Guru Terbelenggu Aplikasi Administrasi! @Suyantoid • Dudung A. Qodir, M.Pd.... Yuk simak perbincangan antara Prof Suyanto, Ph.D. dan Dudung Abdul Qodir, M.Pd. (wasekjen PB PGRI) #merdekabelajar #pmm #kurmer
Jaman kita sklh dulu, para guru hanya berbekal Satuan Pelajaran (SP) dgn buku paket yg diterbitkan dari pusat mmpu mnghasilkn generasi yg skrg telah brhsl mmbngun bngsa ini, bhkn didikn mrk cukup keras tnpa dibtasi dg sbh aturan atau UU, mnghslkn kita yg brkarakter, sgt beda dg generasi skrg. Salam 1971
Saya sungguh prihatin sebenarnya Pak aplikasi PMM ini sebenarnya termasuk salah satu bentuk pembulian terhadap guru, sebab guru kan tidak punya jalur utk menentukan arah kebijakan yang terkait nasibnya, nasib guru ditentukan oleh kebijakan pejabat, aplikasi PMM adalah salah satu bentuk pemberian beban melampaui batas kemampuan nya, disertai ancaman (terselubung) terhadap TPG dan tunjangan kinerja.
@nikolausgandung8. butul. Saya mengikuti perbandingan pendidikan disetiap negara di dunia ini. Hanya satu-satunya negara yg memiliki sistem kurikulum pendidikan yg mengandung unsur filosofi,sosial budaya, dan unsur psikologis hanyalah di Indonesia. Negara yg menyatakan negara maju justru meninggalkannya. Mereka maju hanya dibidang IT saja, namun mereka ketinggalan dlm bidang sosial budaya. Hal ini mengarah kepada ke angkuhan seperti tidak peduli pada orang lain. Ini disebabkan karena perkembangan IT yg tidak seimbang dengan sosial budaya dan psikologis bangsa sebagai negara yg berbudaya. Budaya kita adalah. a.Ketuhanan Yg MH Esa (ngr yg beragama) b. Kemanusiaan yg adil dan beradab (IT-nya bagaimana dlm peradaban bangsa ini?). c.Persartuan Indonesia ( adakah nilai persatuan pada Kurmer/pmm?) d. Kerakyatan dst. (adakah asas musyawarah pada kurikulum tsb?). e. Keadilan dst( dimanakan letak keadilan pada Kurmer/pmm?) Jadi barometer kurikulum pendidikan harus mencerminkan nilai Panca Sila. Trmk. Wslm Wrwb.
..... sambungan. Seolah-olah pendidikan di tanah air ini hanya mengacu kepada dunia IT dibidang informasi pariwisata dan dunia bisnis. Kepada pihak yg berkompoten dlm mengambil kebijakan dlm dunia pendidikan hal ini hendaklah sbg dasar pertimbangan. Trmk.
Apa keuntungan PMM bagi guru sedangkan untuk sertifikasi dan non serti saja tdk ada sedangkan masih banyak guru yang blm S1 dan blm sertifikasi masa kerja SDH mau pensiun pak Mentri harus berpikir apa kah yang mengajar itu guru yang SDH sertifikasi saja dan kenyataan dilapangan justru guru yang SDH terima serti pemalasnya minta ampun
Guru penggerak TDK mencerminkan seorang pendidik tapi seorang egoistis jadi seorang pemimpin ini sangat di sayangkan anak jadi korban dgn adanya guru penggerak atau sekolah penggerak
Mohon di perjuangkan, agar SKP guru di kembalikan seperti semula. Tdk perlu menggunakan aplikasi e kinerja di PMM Krn kami belum paham dan bukti dukungnya SE Abreg buanyaknya. Terutama guru SD sebagian besar belum mengerti 😢😢😢😢
KEPALA SEKOLAH DAN GURU SEMAKIN STRES AKIBAT APLIKASI PMM terintegrasi dengan EKINERJA BKN. PMM membuat guru gak fokus dalam menanankan karakter anak. yang penting guru dapat memenuhi apa yang sesuai dengan PMM
syungguh sgt menyiksa, jgnkan tuk mencari tambahan in come mengajar murid di dpn kls aja terbengkalai sehingga ank2 didik sering ditinggal di kls, krn guru2 sibuk mencari dan menyelesaikan adm dan tgs di pmm jg e kinerja
Program ini terpaksa saja kami guru menurut hanya karena takut sertifikasi tidak terealisasi.Tapi nurani kami sangat tersiksa mengingat nasib anak didik kami yang sangat jauh dari harapan.Kami tidak bisa menafikan bahwa,kami kurang memperhatikan anak didik kami dan lebih banyak memberi tugas daripada menjelaskan materi.
Sebelum ada PMM sdh dilaksanakan oleh guru-guru kalau sekarang PMM diberlakukan oleh Kemendikbud dgn alasan meningkatkan kualitas guru tidak masuk logika guru yg diobservasi untuk penilaian kinerja ibarat Kemendikbud adalah seorang koki guru pelayan siswa pembeli koki membuat masakan berupa kurikulum yg kurang enak masakannya dan guru menyuguhkan ke pembeli yaitu para siswa Kemendikbud gak mau bertanggungjawab namun guru sebagai pelayan yg perlu diobservasi dlm melayani pembeli yaitu siswa😮😮😮😮😅
Lengkap di PMM lecet di depan kelas guru2 senang ,karna kejar administrasi sja siswa berkeliaran ,sukses pmm sukses utk pa Nadim dan pengurus Dunia pendidikan.
Tugas guru sehari-hari: 1. Ngajar 2. Menilai 3. Merencanakan dan menyiapkan pembelajaran utk besok hari Lah habislah sudah jam kerja... mau ditaro di mana lagi PMM PMM itu???????? Belum lagi masih ada administrasi kelas dan tugas tambahan lainnya yg harus dikerjakan. Misalnya dapodik, BOSP, dll. Aplagi yg sekolahnya ga punya kepsek, cuman Plt yg lama banget da dapet2 kepsek, itu segala laporan bulanan, perpanjangan izin, proposal2, ntar bentar2 dari atas minta data ini lah itu lah, ngisi ini lah itu lah, survei apa2 lah ky PBD, sulingjar😎 dll yg masih buanyak lagi, itu guru2 semua yg kerjain. Ini belum termasuk guru melatih ekstrakurikuler, latihan buat pentas seni/acara/perpisahan dgn segala tetek bengeknya... Pliss dehhhh
Mengajar, mendidik, menilai...benar. ada 5 lagi yg lain yg dihadapi guru : pengawas, kadis, inspektorat, urus kesehatan siswa ( kerjasama dg puskesmas), dan bkpsdm/ kepegawaian. Semuanya menggunakan aplikasi. 😂
Betul ,guru seolah waktu tersita setelah mengajar dihadapkan ke pmm siang sampai sore kadang susah aktivasi dikeluarkan gogle cron malah macet gogle nya,malamnya sibuk diklat dan webinar.Kapan untuk beribadah mengaji dan kapan memikirkan besok mengajar yang baik.
Memang akhir akhir ini kami guru sangat terbebani dengan Admnistrasi yg tllu byk, sedangkan tugas utama yang sebenarnya adalah waktu yang banyak dengan siswa, jdi mohon ini d permudahkan lagi seperti KTSP Dulu
Betul..pak di awal Kurikulum merdeka.memberikan angin segar dengan RPPsatu lember dan tdk akan membebani guru dgn Administrasi.ternyata sekarang sangat membebani para guru dgn berbagai Aplikasi di PMM yg imbasnya ke hak guru seperti sertifikasi terancam.ini dimana letak merdekanya.tolong PGRI perjuangkan para guru.ini akan berimbas kpd anak didik .
Kami para guru semakin di tindas dengan berbagai hal tersebut dengan mengikuti kumer, kenapa kasihan di sekolah kami teman Guru yg belum bisa it . Tapi di suruh harus dan harus laptop saja tdk punya ! Kami kembalikan kepada yang berwewenang saja dalam arti PGRI pusat yg melihat hal ini , Karena katanya Merdeka tau" di tindas semua guru" Namun siswa yang merdeka , siswa lebih merdeka akhirnya para siswa lebih tingkatkan tingkah laku mereka semakin kurang baik .
Saya setuju kalau pmm di tiadakan...guru hanya mengajar,mendidik dan mengasuh anak didiknya vokus pada anak didiknya semoga anak didik menjadi lbh baik kedepannya
Sama Bu Hikmah , saya juga mengalami hal yg sama mestinya aplikasinya dibuat bisa diedit jika ada salah, ini namanya mempersulit guru.apalagi ini diathun pertama penerapan Ekin melalui pmm.
Kami harap PGRI mau dan mampu melindungi guru membuat para guru nyaman tentram damai sejahtera, sehingga tupoksi guru bisa berjalan dengan lancar, saya terenyuh kasihan sama anak didik, mau dibawa kemana mereka, semoga PGRI tidak mau disuap oleh pihak pihak terkait demi kepentingan pribadi atau kelompok yang ingin merusak pendidikan anak didik Indonesia
Kami berharap pada pgri agar berjuang untuk guru, kami usulkan pmm dihas aja, paling tidak ditunda dulu sampai semua guru paham dan mumpuni dalam soal IT.
Kami sebenarnya mendidik siswa kami yang utama adalah, kedisiplinan,Budi pekerti,kesadaran pentingnya ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan bisa mareka dapatkan dari dunia Maya,jika mareka telah memahami pentingnya ilmu pengetahuan,mudah mudahan pengambilan kebijaksanaan memahaminya
PMM adlh Kebijakan paling aneh slma sejarah pnddkn Indonesia di mna guru dipaksa menjalankan program yg blm dikasitau.. Sungguh kebijakan yg sngat bodoh dan egois
Benar PGRI sebagai wadah utk guru-guru di Indonesia untuk menyampaikan pendapat, masalah d sehingga kesejahteraan para guru merata dan tetap pad tujuan utama mempersiapkan generasi bangsa yg cerdas, unggul dan berkarakter tdk dibebani dgn aplikasi berisi administrasi guru. Dan agar tunjangan utk semua para guru di Indonesia.
Saya sdh usia 56 th, sangat merasa sangat kesulitan dgn PMM tsb.Tolong agar kami yg sdh tua ini diberi keringanan di dlm menggunakan IT tsb. Biarkan tupoksi guru itu sebagai Pendidik dan Pengajar. Sdh 36 th kami sdh bertugas dan menghasilkan anak bangsa sesuai Pembukaan UUD 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa. Sdh banyak murid2 yg sdh menjadi orang sukses.
Tolong PGRI Pusat bantu kami yg menjadi anggota PGRI sdh 36 th menjadi PGRI di daerah.Kalau tingkat stres kami sangat tinggi, sakit mag jadi kambuh. Tolong agar kesehatan kami yg sdh tua ini dijamin dgn penyederhanaan tugas administrasi tsb.
Setuju bunda sayapun agak kesulitan dalam IT dan memohon kepada teman sejawat guru biasanya tdk mau. Dan dikembalikan aja guru hanya mengajar, memberikan kedisiplinan, ketertiban, kecerdasan, akhlak dan iman kepada siswa dan masih banyak lagi ttg pendidikan di kelas dan diluar kelas ttg etika anak2 diluar sekolah
PGRI sebaiknya profesional, ketika masuk pada organisasi harus konsen untuk membantu Guru agar siswa berprestasi dan ber akhlaq, termasuk meneliti program program perubahan, jangan sampai terjerumus pada program perubahan yang mundur.trim
Benar saya sudah berumur 55 th jujur saya tidak sanggup menghadapi tugas guru terlalu banyak dan jadi korban sisawa bisa berminggu 2 anak di beri tugas brlajar sendiri
guru bukan tidak bisa dan tidak tahu pk ttg pmm tetapi mengerjakan PMM itu sangat menyikta waktu guru sehinnga kami para guru harus leih terjuras waktunya d depan latyop..jd mana waktu kmi mau ngajar lg habis pikiran kami tercurah dan terkuras serta kecemasan terhadap PMM
Menteri baru,di ganti kurikulum, kita sebagai guru buat mengajar murid murid membaca, menulis dan menghitung bukan setiap hari kerja PMM, sampai menyatakan waktu belajar anak. Mau mengajar anak anak untuk pintar, cerdas bukan hanya sibuk dengan PMM. Kalau kita tidak tahu kenapa harus memaksakan. Bagaimana guru guru yang di pedalaman,di pulau 🏝️.
Guru perlu fokus mengajar dan mendidik, administrasi sekedarnya saja seperti yg selama ini dilakukan, sekarang sangat membebani, pikiran guru gelisah memikirkan PMM, belum lagi dirumah ada anak2 yg juga perlu dididik dan perhatian orang tuanya, sekarang semua jadi terbengkalai, pikiran tdk tenang dg tugas2 yg terlalu byk
Lebih kasihan lagi, Kepala Sekolah. Dimana seorang Kepala Sekolah ada kewajiban untuk mensosialisasikan dan mendesiminasikan kepada semua guru, sementara pemahaman yang diperoleh kepala sekolah masih sangat sangat terbatas.
Enak kepala sekolah. Hanya ngekli saja, guru yg tidak di sukai kepala sekolah. Langsung tidak di bantu, bagai mana sikis guru. Apa sehat, kalo kepala sekolah nya marah-marah terus dan mengancam
Selamat siang pa wakil sekjen PGRI. Kami para guru sepertinya dijodohkan dengan pa menteri pendidikan atau para birokrasi pemerintah. Kami harapkan pa sekjen bersama anggota memperjuangkan tempat dan tugas profesional guru🙏
Semoga kemendikbud ristek mendengar dan merespon keluh kesah guru dengan adanya splikasi PMM yang sangat menyita waktu untuk menyelesaikannya sehingga tugas pokok guru menjadi terganggu
PB PGRI kemana? Guru di Bebani administrasi siang malam dengan harus mengikuti webinar webinar dengan mempelajari modul ahirnya harus membuat aksi nyata.. beban guru dalam administrasi yang membelangu dengan banyaknya tugas administrasi.. ini bukan meringankan guru. . Tapi beban guru yang sangat besar & ruwet rumit... Fokus guru itu mengajar bukan tiap siang malam mengerjakan administrasi yang belum tentu seluruh guru faham.
Betul banget. Tolong pa ya,, kasihan mamah saya, sdh tua hrs mikirin administrasi itu lagi,, trpaksa saya yg hrs bantu, yg sulitnya lagi nih, sya tdk banyak ngerti ttg apa apa yg hrs dikumpulkan oleh mmh saya, jdx saya minta bantu lagi pd org di sklhn mmh saya, kan merepotin semua org jadinya. Kalo guru yg muda mungkin aman aja, tp saya dengar juga merek ngeluh, krn mereka tdk bisa ngajar maksimal utk siswa, dan hrs kejar tayanag utk Uplod admnistrasi... Bgm jdx pendidikan di Indonesia ini kalo begini
BUKAN 30% yg blm paham PMM/E KIN PMM tetapi mungik Lebih dr 30% yg blm paham. Hapus PMM DAN E KIN PMM .NYA Kami lbih baik mengajar fokus d hadon siswa.
TEHNIK ROSULULLAH SAW MENGAJARKAN SAHABAT2 BELIAU DIALAM MERDEKA YAITU DIBAWAH POHON KURMA ,...INDAH , DAMAI, SEJUK DAN MERDEKA ...DIIRINGI WAHYU DARI ALLAH SWT, ALLAHU AKBAR 🤲🤲🤲 ALLHUMMASHOLLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALA SAYYIDINA MUHAMMAD 💖💖💖
Aplikasi PMM adalah sebuah inovasi mencerdaskan Guru secara mandiri jika pemanfaatannya sesuai dengan prinsip ANDRAGOGI, tetapi Kemdikbud sebagai Inovator Aplikasi lupa tentang prinsip itu, sehingga cenderung "mengharuskan" guru-guru untuk mengakses semua "kontent" pada PMM. Ditambah lagi dengan "FITUR" Pengelolaan Kinerja yang seakan-akan "mengambil-alih" peran BKN yang sudah lebih dahulu mempunyai Aplikasi Kinerja Pegawai, semakin "mengikat" guru-guru untuk sering-sering menyempatkan waktu membuka Aplikasi PMM,
Guru tidak anti perubahan ketika itu membawa peningkatan kualitas dalam KBM dan guru mampu untuk mengerjakannya. Hanya saja dipraktiknya, tidak semua guru memiliki kemamouan yg sama, Kenyataannya aplikasi (PMM) PERENCANAAN KINERJA, E KINERJA BKN, adm mengajar, P5, adm kelas, dll itu justru menjadi beban berat, karena tupoksi jadi berantakan, sampai di rumahpun masih harus lembur, kemudian ada ancaman2 yang dihubungkan dgn TPP/sertifikasi Mohon atensinya BAHWA GURU, KS JUGA MANUSIA YG PERLU DIMANUSIAKAN JUGA.Mengikuti perkembangan jaman kami ok, tidak keberatan, hanya mohon disosialisakian dan dipandu dengan baik dan benar. TERIMAKASIH PGRI SUDAH PEKA TERHADAP KEADAAN Terimakasih
Aplikasi PMM sangat banyak menyita waktu, sehingga untuk mempersiapkan proses belajar mengajar dan tindak lanjutnya pembelajaran kekurangan waktu, sehingga PMM kurang kebermanfaatanya untuk murid. 🙏🙏 9:58 12:33
Guru Belum merdeka. Kesejataraan aja banyak yg belum merata. Dapat sertifikasi aja ,selalu mempersiapkan berkas berkas baru dapat kesejahtraan. Itupun kolo serti lambat dapat katanya berkas belum baik. Ini alasan utk mempersulit guru utk dpt sertfikasi. Mentri pendidikan kaya guru guru sulit dpt kesejahteraan. Apa lagi kurikulum ginta ganti. Pak nadim bagi Guru tak cocok jd menteri. Yg cocok Dari PGRI jd menteri pendidikan
Guru itu tugas utamanya mendidik dan mengajar bukan administrator, dan di Indonesia ganti menteri ganti kurikulum ini berarti guru menjadi bahan percobaan oleh menteri, kapan majunya Indonesia kalau setiap 5tahun di buat percobaan terus, tolong pemerintah duduk bersama dengan PGRI cari kurikulum yg cocok untuk anak 2 Indonesia, terimakasih.
Kembalikan pelajaran PMP dan Sejarah di sekolah2 dasar agar muird2 punya moral. Sekrang miris sekali pembuliyan dimana2. Sementara guru sibuk dg administrasi dan pejabat kependidikan sibuk dg bisnisnya sendiri
Pak,,memang benar pmm sangat menjadi beban bagi guru yang sudah diatas 50 tahun. Dan saya sudah usia 58 tahun,, terus terang sangat tidak paham. Perlu bantuan guru muda, tentang pmm,,,
Mohon d lindungi para guru" Ini dgn ada yang paksaan aplikasi pmm ini sangat memberstkan bg kami guru d daerah" Yg tdk ada jaringan internet kami tdk bs mengakses mohon d suarakan kpd Mentri pendidikan agar d cabut pmm data para guru
Kepala sekolah dan guru semakin stres dg adanya PMM, apalagi sinyal tidak mendukung bahkan PLN jg tdk ada. Kami guru daerah terpencil di papua,Kami sangat mendukung apabila PMM dihapus. Kami terpaksa dan karena terpaksa dg PMM. Mohon PGRI perjuangkan nasib guru.
Alhamdulillah... terima kasih Pak Dudung selaku ketua PB PGRI... semoga aspirasi guru² di lapangan yang direpotkan dg PMM ini segera direspon oleh Pak Nadiem. Menurut saya untuk e-kinerja cukup yg di BKN saja, jangan buat kami bingung dan resah dg sesuatu yg bukan tugas utama kami. Kami ini seperti guru rasa TU
Saya juga sepakat, aplikasi E-kin BKN itu SDH simple dan sangat mewakili. Apa bedanya profesi kita dg bidan, perawat yg jg ASN dari fungsional, mrk masih menggunakan aplikasi E-kin BKN sedangkan guru malah dibelenggu dg E-kin PMM? Coba prof Nunuk itu masuk kelas dan mengajar di kelas 1 bulan saja, apa rasanya? Jangan hanya jadi konseptor saja..
Serang Banten hadir menteri nadzim menyibukan guru utk aktif ke admin bukan aktif menghadapi siswa jadi aplikasi pmm itu hanya bisnis nadzim saja tlg kurikulum merdeka. Dihapus kembali ke ktsp
Benar tolong PGRI memperjuangkan guru dari dulu diberi amanah mengajar dan mendidik generasi bangsa sekarang memenuhi aplikasi yg harus dipenuhi oleh guru jadi sudah tidak konsentrasi untuk mengajar murid jadi korban .
Guru disibukkan dengan administrasi,sampai lupa mendidik anak-anak. Lebih baik tingkatkan kompetensi guru dalam mendidik anak-anak daripada meningkatkan kompetensi guru dibidang administrasi.
SEMOGA DI KEPEMIMPINAN PRABOWO GIBRAN KURIKULUM KEMBALI KE KURIKULUM K13 ATAU YANG LEBIH BAGUS 86 DAN KEMBALI ADA UJIAN NASIONAL SUPAYA MEMACU GURU DAN SISWA SERTA ORANG TUA DALAM PENGAWASAN ANAK
Iya setuju..pmm jangan samakan gurumuda dengan guru lansia tentang aturan kinerja.kalau soal mendidikkami oke Tp kalauminta admin yang ini dan RPP .odul ajar pakai aplikasi dll kami TDK sanggup.mohon dipilah cara kerja ygbaik..kami dukung utk masa depan tp mohon dipilah2tks
Lihat saja output /peserta didik yg dilahirkan di era digitalisasi program yg digagas Kemendikbud yg namanya PMM, apakah akan memberikan dampak positif/negatif. Seharusnya diujicobakan terlebih dahulu dlm kurun waktu tertentu, jika berdampak positif boleh lanjut. Guru2 skrg jd lbh emosional dlm menghadapi peserta didik, kurang fokus, tertekan, dan penuh kecemasan.
Prof itu maaf ya saya sendiri tdk paham apa yg di pikirkan mentri gojek ini apa karena mentri ini ledersip jualan aplikasi jadi mentri ini memanfaatkan guru sbg pasar splikasi .salam mentri gojek 🏍🚕
Itulah yg trjadi tapi tdk ada niat para punggawa pendidikan hapus, dimana siswa terbengkalai , guru oada sibuk , yg sadisnya lagi desa tdk ada jaringan jaaauuuuu kota cari jaringan betulbetul tersiksa , tdk di kerja kasian siswa , di jerja terbengkalai siswa , inilah yerjadi di daerah yg maha luas . Penjajahan betulll .
