Karena filsafat dijadikan metode berpikir, enak banget Bung Martin bisa mengupas lintas disiplin ilmu, tidak tersekat-sekat dan terisolir. Jadi manusia paripurna.
Baru kemarin baca Sapiens, tentang bagaimana manusia bisa membahasakan hal yang belum pernah dilihat sebelumnya. Eh sekarang dibahas sama Bung Martin, terimakasih Bung🙏🏻
Judul yang saya sangat tunggu tunggu semenjak video pertama anda bung martin, salut sekali anda bisa menyampaikan hal ini, bisa membicarakan "tradisi" tanpa menyakiti dengan mulus dengan pemilihan bahasa pula, Saya belajar banyak bung. Terimakasih Nb kalau boleh tolong dibuatkan group diskusi bung thankyou
Konten yang sangat menarik. Menggunakan aksara Jawa, lalu menarik hubungan dengan filsafat bahasa modern, dan membahasnya dengan tema kematian. Bang Martin berhasil menunjukkan adanya tegangan antara kepastian serta ketidakpastian dalam bahasa, dan bagaimana kita harus bijak dalam menghadapi tegangan tersebut. Good job! 👏
Bahasa dalam bahasa Sanksrit, juga Prakrit artinya bahasa atau language, bahasa Prakrit (sekarang menjadi sanskrit) merupakan salah satu bahasa tertua di dunia, yg masih dipelajari di India sekarang. Bahasa- bahasa daerah di Indonesia termasuk bahasa Indonesia sendiri banyak mengadopsi bahasa Sanskrit, misalnya utara, guru, budi, bakti, bahasa, dewa, upacara, puasa, agama, dana, lagu, sastra, dll.
Saya selalu percaya bahwa "Kesadaran" dan "Linguistik" adalah game changer dalam awal puncak evolusi suatu organisme. Dan keajaiban itu sekarang dan yang akan datang (?) telah terjadi di Spesies kita saat ini.
mengikuti channel ini sejak video perdana diposting meski tidak semuanya terlahap dan tercerna dengan baik. saya makin kagum dengan upaya bung martin untuk menjernihkan aneka ragam persoalan. bahasa rasanya memang bukan sekadar wahana penyampai pesan, lebih dari itu ia peranti lunak berpikir, sistem operasi utama otak. pembahasan kali ini menurut saya salah satu yang paling menarik bung, membedah ha na ca ra ka dari sudut yang tidak pernah saya sangka-sangka. terima kasih pula telah mengingatkan kami akan kosakata Kuda Sembrani bung. terlalu lama Unicorn hinggap di otak ini.
Maaf Mas Martin, kalau Pan-gram Alfabetical International yang sempurna Mungkin : The quick brown fox jumps over a lazy dog. , jdi tidak ada pengulangan "The" dalam Frasa tersebut, check menit 8.23 Terimakasih
Setiap kali aku memikirkan sesuatu, hal itu akan selesai ketika aku putuskan untuk menulisnya. Aku gabisa mempertemukan pikiranku dengan kalian, aku cuma bisa menyajikan mayatnya.
Kenapa ada kuliah jurusan bahasa, di sekolah pun bahasa di-UN-kan. Tapi dalam lapangan pekerjaan kurang diapresiasi/lapangan pekerjaan S-1 Bahasa&Sastra masih minim. Jika ada kuliah jurusan itu harusnya diikuti lapangan pekerjaannya juga luas. Bukan hanya ada jurusannya tapi lapangan pekerjaan dibatasi
Bahas freidrich engel dan karl marx era yg dari jerman itu dan perkembangan music. Misal di kuba, korut, ussr di eranya musik hanya seriosa, musik klasik, balet dan musik militer.
Bahasa sebagai bentukan kebudayaan manusia makna kehadirannya ada bila dia terepresentasi dalam ruang narasi teks yang dapat memungkinkan dirinya ada sebagai makna kehadiran dari tindak (praktis) bahasa
Ditunggu nih,.... Penasaran ama pertanyaan ini.. Klo kita sebagai manusia memahami maksud pesan orang lain lewat bahasa.. Lalu bila kita berada di titik awal.. Bagaimana bisa manusia awal saling memahami suatu pesan dengan manusia lain dengan bahasa yang mungkin tiap individu berbeda? Atau bahkan belum pernah bertemu? 🤔🤔🤔🤔
kalau primata purba yang udah berjalan tegak (leluhur manusia) sudah bisa disebut manusia ya berarti para manusia awal berkomunikasi pake gerak tubuh dan suara-suara sederhana seperti hewan lain.
Jika dunia ini bukan hanya ada 2 orang sejak pertama diciptakan, mungkin aku harus tinggal didalam laut atau berubah jadi ikan tapi sayangnya aku melihat mereka pergi dari dunia ini, itu yang kulihat
konon bahasa tertua adalah Tamil ada kesamaan Tamil dengan slavic Kaukasia Melayu, makanya kitab suci itu memang mengajarkan bahasa ini bukti adanya Tuhan.
Kejawaan yang diwakili hanacaraka seolah adalah negasi sepenuhnya filsafat arus utama di dunia barat. Pertanyaannya, apakah "filsafat" mematikan bahasa sebagai yg magis itu?
Kalau tidak ada penjelasan yang menunjukkan keterkaitan antara bahasa dengan pangram bahasa jawa, Saya org keturunan jawa tidak tahu mendalam tentang hal ini Makasih ndesh martin ...
Menarik hubungan bagaimana sebuah peristiwa mampu mematikan bahasa tertentu dan melahirkan bahasa baru. Penarikan hubungan yg Sangat-sangat menarik, mantap Bung.
Fiksi yg dikomunikasikan lewat bahasa, membuat manusia bisa hidup berkelompok dan bekerjasama dalam skala sangat besar , meraih puncak rantai makanan , & menguasai dunia . Please Correct me if I'm wrong 🙏
Manusia mahluk biologis pendatang, namun bisa menguasai rantai makanan. Kadang suka terfikir apakah bisa manusia bertahan hidup tanpa harus makan binatang dan tumbuhan
Bisakah duta yang dimaksud kita anggap sebagai tesis dan antitesis? Keduanya berbeda, sama kuat, jadi mayat, menghasilkan sintesa. Kehidupan baru. Jadi duta baru, berbeda, sama kuat, jadi mayat, sintesa lagi. Cocokkah kita jelaskan logika aksara Jawa ini dengan pandangan Hegelian?
Bahasa melahirkan Kontradiktif Dua arti yang berbeda, berlawanan, dan sama benarnya (sama sama benar dan kuat) Contoh: nikahilah orang yg lebih kaya dari kamu Artinya ada dua = Nikahlah dengan orang yg lebih miskin Dan Nikahlah dengan orang yg lebih kaya Mana yg benar? Keduanya benar Dan juga mati Ini mengcover semua alasan pangram / puisi hanacaraka tadi, sedari larik awal Ada dua duta (perwakilan) Kenapa kok ada 2, bukannya 3 atau 4 atau yg lainnya? Kenapa KOK PERWAKILAN, tidak Rajanya itu sendiri? Kenapa tidak ada dua raja begitu? Menurutku penjelasan saya mengcover sejak sajak awal dari pangram tersebut, dan itu sangat berkaitan dengan bahasa dan angka dua yg berlawanan (kontradiktif) Itu yg saya tangkap setelah berpikir 15 menit menggunakan seluruh kemampuan intelegensi saya
sebagai seseorang modern yang tidak ingin puyeng atau ruet dengan kosa kata filsafat, saya sebagai orang yang belajar ingin membuat sebuah pengertian atau makna secara sosial, yang mungkin agar bisa di pahami semua orang bahkan anak balita. Menurut saya, kenapa banyak orang banyak yang menyerah belajar filsafat yakarena kosa katanya itu yang terlalu ruwet, Sedangkan mereka juga memiliki banyak masalah kehidupan yang lebih penting dari pada kosa kata filsafat itu sendir.
Sesederhana menggunakan akal pikiran untuk berusaha menyelesaikan masalah keseharian dalam hidup dengan pertimbangan, alasan dan kesimpulan, berarti juga telah berfilsafat. secara sederhana, filsafat adalah aktivitas berfikir
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab. . Aksara, Kanji, Jepang, China, India, dll. . gw suka pembahasan, tentang bahasa jawanya. Gw suka bahasa Indonesia.
Jadi, bahasa itu aslinya memang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri yah pak? Artinya bahasa itu memang murni berasal dari potensi hasil kreasi manusia atau Hewan yg bisa berbicara. Atau apakah ada kemungkinan kalau kemampuan manusia dalam berbahasa itu berasal dari luar diri manusia, diajarkan oleh entitas lain di luar dirinya? Masih penasaran sama asal usul bahasa pertama kali muncul digunakan trus berevolusi menjadi semakin kompleks seperti sekarang. Bahkan hingga cara kita berinteraksi dengan mesin (komputer) pun ternyata kuncinya yaitu menggunakan bahasa.
Bahasan "Misteri Bahasa" ini menarik, dimana bahasa memasuki ruang teks narasi lama (yg byk membawa mitos). Hanya kita tak bisa lepas dari konteks bahasa hari ini. Menghubungkan cerita Aji Saka dengan Puisi Afrizal Makna, mgk hal biasa, dan mgk tidak biasa. Terkait garis hubung teks yg bersangkutan, pendekatan dan konteks yang dibawa si pemandang (pemantik). Pemantik mmg dapat membawa suatu bahasan ke mana saja, tapi ruang yg melebar, dapat berubah atas situasi pandang, dari keseriusan menjadi semacam 'kegenitan'.
Apa yg "dimatikan" dalam lisan itu adalah aksaranya. Kristalisasi atas yang berhamburan, alias kelisanan itu sendiri. Nampak itu merupakan hakikat bahasa yg ditunjukan dalam Ma-ga-ba-tha-nga. "Inilah dia, tulisan yg mengikat bahasa lisanmu".
Bagaimana dengan sastrawan yang lebih banyak menggunakan olah bahasa untuk keindahan? Apakah itu bagian dari upaya mempertahankan bahasa yang merupakan identitas bangsa?