Untuk yang bingung, Michelle asalnya dari Semarang, seperti yang dibilang di video 0:32. Makanya beberapa arti katanya beda dengan bahasa jawa di tempat lain (misal: meh = mau). Untuk kesalahan penulisan “kowe” dan sebagainya, kami minta maaf 🙏🏻 kami akan lebih berhati-hati dan mengecek dulu di video selanjutnya di masa depan.
GADO Sebenarnya penulisan bahasa Jawa sedikit "tricky". Terutama kesalahan penulisan huruf "A" menjadi "O". Di bahasa Jawa, pengucapan "O" seperti pengucapan huruf "O" pada kata "Toko" ditulis dengan huruf "O", sementara pengucapan "O" seperti pengucapan huruf "O" pada kata "Pohon" ditulis dengan huruf "A". Contohnya : - Basa Jawa Ngoko (bahasa Jawa Ngoko) "Basa Jawa" diucapkan "Boso Jowo" dengan pengucapan huruf "O" seperti pada kata "Pohon) "Ngoko" diucapkan dengan pengucapan huruf "O" pada kata "Toko" - Aku arep lunga (Saya hendak pergi) "Lunga" diucapkan "Lungo" dengan pengucapan huruf "O" seperti pada kata "Pohon"
Sebenernya ga ada masalah karena tiap daerah ada masing" cara nulisnya. Ada yg nulisnya "koe" ada yg nulisnya "kowe". Tapi tetep sama penyebutannya dan artinya. Mungkin buat tambahannya lebih dijelaskan bhs jawa mana yg dipake (kaya jawa semarang, jawa solo, jawa surabayaan, jawa banyumasan, jawa tegalan, jawa jogja, dst). Karena biar lebih jelas ke penonton dan ga rancu saat denger bhs jawa dialek lain
Jawa itu ga semua sama, tiap aksennya berbeda², klo di *Tegal* punya aksen *Tegal* dan logat *Ngapak* sendiri, *Banyumas* juga punya logat *Ngapak* sendiri, *Pekalongan* juga punya aksen sendiri, *Pati* punya aksen sendiri, dll deh pokoknya. Gua orang *Tegal Jawa Tengah* bisa logat *Ngapak* dan *Medhok* , logat *Medhoknya* dari *Jawa Timur Malang*
Bahasa Jawa Ngoko itu mudah, yang sulit itu Krama alus ( bahasa Jawa halus ), gw sendiri kalau ngomong sama ortu pake Jawa halus kadang masih bingung, belum fasih, dan sering kecampur dengan Ngoko. Gw sendiri sadar sendiri kalau gw termasuk " Wong jawa ilang jawane "
Dalam bahasa Jawa terdapat tiga bentuk utama variasi, yaitu ngoko ("kasar"), madya ("biasa"), dan krama ("halus"). Di antara masing-masing bentuk ini terdapat bentuk "penghormatan" (ngajengake) dan "perendahan" (ngasorake). Seseorang dapat berubah-ubah posisi registernya pada suatu saat tergantung status yang bersangkutan dan lawan bicara. Status ditentukan oleh usia, posisi sosial, atau hal-hal lain. Seorang anak yang bercakap-cakap dengan sebayanya akan berbicara dengan varian ngoko, namun ketika bercakap dengan orang tuanya akan menggunakan krama andhap untuk dirinya dan krama inggil untuk orang tuanya. Perhatikan hal dibawah: - Bapak kondur, kulo wangsul - Bapak dhahar, kulo nedha - Bapak siram, kulo adus - Bapak sare, kulo tilem
Bahasa Jawa adalah bahasa yang sangat kompleks mulai dari setiap daerah, pelafalan dan peruntukkan bisa berbeda pengertian. Maka seharusnya untuk pemahaman tentang Bahasa Jawa narasumber harus benar-benar luas wawasannya. Itu saja saran saya terimakasih.
kalau di Solo, "adus" dibacanya "adhus", dh nya itu seperti th di "then". Karena d itu pakai aksara jawa nomor 6, jadi lidahnya bagian ujung dan tengah nempel di langit-langit bagian depan mulut. Err... what am i even talking about lol. Native javanese speaker here, greetings from Surakarta.
Org solo tapi pernah tinggal di jogja. Org solo jarang pk de'en, tapi dhek'e atau dhewek'e. Kalo jogja seringnya dheknen kadang org jawa timuran juga pake dheknen tapi lebih sering denger mereka bilang arek'e
Kowe meh nengdi ? = kamu mau kemana kowe arep nengdi ? = kamu mau kemana ? Kowe gelem iki ? = kamu mau ini ? Sampean/panjenengan badhe/ajeng menyang/tindhak pundi ? = kamu mau pergi kemana ? Jawa (Meh/ameh) = indonesia (mau) Jawa (arep) = indonesia (mau) Jawa (gelem) = indonesia (mau) Jawa (ajeng) = indonesia (mau) Jawa (badhe) = indonesia (mau) #bukti jika bahasa jawa itu kaya kosakata.
Dalam bahasa indonesia kata 'MAU' ada 2 arti. Bisa di diartikan 'MAU' bisa di artikan 'AKAN'. contoh: Kamu mau kemana?. Bisa diartikan kamu akan kemana?. kamu mau buah mangga? Tidak bisa diartikan kamu akan buah mangga?
Ini persis gue pas pindah ke Surabaya pertama kali, belajar bahasa Jawa sehari-hari yang gampang, besoknya udah lupa, trus diketawain sama temen2 yang asli Surabaya 🤣
Hehe pengucapan dan penulisannya beda. Wedhi = pasir (pakai aksara dha lidah ke langit-langit) Wedi = takut (pakai aksara da lidah digigit) Loro = dua (pakai taling tarung, o diucapkan seperti pada kata toko) Lara = sakit (tanpa taling tarung, a diucapkan seperti huruf o pada kata kota) Salam dari Malang :D
FYI Bahasa jawa itu mirip bahasa daerah di Philippines, buanyakkk bgt yg mirip Salah satunya bahasa kapampangan "mangan" yg berarti makan, di bahasa jawa juga mangan Dan masih banyak yg lain nya 🇮🇩🇵🇭
Tmn w yg dari jakarta Dia: gua bisa bhs jawa nih Aku: piye jal? (Jal itu 'njajal' alias coba / gmn coba?) Dia: kok jal? cowo lu namanya rijal ya ciee pake salkim ke gua segala Aku: 😐
meh = mau (semarang)...? kata "meh" nek nang nggonku jawa timur (Mojokerto) umume iku podo karo "hampir" nek nduk coro indonesiane, koyok: 1. meh ndlosor/geblak/nyungsep/njungkel/kepreset/njempalek/nggoleng/kecemplung/tibo/gelimpang/nyosop/njelongop (hampir jatuh) sedangkan kata "mau" aku biasane ngomong gawe "kate/arep" contohne: 1. kate budal dolen / arep budal dolen
Bokap Reyner squad ngapakers 😂 Purbalingga bahasanya beda lagi. Aku = enyong , Deen = de'e/kae, meh = arep , balik = Bali/laut, lungo = lunga, mangan = madhang
Di tempat saya tinggal (Kendal) meh itu pak/arep, tapi ditempat nenek saya (Pati) meh itu ape/arep 😅. Deen bisa jadi de’e/ dekne 😅 kompleks tapi istimewa 😁
Surabaya/malang/lumajang/jember Meh = ate/ape/arep/kate dll Orak = ora/gak/nggak/ndak Deen = de'e/arek'e Kowe = sampeyan/awakmu Lungo = lungo/minggat/mangkat/metu/budal Di jawa timur "Meh" artinya hampir
hmmm kalo mau belajar bahasa jawa itu ada tingkatannya.. ada 3 strata di dalam bahasa jawa. Ngoko, Madya, dan Krama Inggil.. dan juga tiap daerah yang pakai bahasa Jawa itu ada perbedaan. Solo dan Jogja pun yang terkenal sama "halus" nya masih ada perbedaan aksen.( bisa di cek ketika mendengar berita di TV lokal masing2 daerah). saya kasih contoh 3 strata di bahasa Jawa. example : Aku ( Ngoko) , Kula ( Madya / strata tengah ) , Dalem ( Krama Inggil ) example : Kowe - kamu ( Ngoko), Sampeyan ( Madya ), Panjenengan ( Krama Inggil ). Mangan ( Ngoko ), Nedha ( Madya ), Dhahar ( krama Inggil ) , Turu ( Ngoko), Tilem ( Madya) , Sare ( Krama Inggil ) adus itu beda pengucapan dengan Dhadha ( dada - dalam bahasa Indonesia). dan saya ketawa pas michele bilang "Turu", karena aksennya pake "K" di kata itu.. sedangkan Turu* itu artinya ( kelamin perempuan ) .. hwehehehhehehehhe
As someone who lives almost her whole life in Semarang, I can relate to the K existence in ORA. Oiya, kata deen kalo ditulis biasanya jadi de'en tapi kalo dilafalin sih sama aja hahaha. Kudos to all of the casts! :)
Ya ampun gue ngalak bgt ni seru bgt konten yg biasanya pke bhasa tiap negara ini ple bhasa daerah.. 😂😂😂😍😍 keren.. Bermanfaat buat berbahasa jawa.. Semangat kak..!!
Di daerah saya kata meh itu artinya hampir. . Meh ketabrak. Hampir ketabrak Sedangkan kalo mau mandi itu. Arep adus Dewe/sendiri . Awakedewe/kita biasa dsingkat Adewe. .
Jajal di kon ngartikno kata "Jatuh" neng boso jowo mbak. Ceblok Tibo Lugur Rotoh Nggeblak Nyungsep Njungkel Njlungup Ndlosor Ngglundung Ambruk.. Kuwi seng aku ngerti, opo neh Yo cah/ rek..Tulung tambahi🤔😁😁
@@gudseygood3622 rotoh meh podo Karo artine "ceblok".. sering di omongne bocah-bocah bagian Malang, SBY, Jombang lan sekitar e bro..nek neng Plat AG Kediri, Nganjuk.an Yo gak enek seng ngomong Tembung "rotoh"😁
Bahasa Jawa ada 3 dialek. Mbanyumasan, Madya, dan Suroboyoan. Meh, di daerahku yang deket Semarang pun artinya bukan " mau " tapi " hampir / nyaris ". Bahasa Jawa banyak perbedaan logat dan terkadang arti bahkan hanya di tetangga kota ( wilayah ). Maaf, penulisan banyak yang keliru. Ndak ada kata koe dalam bahasa JAwa, yang ada adalah Kowe. De'en, Dekne, De'e. Penulisan yg benar pun bukan dari yang terdengar, semisal Lungo, seharusnya Lunga. Ora juga terdengar jadi Orak. Sebenarnya ndak ada huruf K. Maaf.
@@gudseygood3622 Dialek itu lebih ke pengucapan, ketika bentuk tulisan merujuk ke bahasa Jawa standard. Lo nulis, water mau British/American ttp aja tulisannya "water" bukan "wotah".
Bahkan sesama orang jawa suka salah nangkep. W dari jateng, dia dari surabaya. Tiap dia ngomong "es mari a?" Nangkep nya "udah sembuh ya?" Lah siapa yang sakit anying 😭 ternyata mari = sudah/selesai. Wkwkwkwk
Kocaaakk... Suka banget video yg kaya gini. Lebih ngasih liat ke khalayak luas kalo iniloh Indonesia bahasanya banyak banget. Tiap daerah beda bahasa. Makanya ga heran kalo khususnya di Ibu kota, ada yg ga ngerti tentang bahasa daerah walopun misal ortunya orang asli daerah tersebut. Ya kan bisa aja mereka ga pernah bertandang kesana kan. Jangan lah sampe dkatain 'wah ga cinta tanah air nih' 'masa bahasa asli emaknya dia ga tau' dll. Respek aja lah, berati sekarang dia / mereka jadi tau kan ... Oiya di jawa tengah pun tiap kota/kabupaten agak beda juga bahasanya. Kaya aq juga nih, dari daerah jawa tengah yg biasanya logat ngomongnya ngapak. kalo dengerin orang Solo ngomong juga kadang ada bagian yg ga ngerti artinya hehe
deana alexandra setuju banget! Kita harus punya pola pikir yang lebih terbuka kalau mau maju dan saling menerima perbedaan satu sama lain #INDOPRIDE 🇮🇩 🙌🏼
@@MicheleAlex yess bener banget. Perbedaan itu pasti ada. Tinggal gimana kita menyikapi aja. Indonesia umurnya udah tua, perbedaan udah ada disini dari jaman baheula. Tapi sampe sekarang tetep satu juga kan...
Kalau disini Magelang hampir mirip dengan semarangan cuman pelafalan hampir semua kata ada unsur H nya, misal adus jd adhus, rono rene jadi rhono rhene. Dan yang paling signature nya pada kata "lalu/terus". Misal dalam bahasa Indonesia "lha saya terburu buru berangkat terus jadi tidak sempat mandi nih", semarangan jadi "lha aku kesusu mangkat terus dadi ra sempet adus ek" , Magelangan jadi begini "ha aku kesusu mangkat to njuk dadi ra sempet adhus je". Kira² seperti itu.hehe
Aku anak Jakarta, tapi SMA di Jogja dan kuliah di Surabaya, beneran ngakak banget nonton ini😭😂dan emang bener sih ada perbedaan antara daerah satu dengan daerah lainnya. Pas di Jogja ngomong "meh" itu artinya "mau" pas di Surabaya dibilang "meh" itu "hampir". Dan banyak perbedaan lainnya
Selain di Semarang, mèh = hampir. Di Jawa yang lain, mau/akan = arêp. Jadi tergantung konteks kalimatnya, apakah yg dimaksud adalah I will go to bed atau I want go to bed. Di Semarang, mèh dipakai dalam konteks future tense, sementara arêp dalam konteks suka atau ingin. Contohnya, aku arêp jajan iki (aku ingin kue ini), dan bukannya aku mèh jajan iki (aku akan kue ini). Di Surabaya dan daerah Mataraman (DIY dan Surakarta), mèh hanya dipakai untuk padanan almost. Sesuatu yg akan terjadi tapi akhirnya tidak terjadi. Aku mèh mangan, berarti aku akan makan, tapi akhirnya tidak jadi makan.
Mirip Bhs. Sunda: Esuk/Isuk = Isuk (loma) = Pagi, bisa juga berarti besok Omah = Imah (loma) = Rumah Bengi = Wengi (lemes) = Malam Cat: Tingkatan Bhs. Sunda: Kasar - loma (akrab) - lemes (halus)
Bahasa jawa tiap daerah tuh macem2. Kadang beda tempat pun ada kata yg sama pengucapannya tapi beda artinya. Tapi seru kan kadang kalo bahas perbedaan bahasa. Senengnya tinggal di Indonesia ya gitu.. Banyak suku dan bahasa. Sukses terus buat gado..
satu daerah desa atau kabupaten? Karena didaerah saya logat jawanya beda beda, ada yang ikut ngapak juga, ya gitulah bahasa jawa, bahkan kata 'kenapa' pun banyak versi :v
@@internetsurf5601 itu lah, dlm bhsa pergaulan sgt beragam Mkanya ada tingkatan bahasa Apapun pecahan suatu kata jawa didaerah, bahasa krama inggilnya ttp sama, tdak berubah Yg berubah hanyalah disusunan jawa ngoko atau pergaulan
Berharap ada lanjutan buat belajar bahasa daerah lain atau dialek bhs daerah tertentu gitu, kaya dialek jawa solo, surabayaan, ngapak atau bhs sunda dialek mana gitu. That would be great
HAIII I'M A NEW SUBSCRIBERRRR gara2 nguakak nontonin trio rhea,nick,lai! Kalo di Surabaya, jadi gini bahasanyaa Koe = kon (kamu) meh = kate/kape (mau/willing to do) deen = de'e (dia) dewe = kene (kita) lainnya sama sih kek bengi, aku, lungo, turu, isuk, ora, iso itu sama kek di jawa timur kok artinya.
Some words berbeda di daerah tertentu, just like what she said before , ada jawa surabaya-jogja-semarang-kediri dan beberapa daerah yg pake jawa sehari2. but anyway, nice video, sangat menghibur lur. terusno. tak enteni video2 ne liyane 👍
@@sanarroyos5501kok ngegas ya? Haha. kalau bilang intinya sama variasi dikit, jatim dan jateng pun intinya juga sama variasi dikit. Itulah namanya logat, masih bisa saling paham tapi ada variasi.
Bahasa jawanya orang jateng beda sama jatim. Dijatimpun, bahasa jawanya tiap daerah beda lagi. Karisidenan kediri itu halus. Karisidenan malang agak kasar. Surabaya itu ya uknow lah 🤣 Nah dari pasuruan ketimur itu bahasa jawa campuran Madura. Masuk probolinggo udah pake bahasa madura sampe nanti jember. Dari jember ke banyuwangi bahasanya udah beda lagi. Pake bahasa Osing. Kadang juga ada maduranya.
Kalo di jogja "dekne". Meh/ameh bs jg "arep".. artinya akan kemana(mau kmana), bukan "mau=ingin 😁 Kalo nerangin/ngajar jawa dijelasin jg mbak gmn cara bacanya.. misal ada kata2 kl bahasa jawa "u" dibaca "o".. sperti esuk/isuk=bacanya..esok. Yg bener ORA tanpa K utk penulisannya.. orak tu utk sbagian org/kbnykan umum org yg lafalin/pengucapannya kygt.