Jalur Kereta Api Kalisat-Panarukan dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda Staatsspoorwegen pada 1897 untuk pengangkutan hasil bumi sekaligus juga untuk pengangkutan penumpang. Namun, jalur ini pada tahun 2004 ditutup karena prasarana yang sangat tua, tanpa perawatan, dan kemudian hancur dengan sendirinya.
Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya pada tahun ini menelusuri sisa-sisa kejayaan jalur Kalisat-Panarukan yang terlupakan setelah mati suri selama 20 tahun bersama Komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS). Banyak peninggalan-peninggalan yang masih tegak berdiri, walaupun banyak pula yang lapuk dan menghilang dimakan usia. Dengan didukung oleh Universitas Negeri Surabaya dan para pegiat sejarah, runtutan jalur ini dapat diceritakan.
Sebelumnya pada 2022, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya berhasil mempreservasi alat peraga sinyal tebeng tipe "Krian" yang berada di Stasiun Nonaktif Tamanan bersama Komunitas IRPS, KRD9, Dead Rail Hunter, dengan didukung oleh PT KAI Daop 9 Jember dan warga sekitar Desa Wonosuko Sengal.
Pada tahun 2023, salah satu alat peraga sinyal tebeng tipe "Krian" yang masih relatif bagus kondisinya, dipindahkan dari Stasiun Nonaktif Prajekan ke Stasiun Krian, tempat di mana sinyal ini bermula.
========================================================
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN KELAS I SURABAYA
Facebook: BTP Surabaya
Instagram: btpsurabaya
X: btpsurabaya
6 сен 2024