Aamiin.. Terima kasih om feedback dan supportnya InshaAllah selalu memberikan yang terbaik untuk pemirsa. Sehat & bahagia selalu untuk om dan keluarga.
Tul bnget Klo konteksnya sprocket 8, 9, s/d 11 speed kaga ngaruh, ujung² nya adu kekuatan dengkul, nemu tnjakan ga kuat turun dr speda, 😅 Tp mnrt sy yg lbh berpngaruh tuh crank depan, klo sran sy jngn single, minimal 2 speed, pling kcil 26T untuk depan, Kesimpulannya : klo crank dual speed, lagi jln datar pke yg 36 T, nemu tanjakan pke 26 T, terkait sprocket 8 speed brrti posisi gigi 1 (gear paling besar) crank dpn posisi 26T, jamin enteng, Minusnya crank dual speed ska lpa pindah gearnya hbs jln dtar tiba² nemu tanjakan, pas liat k bwah posisi di 36T cranknya, krna kita suka fokus pengoprasian di shifter kanan / sprocket belakang. Inti dr kesimpulannya : DENGKUULLL rus di Upgrade 😅
kan bisa cross chain selama power mendukung, baru kalo gak kuat ya turunin ke chain ring kecil, ngapain juga rute flat pake chain ring kecil, sram udah mulai keluarin chain set dgn single crank lho untuk roadbike, kalo gravel udah banyak karena emang adapted dari MTB yg makin kesini teknologinya pake single crank
@@khoirulmuzakkirizqon2861 itu teorinya, namanya teori bisa kemana bae persepsi masing² terserah, yg katanya skrg udh ngluarin single crank atau dual crank, ujung²nya kembali ke pengguna nyaman/ tdknya pasti ada yg di upgrade. intinya mh udh DENGKUL Ga usah jauh² bilang teorinya mkin kesini teknologinya pke single crank. Misal nte pke E-Bike yg 500watt di tanjakan, dengkul kendor sma aja berat. Pdhal logikanya sudh di bantu tenaga elektrik, hrsnya lbh enteng. Jd teknologi pke single crank biasa aj ga da yg istimewa. Mknya teori bisa kmn bae teserah. sepeda boleh sma, kondisi badan tidak bisa disamakan, nah jelas intinya Dengkul,
Saya pribadi punya cara soal rasio gear, cukup punya sprocket 12-25t dan 11-36t lalu bongkar menjadi satuan gear ,nahh tinggal dikombinasikan saja sesuai rute flat/nanjak, saya kombinasikan 12-13-14-15-16-17-18-20t crank pakai 56/39t bcd130(crank bawaan 53/39t) di jalan flat Dan untuk rute nanjak kombinasikan gear 12-14-16-18-23-28-32-36t dengan crank yang sama 56/39t... Berkarya tidak buang-buang duit mau upgrade "ada yang pernah modif seperti saya?"😊
@@MemberKu-he3oc Wah ini sangat kreatif & bermanfaat, kalau boleh tau mas sprocket brp speed & cara bongkarnya pakai apa? Kadang ada sprocket yang sudah satu kesatuan "di rivet" dr pabrik sehingga tidak dpt di bongkar.
Sprocket 8 speed(harus punya Susunan genap & ganjil), cara bongkar lepas bagian pin pada sprocket bisa dibor atau diketuk pinnya sampai lepas, kalau tidak salah ada di RU-vid cara bongkar sprocket , modif seperti ini berlaku untuk semua sprocket bisa merubah kombinasi sesuka hati, dengan catatan jika ingin diubah menjadi 9,10 atau 11 tinggal ganti spacer sprocket ketebalan 2,54mm(9speed),2,25(10speed),2,14(11speed)
Bang mau nanya dong tp maaf sebelumnya mungkin agak sedikit out of topic 🙏🏽 Kalo frame dengan lebar rear axle drop out 126 mm itu apa bisa kita pake 11 speed? Atau mentok di 9 speed aja? Terima kasih sebelumnya bang 🙏🏽
126mm itu biasanya di gunakan pada sepeda dengan frame besi jadul. Hanya biss untuk sprocket model freewheel dan itu biasanya hanya speed 6-7 saja. Kalau pakai 11 speed sayangnya tidak bisa.
Coba deh fokus sama sumber bunyinya, kan mas bilang saat di "naiki" kemungkinan bisa jadi seatpost kurang kencang, baut sadel kurang kencang, bisa juga dari area bottom bracket, pedal. Kalau kata Calvin Jones dari Parktool, Jika ada bunyi itu pertanda ada "looseness" alias sesuatu yang kendor.
11 speed & 8 speed sama2 enak kok gaada perbedaan yg signifikan kalau untuk nanjak, yg bikin nanjak lebih ringan ukuran gigi terbesar di atas 32T baru enak
Untuk perpindahan gigi jelas lebih enak 11 speed, ngejaga cadence ga loncat banget sama jaga momentum, tapi dengan catatan brifter atau shifternya tentu yg sesuai juga, jadi lebih enak nyettingnya