Alhamdulillah setelah mencoba mempelajari berbagai agama,atheisme dan aliran melalui rumusan sifat 20 inilah saya lebih mengenal Allah.swt...semoga metode akidah Asy'ariyah ini menjadi amal jariyah bagi imam abul hasan al Asy'ari.....
Saya waktu MDA hapfal sifat2 ini.. Alhamdulillah setelah belajar agama sesuai alquran dan sunnah .. Sadar sifat 20 itu hanya karangan ahlul bid'ah saja
Allah tak butuh diibadahi, lalu kenapa Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepadaNya? Jikalau Allah tak menciptakan apa2 lalu siapa yang mengenalNya? Jikalau tidak ada yang MengenalNya berarti Allah bukan Tuhan? karena hakikat Tuhan itu adanya hamba yang mengenal dan memujiNya? Kira2 beginilah saya dahulu berkecimpung didunia Filsafat mempertanyakan hakikat Allah dan terus muter muter tiada habisnya sibuk mempertanyakan Allah sampai lupa mempertanyakan untuk apa diri ini diciptakan menjadi manusia hanya dari setetes air mani. Ampuni hamba Ya Ghoffar karena telah sibuk mempertanyakan HakikatMu, padahal untuk mengenalMu cukuplah dengan al Quran dan Sunnah NabiMu.
Akidah Imam Yang Empat (Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, Ahmad) Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam atas Rasulullah. Diantara ulama’ atau imam kaum muslimin yang paling menonjol adalah imam yang empat: Imam Abu Hanifa (wafat 150H), Imam Malik (179H), Imam Syafii (204H), Imam Ahmad (241H) - semoga Allah merahmati mereka semua-. Tidak ada perbedaan pendapat diantara mereka dalam masalah ushuluddin (pokok agama). Perbedaan mereka dalam masalah madzhab fiqih, tidak berarti mereka berbeda pendapat dalam masalah aqidah. Aqidah imam yang empat adalah seperti yang dituturkan oleh al Qur’an dan Sunnah, sesuai dengan apa yang menjadi pegangan para sahabat dan tabi’in. Para imam yang empat secara umum sepakat dalam masalah tauhid, masalah asma’ wa sifat, masalah qadar (taqdir) dan lainnya. Pendapat mereka tentang sahabat Rasulullah juga sama, mereka menghormati dan mengikuti para sahabat. Mereka juga sama-sama mencela ilmu kalam dan melarang banyak berdebat dalam ilmu agama. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah ditanya tentang aqidah Imam Syafi’I rahimahullah. Beliau menjawab, “Aqidah Imam Syafi’i dan aqidah para ulama salaf seperti Imam Malik, Imam ats-Tsauri, Imam al-Auza’i, Imam Ibnu al-Mubarak, Imam Ahmad bin Hambal, dan Imam Ishaq bin Rahawaih adalah seperti aqidah para imam panutan umat yang lain, seperti Imam al-Fudhail bin ‘Iyadh, Imam Abu Sulaiman ad-Darani, Sahl bin Abdullah at-Tusturi, dan lain-lain. Mereka tidak berbeda pendapat dalam Ushuluddin (masalah aqidah). Begitu pula Imam Abu Hanifah, Aqidah tetap beliau dalam masalah tauhid, qadar, dan sebagainya adalah sama dengan aqidah para imam tersebut di atas. Dan aqidah para imam itu adalah sama dengan aqidah para sahabat dan Tabi’in, yaitu sesuai dengan apa yang dituturkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.” (Majmu’ al-Fatawa, V/256) Pendapat imam yang empat (Abu Hanifah, Malik, Syafii, Ahmad) dan imam-imam yang lainnya dalam masalah aqidah secara umum sama. Sebagai contoh dalam masalah asma’ dan sifat-sifat Allah, mereka semua menetapkan sebagaimana Allah dan RasulNya tetapkan. Mereka tidak melakukan ta’wil (memalingkan makna), ta’thil (menolak), tasybih (menyerupakan dengan makhluq) dan tamtsil (memisalkan). Imam Abu Hanifah mengatakan, “Kita menyifati Allah sebagaimana Allah menyifati diri-Nya sendiri. Allah adalah Esa, Dzat yang padanya-Nya para hamba memohon, tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, dan tidak ada satu pun yang menyamai-Nya. Allah juga hidup, berkuasa, melihat, dan mengetahui.” Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka yang menyatakan janji setia kepada Rasul. Tangan Allah tidak seperti tangan makhluk-Nya. Wajah Allah tidak seperti wajah-wajah makhluknya.” (al Fiqh Al-Absath, hal. 56) Imam Malik pernah ditanya tentang masalah bagaimana istiwa’ (bersemanyam) Allah. Mendengar pertanyaan itu, Imam Malik marah. Beliau tidak pernah marah seperti itu. Kemudian beliau melihat ke tanah sambil memegang-megang kayu di tangannya, lalu beliau mengangkat kepala beliau dan melempar kayu tersebut, lalu berkata, “Cara Allah beristiwa’ tidaklah dapat dicerna dengan akal, sedangkan istiwa’ (bersemayam) itu sendiri dapat dimaklumi maknanya. Sedangkan kita wajib mengimaninya, dan menanyakan hal itu adalah bid’ah.” Kemudian Imam Malik menyuruh orang itu agar dikeluarkan. (Lihat Al-Hilyah, VI/325-326. Ash-Shabuni, ‘Aqidah as-Salaf Ash-hab al-Hadits, hal. 17-18) Imam Syafii berkata, “Kita menerapkan sifat-sifat Allah sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dan kita meniadakan tasybih (menyamakan Allah dengan makhlukNya), sebagaimana Allah juga meniadakan tasybih itu dalam firman-Nya: لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS Syuura: 11) (Lihat Siyar A’lam an Nubala’, XX/341) Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, “Kami mengimani bahwa Allah ada di atas ‘Arsy, bagaimana Dia berkehendak dan seperti apa yang Allah kehendaki, tanpa batasan dan sifat yang dipakai oleh seseorang untuk mensifati dan membatasi sifat itu. Sifat-sifat Allah adalah sifat-sifat yang digunakan untuk Allah, yaitu seperti Allah mensifati diri-Nya sendiri, bahwa Dia tidak dapat dilihat oleh mata.” (Dar’u Ta’arudh al-‘Aql wa an-Naql, II/30) Imam yang empat adalah orang yang mendalam ilmunya baik masalah fikih, aqidah dan yang lainnya. Mereka adalah orang yang layak dijadikan panutan dalam masalah agama. Sungguh aneh jika ada seorang yang fanatik dengan madzhab fikih tertentu, tetapi malah menyelisihi imamnya dalam masalah aqidah. Semoga Allah merahmati seluruh imam kaum muslimin dan menjadikan kita orang yang dapat meneladani mereka. Amien. Artikel ini disarikan dari kitab اعتقاد الأئمة الأربعة (Aqidah Imam Empat) karya Syaikh Dr Muhammad al-Khumais, yang juga telah diterjemahkan oleh Dr Ali Mustafa Ya’qub, MA. Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 13/6/1437H. -
bersholawatlah dgn lafal yg lengkap persis yg di ajarkan baginda nabi solollahu alaihi wa ala alihi wasalam jgn di kurangi jgn di tambahi Allihuma sholi ala sayidina muhammad wa ala ali sayidina muhammad
Bertingkah lakulah seperti nabi Muhammad, dan wajib persis dan sama, tanpa di kurangi dan di lebihi.... Jgn pake microfon karena di jaman nabi tidak ada microfone.... Yg pake microfon itu mentakwil atau apa ya??????
Saya pro salafi, dan saya mengakui konsep Abu Al Hasan Asy'ari rahimahullah punya jasa dalam membantah akidah mu'tazilah. Konsep sifat 20 memang disusun untuk membantah ahli ilmu Kalam dengan gaya ilmu Kalam. Dan saya tidak mengeluarkan Asy'ariyah dari ahlussunah wal jamaah. Hanya saja menurut saya sekarang ini, konsep sifat 20 ini tidak lagi terlalu dibutuhkan, karena paham mu'tazilah dan ilmu Kalam sudah hampir tidak ada lagi. Untuk belajar aqidah Islam lebih mudah untuk memahami konsep tauhid 3. Untuk mengislamkan seseorang sangat mudah untuk mengajarkan tauhid 3 dibanding sifat 20. Jadi sebenarnya 2 konsep aqidah ini berbeda fungsi, yang 1 lebih bersifat universal bisa dipahami oleh orang buta huruf sekalipun, dan yang 1 lagi lebih bersifat khusus untuk orang2 yg mendalami filsafat
Kalau kita ada di dunia dakwah kita pasti melihat dan mengakui, justru skrg pemikiran muktazilah dan ilmu kalam sangat banyak beredar di masyarakat. Mrk menyebar syubhat dimana2. Mkin anda yg blm paham apa itu muktazilah, sampe punya kesimpulan muktazilah udh ga ada lg.
@@abuluqman8542 mungkin anda benar, tapi mu'tazilah secara resmi sepertinya sudah tidak ada lagi. Mungkin seseorang berpahaman mu'tazilah tanpa ia sadari
Bismillahirrahmanirrahim.. Sy melihat sifat 20 bukan membatasi. Tp ini metodologi. Sy juga melihat 3 pilar pun juga merupakan metodologi bukan membagi tauhid kafir musyrikin jahiliyah dan tauhid mu'min. Semua bisa repot jadinya kalau klaim sepihak. Allahu a'lam
@@hadisaja. coba jalan² dulu d YT. Kalau ust badrusalam memang bilang kok kenapa mereka membatasi sifat Allah hanya dua puluh? Hehehehe... Dua orang ini, imam Asy'ari dan syaikh ibnu taymiyah itu dua² memiliki pendekatan. Coba misal nya ditanya, kenapa tauhid dibagi 3?..... Jawaban nya ijtihadiyah beliau. Coba lihat ceramah² dr UFA .... sudah lihat dong... beliau menfomentari ini. Sy tetap memandang bahwa ini ijtihad pada masa masing². Dimana padan zaman ini kok bukannya dipakai utk kebaikan, malah jadi rame. Jadi sy memandang kedua nya dalam rangka kebaikan. Allahu a'lam
Yg komen gagal faham semua tentang 3 Tauhid.. Belajarnya langsung makrifat sih jadi qur. An sunnah di kesampingkan.. Semoga Allah memberi kita semua hidayah.. Ajaran kog di campur"
*☑️Tapi kamu perlu ingat dlm sifat 20 adalah dalil yg diambil dan pernah disampaikan oleh Nabi, yg disebut sebagai dalil Naqli ia bukan dalil2 falsafah yunani spt yg didakwa dan rekayasa oleh puak2 Wahhabi* *☑️Imam Taj al-Din al-Subki juga menyebut: Maksudnya: “Mazhab yang empat ini - dan bagi Allah segala pujian - di dalam akidah adalah satu melainkan orang yang menyertai golongan Muktazilah dan Mujassimah daripadanya..* *☑️Manakala golongan jumhurnya tetap berada di atas kebenaran. Mereka membenarkan akidah Abu Ja‘far al-Tahawi yang telah diterima oleh para ulama Salaf dan Khalaf dengan sepenuh penerimaan.Mereka juga beriktikad kepada Allah dengan pandangan Syaikh alSunnah Abu al-Hasan al-Asy‘ari yang mana tidak ada seorang pun yang menentang beliau melainkan ahli bidaah”*. *(al-Subki, 1993: 22 - 23)* *☑️ Yg disebut juga pemikiran-pemikiran kalam yang lain seperti Maturidiyyah, Athariyyah (Ahlul Hadis dan Hanabilah Mufawwidah), Muktazilah, Jahmiyyah dan Hasyawiyyah (Mujassimah dan Musyabbihah)*
Fix... Ini si pemateri salah paham tentang konsep sifat 20 sehingga menghasilkan paham yg salah dan bertendensi kepada fitnah dan tuduhan yg tdk memiliki dasar kepada aqidah Mayoritas muslim yaitu Aqidah Asy'ariyah / Maturidiyah
*✳️Formulasi Kaedah Hukum Akal yg telah dibina oleh Al Syairoh dan Matrudiah ini dibina satu kaedah yg ringkas lagi mudah difahami dan dihayati setiap generasi ❓* *☑️Para ulama’ dari Manhaj AlSyiroh telah membahagikan sifat-sifat KHABARIYYAH, iaitu sifat-sifat Allah yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan hadis seperti juga yang terdapat di dalam al-Asma’ al-Husna, kepada dua bahagian.* *1⃣SIFAT AL-AF`AL AL-ZAT iaitu sifat-sifat yang ada pada Zat Allah ta`ala, yang Mutlak bagi Allah SWT adalah SIFAT 20.* *2⃣ SIFAT BAGI NAMA2 (ASMA' ALLAH) ALLAH SWT, seperti sifat AL- RAHMAN, AL- RAHIM, AL-RAZZAQ, AL-MU`THI, AL-MANI`, AL-MUHYI, AL-MUMIT, AL-KHALIQ dan lain-lain 99 sifat.* *✳️Waullahuallam✳️*
Sifat Allah tidak terbatas, membatasi dgn hanya 20 sifat Allah berarti sudah keluar dari golongan/firqoh Ahlusunnah, karena telah terjadi bid'ah dalam aqidah.
@@dan-kr4gi 3 tauhid dalil dan penjelasan nya full dalam alquran berbeda dg SIFAT WAJIB ALLAH cukup punya 20 itu kacau tanpa dalil dan penjelasan dalam alquran
Ada sifat tuhan (sifat20) ada juga sifat makhluk (teori sains). BEDAKAN di antara keduanya. Yang bilang sifat tuhan tidak ada maka aqidahnya gagal total sesat.
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
Fitnah salafy terhadap asy'ariyah 1.menuduh asy'ariyah menyakini Alloh ada dimana-mana padahal aqidah asy'ariyah adalah mensucikan Alloh dari membutuhkan makhluk/tempat dan dari menyerupakan dengan apapun tapi tuduhan Alloh ada dimana-mana seolah menjadi tuduhan wajib salafy terhadap asy'ariyah.. 2.menuduh asy'ariyah membatasi sifat Alloh hanya 20 ini juga tidak tepat asy'ariyah menyakini sifat Alloh itu banyak adapun sifat 20 kalau kita gali sejarah itu sebenarnya adalah jawaban/bantahan terhadap aliran-aliran sesat aqidah bukan membatasi sifat seperti yang sering dituduhkan
@Reza Kalmas masalahnya bukam disitu goblok tolol betul kalian ini. Punya otak nggak goblok demikian pula dgn pemahaman umat islam kaum asy ari. makanya baca sejarah goblok. Tapi anehnya wahabi tolol dan goblok tdk bisa pahami itu tpi anehnya Yg di kafirkam ulama dari kalangan asy"ari eh ingat wahabi lahir abad 12 baru belajar merangkak tuh goblok. Lu harus baca sejarahnya biar lu bisa paham goblok seakar akarnya mirip jidat hitam tih
Dari Abdullah bin Ahmad bin Hambal ketika membantah paham Jahmiyah, ia mengatakan bahwa Imam Ahmad mengatakan dari Syraih bin An Nu’man, dari Abdullah bin Nafi’, ia berkata bahwa Imam Malik bin Anas mengatakan, الله في السماء وعلمه في كل مكان لا يخلو منه شيء “Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.
@@antodwidwi7102 Tetapi intinya sama saja bahwa kata “di langit” tak selalu dipahami orang Arab sebagai “bertempat di langit” tetapi bisa juga sebagai “Berkuasa atas langit”. Sama persis dengan ungkapan dalam bahasa Indonesia “Cita-citaku setinggi langit” jangan diartikan bahwa cita-citanya bertempat di langit melainkan hanya ungkapan ketinggian. Menambahkan kata “tujuh” dalam ungkapan itu hingga menjadi “Cita-citaku setinggi langit ke tujuh” tak mengubah artinya menjadi langit sungguhan, melainkan hanya menambah penekanan ketinggian. Demikian juga yang dimaksud dengan sifat Uluw (ketinggian), tidaklah hanya berarti bertempat di lokasi yang tinggi, tetapi bisa juga bermakna ketinggian martabat. Sama dengan ungkapan dalam bahasa Indonesia “Seorang raja jauh lebih tinggi dari rakyatnya” bukan berarti raja itu rumahnya di atas gunung/gedung pencakar langit. Lumrahnya, anak SD pun paham makna ungkapan seperti ini. Jadi, sebenarnya tak ada yang menolak ketika dikatakan bahwa Tuhan “di langit” atau Tuhan “Maha Tinggi”, semua mengakui dan mengimaninya. Tinggal makna “di langit” atau “Maha Tinggi” itu yang perlu dijelaskan. Apabila maknanya adalah tempat dan arah, berarti akidahnya bermasalah sebab tak pernah sekalipun Allah dan Rasulullah dalam hadis sahih mengatakan “Tempat/lokasi Allah ada di langit”, tak pernah sekalipun!
Sgt berbahaya jika mrk yg tdk memahami ajarannya Asy'ariyah tp memaksa utk menjelaskan. Mk keluarlah -akidah awal Abul Hasan Al Asy'ari adalah mu'tazilah dr ayah tirinya (seolah menghilangkan penanaman akidah awal dr ayah kandungnya) - berdsrkan filsafat dan ilmu kalam (pdyl era ilmu kalam dipopulerkan jauh setlh Abul Hasan wafat (ratusan th) - sifat 20 sulit dipelajari (silakan belajar dulu, salah satunya dg Ust. Idrus Romli. Jika tdk berkenan, paling tdk bs menyampaikan dg lbh objektif) Salam persatuan muslimin
Allah butuh tempat dong klo bersemayam di Arys... Eeee dedengkut asy'ari... Klo Allah bisa mencatat dan mengetahui amalan kita.. Kenapa Allah tugaskan malaikat?????.... Klo Allah mampu mencabut nyawa makhluk... Kenapa ada yg nama nya malaikat maut.... Hadeeeehhhh..... Agama kok pake akal.... Klo masuk akal ya di imani... Klo ngga ya harus tetap di imani brow.... G ush sok2 tau takwil.... Emng lu nabi yusuf 🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣
@@dan-kr4gi 3 tauhid dalil dan penjelasan nya full dalam alquran berbeda dg SIFAT WAJIB ALLAH cukup punya 20 itu kacau tanpa dalil dan penjelasan dalam alquran
@@faridmuslim9319 imam Bukhari mentafsirkan ayat tersebut bukan bermakna wajah nya, dalam kitabnya di sebutkan itu bermakna " pemilik wajah.., itu sudah konsekuensi bahasa, jika di sebutkan pemilik wajah, ga mungkin ga ada sipemilik wajah, seperti ungkapa " kemana saja, udah lama ga lihat batang hidung mu ? ", Nah apakah yg di maksud kan Batang hidung aja yg nongol ?, Pasti ada si pemilik batang hidung..,
Ini orang lebih pintar dari ulama² salafus sholeh Hanya ulama salaf itu pintar memberikan pencerahan pemahaman pada dasar-dasar agama.... Kalo orang pinter ke-blingerrrr muter blunder
Yg pasti ahlusunnah menerima seluruh sifat yang disebutkan Allah dalam Alquran. Jika hanya 20, terus bagaimana dng Ar Rahman dan Ar Rahim? Apa mau menolak itu?
Ini fitnah ada yang dipelesetkan dalam ceramahnya saya sudah baca riwayat imam Abul Hasan Al Asy'ari beliaulah yang memperjuangkan akidah ahlussunah wal Jamaah
Sini tad ngji ilmu tauhid sifat 20 di Tegal ponpes at-tauhidiyyah Jateng, KTA smpyan rumit mmhami sift mukholafatulilhawadisi, kalau ngjinya SMA ahlinya pasti gk rumit,
Assalamu'alaikum, maaf ikut beropini. Menurut saya, adalah benar bahwa kita wajib ber Aqidah dengan benar dan lurus. Tapi perdebatan tentang sifat Allah sepertinya terlalu jauh dan kadang kurang tepat disampaikan, terutama kepada masyarakat awam. Karena seringkali energi dihabiskan untuk berdebat pada masalah wacana. Lebih baik diskusi pada hal yang bersifat langsung pada kepentingan dan kebutuhan umat; bagaimana masyarakat terutama Muslimin mampu meningkatkan kesejahteraan, ketentraman, kedisiplinan, ketertiban dsb di antara mereka. Mungkin sebaiknya pembahasan seperti ini memang dikaji di kalangan ahlul ilmu yang sudah memahami dan menguasai berbagai bidang dalam agama Islam, bukan di kalangan awam.
DR SUFYAN AL WAHABIYAH MEMANG ANTI ASYA IRAH . APAKAH TAUHID 3 YANG DIAMBIL DRP MUHAMAD WAHAB DATANG DRP NABI DAN SAHABAT SAMPAI MENGKAFIRKAN SEMUA ORANG ASYAIRAH . TAUHID SIFAT 20 LAHIR KURUN 300 HIJRAH YANG HAMPIR DENGAN ZAMAN NABI DAN SAHABAT PASTI LEBIH MANTAP ,SYABAS DR ARRAZY HASHIM , KIYAI IDRUS DAN USTAZ ABDUL SOMAD ORANG INDONESIA YANG ALIM . KAMI DARI MALAYSIA AMAT SUKA ORANG2 ASYAIRAH INDONESIA
Di Malaysia, fahaman assyairah dan mattrudiah yg kontroversial ini mau dijadikan undang2/hukum. Dipaksa ke atas rakyat malaysia utk wajib berpegang kpdnya. Ini dipercayai desakan oleh puak2 yg tidak berpuashati dgn golongan salafi yg semata2 mengutamakan dalil drp akal manusia yg terbatas ini. Ada yg mengatakan mereka seolah2 mentakwil sifat2 Allah itu spt sifat makhluk. Waliya'uzubillah. Ini nyata bidaah lagi menyesatkan.
Seluruh ulama dunia berhimpun dekat chechnya. Mereka sepakat mengatakan ahli sunnah wal jamaah adalah akidah asyariyah dan maturidiyah. Salafi syiah tertolak dari ahli sunnah wal jamaah
Al-Ghazali setidaknya mempunyai dua Sanad Ilmu yang merujuk pada Nabi Muhammad SAW. Sanad pertama melewati Abu Hasan Ali Al-‘Asy’ari dan Imam Syafi’i. Sanad pertama beliau belajar dari Abdul Malik Imamul Haramain, dari Muhammad Al-Juwaini, dari Abdullah al-Marazi, dari Abu Zaid Al-Marazi dari Imam Syafi’i, dari Imam Malik, dari Imam Nafi’, dari Sahabat Abdullah bin Umar, dari Rasulullah SAW. Sanad Kedua adalah dari gurunya yaitu Abdul Malik Imamul Haramain, dari Abu Bakar al-Baqilani, dari Abdullah Al-Bahili, dari Abu Hasan Ali Al-‘Asy’ari, dari Abu Ali Al-Juba’i, dari Abu Hasyim Al-Juba’i, dari Abu Hudhail al-Alaf, dari Ibrahim an-Nadham, dari Amar bin Ubaid, dari Washil bin Atho’, dari Muhammad bin Ali Al-Hanafiyah, dari Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah SAW. Maka argumentasi ahlussunnah wal jamaah dengan menggunakan Imam Ghazali sebagai tokoh, sudah benar. Alasannya beliau memiliki kemantapan tradisi keilmuan dan sanad bersambung sampai kepada Rasulullah SAW. Alhamdulillah ahlussunnah waljamaah bersanad.
@@novidanunu3054 apakah nabi ngajari dan nentuin SIFAT WAJIB ALLAH cukup punya 20 saja???? sehingga para guru2 antum ngajari SIFAT WAJIB ALLAH cukup punya 20 itu?
Jika segala sesuatu hal tentang Al Islam dipandang dari segi akal, maka kelirulah pendapat orang2 Muslim yang beriman dengan.Rukun Iman yang enam itu. Makanya tak.boleh kita gunakan sebagai tolok ukur itu akal saja, tapi keyakinan (iman) yang harus diluruskan dari kebengkokan akal. Mestinya akal digunakan untuk memahami ajaran yang disajikan; bukan dibalikkan , jika tidak masuk akal lalu ditolak. Mari.belajar Islam dari orang alim yang menggunakan referensi dari Ak Qur-an dan AsSunnah Rasulullah saw. In sya Allah benar dan diridhai Allah swt. Amin. Mohon maaf ini sekedar pendapat seorang awam saja. Baarokallahu fiikum. Wslmkm ww.
Ada salah faham dari kebanyakan orang² yg belum mengetahui. Sebenarnya Sifat 20 ini bukan membatasi sifat Allah hanya sekadar 20. Hakikatnya Sifat Allah itu banyak dan tak terbatas, karena Dia Maha Sempurna Maha Segala-galanya. Hanya saja 20 ini, sifat yg memang masuk di akal kita, karena akal kita terbatas. Kemudian, Sifat 20 ini muncul adalah untuk mengcounter pemahaman² menyimpang seperti Mu'tazilah, Qodariyyah, Atheis, dll. الله أعلم
jaman nabi banyak kaum musyrikin tapi nabi tak mampu menentukan 20 saja untuk Allah adapun kalo itu akal... akal siapa yg dipake dalam beraqidah....?? adakah selain nabi yg bisa lebih baik aqidahnya
Ada sedikit kesalahan dalam memahami kata sifat oleh org2 wahabi.. Sifat disitu artinya CIRI-CIRI/TANDA... Sifat 20 artinya CIRI-CIRI/ TANDA yang wajib ada pada Tuhan/ Allah. 20 sifat ini hanya ada pada Allah dan mustahil mahluk memiliki salah satu dari 20 sifat wajib ini. Contoh: Sifat Baqa yg atinya kekal. Allah kekal tidak akan binasa. Sesuatu yg bisa binasa tidak layak disebut Tuhan. Semua mahluk akan binasa... Berbeda dengan kata sifat yg biasa digunakan untuk memahami asmaul husna. Sifat disini bisa bermakna kepribadian. Dan mahluk bisa memiliki sedikit dari sifat ini. Contoh: Allah Maha penyayang. Mahluk pun punya rasa kasih sayang. Dan betul sekali, metode sifat 20 ini di ciptakan untuk mengcounter pemahaman2 sesat seperti yg anta sebut...
@@Al-bahr sayangnya.... nabi selama dakwahnya periode awal makkah hampir 8 tahun yg fokus pada aqidah... yg jelas jelas mengkonter kaum kafir... gak bisa ngapa2in pada sifat Allah ini 20 saja dapat dr mana
@@Al-bahrmaasyaaAllah, terima kasih penjelasannya, sangat membantu ketika sy bingung dan mencari² tau kenapa hanya 20 yg aqidah asy'ari ajarkan pd kita. Jazaakumullaah khaiir allahumma baarik
*✳️BAGAIMANA INGIN MENGETAHUI YANG MANA AHLI BIDAAH❓* *☑️Al-Imam Ahmad Bin Hajar Al-Haitami berkata dalam aL-Fatawa aL-Hadithiyyah:* *☑️Ahli bid'ah ialah orang yang berpegang dengan pegangan yang berbeza dengan aqidah Ahli Sunnah. Adapun Ahli Sunnah adalah aqidah yang dipegang oleh Abu al-Hasan al-Asy'ari, Abu Mansur al- Maturidi dan mereka yang mengikut (manhaj) kedua-duanya".*
Pengen duduk bareng bareng Ustadz ini kita ngaji sifat 20. Klo logika Ustadz tidak mampu memahami sifat 20 apa berarti yg lain juga akan njelimet? Apa njelimet disandarkan pada kemampuan berpikir Ustadz? Saya akan tunjukan Nash Al-Qur'an nya sifat 20. Berdebat? Ya berdebat itu hal biasa dilakukan Ibnu Taimiyah yang kita tau juga membuat konsep Aqidah menjadi tiga, ingat bagian ketiga disebut Asma Wa sifah, silakan anda cek dibkaidah nahwu Athof itu seperti apa makna nya. Mari kita belajar sebelum berfatwa, katakan tidak tau Klo memang belum belajar.
@@sarjiatlas2996 Subhanallah, Sahabat Rasulullah saja tidak tahu isi hati/pikiran seseorang. Mudah2an antum sekedar lupa akan Hadist tentang husnudzon karena telah mengatakan hal tersebut terhadap kepada Saya.
@@agustomotivechannel8009 terus kamu tahu dan ingin menjelaskan kepada ustadz yang katamu Ga mampu. Subahanallah....antum lupa hadis tentang husnudzon karena lancang mengatakan Itu Kepada ustadz.
@@sarjiatlas2996 baca lagi statement saya di atas, pada bagian mana saya menghukumi dia tidak mampu? Saya hanya memukul perkataan beliau di dalam video. Semoga Allah limpahkan Ilmu dan pemahaman kepada antum.
@@agustomotivechannel8009 kalau logika ustadz tidak mampu memahami 20sifat apakah yang lain juga jlimet???. Habis nuduh langsung lupa Jadi anda merasa mampu sedangkan ustadz tidak mampu??? Mudah mudahan anda tidak lupa kan hadis husnudzon karena lancang mengatakan Itu Kepada ustadz. Semoga Allah limpahkan ilmu dan pemahaman yang benar Kepada anda.amin.
semoga antum diberikan Hidayah oleh ALLAH SWT ustadz. antum kan belum pernah ketemu kitab aslinya Iman Asy'ari.. yang antum ketahui selama ini tu kan kitab fitnahan daripada guru-guru antum
Nggak ngaku gimana?? wong penjelasannya keliru,,, gak ada Asy'ari yg meyakini sifat Allah cuma 20!! gak ada!! sifat 20 itu cuma dipakai untuk membantah jahmiyyah, ateis, dll Seharusnya ustadz ini jgn membicarakan hal yg belum beliau mengerti
Alhamdulillah tadz..ALLAH sda berfirman dlam alquran. Tanda tanda org beriman adalah yg mau menggunakan akal dalam berfikir tadz😂😂..dan sya bersyukur brda di aqida asy'ariyah🙏🙏👍
Insya Allah org"awam....lbih awal dapat hidayah....hijrah kemanhaj salaf (manhaj yg hak)...sebab org awam hati dn fkiranya msih murni berdasarkan fitroh.... Biarkan org" yg ngeyel yg pusing sendiri mikirin sifat 20....
Akidah Asy Ariyah salah satunya Wujud artinya ada tapi tdk bertempat. Ini secara akal juga gak bisa diterima krn kaidah ada pasti berada. Dimana adanya ? Ya sesuai yg dinyatakan Allah sendiri di atas Arsy. Dimana Arsy itu ? Waallahu a'lam. Tentu suatu tempat yg suci dan tinggi sesuai sifat keagungan Allah yg maha suci. Kalo ada tetapi tdk berada ya mirip trinitas ... 1=3 ...mustahil. Menolak Allah mempunyai tangan, kaki dll krn menyerupai makhluk. Padahal ada malkhluk yg gak punya tangan dan kaki ... Lantas bagaimana memahaminya ...bingungkan ....
@Djoko Wardono Dalam Asy'ariyyah wujud itu adalah حال واجبة للذات ما دامت الذات غير معللة بعلة atau صفة نفسية مغايرة مفهوما للصفات المعاني والسلبية Arti: Sifat yang diambil dari kelaziman menetapkan sifat maani(yang ada pada realitas) dan sifat penafian (Sumber: Tahzib Syarah Sanusiyyah) Mereka tidak berkata "wujud adalah ada tidak bertempat". Klaim ini tidak tepat. Ketidakbertempatan itu baru mereka jadikan kaidah ketika mereka membahas sifat salbiyyah(penafian) Dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh juga menetapkan sifat wujud. Sebagaimana ketika beliau membantah Jahmiyyah Ghuluw yang menyangka Alloh tidak menerima sifat penetapan dan penafian karena memang tidak menerima (Misal kata jahmiyyh batu tidak punya ilmu dan juga tidak bodoh). Syaikhul Islam membantah mereka pakai sifat wujud, karena di realitas tidak mungkin ada sesuatu kecuali dia "ada" atau "tidak ada", jd harus memilih salah satu tidak bisa tidak memilih. (Sumber: At-Tadmuriyyah) Kesepakatan semua Ahlussunnah wal Jamaah الله كان ولا مكان ثم خلق المكان وهو على ما عليه كان قبل خلق المكان Alloh ada tanpa tempat kemudian Alloh ciptakan tempat(alam semesta) kemudian Alloh tetap berada pada kondisi awal sebagaimana sebelum menciptakan tempat Dan "tempat" di sini maksudnya "tempat" sebagai makhluk, bukan tempat yang Amr Iktibari(yg merupakan konsep ide dan tidak ada pada realitas) Dan harus ditekankan bahwa Yang tepat dalah: Alloh beristiwa di atas Arys, tidak seperti makhluk, tidak butuh kepada Arys, terpisah dari makhluknya dan bukan bermakna Arys meliputi Alloh (MahaSuci Alloh dari yg seperti ini)
Ustadz ini kitab referensinya apa ya ketika membahas sifat Allah menurut Asy'ariah? Kalau menurut ustadz ini asma dan shifat itu "dua hal yang berbeda" atau "dua hal yang sama"? (Dipersilakan bagi ustadz dan pengikutnya yang ingin menjelaskan)
Sifat 20 baru muncul di masa Abul Hasan Asyari, lha terus para imam yg 4, para sahabat, tabiin, tabiut tabiin, dll yg masanya sblm Abu Hasan Asyari aqidahnya apa? Kan jelas bukan siat 20 . . 😢
Jadi begini teman2,kenapa imam asyari membagi shifat alloh cuma 20?karena batas akal kita,batas kemampuan pemahaman kita,karena shifat 20 itu dasar2 shifat alloh,bisa menghantarkan kita menjadi marifatulloh. Terus kata beliau aqidah asyariyah mengedepankan akal?,kata siapa bro?,justru imam asyari menggunakan dalil dari alquran,disamping dalil quran,beliau mengemblengkan dalil akal nya,dengan kepintaran beliau,untuk menentang mu'tazilah,karena mu'tazilah Hanya menggunakan akal saja. Terus sifat mukholafatu lilhawadist,ente bingung dengan apa nya?dalil nya?,masyaalloh,sungguh jelas dalam alquran laisa kamitslihi syai'un,kalau ente tidak percaya alloh berbeda dengan makhluk,berarti bagaimana?,Alloh tidak sama dengan makhluk,Alloh tidak butuh atau bersandar pada makhluk,tidak seperti wahabi yang menyamakan alloh dengan makhluk secara tidak langsung,dengan mengatakan Alloh di arasy,alloh di langit,berarti alloh sama dengan makhluk,butuh tempat,butuh kpda makhluk??.. Ayo kawan,belajar dari ulama yang benar,ahlussunnah waljamaa'ah,belajar dengan ulama yang jelas sanad ilmunya,jangan yg hanya mengatakan qur'an hadist saja,heiii!!!quran hadist itu sangattt dalamm penjelasannyaaa,dalam ilmunya,butuh ilmu2 lain untuk mwnggalinya,itulah ma'na hadist nabi al ulama warostatul anbiyaa...
Mengapa ini tidak diakui oleh aswajah yg ngaku berakidah as,ariyah,maturidiyah ini akidah yg paling benar menurut aswaja.kok sejarah ini lewat dalam bacaanya.
Yang miara abul hasan asy'ari ialah dedengkot mu'tazilah mari kita cerna siapa yg menggunakan akal? Lalu akal mengurai dgn fitnah lebih dahsyat bahwasanya Imam asy'ari sudah terkontaminasi oleh mu'tazilah sbb ayah tiri beliau tadi. Akal wahabi atau dalil? Jawabanya Sahabat Nabi SAW hampir smua dirawat oleh? Hidayah dan rahmat bukan soal siapa yg rawat mas bro. Jadi akalmu sudah ditolak oleh dalil. Awalnya saja sudah salah bagaimana kelanjutannya? Wallahua'lam
@@hadisaja. yg lebih pnting itu toleransi bisa saling menghargai perbedaan pendapat.. jgn merasa paling bnr.. nanti bisa mengarah kpd sifat sombong.. audzubillah
@@syifakekey333 afwan saudaraku.... jangan ente bilang yg penting toleransi... salah itu . beragam itu dg dalil dan penjelasan dalam alquran serta pemahaman nabi dan sahabat. nabi sudah mengajarkan toleransi. apa nabi tak faham masalah aqidah kaya gini... sehingga kita yg paling faham agama lantas lebih pintar dari nabi dan ngajari nabi toleransi... allahu'alam
Mungkin saya bantu jawab, tapi bukan membatah ya, karena ini seperti kita membatasi Allah hanya dengan 20 sifat saja, contoh apakah ArRahman& Ar Rahim bukan sifat wajib bagi Allah ? Krna tidak ada dalam 20 sifat wajib.
Al imam abul hasan al asyari itu ulama trdahulu dikalangn salaf....jauh dengan mu wahay ustd kau lahir dijaman moderen dijaman setelah indonesia dijajah belanda dan jepang kok enak kali kau katakan 20 sifat yg wajib untuk di ketahui dlam aqidah asyariyah itu kau katakan muncul karna pemikiran ilmu kalam dan filsafat,,,emang pda waktu al imam asyariyah mengonsep 20sifat pda waktu itu kau juaga ada wahai ustad....hati2 jangan asal bicara cma krna baca kitab2 yg banyk kemungkinan kitab sudah di rekayasa...ingat itu....wahai ustad
ini ust apaan ya, gak ngerti sifat wajib 20, dan sifat mustahil bagi Allah, antum blm pernah berhadapan dengan atheis ya? Antum ngerti wajib tidak ? antum ngerti haram (mustahil) tidak? Sifat Wajib 20 itu semua jg ada di dalam nash Alquran, artinya bukan menafikan sifat yang lain, dan sifat 20 itu bukan akal2an (bukan produk Ro'yu). contoh 1. Sifat Wujud itu wajib bagi Allah artinya Wujud (Ada), berarti Mustahil bersifat adam (Tidak Wujud), 2. Sifat Qidam wajib bagi Allah artinya tidak ada yang mendahului (Dialah yang Awal dan yang Akhir, Dialah yang dzahir dan yang Bathin), maka mustahil bagi Allah bersifat Huduts, 3. Sifat Baqo wajib bagi Allah artinya Kekal, maka Mustahil bersifat Fana, 4. dst Sedangkan sifat2 yang Lain itu seperti sifat Allah yang menghidupkan tapi Allah jualah yang mematikan, Allah bersifat Pengampun tapi Allah juga bersifat Murka, Allah Pemberi petunjuk tapi Allah juga yang menyesatkan, dst Artinya Allah bisa menghidupkan bisa juga mematikan, Allah bisa Murka bisa juga mengampuni, Allah Bisa Menunjuki jalan yg lurus bisa juga menyesatkan dari jalan yang lurus, dst Lalu kenapa antum menggunakan metode Tauhid Trilogi ? yg jelas2 tidak pernah ada di zaman salafus sholih? antum menolak metodologi sifat wajib dan mustahil bagi Allah karena antum hanya bersikukuh ingin menetapkan kalau Allah itu di Atas Arsy, iyakan? Sadarlah, sudah jelas2 yg dimaksud di atas Arsy itu adalah Arrohman Nya, Arrohman itu meliputi semua makhlukNya, Arrohman meliputi Arsy. Antum gak tau bentuk Arsy ya? antum tau yang dimaksud dengan langit? gunung? bagaimana bentuknya? antum tau gak bentuk bumi, bentuk Bulan, Bintang, ? jangan2 antum berkeyakinannya Bumi itu Datar ya? Silahkan Kaji lagi lebih dalam Surat Arrohman ! Yang menolak RahmanNya (Rahmat Allah) meliputi segala sesuatu (Alam Semesta) silahkan komen 😄
bukan sulit d fahami... tapi karena tak ada dalil dan penjelasan nya dalam Al-Qur'an terkait 20 itu untuk Allah maka sulit dan rumit serta susah menerimanya
Ya Ustadz! Jangan berbicara mengenai Asy'ari kalo antum belum paham apa itu Aqidah Asy'ariyyah!! TIDAK ADA ASY'ARI YG MEYAKINI SIFAT ALLAH CUMA 20, GAK ADA! Sifat Allah itu tidak terbatas!!
Gak gitu Ustadz, belum benar keterangan tentang sifat 20-nya. Gak ada yg menafikan banyaknya sifat Allah, bahkan di kitab2 yg membahas sifat 20 disebut "Bahwa sifat Allah yang kesempurnaan itu tiada hingganya" hanyasaja diantara sekalian sifat itu diwajibkan atas kita mengetahui 20 sifat yg telah berdiri atasnya dalil2 naqli dan aqli secara terperinci yg dengan mengetahui 20 sifat ini cukup untuk menolakkan syubhat2 yg didatangkan ahli bid'ah (yg masyhur saat itu Mu'tazilah, Qodhoriyah, Mujassimah dll). Khusus untuk sifat Sama', Bashor & Kalam dalil utamanya justru naqli bukan aqli. Sama seperti jumlah Nabi & Rasul yg wajib diketahui 25 bukan menafikan sisa dari 313 atau 314 atau 315, atau yg 124.000 orang. Tidak ada yg membatasi sifat Allah cuma 20 di kitab2 tauhid Asy'ariyyah.
Kl mmg angka 20 bukan sesuatu yg membatasi, sok atuh bikin lg konsep "sifat 30". Kan lbh bny lbh bagus. Kl soal nama nabi, ya mmg mentok yg kita tahu dr Quran 25 itu. Mau cari nama yg ke 26 ga bakal nemu.
Gagal faham terhadap konsep aqidah asya'irah, pelajari dan fahami tentang aqidah asya'irah baru boleh bercerita ke orang lain. Atau lu cerita /membahas aqidah lu ya itu aqidah wahhabi, biar jamaah tau gimana aqidah lu.
Banyak sekali salahnya...... Bos.... UST. mu itu sangat ERROR dalam memahami manhaj salaf.....kebanyakan mengikuti Pemahaman sendiri....bukan dari ulama Ahli Qur'an dan hadits Coba anda terangkan di mana letak kesalahan Imam Abu Hasan Al Asy'ari❓
@@hadisaja. apakah sifat yang 20 nggak ada di Al Qur'an❓Jika tidak ada saya ikut pendapat mu ❗akan tetapi jika ada anda dan segenap para Junjunganmu siap-siap mencari kursi yang paling bawah di Neraka kelak...... di sebabkan menganggap sesat kaum Asy'ariah dan akibat banyak berdusta‼️ bukankah berdusta itu sifat orang Munafik❓ sesuai dengan firman Allah :ان المنافقين في الدرك الاسفل من النار
ya faktanya memang sesat dan kacau aqidahnya.... coba deh ente buktikan dan tunjukkan dalil dan penjelasan tentang 20 saja untuk Allah itu dalam Al-Qur'an?? coba buktikan
Asy'ariyyah begini begtu.. intinya Bid'ah atau gak bener lah ya (katanya) HAHA Berarti Salahuddin Al-Ayubbi dan para Pahlawan Islam yg lainnya.. Serta Kekhalifahan Turki Utsmani termasuk salah satunya yg sering ente bangga2kan juga itu Muhammad Al-Fatih itu BID'AH SEMUA dongg..?????????? Kan mereka semua Asy'ariyyah 🤣🤣 Coba sebutin pahwalan Islam yg aqidahnya sama ama para (pengaku-ngaku) salafi ini (padahal sejatinya Wahabi)??
Imam madzhab yang empat itu... Ambil aqidah... Dimana.. mungkin tunggu dulu.. makanya empat imam madzhab tidak menerangkan aqidah... Karena yang ahli aqidah itu setelah wafatnya imam madzhab yang empat itu, ngomong ngomong yang ahli aqidah itu fiqih nya gimana... mungkin seperti yang kita lakukan sekarang ya..... Yang kita umat gak bingung.... Kok di tanyakan kita beragama menurut metode siapa.... Jawaban orang orang kami Mazhab Syafi'i... Gak boleh mengatakan yang lainnya... Kita pelajari benarkah kita bermazhab Syafi'i..... Pertanyaan yang di tanyakan kepada tokoh tokoh agama yang mengatakan aqidah kami abu Asy'ari
Fiqih imam syafi'i tapi aqidah imam hasan as'aryi, ini yg saya bingung kan, sedang kan imam syafi'i lebih dulu datang, apakah aqidah imam syafi'i berbeda atau gmn,?
Pak kalau cerama yg obyektif bukan fitnah jelas seluruh ulamak Aswaja mengakui akidah as ariyah tidak terkontaminasi ajaran muktazilah justru akidah asariyah menolak muktazilah eh tokoh Wahabi salafi finah apakah ini ajaran salaf dan orang Wahabi menuduh asariyah mengedepankan akal daripada dalil jelas ajaran orang semacam ini sesat menyesatkan orang dan parahnya lagi. Sifat 20 batas sifat Allah padahal sifat Allah banyak
Sementa dia senri ustad ini tidak bisa menyebutkan sifat Allah yang banyak itu lalu menyalakan as ariyah yg menggunakan akal memahami sifat Allah yg di anggap bukan dari Al Qur'an melain kan dari pemahaman orang silsafat lan tas orang orang Wahabi salafi apakah ulamaknya ada yg level dg asy asariyah apali dg orang ini GK level dan jika dia menolak sifat 20 berarti dia menolak sifat Allah itu wujud artinya ada berarti Allah tidak ada bagi orang ini sedang kan Sifat wujud artinya Allah adalah zat yang pasti ada. Sifat wujud tercantum dalam QS As-Sajdah ayat 4 yang artinya ah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, dan Sifat qidam artinya awal atau terdahulu. Sebagaimana yang terdapat dalam QS Al-Hadid ayat 3, jelaskan dalil sifat 20 itu dari Al Qur'an tobat pak jangan diteruskan memfitna Apa tidak takut Allah