Muhammad Herlambang_A1C019027_Pendidikan Matematika UNIB Terima kasih atas penjelasannya Prof. Hendra. Saya ingin sedikit memberi saran bagian contoh soal, Pada bagian contoh soal prof memberikan soal yang berkaitan pada fisika, alangkah baiknya kalau prof memberikan dulu ulasan singkat mengenai istilah-istilah fisika pada soal tersebut karena banyak mahasiswa matematika yang kurang tahu mengenai istilah-istilah tersebut. Contoh : percepatan (dv/dt = a) Terima kasih
Erli Puspita Purnama_A1C019003_Pendidikan Matematika UNIB Terima kasih sebelumnya pak. Saya ingin bertanya untuk penjabaran pada contoh 1 itu kan diperoleh y = x kuadrat + C2 itu kenapa dengan C = C2 - C1 ya pak? Bisa dijelaskan C = C2 - C1 nya pak? Terima kasih sebelumnya pak
Fatikhah Nur Sella_A1C017063_Pendidikan Matematika UNIB Izin menjawab. Untuk y + C1 = x^2 + C2, kedua ruas sama-sam dikurangi C1. Maka, y + C1 - C1 = x^2 + C2 - C1. Sehingga di dapat, y = x^2 + C2 - C1. Jadi, y = x^2 + C. Oleh karena itu C = C2 - C1. Semoga membantu ya. Terimakasih
Afriliya Annisa Putri_A1C019043_Pendidikan Matematika UNIB Terima kasih sebelumnya kepada Prof. Hendra Gunawan karena telah menjelaskan materi tentang pengantar persamaan diferensial ini dengan baik. Di sini saya ingin bertanya mengenai contoh soal 3 disana saya tidak mengerti mulai dari awal penyelesaian yaitu F=m.dv/dt= m. dv/ds.ds/dt=mv.dv/ds. Saya ingin bertanya ds/dt nya kenapa tidak ada lagi di akhir persamaan?
Intan Tiara Sakti_A1C019025_Pendidikan Matematika UNIB Videonya bagus dan sangat bermanfaat pak, tapi saya kurang mengerti di bagian contoh 3. Menurut saya kedepannya lebih baik dijelasin sekalian dijabarkan jalannya agar lebih mudah dimengerti.
Afifah Maysyah Dwi H_A1C019037_Pendidikan Matematika UNIB. Sebelumnya terima kasih untuk ilmu dan penjelesannya prof.Hendra. Saya ingin bertanya contoh 2. Pada penyelesaian didapat dh= -9,8 t + C sehingga h= -4,9 t^2 + D. Bagaimana penjabarannya sehingga bisa didapat nilai -4,9?
Dela Suliarti_A1C019011_Pendidikan Matematika UNIB Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Afifah Maysyah Dwi H. Menurut saya h= - 4,9t^2+ D merupakan anti turunan dari dh= -9,8t. untuk D disini merupakan konstanta, alasan konstanta dimisalkan dengan D agar tidak keliru karena C sudah digunakan sebelumnya. terima kasih.
Nadia_A1C019021_Pendidikan Matematika UNIB Saya ingin mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Afifah. diketahui bahwa dh= -9,8 t + C. dengan menggunakan teorema 3 (kelinearan integral tak tentu) yaitu jika f dan g fungsi dan k adalah konstanta. disini, kita mendapati bahwa pada dh= -9,8 t + C belum membentuk persamaan yang dapat kita ubah dengan menggunakan integral tak tentu atau belum ada k di depan f(x) , maka dari itu kita perlu mengubah bentuknya menjadi ∫▒k.f(x)dx = k∫▒〖f(x)〗 dx sehingga bentuknya menjadi ∫▒〖2.-4,9t dx〗 = 2.-(4,9t^(1+1))/(1+1) + D = -4,9t^2 + D. penggunaan D disini agar tidak membingungkan karena simbol C untuk konstanta telah digunakan. demikian penjelasan dari saya. Terima kasih.
Nanda Diza Alfionita_A1C019031_Pendidikan Matematika Unib. sebelumnya terima kasih pak, videonya sangat beemanfaat sekali, tp ada bbrp hal yang saya ingin tanyakan pak. 1. utk contoh nomer 2 kenapa ya pak turunan kecepatan (dv) dan turunan ketinggian (dh) itu nilainya sama yaitu -9,8 dt. mohon sekiranya bisa dijelaskan prof. 2. saya kurang paham prof pada contoh 3, mulai dari bagaimana menentukan F nya itu bernilai (-), dan jg penjabaran dari mv.dv/ds ke v.dv = -mgR^s^2.ds ke bawah prof. mohon sekiranya bisa lebih dijabarkan prof terima kasih prof atas ilmunya
Gianti Wulandari_A1C019007_Pendidikan Matematika UNIB Menurut saya, kemungkinan karena gerak ini gerak jatuh bebas, dan kecepatan awal benda=0 atau benda bererak tanpa kecepatan awal. Sehingga percepatan benda(dv) tersebut akan sama dengan percepatan gravitasi. Karena percepatan gravitasi=-9,8. Maka dv=-9,8dt. Sedangkan untuk dh nilainya = -9,8dt, didapat dari : dv=dh/dt dh= dv.dt dh=-9,8.dt dh=-9,8dt
Rafidah Alimah_A1C019009_Pendidikan Matematika UNIB baiklah saya akan menjawab sedikit dari pertanyaan saudara Nanda... kenapa F ny bernilai negatif (-) ?? seperti yang kita ketahui F adalah simbol untuk menyatakan besar nya gaya... dan dari soal dapat disimpulkan bahwa benda akan di luncurkan ke atas... meluncur keatas berarti melawan gravitasi (gaya tarik bumi) itu lah mengapa F nya bernilai negatif. sekian semoga dapat membantu :)
Meilisa Pitriasasmita_A1C019005_Pendidikan Matematika UNIB. Sebelumnya terima kasih kepada Prof. Hendra Gunawan atas video penjelasan dan ilmunya yang sangat bermanfaat. Tetapi, saya kurang paham pada contoh 2, di bagian penyelesaian terdapat dh= -9,8t + C, sehingga h= -4,9t^2 + D. Yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana bisa didapat nilai h= -4,9t^2 + D? Terima Kasih.
A1C019051_Juwindah_Pendidikan Matematika UNIB Sebelumnya terima kasih kepada prof. Hendra atas ilmu dan penjelasannya Saya kurang mengerti pada beberapa jawaban dari contoh soal maka saya izin bertanya; 1. Pada contoh 2, dh=-9,8t dt itu dari mana ya pak? 2. Untuk contoh 3, dari penjabaran yg v.dv= -mgR^2S^-2ds hingga didapat jawaban akhir. Tolong di jelaskan pak Terima kasih
Sri Lestari Rahayu Ningsih_ A1C019035_Pendidikan Matematika UNIB. Terima kasih prof atas video nya yg bermanfaat. Namun saya ingin bertanya karena saya tidak paham bagian V dv = -mgR/s.ds bisa menjadi V²=2gR²S²+Vo²-2gR itu bagaimana ya prof
Desi Rahmadani_A1C019015_Pendidikan Matematika UNIB Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan Prof. Hendra melalui video pembelajaran ini saya mendapatkan ilmu baru mengenai persamaan diferensial, namun ada beberapa hal yang masih saya bingung seperti contoh 2 dan contoh 3 sebaiknya dijabarkan lagi agar mudah dipahami Prof.
Chandra Erosman_A1C019045_Pendidikan Matematika Unib Sebelumnya terima kasih kepada Prof.Hendra Gunawan atas penjelasannya. Video pembelajaran ini sangat berguna bagi saya tetapi masih ada yang membuat saya sedikit bingung karena ada beberapa contoh yang seharusnya lebih dijabarkan lagi supaya bisa lebih dimengerti bagi orang yang menonton video ini.
Nur Azizah_A1C019033_Pendidikan Matematika UNIB. Sebelumnya Terima kasih pak, ilmunya sangat bermanfaat. Tapi ada yang ingin saya tanyakan. Saya kurang paham mengenai yang bapak terangkan di menit ke 5, Di sana bapak tuliskan : Integral (x^3+1)x^2 dx = integral (x^3+1) d(x^3+1)/3 Kenapa bisa demikian ya pak? Mohon penjelasannya 🙏
Yunengsih_A1C019001_Pendidikan Matematika UNIB. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Azizah, kenapa bisa demikian? Karena turunan dari d(x^3+1)/3 =(3x^2/3+1/3)=x^2+1/3, dimana 1/3 adalah konstanta dan turunannya yaitu 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa d(x^3 + 1)/3=x^2. Sehingga benar yang ditulis prof. Hendra Gunawan bahwa integral (x^3+1)x^2dx= integral (x^3+1)d(x^3+1)/3. Semoga jawaban saya bisa membantu dan bermanfaat, Terima kasih.
Fitriyani_A1C019069_Pendidikan Matematika UNIB. Sebelumnya Terima kasih pak, ilmunya sangat bermanfaat. Tapi ada yang ingin saya tanyakan. Saya kurang paham mengenai yang bapak terangkan Pada contoh 3 (kecepatan meninggalkan bumi). yang mana menurut hukum II newton F=m.dv/dt= m.dv/ds.ds/dt = mv.dv/ds yang merupakan aturan rantai tetapi kenapa terdapat ds diaturan rantai tersebut, sedangkan nnti untuk besar ds tersebut diabaikan? Mohon penjelasannya pak, Terima kasih
Anisah Sa’bandiyah_A1C019067_Pendidikan Matematika Unib. Terima kasih penjelasan oleh Prof.Hendra penyampaiannya sangat bagus dan bermanfaat. Namun pada contoh 3 saya ingin bertanya bagaimana cara mendapatkan F=m.dv/dt= m. dv/ds.ds/dt=mv.dv/ds?
Fatikhah Nur Sella_A1C017063_Pendidikan Matematika UNIB Sebelumnya saya sangat berterimakasih atas materi yang telah prof berikan. Penjelasannya secara santai tidak terlalu cepat. Namun, saya masih belum paham mengenai jawaban contoh 3. Harapannya prof bisa untuk menjelaskan ulang di next vidio. Atau bagi teman-teman yang mungkin sudah paham untuk menjelaskan di kolom komentar balasan. Terimakasih.
A1C017061_Bellasinthya_pendidikan Matematika Unib , Terimakasih penjelasaannya sangat bermanfaat prof, tapi saya masih belum memahami bagaimana membedakan agar mudah untuk menentukan persamaan biasa dengan persamaan parsial?
Verti Aswindra_A1C019019_Pendidikan Matematika_Universitas Bengkulu. Terima kasih Prof. Hendra Gunawan, videonya sangat bermanfaat. Namun saya masih kurang mengerti pada penyelesaian contoh 3 terutama bagaimana penjabarannya sehingga diperoleh mv.dv/ds menjadi v.dv = -mgR^2s^2 dan seterusnya? Mohon penjelasan dan penjabarannya, terima kasih.
Rahadi Bimansah_A1C020029_Pendidikan Matematika UNIB Terima kasih prof atas ilmunya, saya jadi lebih paham mengenai materi pengantar persamaan differensial, saya agak kurang mengerti di contoh yang ke 3 prof, mungkin penjelasannya bisa dipermudah lagi, beruntung sekali penyelesaian soalnya ditulis langkah per langkah jadi saya terbantu sekali prof dalam memahaminya
Dean Alsamgi_A1C019093_Pendidikan Matematika UNIB. Terima kasih kepada bapak Prof. Hendra Gunawan yang telah menjelaskan materi. saya ingin bertanya mengenai penjelasan Prof. Hendra yang soal ini, ∫▒〖(x^3+1)∙x^2 dx〗=∫▒〖(x^3+1)∙d ((x^3+1))/3〗=1/3 ∫▒〖(x^3+1)∙d(x^3+1) 〗. saya inin bertanya bagaimana proses yang ke 2 itu? terima kasih atas waktunya
Kintan ayu septiany_A1C017020_Pendidikan Matematika UNIB Terimakasih atas video nya prof.. Saya masih belum paham untuk contoh 2 prof, mulai dari karena v(0)=0 maka C=0. Kenapa ketika kecepatan awal adalah 0 maka C=0 prof.. Terimakasih sebelumnya
A1C019051_Juwindah_Pendidikan Matematika Sebelumnya terima kasih kepada prof. Hendra atas ilmu dan penjelasannya Saya izin menjawab, Karena dik pada soal bahwa kecepatan awalnya = 0 m/s Maka, kita masukkan bahwa v(0) = 0 ke persamaan v = -9,8t+C v = -9,8t+C 0 = -9,8(0)+C 0 = C Jadi, di dapat C=0 Terima kasih
Rija khoerul umam_A1C019041_Pendidikan Matematika UNIB terima kasih banyak atas penjelasan dan pemaparan materi persamaan diferensial diatas. Tapi saya kurang paham dari mulai Catatan di ppt sampai contoh-contoh didepannya, bisakah dijelaskan lagi dengan sesederhana mungkin? Terima kasih sebelumnya prof. Hendra atas ilmunya
Refina Pratiwi_A1C020043_Pend. Matemtika Unib Terimakasih banyak pak atas penjelasan materinya yng sangat lengkap, dari sini saya cukup mengerti dan dapat menambah ilmu saya🙏
Viona Arista_A1C020041_pendidikan matematika UNIB. Terimakasih pak atas ilmu dan penjelasannya sangat bermanfaat sekali. Namun saya kurang paham penjelasan no 3,bisa di jelaskan dan dijabarkan kembali pak
Chintiya Dewi_A1C020009_Pendidikan matematika unib. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih pak atas ilmu yang sudah dibagikan. Kalau boleh memberikan saran, saya berharap kalau boleh untuk contohnya di buat penjelasan yang lebih terperinci supaya lebih mudah untuk di pahami bagi kami.
Athiyyah Nur Herlita_A1C017069_Pendidikan Matematika UNIB , video nya sangat bermanfaat. Untuk contoh yang ke 2 sebaiknya dijabarkan suapaya lebih mudah di pahami. Sebelum nya terimakasih pak
Analisiana Tusina Sari_A1C019055_Pendidikan Matematika UNIB Sebelumnya terima kasih vidio serta ilmunya pak, ilmunya sangat bermanfaat dan vidionya pun bagus Tetapi ada yang ingin saya tanyakan pak, saya kurang paham mengenai Contoh 3. Mulai dari bagaimana cara menentukan F sehingga bisa bernilai (-) sedangkan rumus F = m.a. Mohon kiranya penjelasannya lebih dijabarkan lagi agar mudah dipahami pak
Thaqlima Mutiara_A1C019053_Pendidikan Matematika Unib Sebelumnya terima kasih kepada prof.hendra gunawan atas penjelasannya. di sini saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari analistiana bagaimana cara menentukan F sehingga bernilai (-) nilai (-) yang dimaksud di sini yaitu arah dimana saat kita melempar sebuah benda keatas maka nilai F nya (+) dan pada saat benda tersebut datuh ke bawah bernilai (-) maka, dari itu untuk meluncurkan sebuat roket F nya harus (+) sampai roketnya keluar bumi (gaya gravitasinya tidak besar) agar melayang.
Gianti Wulandari_A1C019007_Pendidikan Matematika UNIB Videonya bagus pak. Sangat bermanfaat. Tapi Saya kurang mengerti pada catatan contoh 2. Tolong dijabarkan bagaimana cara mendapatkan hasil 0≤t≤√(4,517)? Terima Kasih.
Intan Tiara Sakti_A1C019025_Pendidikan Matematika UNIB Menurut saya kemungkinan ada kekeliruan dalam pemberian akar. Seharusnya tidak √4,517 tetapi 4,517.
A1C019051_Juwindah_Pendidikan Matematika Sebelumnya terima kasih kepada prof. Hendra atas ilmu dan penjelasannya Saya izin menjawab, Jadi 4,517 itu didapat dari h = 100-4,9t^2 dengan h=0 0 = 100- 4,9t^2 4,9t^2 = 100 t^2 = 100/4,9 t^2 = 1000/49 t = √1000/49 t = 4,517 Terima kasih
Citra Chairani Amalia_A1C019063_Pendidikan Matematika Terima kasih pak, video nya sangat bermanfaat. Tapi saya kurang mengerti di contoh 3 bagian F = m.dv/dt = m.dv/ds . ds/dt = mv.dv/ds , sampai akhir penyelesaian.
Muhammad Herlambang_A1C019027_Pendidikan Matematika UNIB Izin untuk bantu menjawab, bagian yang anda sebutkan itu berasal dari rumus awal hukum Newton II yaitu F = m.a. Karena percepatan (a) merupakan peruubahan kecepatan terhadap perubahan waktu maka dapat dituliskan menjadi dv/dt sehingga menjadi F = m.dv/dt. Kemudian karena dalam soal terdapat variabel s dan ingin kita masukkan ke persamaan ini, maka kita gunakan aturan rantai di dv/dt sehingga menjadi F = m.dv/ds.ds/dt. Karena ds/dt merupakan kecepatan (v) maka persamaan tadi berubah lagi menjadi F = m.v. dv/ds. Selanjutnya tinggal substitusikan ke persamaan gaya gravitasi bumi pada benda, setelah itu masing-masing ruas dikalikan dengan ds dan dibagi dengan m( terdapat typo dalam slide tersebut karena harusnya m telah hilang pada ruas kanan), setelah itu integralkan kedua ruas dan masukkan kondisi bersyaratny sehingga hasil akhirnya seperti yang ada pada slide tersebut.
Selvi Maryani_A1C017048_Pendidikan Matematika UNIB Izin menjawab pertanyaan dari rahmat septiawan menurut saya hubungan persamaan diferensial dan hukum II newton ialah pada hukum newton kita mengetahui hubungan posisi, kecepatan, percepatan dan gaya terhadap suatu benda dan di persamaan diferensial posisi itu sebagai waktu. sebagai contohnya ialah penentuan sebuah kecepatan bola yang jatuh bebas di udara, yang memperhitungkan percepatan bola tersebut sampai tanah iala gravitasi dikurangi dengan perlambatan karena gesekan dari udara.
