya,sudah memberikan penjelasan mengenai apa itu Sampradaya,sekarang sudah jelas,bahwa Sampradaya itu adalah bagian dari Ajaran Agama juga,yang mengkhususkan diri untuk Memuja Dewa atau Tokoh Tertentu,secara lebih mengkhususkan diri atau focus,seperti ada Dewata Nawa Sanga,jadi Sampradaya ada yang khusus Memuja Wisnu,ada yang Memuja Ganesa,ada yang Memuja Krisna dll,silahkan dengan tidak mengganggu Pemeluk Agama Lainnya,sesuai Keyakinan Umat Masing2. Jadi menurut Saya Pribadi,untuk selanjutnya demi Kelancaran Hidup Rukun Beragama di lingkungan Agama Hindu,perlu Pengurus Lembaga Umat Hindu seperti Pengurus Parisada,MDA,untuk belajar lebih banyak dari Tokoh2 yang Mumpuni Ilmunya mengenai Ilmu Agama,Adat,Upklara,TATWA,Susila danAliran2 yang ada disekitar Agama Hindu,belajar dari Prasasti,Purana,lontar dan Buku2 Weda yang ada,dan berdiskusi dengan Para Sulinggih yang ilmu dan Pengalamannya lebih Mumpuni,agar bisa dan mampu memberikan Pembinaan dan Menengahi dan memberikan Solusi bagi Umat Hindu yang punya masalah di Masyarakat. Suksme.
Perjalanan melewati memasuk dan berada pada jaman apa kita, karena dewa penolong yg lagi satu belum turun karena situasi belum menghendaki yg makin lama situasi demikianlah yg akan membuat nyata yg menjadi gambaran dlm ajaran agama
Doa boleh sama yg dipuja boleh sama namun Bali hrslah ttp Bali.Musiknya,kidungnya,sesajenya,dn trutama atributnya,Bali hrslah ttp Bali Krn itu akan mmbuat Bali berbeda dn tiada duanya.
Saya.orang Bali ber agama Hindu sejak byut kakek orang tua sudah agama Hindu, tetapi sekarang saya dengar ada aliran seperti sampradaya ini katanya sudah meresahkan di masyarakat Bali, nah kalau sudah begini bagaimana kita punya tokoh Hindu, Parisada hindu darma Indonesia, di Kabupaten serta Bali, serta Bendesa adat desa se Bali dan tokoh tokoh yang ada di Bali supaya memikirkan dan bermusyawarah untuk menjadi keputusan dan supaya tidak menjadi polemik di masyarakat Bali
Kapan ajaran dri empu kuturan di di Bali punah maka Bali TDK akan hidup tanang dan rukun Makax Hindu di Bali harus tetap mempertahankan dng ajaran dri empu kuturan.yg sdh bisa mempersatukan Hindu di Bali
Om Swastyastu,suksma kepada podcast Jeg Bali,dan nara sumber Bapak Siwa Ambara,yang telah memberikan sesuluh terkait ajeg Bali,mogi bermanfaat bagi lestari Budaya Bali lan Hindu Bali🙏🏻🙏🏻
suksma para guru, semoga semuanya berbahagia dan damai, dalam kehidupan semuanya ada dualitas baik buruk, banyak sedikit dll, apa yg mesti kita cari dalam kehidupan ini (tanyakan pada hati nurani)??? semoga lebih banyak guru dari bali yang mengajarkan tetang kesejatian hidup, tentang alam semesta kecil dan semesta besar untuk mencapai moksatam jagathita ya caiti dharma, salam rahayu.
Luar biasa areanya PK Kadek Siwambara, tentu butuh Dana tdk sedikit, matur suksme Ty bersukur dpt ikut KULIAH semester sembilan komplit , TDK Ty banyak bisa ceritra, gunakan area ini yaitu wisata religi.
Inggih suksma Jeg Bali, sdh mencari pakta di asram siwa ambara secara tidak sdh memberikan pencerahan tentang sampradaya, dan beliau Siwa Ambara patut dinyatakan pelestarian budaya bali maupun tradisi bali, svaha
😂 jgn menggampangkan gitu bu. saya anti feodal sekaligus sampradaya. keyakinan apapun sah2 saja sy tidak melarang, itu hak asasi. hal yg saya musuhi dri sampradaya, adalah: dlm menyebarkan ajaran dg mendiskreditkan leluhur bali. seolah2 semua keyakin orang bali skr ini berasal dri india, ini termasuk pembodohan dan penjajahan budaya, tentu saya lawan. coba tanya orang pintat di sampradaya, adakah di kitab2 sampradaya tentang konsep. 1. Bhatara Guru. 2. Tugu/Tugu Karang. 3. Dewata Nawa Sanga beserta angka urip dan warnyanya. 4. Istilah Mamukur, dn masih banyak lagi. karena itu istilah2 Nusantara, yg berasal dri keyakinan Nusantara, shg tidak akan ada di literatur India. yg artinya, saat keyakinan India masuk kesini, leluhur Bali bukan orang2 yg otaknya kosong langsung nerima ajaran India, tapi otak2 yg sudah terisi konsep keyakinan yv mapan dan matang.
Dari brodcast ini baru tiyang tau dasar pembuatan sate jembrak yg digunakan pada upacara tingkat bebangkit, dimana bahan yang digunakan membuat sate tersebut merupakan jeroan dari babi. Suksme penjelasannya @ pak kadek, salam rahayu salam sejahtera untuk kita semua semoga semua makhluk hidup berbahagia. Suksme pencetahannya, rahayu
Kita sebagai orang Bali kususnya Agama hindu jangan sensitip melihat di postingan di medsos kalau belum tau akar permasalahan agar tidak saling membuli antar nyame sendiri Rahayu🙏
Terimakasih untuk jeg Bali dan pak dek Siwa ambara,, titiang punya orang tua menjadi mangku, ketika di winten beliau di tapak kepalanya oleh Ida Pedanda nabe dengan kakinya,, jeg pas Gati dan mudah di mengerti penjelasanya,, semoga pak Kadek Siwa ambara selalu sehat dan buat jeg Bali semoga semakin sukses🙏🙏🙏
Jadikan ini pelajaran utk kita semua, lihat vidio di you tube sdh langsung menanggapi seakan kita yg paling benar, saya sangat setuju apa yg di katakan pak kadek telusuri dulu kebenarannya seperti apa, berpikir secara bijaksana baru komen, rahayu semeton sareng sami 🙏
Wawasan orang dapat dilihat dari cara komennya, komen yg bijak salah satu ciri orang sudah menempuh perjalanan jauh dalam hal sejarah, tidak hanya belajar pada satu guru satu buku, spt pengalaman pak Kadek Suambara👍🏾🙏🏼🙏🏼
Menurut pendapat tiang pribadi bhw leluhur Hindu kita di Bali dlm menerima ajaran2 Hindu dari India itu disaring dlm arti ajaran2 filisofy nya diambil tp dlm mengaplikasikan ke masyarakat Bali itu "dimodif" dg menggunakan kearifan lokal Bali. Dan ini berjalan dlm jangka waktu lama. Nah, dengan perkembangan zaman, ketika ajaran Hindu dari India yg sebenarnya bersumber dari kitab suci yg sama tapi pada periode yg berbeda dg tdk melalu "saringan" kearifan lokal, maka umat Hindu di Bali merasa "kaget" malah menganggap ajaran Hindu yg sebenarnya "intinya" sama itu justru dianggap oleh umat Hindu di Bali sebagai "bukan Hindu". Karena apa ? Karena sdh biasa dg Hindu yg "modifan Bali". Buktinya mantra2 para Pedande Bali dlm "nuwur Betare" atau "ngantebang banten" menggunakan bahasa Sanskerta, juga kata2 lirik Wedanya juga menyebut tempat2 atau sungai2 di India (misalnya
Saya fahami pembicara dlm penjelasanya. Tpi saya menjadi bingung dgn pembawa acara...sdh tdk faham sampradaya tpi malah negatif ... Admin ini cuma mencari kepopuleran. Jeg ngawag sang berfikir sebelum bertanya berkata.....perlu ada edukasi lebih buat pembuatan konten... Mau tau LBH baik tanyakan langsung ke beliau... jeg kedek ningeh setiap pertanyaan kwkwk
Salut penjelasan serta undangannya Pak Kadek.Tapi menurut saya gak perlu buang buang energy memberi penjelasan buat orang orang yg dari awal apriori.Lakukan apa yg anda yakini.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤😂❤ no yg gak bisa tidur nyenyak dan sy mau warna yang lebih besar dari mereka terlambat untuk memulai usaha dari pak Rusandy ini di sekolah ini di Yahoo untuk mengantisipasi hal baru bagi para pengguna beraktivitas di dunia yang tidak Bu guru dan murid di kelas Bu Lia dan tidak langsung pasang di sekolah apa saja di sini untuk mengantisipasi 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 bisa di😂😂😂😂 di😂😂😂😂😂 di😂😂😂😂 di😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 stadion😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 apa😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 di😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 di😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 sehat😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂1😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂1😂 Bu no😂😂😂😂 22😂😂😂1😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 di 1😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 di😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 di😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 di😂😂😂😂😂😂😂😂 bulan😂😂😂😂😂😂😂😂 di no😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂1😂😂😂😂😂1😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂😂😂1😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂1😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤1😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤ di😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂1😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂❤😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂❤ 22❤😂😂😂😂😂😂🎉🎉🎉🎉🎉❤❤
Menurut Saya pura moksa ini berlebihan, pertama adalah meniru budaya India pamerin banyak jenis patung bertangan banyak dan kepala banyak, monument seperti di India, kita di Indonesia adalah Hindu Nusantara, jangan jadi tambah bikin umat manusia tambah ribet dan membimgungkan umat Hindu yg ada sudah lama di Bali, lihat Hindu jawa , hindu Siwa Budha mereka simpel cuma ada candi dan pelinggih , mereka hidup nyaman dan damai aja , kenapa kita diBali menambah nambah patung,dan banyak jenis pura ? Dan tambah banyak sembah dewa? Tuhan , msupun dewa dewa itu Ghoib tidak bisa di lihat,oleh kasad mata seharusnya janganlah sok tahu wajah beliau , jadi membuat umat bingung dgn ada banyak muncul aliran aliran hindu sesat seperti ini
Suksme Pak Kadek Siwa Ambara penjelasannya saya setuju agar masyarakat Bali sadar dan mengerti lebih dalam tentang agama kita. Sampradaya pemujaan terhadap salah satu dewa ciptaan Tuhan sgn sifat dan prilalu Dewa tersebut . Di Bali kita sebenarnya menganut aliran Siwa dan perlu para tokoh yang menyebarkan inti inti agama kita .
Ajaran hindu bali sdh memuat tatanan kehidupan scara mnyeluruh,slma kt mnjalankan smua scara baik & benar,kt smua akan sllu dlm lindunganNya. Tdk perlu mlakukan hal hal aneh, tiang sring lihat pnganut ajaran keindia indiaan,mlakukan pmujaan,suaranya sangat keras,berisik dg musik krincing,krincing,cukup mngganggu ttangga dikomplek pmukiman,sangat sering & smpe malem
Bukan 6 sekta, tapi 8 sekta kemuadian ditambah lagi sekta yg dibawa lagi oleh Pancaka Tirta, sekaligus menginisiasi penyerdahaan sekta menjadi Tri Murti, yg distanakan di Kahyangan Tiga. Tapi tidak berarti sampradaya se enaknya
Saya sbg orang tua baru buat anak2 sya sdng belajr tntng agama itu sendiri agar kelak anak2 saya ga kehilangan arah, dr sejak sya kecil smpe skrng msh bnyk anak muda yg suka mabuk2an, judi dsbnya, kalau kita nda ikut2an maka akan di kucilkan dr pergaulan, klo ad perkumpulan orang2 yg belajar agama seperti Hindu Sampradaya ini mungkin pikiran2 postif akan menular k anak muda generasi berikutnya, tp dgn catatan jgn merubah adat dan tradisi yg ad, karena sejak ratusan tahun bnyk kejadian di bumi di Bali ini yg gak kita ketahui sheingga melahirkan bebantenan dan tata cara persembhyngn sperti sat ini
Jangan kasi sampradaya..bermunculan di bali..ini bahaya. Bali bisa pecah lagi..seperti jaman dulu. Ini sudah di satukan oleh empu kuturan. Supaya bali tetap utuh .dan juga yang di akui negara adalah agama. Sampra daya..kalau bermunculan..bali sangat bahaya.
Bukan orang Bali anti orang asing...orang Bali itu menyeleksi ajaran yg masuk kalau asal terima dan menghancurkan budaya yg sudah di wariskan leluhur kita jangan sembarangan membuat. Statemen sebagai pemandu acara
Sebagai Orang Bali laksanakan ajaran yg sdh ada sesuai Bali, jangan kita Bali sok ke India-Indian. Agama Hindu yg berkembang Di bali itulah yg cocok. India cenderung memakai media patung. Tapi di Bali memakai simbul-simbul ke agungan Tuhan. Tidak. Patung atau Orang.
Hal yg menjadi gejala di umat terutama di internal ada sikap yg hanya karena berbeda cara saja maka diangap sesat, doktrin sesat sudah mulai tumbuh meniru kebiasaan di luar Hindu. Sesuatu itu dianggap tersesat harusnya bukan dilihat dari pandangan bahwa karena sesuatu yg dilakukan berbeda cara, akan tetapi jika cara yg berbeda itu memang secara jelas-jelas mempunyai tujuan dan makna yg negatif, akan tetapi jika hanya beda cara namun tujuannya memang baik menuju Tuhan, maka kita sebagai pengamal ajaran Hindu diajarkan bahwa semua cara/jalan yg menuju Tuhan akan diterimaNya. Jadi hal yg menghawatirkan sekarang ini adalah adanya sikap Primordialisme yg sudah terjadi secara berlebihan. Jika ini terjadi maka kita akan sulit menerima kebudayaan baru. Sehingga akan lebih sulit untuk bekerjasama dengan pihak lain. Sebab, kita hanya mau melakukan sesuatu yang bertujuan untuk kepentingan kelompok sendiri saja. Sikap ini justru merusak ajaran dari dalam.
(misalnya antara lain : Om Gangga, Saraswati, Sindu, Wipasa Kausiki nadhi, Yamuna mahati srestah, Sarayu ca mahanadi) ini satu contoh saja, begitu juga mantra2 yg lain.
Pak kadek suwambara abg narasumber sangat luar biasa, namun pewawancaranya yaitu pak win, hrs bnyak juga belajar sehingga nyambung apa yg disampaikan oleh narasumber, artinya agar tdk sering nyaplir, d jgn sering tertawa yg tdk jelas, hayooo move on ya pak win, agar konten yang terus diminati
SAYA SUKA MAIN SULING NIKI. TIYANG SUKA MEMELIHARA TUMBUHAN DURIAN. NANAM SENDIRI. DAN SKRG JUGA UDAH TUMBUH. INTINYA MENJAGA TUMBUHAN2 KARNA BANYAK SEKALI MANFAAT DARI TUMBUHAN. Yang penting hasil sendiri. Dan sekalian dengan kemauan sendiri ☝☝☝☝
cara duduknya saja kurang sopan apalagi mau ngasi pencerahan tentang agama.apa kepercayaan terhadap ajaran Tri Murti termasuk kurang baik untuk jaman sekarang..?
Ampura tiang ten menyalahkan ajaran ini itu yg perlu pertimbangan yang matang adalah dampaknya, karena jujur hindu bali dan budaya bali udah sangat baik karena di bali sangat terkenal dg budayanya dan terkenal dg seribu pura yg tiang takutkan dampaknya, contoh terkecil misalnya ada upacara dipura dan harus adanya persembahan hewan ,kalau hampir setengah ikut aliran sampradaya, lalu bagaimana atau siapa yang menyembelih hewan untuk korban yadnya
Sebenarnya berupacara menyemblih binatang jaman kali yuga harus dihindari sedapat mungkin karena ,meskipun itu disebut yadnya tetap yadnya itu bersifat Rajasika yadnya ( penuh nafsu ) ,dengan nasfu ini ( indria2 /.keinginan ).,ini yg menjerat kita pada kehidupan terikat dengan 3 sifat alam yg kuat ( nafsu dan kebodohan = rajas tamas ,dan sifat Sattvam yg bersifat baik ( prinsip dharma ) ,jadi rajasika tetap menjerat manusia ke kuasa negatif ( keterikatan akan sifat2 alam material ) sedangkan di jaman kaliyuga ,Tuhan bersabda bahwa seharusnya berlindung dengan nama2 suci Tuhan ( melakukan bhakti ) ,sehingga keselamatan kita peroleh dan lebih temat kita setelah mininggalkan badan ,dan rohani kita bisa ke alam2 rohani yg lebih tinggi dan mencapai pembebasan ( meniadakan proses kelahiran dan kematian , hal ini Tujuan Tuhan yang maha Esa , mahluk hidup.diharapkan mencapai tempat yg lebih tinggi.( Evolusi tohani ) dan tidak lagi turun kedunia , bagi pengatahuan rohanin ,dunia lapangan karma terikat suka dan duka /penderitaan .sesungguhnya TYME sangat sayang pada mahluk hidup , tapi manusia tidak menyadarinya .
Beh ajaran samradaya Nike kan Ten kepure kayangan tige gak makan ikan dsb tapi maka tepung tapi dengan rasa daging berarti masih makan daging katanya orang Bali buang duit pakai mecaru dsb dan yang lebih aneh lagi kalau mati nanti atmanya akan naik pesawat katanya mungkin para penganut HK tau atme cara sembahyang kaya joget didesan Tyang ada kemana selalu bawa kantong