Kanal RU-vid ini merupakan kanal milik Bidang Studi dan Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Video yang berada dalam kanal ini merupakan berbagai video kegiatan dan pengajaran yang berkaitan dengan isu-isu kenegaraan.
Lembaga Negra apakah subjek atau objek, sebab di uu no 12 th 2011 pasal 1 pemgertian perundang-undangn Lbaga Negra sbg subjek pembntuk perundang-undangn. Mengapa tdak pimpimpin atau kepala Lembaga Negra jlas subjek sbg pembntuk perundangn
Mantap yuridis sosialisasi hukum acra MK hrs nya juga hukum acara judicial Rev di bwah UU oleh MA super kilat putusan 3 hr tok2. Kpan baca uji substansi permohon, kapan eksepsi permohon kpan uji refrensi perundangn superior dan inferior nya dll
Sbg prof htn, mengapa di psl 1 uu no 12 th 2011, pengertian perundang ubdangn : dibntuk atau dibuat oleh lembaga negra atau pejbat yg berweng. Mengapa Lembaga Negra objek yg tdk kelihtan bukan subjek. Apa inya bnda/objek bentuk perundangn. Hrs nya pemimpin atau ketua Lembga Negra sbg subjek, mengapa demikian???
Putusan tdk tepat dan benar mlanggar asas putusan hakim pasl 50 dan psak 53 uu no 48 th 2009, mengabsrtakkn konsideran mengingat lebih dominan menggunkn konsidran mmperhatikn untuk mengakomdir ketntuan yg bukan perundang/sema dll. Hrs nya MA menggugurkn putusan tsb jangan mmbiarkn sebab lalai berar
Usul mas, Hrs nya uu tentang kekuasaan kehakimn justifikasi refrensi nya sekluan cross refrensi substansi hukum nya di pasal2 nya berdasarkn bhsa perundangn
Demokrasi bagian dari ajaran Islam . Dunia adalah ujian bagi kita selaku orang Islam . Orang yang mampu hidup secara Islami akan bermanfaat bagi kerohanian kita . Sekalipun kita hidup ditengah non Islam termasuk komunis. Sebaiknya kita hidup mengamalkan ajaran Islam dan mengurangi untuk berpolitik . Semoga kita ini diterima oleh Allah Swt diakhirat nanti . Aamiin ! .
Kalau adabkekosongan hikum betul perlu penemuan dg metode hermeunitika hukum untuk pemilu termasuk Pipres UUnya jelas tida ada leemen kekosonhan UU atau Rechtsvacuum . Reftrensi itu fotrin dng sumber hukum. Namun Mk kewenganya limitatif seddai Padal 24C ayat 1) UUD Negara Indonedia.. setiju atss prediksi anda. Mudahan .
MK akan memutuskan pragib akan menang... Merekomendasikan ke para pembuat UU untuk amandemen UU pemilu... Hukum acara di MK perlu dirubah ikut maunya 01 dan 03...
Kita masyrkt jgn bodoh...jgn kita ribut dgn hsil pilpres..yg wajib kita suarakn adalh hukum mati koruptor..para pjbat berebut kekuasaan kita rakyat semkin mnjerit..sementara para elit hidup bergelimang harta hasil merampok kekayaan alam bngsa kita..LOGIKANYA NEGARA KITA NEGARA YG KAYA AKAN ALAMNYA KENAPA MASYRAKTNYA MASIH BANYAK YG MISKIN..??INI YG DI MAKSUD PA MAHFUD KLO KEKAYAAN ALAM KITA DI KELOLAH DGN BAIK MASYRAKT AKAN SEJAHTRA..TPI ITU TDAK AKN TRCAPAI KARENA KORUPSI MERAJALELA DAN ADA BEKINGAN PARA PETINGGI BNGSA INI..JDI SAYA MNGAJAK MASYRAKT JGN MAU DI BHONGI DGN PEMBERIAN BANSOS OLEH PEMERINTAH SEMENTRA YG DI AMBIL OLEH PERAMPOK KEKAYAAN ALAM RTUSAN T..JGN HANYA BNSOS RAKYT SDAH SENANG,ITU NAMANYA PMBODOHAN DAN PMBOHONGN..
Mau cari keadilan di negara ini sangat lah sulit sekali karna pengadilan di negara ini sedang tidak baik atau tidak sehat .pengadilan di negara ini sudah di kuasahi dengan uang .uang di jadi kan sebagai raja jadi inti nya pengadilan di indonesia ini maja tak gentar membela yg bayar.penegak hukum dan hukum di indonesia ini tidak bisa di per caya alias sudah cacat contoh nya aja kasus sambo bank senturi mana buktukti nya sampai sekarang kasus nya cepat di tutup
Cuman kan , kalau dibiarkan, sesungguhnya, MK sebagai, tidak ada analisa ahli hukum atau pembicara yg punya ilmu yg baik kebanyakan eeee JD ngapain org2 begini di bawah ke ruang berpendapat hadohh sedihh juga tv ini kasih naik Nara sumber yg begini jgn2 ini hanya pelengkap penderita ..
Jika hanya MK, bergerak diwilayah perselisihan hasil Pemilu, sebenarnya sangat rugi besar bagi bangsa Indonesia, memiliki lembaga Mahkamah Konstitusi, Coba pikir, Saksi 4 Mentri, Ahli Hukum, Pembela Hukum yg berpendidikan Mumpuni, kalau hanya utk membahas perselisihan Hasil Pemilu. Lebih baik Hakimnya Anak SMA, Saksi dan pekerja penghitungan suara anak Poltek dan SMK. Lembaganya bernama Mahligai Kalkulator. Benarkan????? Klu Mahkamah Konstitusi, sangat naif sekali bila hanya membahas perselisihan elektabilitas, saya sedih melihat dan membacanya.
Etika di atas hukum, itulah yang membedakan antara manusia dan hewan. Kalo cuma bicara hasil semata, akan berakibat buruk bagi demokrasi. Hasil yang di proleh dgn a jujur, adil dan bebas dari kecurangan
