Тёмный

Kisah Lucu Gus Dur - Ketika NU di Muhammadiyah-kan Secara Massal 

Kopi Sajak
Подписаться 53 тыс.
Просмотров 27 тыс.
50% 1

NU dan Muhammadiyah merupakan ormas Islam terbesar yang ada di Indonesia. Keduanya menjadi organisasi yang mengokohkan persatuan antara Islamisme dan Nasionalisme yang di banyak negara Islam menjadi sebuah pertentangan.
Di balik itu, ada saja kisah-kisah menggelitik antara kedua ormasi ini terutama oleh para pemimpinnya. Berikut adalah kisah lucu yang terjadi antara Gus Dur dan Abdul Rozak Fahruddin, saat ketika Pak AR yg seorang Muhammadiyah harus menjadi imam sholat Tarawih di Jombang yg jelas saja jamaah NU
____
Kini Kopi Sajak memberikan peluang bagi publik yang ingin membacakan puisi untuk dijadikan konten Kopi Sajak yang akan di upload di RU-vid dan Instagram akun Kopi Sajak. Tentunya tetap dengan diiringi oleh animasi.
untuk informasi lebih lanjut, pelajari syarat dan ketentuannya di
/ b4sdq1wjb. .
Kunjungi Instagram Kopi Sajak: / kopisajak
___
Pembacaan Cerita : Muhamad Maksugi
Visual Animation : Muhamad Maksugi
Software Editing : Adobe Photoshop dan Adobe Premiere

Кино

Опубликовано:

 

2 май 2020

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 36   
@HaryantoSMP1PaliyanGK
@HaryantoSMP1PaliyanGK 3 года назад
*NU & MUHAMMADIYAH* *Kyai Hasyim* (Hasyim Asy'ari) adalah pendiri NU. Pondoknya di Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur. Hampir semua kyai pendiri pondok pesantren di Jawa umumnya adalah pernah belajar kepadanya sehingga diberi gelar *Hadratusy Syaikh* (Maha guru). Ada kisah menarik. Waktu itu belum ada Muhammadiyah, belum ada NU. Kedua ormas terbesar di Indonesia itu belum didirikan. Suatu saat ada santri dari Kauman Jogja bernama *Basyir* mengadu menjelek-jelekkan *KH. Ahmad Dahlan* dihadapan Kyai Hasyim gurunya. KH. Ahmad Dahlan adalah tetangga Basyir yang baru pulang dari Makkah, dan diangap membuat _odo-odo_ baru, sehingga memancing keresahan antara masyarakat kampungnya di Kauman. “Siapa namanya?” tanya Kyai Hasyim. "Ahmad Dahlan” "Bagaimana ciri-cirinya?” Santri Basyir menggambarkannya. "Itu Kang Dahlan!” Kata Kyai Hasyim. Kyai Hasyim dan Kyai Dahlan adalah teman satu pondokan dalam mengaji di pondok Kyai Saleh Darat Semarang dan ketika ngaji di Mekkah. “Tidak apa-apa”, kata Kyai Hasyim, “yang dia lakukan itu _ndalan_. Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya." Pada akhirnya Basyir justru mendapat _dawuh_ amanat membantu perjuangan KH. Ahmad Dahlan. Tidak hanya Basyir tetapi juga santri Kyai Hasyim Asy'ari lain yang dari Kauman Jogja yaitu *Fahruddin* juga mendapat _dawuh_ yang sama. Satu tahun kemudian ketika Kiai Ahmad Dahlan medirikan Muhammadiyah, Kiai Basyir adalah salah seorang tangan kanan utamanya. Yang menarik kedua santri KH. Hasyim Asy'ari diatas -- putra-putranya akhirnya pernah menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah semua. Kyai Fahruddin berputera *Pak A.R Fahruddin* pernah menjabat ketua umum di Muhammadiyah. Setelah itu diganti puteranya Kyai Basyir yaitu *Ahmad Azhar Basyir, M.A.* Kyai Basyir beliau juga titipkan anaknya Ahmad Azhar Basyir kepada kyai NU Kiai Abdul Qodir Munawwir (kakak ipar Kiai Ali Ma’shum) di Krapyak, Yogyakarta, untuk memperoleh pendidikan al-Quran dan ilmu-ilmu agama lainnya. Bahkan bisa dikatakan, Ahmad Azhar Basyir hampir tak pernah ketinggalan mengikuti pengajian Kiai Ali Ma’shum ketika di Krapyak. *KH. ALI MAKSUM + KH. AZHAR BASYIR + AZIZ* Senja kala itu, santri dari Pati bernama Aziz tiba di Pesantren Krapyak usai menempuh perjalanan beratus kilo dari kediamannya di bagian utara Jawa Tengah. Merasa letih, Aziz kemudian mencari tempat teduh di celah pesantren sekedar untuk beristirahat sembari menunggu jeda Magrib. Maksud dan tujuan ia datang ke Krapyak adalah untuk mendalami keilmuan KH Ali Maksum. Selepas berjamaah, Aziz sowan ke ndalem (rumah) Mbah Ali, memohon restu mengangsuh-kaweruh di Pesantren Krapyak. Ia memperkenalkan diri, bertukar kabar, sampai berkisah mengenai perjalanannya dari Pati hingga sampai di Krapyak. Alih-alih langsung direstui, Mbah Ali malah menguji Aziz. Ia diperintah Mbah Ali meneruskan bait di nazam Alfiyah. Mulanya, Aziz ketar-ketir mendapat tantangan tersebut. “Ayo coba, teruskan nazam ini..” Mbah Ali melantunkan sebait nazam dan dengan lanyah Aziz meneruskan. “Baik, sekarang dibalik. Dibaca dari belakang..” perintah Mbah Ali. Seperti tantangan pertama, Aziz lanyah, tangkas, meneruskan bait-bait yang diucapkan Mbah Ali. Merasa terkagum, Mbah Ali lantas berujar, “Yo wés Ziz, koe wés ra usah sinau agomo nang aku. Besok pagi selepas subuh ikut aku yaaa…” “Nggih, Kiai.” Aziz menjawab gugup. Namun jiwa santrinya menuntun Aziz memilih sami’na wa atho’na dan segera pamit untuk menyudahi sowan yang begitu menggetarkan tadi. Sembari keluar dari ndalem Mbah Ali, Aziz gusar dan terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, “Kira-kira besok pagi Mbah Ali mau ngajak ke mana ya?” Keesokan harinya, Aziz diajak Mbah Ali pergi. Berdua mereka berboncengan menaiki vespa. Sementara Mbah Ali menyetir di depan, Aziz yang di belakang semakin gusar. Pertanyaan malam terus menggeliat dalam pikirannya. Hingga vespa Mbah Ali berhenti di depan sebuah rumah. Mbah Ali berucap salam sembari tangan kanannya mengetok pintu rumah. Tak berselang lama seorang membukakan pintu. Yang tampak adalah sosok orang tua gagah, berkaca mata dan berpenampilan rapih. Mbah Ali lalu beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya. Mereka bertiga duduk di ruang tamu. Teh hangat dan hidangan ringan terpapar di meja. Aziz mendapati di sekeliling ruang tamu buku-buku tertata sangat rapih di rak. “Ini Kiai Basyir, sekarang kamu kutitipkan di sini. Belajarlah kepadanya, habiskan buku bacaannya,” pesan Mbah Ali pada Aziz. Seketika perasaan Aziz kalut. Ekspestasi kepergiannya ke Krapyak untuk menimba ilmu ke KH. Ali Maksum, tapi seperti ada “takdir” lain. Ia diperintahkan supaya belajar pengetahuan umum ke tokoh Muhammadiyah, KH. Basyir. Selang beberapa tahun kemudian, Mbah Ali berniat mengambil Aziz di kediaman Kiai Azhar Basyir untuk diboyong kembali ke Krapyak. Sendiri beliau mengendarai vespanya. Sesampainya di kediaman Kiai Azhar, Mbah Ali terkekeh ketika mendapati Aziz sedang membaca buku di pelataran rumah Kiai Azhar. “Loh. Sekarang kamu sudah bisa pakai celana, Ziz?” Aziz diam tak membalas. Kepalanya merunduk tersenyum malu. Mbah Ali masih mengamatinya dari ujung kaki sampai pucuk rambut. Terkekeh. Tak berselang lama, Kiai Azhar Basyir mengenali tawa tersebut dan keluar rumah. Kembali mereka berdua beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya. “Ngéné yo Syir, sekarang anakku, Aziz mau kubawa kembali ke Krapyak. Kiranya sudah cukup ia dua tahun belajar di sini. Nanti kalau terlalu lama, takutnya ia jadi Muhammadiyah.” Mereka berdua tertawa. Aziz tidak ikut tertawa, merasa belum maqamnya mengikuti tertawa para ulama unggul dari NU dan Muhammadiyah ini. Masih dalam kondisi tertawa, Mbah Ali berujar, “Lihat saja”, telunjuk Mbah Ali tertuju ke celana Aziz, “sekarang dia sudah pakai celana, padahal sewaktu pertama kali ke sini ia masih memakai sarung.” Gelak tawa kembali memenuhi ruang tamu, kecuali Aziz yang hanya mesem. Menurut Shohibul Hikayat, santri bernama Aziz dari Pati ini adalah ayahanda dari M. Imam Aziz (ketua PBNU dan staf khusus wapres). Belakangan diketahui jika Azhar Basyir ketika muda, ia dititipkan kepada KH Abdul Qodir Munawwir oleh ayahnya sendiri, Kiai Basyir-untuk belajar Alquran. Ayah KH Azhar Basyir, yakni Kiai Basyir, pernah mengenyam pendidikan pesantren di Tebuireng Hadrastusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Tidak hanya itu, Azhar muda juga tidak pernah absen mengikuti pengajian kitab kuning yang diampu oleh KH Ali Maksum. Setelah belajar di Krapyak, Azhar melanjutkan ke Tremas-Pacitan dan lalu Kairo. Di Kairo Azhar berjumpa dan berkarib dengan Gus Dur. Sekembalinya dari Kairo, Kiai Azhar Basyir menjadi Ketua PP Muhammadiyah dan Gus Dur menjadi Ketua PBNU. _Hairus Salim_
@karatuantalaga220
@karatuantalaga220 2 года назад
NU & MU merupakan 2 kekuatan besar yang mengawal persatuan dan kesatuan RI ...
@donidwi3729
@donidwi3729 3 года назад
NU & Muhamadiyah adalah saudara kandung se ilmu se guru tanpa ad saling menghina & mengejek karena beliau tokoh2 hebat yg memahami luasnya agama islam yg penuh rahmat ini, sama2 berjuang demi kemerdekaan , tidak seperti klmpok2 yg baru2 ad skrg ini seakan tdk mengerti madzhab , di banding NU & MUHAMADIYAH jauh bagaikan bumi dan langit
@rudinrani2181
@rudinrani2181 Год назад
NU dgn Muhammadiyah itu saudara seiman walaupun ada khilafiah di dalamnya tapi sama2 islam. Makanya kalau ada saudara kita mengingtkan kita tentang ibadah yg salah kita kerjakan, kita harus menerima karena tujuan mereka adalah utk meluruskan kita. Bukan harus dibantah bahkan dilawan, itu namanya bukan saudara.
@buhoriutomo4925
@buhoriutomo4925 10 месяцев назад
M & N
@h2bteknik924
@h2bteknik924 2 года назад
guyon orang alim emang top
@alphengaming3106
@alphengaming3106 3 года назад
Nu dan muhammadiyah udh jelas guru besar dan para ulama2nya Mereka tidak pernah membuat keributan Dan selalu membuat semua agama tenang
@romyromeo4829
@romyromeo4829 3 года назад
NU dan Muhammadiyah 👍👍👍
@suprayogi1282
@suprayogi1282 6 месяцев назад
Kalian adalah bersaudara
@nolarkamto3787
@nolarkamto3787 3 года назад
Itulah contoh saling faham dan memahami perbedaan, tetapi terkadang di tingkatan tertentu perbedaan di exploitasi yg justru berakibat merenggangkan ukuwah.
@cintadamai4852
@cintadamai4852 3 года назад
Demi Persatuan islam, nilailah persamaannya ,jangan dicari perbedaannya .
@hanikrosyada
@hanikrosyada 3 года назад
Amalan Moderasi dalam Islam.
@chanditya
@chanditya 4 года назад
Semua Adalah tokoh Agama Yang Terbaik
@miftahulfalah8215
@miftahulfalah8215 Год назад
Gus Dur seperti ga ada matinya
@zaygyi1095
@zaygyi1095 4 года назад
1 islam❤️
@RafiAbdulGhaniChannel17
@RafiAbdulGhaniChannel17 3 года назад
Yang cinta Al-Qur'an dan sholawat juga ulama mana suaranya, gak ada salahnya melirik foto disamping kiri mana tau tertarik, pencet aja. ,
@tiketbus1955
@tiketbus1955 4 года назад
Kisah bagus. Yuk simak.
@jogjatempel6696
@jogjatempel6696 3 года назад
Mirip ceritanya kyai Hasim Muzadi di suatu ceramah orang mengirim yang sudah mati hukumnya bagaimana boleh atau ndak masalahnya yang dikirim selama ini ndak pernah komplen apa apa..
@yesiweningsari4283
@yesiweningsari4283 4 года назад
Wah pengen kak,,pengen banget baca....😍😍😍
@miftahulfalah8215
@miftahulfalah8215 Год назад
Al Fatihah untuk Gus Dur
@andiksmilechannel2396
@andiksmilechannel2396 3 года назад
kisah pak AR memimpin yasinan
@pnputri17
@pnputri17 3 года назад
❤❤❤❤❤
@tukujajan5505
@tukujajan5505 3 года назад
Ealah
@choirulanam6907
@choirulanam6907 3 года назад
😘😘😘
@gus3115
@gus3115 4 года назад
🤣😍
@afitmarem4286
@afitmarem4286 3 года назад
kalau lihat gus dur dan pak hasyim muzadi seperti gk ada pagar persahabatan NU dan MUHAMMADIYAH.. tapi semenjak pak aqil siroj yg memimpin kok jadi agak renggang.. semoga pak aqil siradj bisa memperbaiki hubungan ini..
@hariyantohariyanto2447
@hariyantohariyanto2447 2 года назад
Pidato ne tajam2 ......
@afitmarem4286
@afitmarem4286 2 года назад
@@hariyantohariyanto2447 iya mudah banget menyinggung kelompok lain..
@syafriltehanoer3859
@syafriltehanoer3859 2 года назад
Nyuwun sewu. Pak AR wafat di Solo atau di RS Islam Jakarta ya?
@ibnf4667
@ibnf4667 3 года назад
Pak ar.ulama .beliau tawadlu.beliau tak ingin dipanggil kiai.kiai bukan bhs.arab.mending al ustadz
@rudinrani2181
@rudinrani2181 3 года назад
Orang² Muhammadiyah ada gak yg dipanggil pak hajji..?
@hariyantohariyanto2447
@hariyantohariyanto2447 2 года назад
Tidak penting......
@wanscoco5993
@wanscoco5993 Год назад
GX ada bang. Orang Muhammadiyah hanya menginginkan semua umat Islam kaya raya. Makanya mereka biasanya berbagi
@ramdhancuuk
@ramdhancuuk 3 года назад
ke2nya jadi teladan
@muhammmadichsan9919
@muhammmadichsan9919 2 года назад
Pak AR Wafat di jakarta dimakamkan di yogya
Далее
Cerpen Gus Mus - Amplop Abu-abu
14:04
Просмотров 21 тыс.
⚡️Uylanishim kerak, sovchilikka borasizmi?...😅
00:50
D3 Ваз 2107 Не умри от зависти!
18:57
Sejarah Berdirinya NU dan Muhammadiyah
10:30
Просмотров 44 тыс.
Cerpen Hancurnya Surau Kami karya AA Navis
12:14
Просмотров 34 тыс.
Kick Andy - KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Part 1
14:31
Prank pengantin baru😂
0:19
Просмотров 12 млн