UN lebih membuat siswa depresi daripada bahagia mendapat nilai bagus.apalagi yang sekolahnya fullday kayak gw. lama kelamaan otk bis meledak seperti bom nuklir. semoga yang UN tahun ini berhasil & gak meledak karena stress :) : )
Ketar Panjaitan itu dia pembimbing jaman now yg disekolah negri 80 persen ngasal aja ngajar malah guru w sumpah kyk org dungu (maaf tapi bener) contoh pas jam belajar dia nyuruh murid buat bikin kopi kan goblok apalagi dia ngajar pelajaran B indo yg msk un yah begitulah soalnya mereka asalkan absen pasti dpt gaji karena PNS beda Ama guru honorer
@@masihchannelpribadi7978 anda merasakan ngak pulang malam di tambah tugas yang menumpuk.... Pernah ngak disaat ente ketemu sama jam pelajaran yang panjang banget 7 jam pelajaran 1 jam pelajaran = 45 menit jadi 45 X 7 = 315 menit jadi 3 jam 15 kan... Gurunya ngak masuk cuma kasih tugas katanya kurtilas PR ngak ada nyatanya masih ada.... Disaat murid ketiduran di kelas guru marahnya minta ampun tapi di saat kita mau tidur kita di sodorkan dengan tugas yang amat banyak .... Apakah anda merasakan hal itu daya saing katanya..... Gini nih manusia yang bodoh yang mementingkan nilai di banding kan kreatifitas siswa atau kejujuran siswa nya lain kali kalau mau ngomong tanya anak situ atau anak anak jaman sekarang gimana rasanya jadi pelajar di Indonesia yang kurikulum nya itu bikin guru dan murid pusing .... Tapi jika anda bersikukuh bahwa anda benar silahkan saja ... Itu hak anda untuk berpendapat ... Nanti juga pasti bakal bertemu disaat melihat anak jam 12 malam masih berkutat dengan tugas nya
@@masihchannelpribadi7978 emg bikin setress kok buktinya gini nih lu itu suka dalam bidang yg laen coba kayak atlet lah trus lu disuruh un sedangkan lu gak bisa mat tapi lu harus mau ga mau lu belajar u bisa sedang kan nilai or lu rendah dan nilai yg un ini bukan nya naik tapi makin rendah siswa depresi karena mereka haru belajar apa yg mereka gak bisa dan meninggalkan bakat mereka
Kunjaw artinya Kunci Jawaban. Dalam bahasa aseng : short cut/key, Words key/mayhem code/cheat code , etc . these kind of the ilegal ways in other competitions alias cara curang tapi istimewa(karena bayar/membayar jasa orang lain)
Tapi maknanya apa?? Toh jadi kaya formalitas malah un itu bikin tambah banyak ujian aja toh nilai UN lu kagak di pake lagi sekarang sekolah pake zonasi
menurut saya sebaiknya kelas 1-3 SD fokus belajar tata krama, kelas 4-6 baru belajar biasa seperti sistem sekarang. saat smp ada penjurusan ipa ips , trus sma nya di bagi menjadi beberapa jurusan berdasarkan bidang studi, misal jurusan fisika, kimia,sejarah, dll trus kita bisa milih mau masuk kelas yg mana trus soal nilai itu gimana siswanya mau dapet nilai apa ngga. kalo ngga mau ya ngga usah ikut ujian . jadi pelajar lebih fokus dan sesuai minatnya. UN pun dihapuskan, siswa dianggap lulus jika telah menyelesaikan tugas. Yang memberi kelulusan itu dari Kepala Jurusannya, dan disetujui oleh Kepala Sekolah
Raihan Anwar Kurang efektif juga yg sma, nanti ada kesenjangan mata pelajaran, akan ada salah satu mata pelajaran yg menumpuk muridnya sedangkan gurunya kurang memadai.
Bagi saya un yang tidak di jadikan nilai kelulusan malah lebih berat lagi karena dijadikan sebagai nilai penentu ke mana sekolah selanjutnya. Sementara sebagian anak condong di pelajaran A dan yang lain di B. Sementara bagi anak yang condong di bidang olah raga atau sbk tetapi nilai mapel un nya kurang. bisa saja ia mengurungkan cita citanya karena tidak mendapat sekolah negeri dan tidak berkecukupan untuk masuk sekolah swasta yang bagus.
Di negara kita semua bakat yang lain selain bidang akademik masih sulit dan kurang di fasilitasi. Yah..., gara2 masalah dana dan niat dari beberapa pihak
Pendapatku tentang Ujian, Ujian ini memang sangat penting dan bermanfaat, tapi ini malah membawa banyak dampak negatif bagi murid. Seperti stress, ketakutan, gangguan kecemasan (Anxiety Disorder), kehilangan percaya diri dan bahkan jatuh sakit. Karena ujian ini agak terlalu sulit dan tidak sesuai apa yang murid sudah belajar atau diajarkan oleh guru. Inilah mengapa hampir semua murid masih terbiasa menyontek selama ujian. Sebenarnya ini bukan berarti salah murid atau guru, tapi salahkan sistem pendidikan Indonesia. Ada lima alasan bahwa sistem pendidikan Indonesia masih sangat lemah yaitu: 1. Kekurangan inovatif dan kreatif 2. Kurikulum masih kurang jelas 3. Kekurangan Sarana Belajar 4. Kualitas guru lemah 5. Kenakalan remaja sulit diatasi 6. Tidak ada pelajaran tentang kedisiplinan Tapi sayang sekali, kita tidak akan pernah mendapatkan solusinya. Karena pemerintah kita benar-benar tidak peduli terhadap sistem pendidikan dan murid-mahasiswa sama sekali. Hanya satu hal yg mereka sangat peduli itu.. Uang
Nabil B. Pemerintah sbnrnya sudah berinovasi, ktax sih, (masih wacana) un akn diadakan yg essay tahun depan atas kemauan pak muhadjir efendi, tpi masalah nya bentuk inovasi nya itu kya sistem baru yg nggk jauh2 beda, yg mementingkan aturan2 segala macem, jadi nya gtu, nothing is improvement,
Tbh, salah satu akibat yang ane rasakan yakni kurang percaya diri. Penyebabnya karena ane (waktu SMA #anak IPA) tidak bisa menguasai "Kimia & Fisika". Itu mungkin masalah "sepele" tapi buat "mental down" dan alhasil pemikiran jadi nyontek temen/ngrepek buku/ bikin contekan dikertas, dll.
Boby Julio Akbar Boby Julio Akbar Ya benar, tapi sebenarnya hampir semua murid sudah bisa memilih jurusan yg tepat. Biasanya ada yg suka matematika dll, maka dia ambil jurusan IPA. Sdangkan tidak ada yg suka pelajaran berat seperti fisika, kimia dan matematika, maka ambil jurusan IPS. Bagi yg sepele/sok memilih jurusan IPA, itu hanya membuat mereka sok keren atau professional. Tapi nyata, mereka ini tidak belajar IPA sama sekali. (Yup mereka suka menyotek). Jadi itulah mengapa setiap sekolah harus ada tes kemampuan sebelum mendapat jurusan IPA atau IPS. Sayang sekali tdk ada solusinya sama sekali 😒
Nabil B. Bener tuh, salah satu problemnya tuh. Semoga tahun depan/berikutnya, Kemendikbud menerapkan program pendidikan seperti di Finlandia maupun Jerman. Bisa memilih sesuai minat dan bakat dari 5 bidang.
Boby Julio Akbar Hampir semua negara sangat menyukai sistem pendidikan di finlandia, karena sistemnya memiliki banyak sekali keuntungan. Iya kita semua pasti mau sistem pendidikan kita seperti apa yg finlandia miliki. Tetapi pemerintah kita tidak peduli, sudh kubilang mereka ini hanya suka mencari uang daripada mengatasi banyak masalah di Indonesia Kita sudh berusaha meminta pemerintah melakukan sesuatu, tetapi mereka pura2 tidak tahu dan mendengar kita. RIP demokrasi
Iya tapikan finlandia anak anaknya minat belajar yang tinggi terus disana maka smartfon gitu.kalau indo nyatanya belum siap karena minat belajar aja masih rendah
Gw berharap sistem pendidikan indo kaya negara maju, mereka lebih mementingkan life skill dari pada pelajaran, di Indo mana ada peraturan sekolah WAJIB ANTRI, yg ada cm HARUS BISA MTK, B INDO, IPA, B INGGRIS, itulah yg menyebabkan org indo IQ tinggi tp EQ jelek. Apa cm gw setuju ?
Menurut gw sih tergantung masyarakat Indonesia juga. Mau/bisa kagak di ajak dengan sistem pendidikan negara maju. Jaman sekarang anak sekolah kalo di kasih enak suka keenakan jadi akhirnya kebablasan deh. Semua juga kembali ke Individu sih menurut gw. :v
gini ya yang saya rasain, tahun ini saya UN dan setelah UN masih harus ikut test di sekolah yang pengen kita masukin, nah dari situ saya mikir, apa gunanya UN kalau harus ikut test lagi?
@@muhammadaerlangga1635 shortly, pertanyaan abang sama aja kaya pertanyaan saya bang wkwk, kalau pertanyaan saya itu berbasis dari saya yang waktu itu smp pengen ke sma/smk, kalo abang dari sma/smk ke perguruan tinggi wkwkwk
Erick Justin i'm not sure who to blame tho the government or the teachers, i mean the system rushes us to study everything in a very short time. When i went to highschool we only have like 7 months to study in the 12th grade and the teachers are just like hey lemme give you a lecture for 4 hours straight and next week's exam time and the school's like hey y'all should just stay in the school for 8 hours straight because i'd rather have a stressed out student than stressed out parents in my office, all the students freaked out everytime lol what am i doing right now
pahit, tapi harus dijalankan. begitulah kenyataan yang harus dihadapi para peserta pendidikan di negeri kita dari dulu hingga sekarang. hvft! semangat, teman-teman :)
Sebenarnya UN itu tidak perlu, karena nilai itu bukan menentukan apakah seorang anak itu cerdas atau tidak, tapi cara belajar anak lah yang menentukan cerdas atau tidaknya seorang anak (MENURUT SAYA). Semoga anak Indonesia semuanya menjadi anak yang berbakti pada nusa, bangsa, dan negara AAMMIINN..
Mantaplah buat KokBisa, semangat terus tim KokBisa Saran sedikit, mungkin pendidikan Indonesia harus menarapkan pendidikan seperti negara Eropa (terutama Finlandia) karena menurut ane "anggaran" nya mayoritas bukan ke "kertas" melainkan meningkatkan kualitas pendidikan, infrastruktur dan gaji guru (#GURU HONORER).
Intinya adalah dari diri kita sendiri,hidup adalah pilihan ,tinggal bagaimana mereka memilih,karena menurut saya kejujuran dan usaha adalah makna dari ujian,bukan nilai tinggi
Deviro Yanuar tapi di Indonesia kebanyakan melihat dari sisi Nilai. untuk mencari pekerjaan pun, pasti dilihat dari Nilai semasa sekolah. jika nilai nya rendah, yaaaa peluang kesempatan untuk diterima di tempat pekerjaan pun juga rendah😐 itu pendapat sy😅,sy msh kls 9.. mhn maap klo ad slah kata😅
NyimasNaura Carisa NyimasNaura Carisa bagus sekali pendapat kakak,memang sebagian perusahaan melihat nilai sebagian acuan,tetapi setelah diterima akan dilihat kemampuannya dalam hal praktek,jika tidak bisa menjalakannya maka akan dikeluarkan,contoh : seorang siswa memiliki nilai bahasa inggris yang baik tetapi nilainya selama ini adalah contekan dari temen sebelahnya😅...trus lulus pingin masuk di perusahaan dan dimasukkan di translate diterima nilai b.inggris bagus tapi apakah bisa? Jadi sesuai di video di atas ,pendidikan bukanlah ttg ujian tapi makna dibaliknya Bagaimana pengalaman kita,keaktifan kita,kreativitas kita,nilai kejujuran kita selama berpendidikan☺,,,heheh mohon dikoreksi kalau salah
3:09 Kalau saya jadi pemerintah : - Sekolah dasar [SD] terbagi menjadi beberapa macam, yaitu (sekolah jurusan bahasa, jurusan kesenian, jurusan Agama, jurusan IPA) di mana seluruh jurusan wajib ada pelajaran Matematika dan pendidikan moral (seperti PPKN). - Syarat kelulusan adalah verifikasi raport dan data kehadiran (begitu juga sikap). - Akan ada ujian setiap jurusan yang diadakan setiap 3 tahun sekali skala lokal (pengganti UN). - UN, Uprak, UTBK, dan Skripsi dihapus. - Penilaian praktek dan teori diseimbangkan. - Akan ada pelajaran game (Minecraft) yang bersifat wajib dan ekstrakurikuler E - Sport sebagai sarana hiburan (opsional). - Tawuran bisa dihukum hingga 20 tahun penjara. - Petasan, miras, kembang api, dan rokok menjadi barang ilegal terutama bagi pelajar jadi jika menyalahgunakan barang tersebut maka hukumannya sama dengan hukuman kasus narkoba. - Peraturan diperketat seperti perempuan yang rambutnya melebihi bagian atas kerah dan tidak diikat akan dihukum. Punya kuku panjang disertai cat kuku juga akan dihukum. - Aturan disiplin yang sangat ketat. - PR ditiadakan agar siswa tidak terbebani. - Seluruh soal PTS, PAS, PAT, dst akan diseimbangkan jumlah soalnya (Jadi tidak ada yang namanya pelajaran Matematika dikurangi jumlah soalnya) dan khusus pelajaran Matematika akan ditambah waktu pengerjaannya. - Gaji guru akan melesat tinggi (bahkan tembus 100 juta per bulan) di mana guru juga berhak memberikan gaji siswanya. - Akan ada sistem sekolah mendapat uang/gaji layaknya orang bekerja. Gaji tersebut diberikan apabila nilai siswa minimal KKM. Jadi gajinya seperti ini : a. Ulangan Harian/Penilaian Praktek : Rp 5.000,- b. PTS/PAS/PAT : Rp 10.000,- c. Ujian sekolah/praktek : Rp 20.000,- - Pecontek akan dihukum denda (Rp 100.000 ke atas)dan langsung dicoret sehingga tidak mendapatkan uang saat mengerjakan suatu ujian tersebut. - KKM dikurangi seluruh pelajaran (kecuali Matematika).
Klo ane kurang setuju un itu pengukur kualitas pendidikan Karna bagaimana untuk seseorang yg pelupa seperti saya? :( apalagi saya masuk SMK, seharusnya harus dikembangkan sesuai keahlian jurusannya, bukan ujian tertulis...
Gw setuju sistem praturan jerman, anak2 dibagi sesuai bakat kemampuan.. soalnya kan manusia punya bakat masing. Klo dicampur ablek, kapan siswa/i mengetahui bakatnya?
Setuju ! Saya tanya sama org yang paling pintar di kelas (dan 10 besar angkatan) tentang apa cita2-nya waktu udh besar. Dia jawabnya ragu2. Waktu itu juga ada disuruh bikin teks tentang "Tujuan"... banyak yang ragu2 dan bilang "belum kepikiran sampai situ" (termasuk ane :v).
Another Hetalian pengalamanku sebagai mahasiswa sem akhir, hasil sharing sama temen2, mahasiswa sem akhir pun masih bnyk yg galau soal masa depannya mau lanjut ato kerja ato merit mau kerja sesuai rumpun ato beda rumpun dll. Menurutku wajar klo kalian bingung dgn cita2 nanti, biasanya remaja masih suka berubah2 minat dan tujuannya. Menurutku kalian bakal bisa menemukan minat kalian justru klo udah kerja. So enjoy your life wkwkwk
@@muhammadtsaqiffadhlullah4939 Justru Dengan Sistem Minat Diharapkan Setiap Siswa Dapat Berperforma Sebaik Mungkin. Karna Itu Memang Niat Dan Kemauan Mereka. Alasan Siswa Malas Karna Mereka Tidak Tertarik Dengan Hal Yang Mereka Malasin Tersebut
@@muhammadtsaqiffadhlullah4939 ngk mungkin minat tapi malas. Rata" siswa lebih minat olahraga, apa lagi matero bola. Sebaliknya, siswi rata" tidak minat, malah lebih senang teori
UN menurut gw kayak aneh aja gitu, masa sekolah bertaun taun diuji cuma waktu ujian itu, belum lagi kurikulum yang berubah ubah, setiap orang juga punya kemampuannya masing masing gabisa disaman kalo yang satu bisa yang lain harus bisa, kan kaya bebek, kuda, ikan disamain:(
1:37 faktor utama, banyak jam kosong. Apa cuma gua yg ngerasa di sekolah banyak jam kosong, guru masuk cuma kasi catatan/soal. MUNGKIN itu kenapa skor pendidikan indonesia rendah #MUNGKIN
Benerr, rasanya makin deket un guru makin jauh. Di sekolah saya mungkin hampir setengah hari jamkos semua. Guru dateng ngasih tugas trus balik lagi ke kantor. Padahal saya dan teman teman ngerjain dg kondisi kelas panas dan pengap (kelas ac, kebetulan acnya blom di service)., gurunya malah ngadem di kantor. 😟
Dan ketika UN itu dipertanyakan sebagai patokan kesuksesan seseorang? Ingat hidup bukan sekedar belajar tanpa bisa diaplikasikan dikehidupan, karena sejatinya hidup itu juga belajar.. Abis kelar SMA trus yg Kuliah belajar dan yg Kerjapun belajar dan mau berkeluargapun belajar juga... *maaf hanya sekedar share doang
Guruku pernah bilang klo KKM kelulusan tahun ini 70 ''klo tidak dapat 70 tidak lulus!'' Kata Guruku. SAAT UJIAN BERAKHIR Semua temanku dan aku deg-degan menunggu hasil ternyata nilaiku Mat 67, IPA 56, B.Indo 73 dan aku lulus. Aku lihat nilaiku katanya KKM nya 70 kok aku lulus sih?
di SMA masih banyak yang nyontek kalo ujian orang yang belajar setengah mampus nilainya bisa lebih rendah daripada orang yang ga belajar tapi dapet bocoran soal
Sebenarnya tidak, karena masa depan tidak ditentukan dari selembar kertas UN. bisa aja orang yang dulunya nilai UNnya jelek cuman dapet nilai 1 misalnya bisa jadi menteri/arsitek.
Sebenernya iya tapi tergantung, contohnya kalau nilai UN lu bagus lu bisa coba daftar kuliah S1 ke luar negeri langsung . Kalau dapet kan selain dari ilmunya juga bisa buat memudahkan mencari kerja. Contohnya sih begitu tapi tergantunglah ada juga yg sukses walau nilai UN nya kecil
adiptawf tapi skrg udah baikan kok,Sekarang sekolah gak kasi kunci jawaban lagi apalagi sekarang udah UNBK yg soalnya gak mungkin bakal bocor.Jadi udah ada peningkatan walaupun masih banyak permasalahan yg harus diselesaikan.
Gk usah debat Masalah UN Lihat Sistem pendidikan Di indonesia, apalagi guru2 jaman sekarang yg bisanya ngasih tugas,presentasi,tugas, presentasi Trs gurunya ditinggal Hp an Fu*k men gua juga bisa jadi guru kalau model nya kayak gitu, Tapi inget gak semua guru gitu. Terlebih lagi pelajaran di indonesia itu banyak bgt trs murid harus wjb bisa semua pelajaran dan mendapatkan nilai diatas 8,bukanya manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing² jadi gk bisa murid diwajibkan bisa semua pelajaran,Disitu murid² stres mikirin pelajaran di tambah lagi sistem fullday,Disitu Murid STRES mikirin pelajaran ,Tugas, Pr. Ketika Murid STRES murid juga males belajar,ketika menjelang ULANGAN murid menerapkan SKS(sistem kebut semalam) maka gk heran nilai2 nya anjlok karna waktu untuk belajar dihabiskan untuk TUGAS TUGAS TUGAS
dan juga kadang di mana yang badung sama polos pinter di campur dan di sama kan jadi kalo tugas kadang cuma nyontdk ama yang pinter yang pinter mah pinter bodoh ya bodoh wajar ajah ujian anjlok nilainya, ya jadi gitu lah, dan juga di sini nilai segalanya, dan di mana soal sama yang di jelasin beda yang paling ngeselin.
Hifni Hafsyin betul sekali, setiap manusia itu punya kesempatan yang sama untuk meraih mimpinya berdasarkan minat dan bakat mereka jadi bukan memakai sistem pendidikan yang hanya akan menghasilkan sekumpulan robot yang siap dipasarkan
Kalau pendapat saya un itu kayak gk adil, contoh pas tes masuk SMA/SMT nilai un jadi patokannya belajar 3 tahun yang di pakai cuma nilai 3 hari doang, ada murid yang nakal tapi nilai un nya bagus karna dapat bocoran, dan ada siswa yang disiplin tapi pas un nilainya jelek jadi masuk swasta, kan gk adil kayak gitu
*(Dulu pas kelas 3 SMA)* UN wajib dihapuskan !!!! 😬😬 *(Pas udah lulus)* tapi kalo UN dihapus, nanti tempat les pada tutup. Guru les pada di PHK. Pengangguran meningkat. Roda perekonomian terhambat....
mapel UN biasanya B Indonesia B Inggris Matematika & Teori Kejuruan. mungkin siswa yg bisa salah satu dari keempat mapel itu menemukan jalannya untuk mengembangkan keahliannya. Lantas mereka yg punya keahlian diluar bidang itu bagaimana? setiap orang itu cerdas tapi jika kau menilai ikan dari caranya untuk memanjat pohon, maka kau selamanya akan menilai bhwa ikan itu bodoh..
faisal sidiq kalo menurut ane sih ke-3 pelajaran itu emang harus, setidaknya mengerti dasarnya, karena ke-3 pelajaran memang itu penting. Tapi kalo semua siswa dituntut harus bener-bener menguasai semua materinya, itu memang keterlaluan sih 😂 .
muhafidz ahmad, iya kalo dasarnya gpp. lah ini dari sklh dasar sampe lulus sklh kayaknya wajib bisa semua. Sekolah Dasar untuk memberikan dasar dasar ilmu kepada siswa. Sekolah Menengah Pertama untuk melihat keinginan siswa. Sekolah Menengah Atas/K untuk mengarahkan keahlian yg dimiliki siswa.
Ada atau tidak ada, pasti harus ada alat ukur untuk pencapaian pendidikannya sih. Yg pasti semoga pendidikan Indonesia semakin membaik menjadikan peserta didik yang berkarakter baik, dapat meraih posisi PISA yang meningkat lah dari skg.
kalau saya berandai jadi pemerintah. Guru yg sekarang masih belum bisa untuk menerapkan pendidikan sperti di negara" maju like finlandia karena disana 10 anak bisa dihandle 1 guru sedangkan di sini 1 guru bisa ngehandle 30-50 anak. kalau mau tetp UN tingkat stress anak jadi meningkat. Jadi solusinya adalah cari jalan tngah. Sebagai orang tua harusnya bisa mengetahui kemampuan dan kesukaan anak jadi anak bisa menyalurkan hobinya dan jaman sekarang hobi bisa dijadikan uang jadi ndak ada salahnya ngajarin anak cari uang sendiri. sedangkan UN hanya cari lulusnya saja ndak usah mengejar nilai terbaik dari yg terbaik. Lagian juga nilai terbaik unas ndak menjamin masa depan anak kan?
aku setuju banget kak. tapi aku denger banyak siswa yg beli contekan. aku heran, ngapain beli contekan. padahal kita sekolah tujuannya buat cari ilmu, bukan buat cari nilai. percuma kan kalo nilainya 100/A semua tapi otaknya otak udang. kalo menurutku sih mending ilmu daripada nilai. paling nanti akhir-akhirnya siswa yg pake contekan kerjanya rendahan (tidak sukses). HADEHH KAPAN MAJUNYA NEGARA INI KALO ISINYA KEBANYAKAN ORANG YG KAYAK GITU.
Chu Steven kaget setahu saya itu reaksi makhluk hidup terhadap hal yg gak mereka sangka/sesuatu yg membuat mereka merasa terancam.. dan krn ada stimulus tsb otak kita akan memberikan perintah kpd hormon adrenalin utk bekerja sehingga hasilnya jantung berdetak cpt, pupil melebar, dll kalo mau tau lebih lengkapnya mungkin link ini kurang lebih bisa membantu doktersehat.com/mengapa-kaget-bisa-menyebabkan-serangan-jantung/
begini: 1. UN perlu? gw jwab perlu! why? UN perlu untuk mengukur sejauh mana ketimpangan pencapaian KOGNITIF PROSES & PRODUK. catet yg gw capslock. 2. UN syarat kelulusan? NO! karena seperti gw bilang di poin 1, UN cuma buat ngukur hasil belajar ranah kognitif saja! bukan hasil belajar keseluruhan. 3. HAsil belajar seperti apa sih sebenrnya yg dituju dari kurikulum kita? kalau kita lihat permendikbud dan silabus kurikulum 13 (K13) terbaru, secara singkat hasil belajar yg harus dicapai ada 4 ranah: spiritual (keagaamaan cth bersyukur, kagum atas rahmat Tuhan), afektif (sikap sosial dan berkarakter cth jujur dll),kognitif (ranah berpikir), dan psikomotor (ranah motorik spt praktikum, olahraga dll). 4. Apakah hasil belajar semua ranah tersebut dpt terukur dgn UN? tentu tidak, spt yg gw bilang UN yg kalian kerjakan dgn ngejawab soal itu cuma mengukur kemmpuan kognitifmu saja. 5. lalu solusinya gimana? well, kurikulum kita sebenarnya udah punya solusinya, udah ada (mnrut gw masih kurang) metode dan instrumen penilaian untuk semua ranah tersebut, tapi apakah dilakukan? tentu gak semua guru melakukannya dgn benar. cth penilaian: spiritual diukur dri kamu disekolah apakah rajin ikut pelajaran agama, sering bolos/tidak, ngelawan guru/nurut, penilaian afektif: kamu orgnnya jujur/tidak dlm belajar, bekerjasama, disiplin, dll. 6. lalu jika kurikulum kita udah punya solusi, lantas di mana kurangnya? gw jawab kurang di pelaksanaan dan pengembangannya. gak semua guru menguasai K13. dan......... 1 hal yg menurut gw paling penting, perlu pengembangan dan penerapan dari pembelajaran itu sendiri, cth kognitif itu dapat dibagi menjadi berpikir tingkat tinggi dan rendah, berpikir tingkat tinggi itu dapat dibagi lagi menjdi berpikir kriitis, kreatif, dan pemecahan masalah, nahhhh masalahnyaaa instrumen/alat pengukur dari kemampuan berpikir tersebut masih perlu dikembangkan untuk setiap materi pembelajaran , perlu diterapkan, dan perlu dilekatkan pada siswa. but, 1 maslah lagi, penelitian pengembangan itu perlu biaya, seperti skripsi dan tesis. skripsi dan tesis yang berkaitan dengan pengembangan segala alat/bahan/metode pembelajaran itu banyak, tapi sering terkendala biaya bagi mahasiswa. dan hasil dari tesis/skripsi itu kebanyakan tidak dipakai lagi, harusnya bisa diterapkan. 7. lantas kurikulum kita perlu apa lagi? kurikulum kita sebenarnya membuka kebebasan bagi guru untuk mengatur pembelajaran, ini HARUSNYA DIMANFAATKAN oleh guru/pihak sekolah dengan pembelajaran berbasis "kearifan lokal" , jadi menyesuaikan dengan daerah masing2. ctoh: daerah yang punya potensi dengan pertania, maka pembelajaran harus diarahkan bagaiman membangun pertanian itu, dll. 8. jadi pada intinya pendidikan itu unik dan kompleks, maka penyelenggaraannya pun juga butuh banyak pemikiran, inovasi, dan gak bisa disamakan satu sama lain. duh kepanjangan ya wkwwk
Eh banyak yg ga terima wkwkw.. rasain.. sengsara hidup kalian wakakaka makan tuh ujian. Belum lagi SNMPTN kasian dehh.. makan tuh stress.. gak lulus ujian bakal di marahin org tua lu.. di suruh mbambong bikin rumaj dari selimut di pinggir jalan. Tnggal disitu sampe lu tobat. Wakakakakak
Arya Kesuma yah elah lebay amat njir. UN mah pd dilulusin semua. Klo kuliah gak harus di ptn. Gak semua ortu separah seperti yg lu pikir, apalagi dr ujian. Ortu lebih khawatir klo anaknya gak berakhlak dan bermoral. Lu dulu digituin yah wkwkw
Di masa kini, kursus bermunculan di mana-mana. Ini pertanda bahwa sistem pendidikan di Indonesia lebih mengutamakan penilaian akademis daripada keterampilan diri, moral, akhlak, etika, pendidikan karakter, dan kewirausahaan.
Menurut saya ,karena diSingapore wilayahnya kecil.Sedangkan di INDONESIA wilayahnya besar sekali . Sehingga pendidikan kurang merata,seharusnya kita mencontoh NEGARA NEGAR BESAR LAINYA.trmksh
Karena kita adalah INDONESIA dimana UN menggunakan sistem pilihan ganda dan nilai lebih dihargai daripada sebuah proses yaitu kejujuran. Itulah mengapa banyak terjadi kebocoran kunci jawaban A-B-C-D an yang mudah banget buat dihafal (JADI GAK USAH BELAJAR DIHAFALIN AJA UDAH BISA DAPET NILAI SEMPURNA) Andai saja sistem UN di INDONESIA adalah soal Uraian. Ketika hal ini diterapkan maka akan lebih menguji pemahaman siswa terhadap materi dan tentunya akan meminimalisir terjadinya kebocoran kunci jawaban dan juga mengurangi aktivitas Mencontek :v Nah itu komen dari pelajar anti mainstream Indonesia yang minta soal UN adalah uraian wkwkwk :v
Sya dapat tugas kuliah online dari dosen sya untuk menganalisa video ini, cukup menarik tapi sayang UN tahun ini dibatalkan bukan krna dimajukannya keputusan mentri (UN 2021 ditiadakan) namun agar upaya pencegahan dalam memutuskan rantai penyebaran covid-19 lebih cepat teratasi. #stayhealthy #staypositif #saveearth
Yang paling bikin gua kesel itu kurikulum kek gaje.... Ganti2 njir Waktu gua kelas 6 Sd pake K13 ehhh pas masuk SMP pake ktsp Helloowww gmna mo maju sistem nya ah GAJE
@@triprasetyobayumahendra4496 kritik tapi ga kasih solusi.. buat apa? Kalo kritiknya kyk begini, meski Indonesia udah maju tetep aja ada.. kurikulum gaje lah.. apalah.. lagian enakkan KTSP sih menurut gw :/ keliatan loh k2013 cuma rusuh2 aja ... Waktu sekolah terbebani.. pelajaran monoton.. pr tiap hari hampir ada.. yg katanya Sabtu libur nih ya (buat SMA) malah buat ekskul -_- Minggu capek ga mau kemana2.. istirahat, trus malemnya mikirin dah Senen ada pr apa kagak.. gitu terus selama 3 tahun -_-
Menurut saya bagusnya pelajaran akhlak/perilaku peserta didik ditingkatkan, karena kalo perilaku bagus pengetahuan akan ngikut dibelakang, dan jadikan sistem pengetahuan sebagai BEing (melakukan) bukan sekedar KNOWing(mengetahui)
Kalo berandai2 jadi pemerintah, hal yang pertama gua lakuin buat pendidikan sih simple aja. Ngasih pelajaran budi pekerti dan pancasila ke para siswa siswi biar ga jadi kids jaman now 😂
Amir Wicaksono kalo gak mau jadi kids zaman now mending buat mesin waktu aja gan, terus tinggalin anak-anaknya di zaman purba, biar jadi kidz zaman purba 😂
Hi There kalau belajar Mulu lu bakal stress minimal otak hanya bisa belajar maximal 5 jam kalau lewat itu ga bakal masuk dan bakal bikin stress, lu aja gak bisa belajar terus pasti lu bakal ada istirahat nya
Ga segampang itu kali anak kecil juga butuh waktu bermain kalo nggak? ya bisa stress, belajar juga harus disesuaikan dengan cara belajar, misalnya ada yang lebih ngerti dengan gambar, ada yang lebih ngerti dengan dipraktekin, dll
pada daerah siku terdapat tendon ( bagian dari otot), dan jika terkena tendon tersebut maka otot tersebut dapat berkontraksi. Selain itu, pada siku juga terdapat beberapa saraf yang juga dapat menyebabkan rasa seperti kesetrum.
Kalo buat SMA. UN tidak di perlukan karena bukan syarat kelulusan. Syarat kelulusan adalah USBN dan kalau Ada UN dan tipe soalnya sama maka akan buang" waktu. Mendingan waktu yang tersisa digunakan untuk belajar SBMPTN yang lebih penting karena untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri
Kalo aku jadi pemerintah ,,coba pikir guru disekolah satu pelajaran satu ,, terus murid diharuskan bisa semua,, seharusnya yang benar itu anak anak anak harus memilih pelajaran yang mereka sukai dan berbakat contohnya : ADA ANAK YANG SUKA MENGGAMBAR TAPI DIPAKSA UNTUK BELAJAR MATEMATIKA * gurunya salah lebih baik anak muridny ngikutin bidang sesuai kemampuan agar tidak stress ,,
kalo nanti bisa jadi menteri pendidikan pgn buat sistem pendidikan yg lebih baik dr skrg ,yg penting sih kualitas guru dan pelajaran yg dikasih harus baik biar murid juga dapet bener bener pelajaran dari sekolah bkn cm ngejar nilai sama kelulusan ,pengen gitu guru guru di indonesia punya cara mengajar yang efektif terus fun gitu kalo gitu kan jd seneng juga belajar
Ulangan dari DINAS susah banget loh kalau dari SEKOLAH gampang coy soalnya kalau Ulangan dari SEKOLAH kan Guru yang kasih soalnya soalnya keluar semua lagi yang dibuku kalau DINAS beda gak ada semua dibuku... 😠😠😡😡
Gw agak sering nemu soal Dinas yang sama sekali belum pernah diajarkan oleh guru gw, gw awalnya bingung karena gw gak pernah diajari materi ini tapi akhirnya yaudah ngasal aja.
Gw gk setuju adanya UN karena gk semua orang bisa menguasai pelajaran yang hanya ada di UN kayak Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA (Talent Orang Itu Beda-beda Cuyy)
Alfi Ansori sy mah setuju PR ada ujian praktek ada dan latihan ada karena itu sangat penting untuk melatih diri kita kalau UN ada sebenarnya harus diimbangi dengan fasilitas yang baik dan yang sebenarnya bikin stres USBN
klq mw jujur*an, un ad biar mereka yg ber jas dpt duit, lewat bocoran kunci dan lain* ,ngapain di adain un? klq tingkat kelulusan ny cuman 30% dr un? plus tiap thn kunci bocor & kertas kurang, apalagi yg berbasis komputer, knapa ad cara yg simple malah suka yg ribet? welcome tu indonesia!
Betul tuh bukannya memberikan manfaat yang lebih baik untuk siswa nya kedepannya terutama ketika sudah lulus dari sekolah tersebut,kan mesti adanya sebuah keterampilan yang dimiliki siswa jadi please jangan diukur2 lagi dengan soal nilai2 lalu apa yang siswa dapatkan kalau begitu?
Saya rasa bukan matematika saja, pelajaran lain juga kok. Contoh kimia misalnya, kalo tahun2 dulu mah kimia masih mudah. Kalo sekarang, soal2 di smk analis kimia aja ada di sma sma sekarang. Ini kata guru saya.
Lebih efektif hapus PR tapi kegiatan di sekolah dibanyakin. Di sekolah udh belajar, nyampe rumah ngerjain PR lagi kalo gitu gimana anak sempet najemin minat bakatnya? Temen² gw yg OSIS sama yg sering lomba kasian banget udh sering pulang malem, PR ga sempet dikerjain lagi, nyampe sekolah dihukum deh :)