Kalau dulu ada peribahasa "jangan lihat buku dari sampulnya", sekarang yang ada "asal sampulnya bagus, seburuk apapun isinya buku akan tetap diterima".
gua sebagai desainer grafis, yg selalu mengupayakan menampilkan sebuah visual yang terbaik, agak ngerasa kesel denger "jangan nilai buku dari sampulnya". fak itukan kerjaan gua buat bikin sampulnya bagusss, tp malah ga dihargain 😂🙂
Asli, orang cantik seberapa kalipun ngelakuin kesalahan bakal selalu di maafkan seolah tidak terjadi apa-apa, sedangkan orang jelek sekalinya ngelakuin kesalahan bakal dihakimi habis-habisann...
“Betapa munafiknya manusia ketika teriak-teriak soal keadilan, tapi di dalam hatinya masih ada sifat selektif untuk pilih yang yang mau dibela dan yang gak dipeduliin” - Kelassssss
Keadilan bagi yg memiliki efeksibilitas yg sesuai utk kaum yg memang dianggap paling sesuai dengan orang yg dia liat atau dalam artian dikagumin sedangkan manusia lain tdk dengan hal demikian
@@ahmadsulvifafiru5 padahal di negara mereka sendiri pelaku kriminal itu dihujat, karena bagi mereka itu biasa biasa aja, tapi berbeda dengan netijing indo, menganggap bule itu kayak anak bangsawan jir, pantes aja kita dijajah berabad-abad
lu cakep lu aman itu sebuah kenyataan yang sekaligus jadi ironi jaman sekarang, dulu sebelum ada sosial media kayanya gaada perlakuan khusus deh untuk orang orang cakep
Sebenernya ini selaras dengan primal instinct. Kucing kalo cantik juga dipelihara, bunga kalo cantik juga dibudidayakan. kecantikan itu salah satu produk adaptasi untuk bertahan hidup. Dan ini memang yg indah lebih unggul dalam seleksi alam
@@getin6952 yang tai itu kita apa dunia ini? Alam bebas sana lho adil, gak kayak kalau jelek tiba tiba hewan hewan pada lari sampai predator pun ogah makan lu, semua yang terjadi disitu berdasarkan hal yang kita lakukan disitu juga. Ya kalau mau adil tinggal pindah ke alam bebas aja, gampang diucap sulit dilakukan.
@@getin6952 Masalahnya, standar "cantik" itu manusia yg menentukan. Contoh: "Nilai estetik" itu ada bidang kerjanya sendiri (arsitek, desainer, hingga marketing), sedangkan bidang lainnya tidak memerlukan nilai estetik, karena hasil dan fungsi yang paling penting. Fungsi adalah aspek utama, tapi pastinya nilai estetik yg dipuja. Tanpa fungsi suatu produk tidak akan berguna, tapi tanpa estetika suatu produk tidak akan pernah dilirik dan akan menjadi tidak laku padahal produknya sangat berguna.
@@democard1199 manusia yang menentukan? Tentu engga. Kita setuju kalau yang punya wajah simetris lebih ganteng dari pada yang ga simetris. Dan ini ditentukan sama alam, random, dan kita ga punya andil. Fungsi jelas, punya estetik bukan berarti pasti tidak berfungsi. Malah yang dapet estetik lebih diuntungkan karena udah punya 1 aspek secara default, sisanya tinggal usaha sendiri seperti hal" orang" yang burik.
Bng coba bahas kenapa kebanyakan influence atau orang terkenal di sosmed itu kebanyakan orang Chinese? Kayak Dedy Corbuzier, Willie Salim, chelos, Jess no limit, dr Richard, Timothy Ronald, Reymond Chin, coach Justin, Siscakol, dan seterusnya...
Jadilah adsense utk dirimu jgn pergunakan standar yg tdk sesuai yg menurut lu itu bukan standar yg tdk mencerminkan bahwa diri lu harus sama dengan orang lain good looking Ama standar itu natural yg make adsense broo
Nah sekarang setelah nonton video ini ayo kita koreksi diri masing-masing. Saya yakin, walau pun sebgaian besar dari kita merasa tidak adil karena hal ini, tapi kita sendiri terkadang juga menerapkan standar ganda seperti ini kepada orang lain tanpa kita sadari. Jangan hanya menyalahkan media sosial dan juga netizen lain, coba tanyakan pada diri sendiri apakah kita juga termasuk bagian dari orang-orang yang menerapkan standar ganda berdasarkan penampilan fisik
@@arraziii gimana lagi bang, dunia ini sudah dikendalikan oleh orang-orang yang salah. Contohnya dalam ekonomi aja dikuasai oleh paduka R0sch1ld yang menguasai seluruh kekayaan dunia. gpp anda gak percaya elite globale cuman, percaya dah suatu saat keadilan itu akan datang, walaupun ada sudah meninggal duluan dan masuk neraka dan di tertawakan oleh para penjahat yang masuk surga
enggak juga, banyak komedian yang kurang rupanya tapi sukses di bidangnya karena memang lucu ketimbang yang ganteng, kembali ke kualitas lawakannya aja itu mah
Contohnya Jeffry Nichol. Padahal pernah kena kasus Narkoba. Dan masih aja ada yg ngebela. Terus pas bebas. Karirnya malah bagus. Bisa main Sinetron, film, bintang iklan. Rizky Nazar juga. Kena kasus Narkoba bukannya karirnya redup malah makin laku. Dari sini orang berpikiran " Lu good looking lu aman " coba aja patokan industri hiburan dunia artis di Indonesia kek Jepang dan Korea. Sekali melakukan kesalahan , tindakan kriminal, perselingkuhan. Karir tamat. Dia nggak di kasih panggung lagi. Sekalipun dia good looking. Jadi siapapun aktris, aktor, penyanyi atau orang - orang yg memasuki industri hiburan. Mau jelek atau good looking. Sekali kena kasus. Karir tamat.
"Lu cakep lu aman" hanya berlaku utk org jahat. Karena klo cakep tp baik terutama utk cewek, mereka rentan jd korban pemerkosaan setelah itu dibunuh. BTW utk Reza Arap yg dikatain hanya karena bilang "hi" doang itu bukan ngejudge karena fisik doang. Tp orgnya emang banyak kontroversi kayak contohnya selingkuh dari Wendy Walters. Klo orgnya baik meski jelek, hrsnya gk akan dihujat klo cm bilang "hi" doang.
In my opinion , semua keluh kesah orang rata2 karena ingin diperlakukan setara(atau ingin merasakan bagaimana orang2 memperlakukan orang goodlooking) Tapi beda di mata Allah, semua manusia setara (Tergantung iman dan takwa)
Setujuu bgt kak, menurutku fenomena ini muncul karena sosial media dan tergantung Orang-orang nge fans/idola nya itu siapa, misalnya orang suka korea ya berarti hidupnya secara gak sadar lama kelamaan akan ngikut lifestyle sana, begitupun fans hiburan lain seperti Hollywood, Bollywood, china, thai, anime jepang dll, karena sebelum media sosial masif seperti sekarang, kita pernah ada di masa lihat power rangers di TV trus ngerasa pengen jd pahlawan jg atau lihat Doraemon trus kepengen punya kantong ajaib biar bisa bantu orang banyak, i mean lihatnya selalu bukan fisik tapi lebih ke personality / sikap dulu, dan semua ini berubah ketika ada standar kecantikan/ketampanan dr hiburan di sosmed itu
Asli.. Apalagi kalo misal tindakan kejahatan gitu contoh : "Ih sayang yaa, Ganteng-ganteng gitu ternyata maling ayam" Apakah karena dia ganteng, Gabakal maling ayam? Dan apakah yang kurang goodlooking bakalan selalu maling ayam????
@@beautifulsong7312 Faktanya "hitam ya hitam". Luarnya hitam, pikiran orang lain akan mengarah bahwa dalamnya juga hitam. Tidak peduli prestasinya, manusia akan melihat tampangnya dulu, barulah prestasinya
Yes betul....! Gue punya teman SMA yg mukanya cakep. Banyak cewek yg ngejar, belum lulus aja udah banyak yg nawarin kerjaan. Lah gua udah belajar mati-matian, nembak cewek di tolak terus. Mau kerja masukan lamaran kesana kemari gak dapat-dapat. Yg parah gue dulu dapat tugas satu kelompok sama ni orang, padahal dia gak ngapa-ngapain cuma numpang nama doang. Malah dia yg dapat pujian. 😱
Asli saket bet anjimk gw yg bikin+nyiapin materi eh pas gw persentasiin dikelas malah temen gw yg muka nya cakep yg dipuji ama temen² + guru gw juga muji dia padahal gw yg nyiapin materi+persentasi ya temen gw yg ganteng juga persentasi pas bab akhir cuman kek sakit hati aja gw
Udah saatnya kita berani menyalahkan suara terbesar karena orang yang berpenampilan bagus ini tidak selalu secara sengaja ingin dipuji memang sistem sosialnya Indonesia saja yang degenerate apalagi di kalangan muda
“Betapa munafiknya manusia ketika teriak-teriak soal keadilan, tapi di dalam hatinya masih ada sifat selektif untuk pilih yang yang mau dibela dan yang gak dipeduliin”
Patrick : "hidup itu tidak adil, maka biasakan lah dirimu ya". nonton spongebob pas kecil, gatau kenapa ngena dan pegang teguh omongan ini, ternyata sekarang mengalami nya.
Terus btw... cuma hidup manusia aja yang gak adil wkwk, karena banyak yang curang dan memanipulasi ; kalau di alam bebas sebenernya adil, pohon gak akan tiba tiba menyembunyikan buahnya kalau kita mukanya jelek.
@@MountainRocky456apa yang bisa diharapkan dari sesama manusia? Gak ada karena sudah alamiah sifat manusia itu manipulator, walaupun sebenarnya sifat ini masih bisa dikendalikan tergantung individunya
berdasarkan pengalaman saya.... saking seringnya sampai tau tatapan jenis mata orang2. sakit rasanya klau ada orang yng ngelirik aneh/jijik karna kurang di paras.. menurutku mulut memang bisa berbohong tapi mata tidak....
Haha benar gan. Pengalaman gw Biasanya orang kalo jijik sama lawan bicara gegara muka pasti bakal buang muka. Arti ketika lu ngobrol, dia ga bakal saling tatap muka malahan buang muka. Kalo lu udah ada diposisi itu lebih baik ga usah ngobrol lagi dahhh. 😢 Asli nyesek anjing bikin percaya diri turun. Intinya harus kuat mental aja deh. Beda banget pas ketemu klien bule kalo ngobrol sama bule mereka cenderung menghargai saling tatap dan gw sebagai orang indo sangat respek
@@hafidzalrasyidbukan jaminan sih, ada beberapa kepribadian atau orang yg emang lebih nyaman ngobrol gk liat muka. paling cuman natap bentar habis itu buang muka lagi. gw juga gitu soalnya tapi bukan berarti gw jijik atau sombong sih.
hai ka ghibran! aku mau berterimakasih banget atas video2 kakak slama ini,, aku sudah slalu aware dg banyak topik yg kk bahas sebelum-sebelumnya, namun tidak menyisihkan waktu luang untuk mengobservasi dan memikirkannya. sejak nonton video-video kakak, rasanya pemikiran-pemikiran yang pernah saya dapat terasa lebih terartikulasi dibandingkan sebelumnya. rasa ingin tahu saya menjadi lebih besar, dan saya ingin mencari tahu mengapa dan kenapa lebih jauh. video-video kakak sangat membantu orang-orang yang masih kurang pede dg cara berpikirnya, atau masih ketakutan dalam menyimpulkan berbagai hal yang ada di pikirannya. banyak juga kesimpulan kakak yang menjadi wake up call untuk saya. sekali lagii trimakasih banyak kaa :DD
Gua minggu kemaren malah sampe masuk ke psikiater gara gara sering dibully jelek, terus jadi gaberani deketin cewek duluan, udah sadar diri + kena mental duluan sebelum deketin. Zaman sekarang makin keras, mau gak mau kudu ngikutin zaman biar bisa ketrima standar sosial.
Kamu cowok ya masih muda atau remaja?! 🤔 sekedar kasih saran kebetulan saya sudah generasi kolot alias tua, jangan pernah mengejar wanita tapi kejarlah harta dan jabatan nanti para lonte (wanita matre) berbody aduhai berparas bidadari bakal ngantri dekatin kamu, cukup nikmati saja mereka seperlunya tapi jangan sekali kali dimiliki ya (dijadikan istri) cukup dinikmati saja kalau sudah bosan buang cari yg seger lagi 😅
Padahal tindakan mereka nggak ada hubungannya dengan penampilan, tapi yang dihina adalah fisiknya. Tindakan yang menghina nggak ada bedanya dengan mereka, sama-sama menghina.
Pembahasan ini mengingatkan saya kepada karakter bintang laut yang bernama patrik star di kartun spongebob. bawasanya patrik star pernah berkata: DUNIA INI TIDAK ADIL MAKA BIASAKANLAH DIRIMU.. Karna di pembahasan ini adalah hal yang kita alami sehari hari , kita tidak bisa merubah yang sudah di tentukan terhadap pandangan fisik .. tapi yang terpenting dalam analis vidio ini saya mendapatkan sesuatu yang yang menarik.. betul kita tidak bisa memaksakan atau merubah sesuatu yang sudah di luar kendali.. yang sesuai keinginan kita terhadap pandangan fisik seseorang ..tapi pada dasarnya kita bisa merubah pola pikir kita terhadap perbedaan.. yang hitam belum tentu kotor yang putih belum tentu bersih.. tergantung kita bisa menyikapinya apa tidak .karena dunia harus berjalan semestinya ..yang kita bisa adalah saling merhargai apa itu yang di sebut perbedaan terhadap pandangan manusia
@@MountainRocky456 gk ada jawabanya .. karna banyak hal yang di luar kendali kita. kita bisa merasakan hal yang adil ,asalkan kita bisa merubah pandangan atas perbedaan .tapi kita tidak bisa merubah yang sudah di tentukan karna itu di luar kendani kita..maka biasakanlah, karna dunia harus berjalan semestinya bukan sepertinya kehendak diri sendiri.
Gue masih simpen jejak2 digital netizen dari 2010 sampe 2016 yang kontra/anti sama operasi plastik, perawatan kulit & wajah. Mulai dari yang sok cinta sama kulit & wajah natural, sampe olok2 operasi plastiknya idol k-pop yang bawa2 dalil agama merubah ciptaan Tuhan pun ada. 😂😂😂
Kalau soal dalil agama (dalam hal ini Islam) itu sudah saklek jika ngaku beriman ya samikna waatokna (kecuali munafik), dalam Islam oplas boleh (mubah) dengan S&K berlaku, ahli fiqh jadul dan modern sudah sepakat soal ini berdasar dalil dalil tsiqoh (kuat) bukan asal "menurut saya"
Gw inget dulu waktu SD guru gw bilang, "Klo lu udh gede punya uang walaupun muka jelek, jangan pernah operasi plastik. Karena malaikat kgk bisa mengenal diri lu". ANJlNG klo malaikat sebodoh itu ngapain kita masih nyembah tuhan klo kita sudah di beritahu sifat malaikat kyk gimana?
Kalo cakep,berbakat,gada jejak digital/ga bertingkah dan tetep di hujat saya yakin mereka yang menghujat itu iri. Kalo cakep,berbakat atau ga berbakat dan ada jejak digital dan dia dibela,nah ini baru beautyprivilege is real.
Jadi keinget drama Dream Banyak orang ngira kalo mukanya itu cakep Tapi pas face reveal tapi mukanya kurang simetris Akhirnya jadi bahan hujatan di internet😢😢
"Lu cakep, Lu aman" bukan isapan jempol belaka. Memang nyata terjadi dan dialami banyak orang termasuk aku sendiri... Sikap orang Indonesia dalam menilai seseorang dari penampilan tersebut jatuhnya malah seperti orang Yunani-Romawi kuno, yang mana Orang berpenampilan "good-looking & tanpa cacat" akan dianggap sebagai Orang Baik lagi Mulia untuk dipuja-puja, sedangkan Orang "Jelek & cacat fisiknya" akan dianggap sebagai Orang Jahat lagi Buruk untuk dihina bahkan ditindas di lingkungan masyarakat...😔 Berkat itulah, aku jadi tidak peduli lagi dengan manusia manapun lagi, entah dari masyarakat, teman, bahkan keluarga sendiri. Lebih memilih mengasingkan diri sekaligus mencurahkan perasaan kepada Hewan saja, mengingat Hewan tidak pernah mencela apalagi mereka lebih jujur ketimbang manusia...
@@tunggulgusang1008 masalahnya udah ngga percaya kemanusiaan dan agama lagi. Politik dan hukum juga tak bisa dipercaya. Semua produk non benda buatan manusia memang tak bisa dipercaya...
9:03 gua setuju bang. Mau gimanapun juga, yang namanya aturan itu harus objektif, gak peduli siapa pelaku yang melanggar aturan, kalau dia salah, ya dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku, bukan sesuai dengan selera orang-orang. Inilah mengapa kita perlu membiasakan diri membaca buku-buku. Karena buku-buku itu seringkali adalah curahan pikiran dari seorang yang jenius. Meski buku yang kita baca nanti mungkin gak nyambung dengan topik-topik yang relevan, namun akan ada saatnya buku-buku itu merekonstruksi pemikiran-pemikiran kita ke arah yang lebih baik dari yang sekarang. Selamat menjalani hari yang menyenangkan para dermawan sekalian
Jadi inget kasus paling membagongkan di Indonesia.. jelas2 membunuh orang, jelas2 divonis bersalah , tapi malah dibebaskan, bahkan naik pangkat pula setelah dibebaskan, sampe2 ada cewek2 jadi cheerleader dia di persidangan.. gile bener.. siapa dia ? Siapa lagi klo bukan "BHARADA E" 😂
Coba ikutin kasusnya. Elo mah cuman liat by cover doang "Bharada E pembunuh" dibalik itu emang ada konspirasi dari Pak S. Gw bukannya memaklumi tindakan Bharada E, cuman mau ga mau dia mesti nurut sama atasan, nolak modar. Pembebasan Bharada E mah emang hak nya
@@itsnemoonyebar hoax aja lu, itu Bripda RR yg diminta bunuh korban pertama kali tp dia tolak, dan dia gak modar tuh, baru habis itu karena Bripda RR nolak, perintah dikasih ke Bripda E dan dia langsung mau.
Ambil hikmahnya aja, standar kecantikan memang menciptakan ketidakadilan. Tapi kalau emang itu gak bisa diubah, yaudah. Bagi yang good-looking ya manfaatin sebisa mungkin dengan pertimbangan moral tentu, yang penampilannya di bawah "standar" jadiin standar ganda ini motivasi, jadilah orang-orang besar dibalik layar.
1. Binatang yang ga punya sosmed juga mandang fisik 2. Dari penelitian memang benar yang lebih good looking itu rata-rata lebih pintar dan sehat walaupun jelas gak selalu 3. Soal orang good looking lebih baik atau ga, coba pikir begini, orang good looking disukai banyak orang, diperlakukan baik dari kecil, mereka akan cenderung mencerminkan perlakuan orang lain kepada mereka yakni kebaikan, mereka akan jadi baik, sementara yang jelek akan diperlakukan cenderung lebih jelek, sehingga kepribadian mereka cenderung lebih jelek. Dan kedua, karena mereka diperlakukan baik sejak kecil dan disayang banget sama orang tua, attitude mereka jadi attitude yang merasa berkecukupan, sementara yang jelek insecure, sekarang siapa yang mungkin melakukan kriminal kalau begitu? --- Ini fakta pahit tapi memang yang jelek secara objektif cenderung memang lebih beresiko kurang secara kesehatan, intelektual dan attitude, ga pasti, tapi resiko lebih besar dari yang good looking. Bukan salah mereka, tapi mereka beresiko.
@@beiyongzui poin yang ke 3 terjadi karena orang" yang punya pandangan kaya lu. Semua orang layak diperlakukan dngan baik di masyarakat termasuk yang ga good looking
@@getin6952 gw ga membenarkan ini, gw hanya menyebutkan fakta. Dengan memberi label "lookism" ga akan mengubah fakta bahwa manusia memang seperti ini. Sama seperti fakta bahwa manusia itu egois.
Dunia memang negeri ujian bagaimana mau berexpektasi ada keadilan jika kita sedang di negri cobaan.. kalau mau adil ya masuk surga.. disana adalah negri Keselamatan jadi dah ga diuji lagi seperti di dunia..@@getin6952
As someone who do experienced discrimination because of my physical appearance for God knows how long, it sucks to see how shallow people can be. Oke, aku paham kenapa manusia seneng liat orang yang good looking, tapi kalau mulai menjurus ke diskriminasi to the point mereka mojokin orang hanya karena dia gak cantik dan gak ganteng, gila namanya. Gak bisa dihitung berapa banyak orang good looking yang kukenal punya attitude minim banget. Still, they're accepted by society for the sake of their beauty. Di sisi lain, orang dengan attitude sama tapi fisik berbeda dihujat sampai akar-akarnya. Haihh ... manusia.
Kyk gw yg ketika berbicara kyk kgk ada yg dengerin :( Diskriminasi terjadi dimana aj bro disini mau lamar pekerjaan salah satu syaratnya ya "berpenampilan menarik","tinggi" Tidak hanya fisik bro tapi juga kekurangan kyk "tidak buta warna". SAD REALITY:(
Moralitas memiliki estetika dan netizen indonesia memiliki standar ganda dalam memandang sesuatu tergantung seberapa estetik, daripada memandang sesuatu secara objektif
Beauty privilege mah dari jaman jebot juga sbnrnya udah ada. Terlepas jaman manapun, manusia punya ketergantungan tertarik sama sesuatu yang menarik dan ini hukum alam. Dari dulu juga yang cakep mah seminimal2nya pasti dapet perlakuan yang beda dibanding yang kurang cakep. Sekarang yang paling bener yang kudu kita lakuin ya tetep tegakin keadilan tanpa mandang fisik. Kalo kita nggak bs ngasih contoh perlakuan adil tanpa mandang fisik, jangan harap beauty privilege ini bisa hilang or berkurang di masyarakat
Sebenarnya, realitanya.. menjadi good looking itu ga seenak itu. Kalau emang cuma ngejar kepuasan duniawi, ya sangat diuntungkan. Tp yg harus disalahkan ya pihak yg menjadikan goodlooking itu privilage. Pelecehan yg dialami, itu juga bikin trauma. Tatapan haus, kesempatan menyentuh2 (iiiiw), wanita yg ngejar2 bucin ga jelas kayak org gila, atau laki2 yg melet2 ngiler. Kadang, harus jeli. Lihat mana yg real tulus sama kita. Atau mana yg cuma mau manfaatin tampilan. Kalau semisal mendapatkan perlakuan khusus, emangnya kita merasa damai? Nggak. Org2 sekeliling, khususnya lingkungan pertemanan yg hasad.. pasti ngejauhin kita. Memfitnah. Mengadu domba. Sampai2 sy fikir, semua sirkel pertemanan wanita itu sama. Munafik. Memiliki anak goodlooking juga berat. "Banyak kakak kelas ngelihatin abang kalau lagi jalan. Dibilang ganteng.. ganteng.. abang ga suka. Apa sih." Itu kata anak sy kelas 1 SD. Hati sy selalu was was takut ada org2 yg manfaatin dia. Jadi, memang org2 lah yg membuat kehidupan yg good looking ataupun ordinary looking menderita. Sama kok, yg goodlooking juga menderita. Karna ya sama2 ujian. Yg kadang2 privilage yg didapat bukan kemauan kita. Tp kita yg disudutkan.
Kayak adil gitu hasilnya. Yg ga good looking dikatain mulu tapi di satu sisi yg good looking malah jadi incaran buat dilecehkan. Sama2 nanggung beban yg berat.
hahaa muka- susah nerima dunia bro, katain jelek sakittt rasanya yg jelas dunia tidak adil broo bnyak yg bilang katanya dunia adil tapi pendapat bagiku cuman orang kurang waraslah bilang dunia adil
dampak negatif good looking itu 20%, dampak negatif tidak good looking 1000% orang good looking yang kesusah akan ada orang yang membela dan membantunya orang tidak good looking yang kesusahan, jangankan manusia, setan saja tidak mau membantunya
inget yang kumpulan cewek2 bilang "darah anak plstna" walau semua kena imbas dari perbuataanya tapi yang kena hujat paling parah yang parasnya ngga good looking
Kita hidup dizaman dimana "yang menarik lah yang akan menang". Kapankah kita akan kembali pada zaman "siapa yang kuat dia lah yang bertahan" Kita perlu hukum alam sesungguhnya bukan standar tak berguna
Dulu waktu smp sering nonton tfv sampe akhirnya berhenti karena gedek sama ceritanya, semiskin apapun lu kalo gudluking apalagi bisa mengekspos diri udah bakal lancar ekonomi lu. Lah ternyata emang realitanya gitu 😂
Makanya dalam agama Islam wanita tidak boleh menjadi hakim. Kebayang kalau yg good looking hukumannya bakal ringan-ringan semua atau malah diputus tidak bersalah.
selow bang, kita juga sama2 usaha buat diri kita biar dilihat bagus,"tidak usah menyalahkan dunia" cukup berusaha semaksimal mungkin, yg penting niat konsisten biar bisa rupawan.
Lingkungan manusia aja yang tai. Kalau dunia itu sebenernya fine fine aja wkwk, kyk misalnya klo elo baik sama binatang pasti binatang itu baik ke elo tanpa ngeliat penampilan elo...
Pertanyaan nih bang. Apa itu rasa malas,bagaimana cara membunuh rasa malas,mengapa orang orang lebih menyukai rasa malas. Hanya itu saja pertanyaan saya dan saya berharap jawaban anda itu merupakan pendapat dan pandangan anda
Mungkin yang kamu maksud adalah gimana cara kerja Rasa Malas, dan asal usulnya. Serta perasaan apa yang bisa ditimbulkan dari rasa malas. Rasa malas adalah perasaan yang berasal dari kelelahan akan suatu hal. Bahasa sederhananya adalah bentuk kedua dari kelelahan. Yang dimana rasa malas ini sangatlah membahayakan Bahkan bisa dianggap sebagai sebuah Penyakit. Pada hakikatnya (sebenarnya) Rasa malah adalah salah satu dari banyaknya kebiasaan buruk, yang dimana kebiasaan buruk memang sangat sulit untuk dihilangkan. Tentu saja ini hanyalah Informasi yang kupumya serta pandanganku terhadap hal tersebut, dan belum tentu benar.
@@Noum-f6wklo nyaman dengan keadaan suatu hal itu termaksud malas ga? Misalnya saya nyaman di kasur dan akhirnya saya jadi enggan untuk meninggalkan kasur...
@@NadinShandika07 Mungkin aku akan menganggapnya sebagai "Kebutuhan Tubuh kita sendiri". Karena saya yakin, Tubuh/Pikiran kita ada kemungkinan tidak sadar ataupun sadar kalau sudah kelelahan akan suatu hal. Mirip seperti kita lupa meminum air setelah makan, padahal tubuh kita membutuhkannya. Yang pastinya agar gak tersedak makanan😅. Dan lagi lagi, kalau berlebihan terlalu santai bisa jadi Rasa malas loh.
Gak bisa bayangin di akhirat juga ada beauty privileges. Lu baik, gak ngerugiin orang lain, bertakwa tapi lu masuk neraka gara² lu ada kecacatan saat di buat dan di kirim di rahim ibu. Sementara lu bejat, jahat, keji tapi semua dosa itu di ampuni dan berakhir masuk surga cuma gara² dia ada keunikan atau kelebihan saat di buat dan akan di lahirkan di dunia.
surga belum tentu ada atau tidak, yg penting gak enak lagi semua sudah sama rata, jngankan jalan kaki terbang pun bisa😅😅 yg pasti sudah jelas DUNIA TIDAK YANG ADIL Cuman kurang waraslah dunia bilang adil
Hehe, aku juga sampai berhenti kuliah gara-gara jadi satu-satunya cewek yang jelek di kelas. Aku akui mentalku masih tempe banget, tapi sumpah, ngerasain perbedaan perlakuan dari orang2 karena lu jelek itu rasanya sakit banget.
Ada teman sy cewek jelek hitam pendek gemuk. Sifatnya manja cengeng bodoh sombong angkuh arogan gaya hidup mewah. Dia plg bodoh di kelas. Tpi dia anak tunggal pejabat kaya. Tiap hari dilayani org tampan😂.
Ketika lu ngebunuh kecoa lu bakal dibilang penyelamat tapi ketika lu ngebunuh kupu kupu lu bakal dibilang pembunuh. Nyatanya moralitas tetap membutuhkan nilai estetika .
Quotes fredrich nietzhe nih wkwk. tapi memang zaman ini tidak sebermoral itu, makanya beliau mengatakan god is death And we have killed him. yang menggambarkan kemerosotan moral umat manusia modern
Dulu kerja karyawan swasta gaji agak lumayan 16-17 jt.. gara2 slot, mabok dll yah ga punya tabungan..Sekarang kena PHK nganggur dah..yg kerja gaji tinggi jangan lupa nabung yah 😊jangaan ikut2 an karyawan di pabrik buat hedonis.😊
Banyakin bersyukur , tingkatkan ketaatan & ketaqwaan kepada Tuhan, karena manusia itu gk akan pernah merasa puas , contohnya dari segi fisik, walaupun memang dia dasarnya emng udh cantik & ganteng tapi krna rasa ketidakpuasan mereka terhadap dirinya, banyk yg sampai melakukan oplas itu krna ketidakpuasan mereka, aplgi di era skrng standar kecantikan /ganteng itu udh kaya ajang perlombaan, , berlomba lomba untuk siapa yg paling trlihat good looking.. Apalgi di era skrng ini org² kebanyakan fomo, trkdang sking fomonya mereka kehilangan jati diri merka sndri krna brusaha mengikuti standar² d luar sana
"looks doesn't matter" kata orang yg good looking. "Money doesn't matter" kata orang kaya. Semua itu double standard 😒 Edit: tweet-tweer standar ganda tsb mending gak usah disensor bang.
Ya iyalah. Orang kaya ngomong "money doesn't matter" karena udah ngerasain punya banyak duit. Emang kalau orang miskin ngomong "money doesn't matter" lu bakalan percaya?
tp di indo aku lihat malahan orang miskin yg paling hobi ngomong money doesn't matter, coba aja lu cek di konten² motivasi keuangan pasti rata² komen warga kismin bunyinya gini "uang gak di bawa mati" 😅
jujur sih gue walau udah kerja mapan punya duit, skrg umur 33 masih sendiri, fisikku pendek, hitam mirip orang rohingya/prindapan kata orang2, tapi saya terima, akhirnya deketin wanita2 yang dikenalin, dan yang terjadi ditolak terus dengan alasan terlalu baik, habis itu ada yang ganteng, mereka langsung jadian sama si ganteng itu :') hehehe, tapi yasudahlah sakit bertubi-tubi tp sekarang sudah sembuh , mending sendiri saja, temenan sama kucing,mereka gag liat tampang kita,cukup whiskas yang kita kasih haha
Masa Lo ngelamar kerja pakai baju kayak orang gelandangan sama bau nya kek limbah perumahan. Good looking emang penampilan menarik.tapi penampilan menarik bukan hanya tampan doang bro tapi ada namanya rapi dan bersih.di dunia kerja Lo di tuntut agar rapi (good looking) makanya yang di cari yang gak bau limbah rumah tangga dan rapi
@@beyourself1306 dari mana datanya.kan aku bilang rapi.kalok emang dia gak berpenampilan rapi bersih ya gak bakalan di trima.coba Lo berpenampilan seperti gembel dan bau limbah gimana bos mu ke ganggu gak
Sebenarnya moral itu subjektif bukan objektif, biasanya di influence sama society, ya ini umum lah ya. Kenapa? Ini saya kasih contoh: - "apakah makan kucing itu salah?" Jawabannya gada karna ada tempat yang makan kucing itu biasa dan ada tempat yang mengutuk orang yang makan kucing. - "Apakah mabok itu boleh?" Kalau according kepada society maka jawabannya kaya makan kucing tadi. "Ada wanita yang mabok, dia gapunya kesadaran penuh atas dirinya.. serta ada cowok mabok yang mengajak dia untuk melakukan evve, cewenya terima tapi pas udah selesai, sang wanita malah nuntut dan bilang dia ga ngeizinin secara sadar tapi karena mabok jadi berabe." Menurut anda siapa yang salah?
jadi inget waktu gw sekolah ada anak nakal tapi ganteng, waktu di ngelakuin hal parah sampai ada luka ke korban dengan niat "iseng" cewek2 dari kelas lain pada bela dia seakan mereka g lihat keadaan korban waktu itu. Nah lalu ada anak bandel yang biasa aja tampangnya, dia ngelakuin kesalahan walaupun menurut saksi dan dirinya sendiri itu ngga sengaja (dia ngelempar barang dan tiba2 ada org lewat. walaupun dia udh minta maaf dan yg kena ngga mau perpanjang masalah tapi gutu sama murid lain malah dukung dia dihukum berat seakan dia ngga pantes buat diampuni. di dunia kerja juga gini sih, mau dalam karir dan asmara pun juga ngaruh. gw ada lah kenalan dia bisa dibilang jobless (kerjaannya main game doang) tapi dia ganteng, itu pacarnya rela nafkahin dia sampai jadi org dalam biar cowoknya ini bisa kerja di tempat dengan jabatan yang tinggi. dan gw ada kenalan yang dimana dia udh mapan banget dari finansial (udh punya rumah, gaji tinggi) tapi waktu di nyatain perasaan ke gebetannya dia malah di anggap creepy (yang karena dia biasa aja mukanya), padahal dia itu orgny abik dan siap serius ke jenjang nikah, Menurut gw sih harusnya bisa ditolak halus begitu, ngga perlu sampai kasih sebutan menjatuhkan begitu.
Kayak di IG ada cewek kosong tapi dia good looking ya orang orang pada suka kebalikanya ada cewek kosong gk good looking yaa dihujat dikatain norak . Ya begitulah. Tapi emang susah sih untuk menerapkan sifat anti selektif karena dipikiran biasanya juga secara reflek pasti kalo cewek kosong "good loking" jadi "ih lucu yaa". Jadi mending aku Gk komen apa apa kalo saat itu sadar yang kulakuin adalah standar ganda😂
Yap betul fenomenal body shaming atau pun mandang fisik sudah dari dulu memang begitu adanya. Tidak bisa dipungkiri respon mata manusia memang paling cepat, dan apa yang terlihat itulah seolah paling nyata, tak heran ada istilah jangan dilihat dari covernya tapi lihatlah dalamnya. Susah bukan jika kita melihat sesuatu yang menurut kita baik tapi kita harus mencari dalamnya artinya mengenal terlebih dahulu. Wong yg sudah tinggal bertahun tahun bisa pisah karena gak sesuai atau artinya blom mengenal dalamnya😂. Tapi tentang pandangan terhadap mandang fisik seiring berjalannya waktu akan terus berubah, dan itu setiap manusia mempunyai pandangan berbeda. Dahlah mau nulis panjang lebar males juga😂
Jadi ke ingat story waktu masih sma.. Waktu itu sy berkelahi sama teman kelas pdahal d situ jelas banget sy yg salah karna gangguin dia pdahal dia dah sbar banget nahan emosi, tapi pas d kantor sy d bela2in ama cwek2.. d situ sy senang tapi lebih ke heran.. dan itu d jelaskan d video ini.. Ma tengkyu
Gw percaya good looking privillege itu ada. Krn kenyataannya banyak hal yg terjadi dan keberuntungan krn orang berpenampilan menarik. Contohnya ga sedikit artis sinetron yg pas akting kaku bgt anjir tp mennag bule/blasteran doang. Atau krn emang ganteng aja. Dan ada jg yg ganteng tp kriminal ttp di bela, kyak kasusnya Tedd Bundy. Tp gw ga selalu menganggap "good looking privilege" jd satu2nya alasan seseorang mendapat keuntungan. Krn ada bbrp kasus dimana hal tsb cm dijadiin kambing hitam sm orang2 yg salah, cm buat pembelaan. Contohnya nih, ada orang sekelas gw dlu yg ga niat nugas, terus sering bgt nyeritain anak2 kelas, jelek2in anak kelas lain ke geng dia. Sampe akhirnya fitnah temen sekelompok ga nugas, cm dia sm 1 orang cowok yg cm krn nanggepin chat dia di grup tengah malem (dan ga bahas tugas jg). Giliran dimusuhin dia malah blamming temen2 sekelas gw dengan nyebut mrk mandang fisiklah, pasti ada yg ngomporin anak2 lain buat musuhin dialah dll. Pdhl semuanya itu cm asumsi yg g bener. Yang artinya, dia nganggep kalo temen2 gw yg kezel sm dia mandang fisik, pdhl gak semua anak kelas gw looknya ga kaya selebgram, bhkn biasa aja ky anak2 pondok dan mrk masih ditemenin. Dan temen2 segeng dia yg ngebela dia jg ada bbrp yg cakep tp ga deket sama anak kelas lain krn ya emang gak sefrekuensi aja. Hal ini tuh ngingetin gw ama Amber Heard yg udh mah salah, tp malah membela diri dengan bawa2 isu feminisme😂. Jd intinya sih, gw percaya sm good looking privilege, tp akan tetep skeptis semisal ada orang problematik yg bawa2 isu good looking privilege buat membela diri
@@SaiIndryana iya bener tp ga sedikit pula orang manipulatif yg playing victim bawa2 hal ini buat jd alasan pas mrk dituduh bersalah. Ky yg gw contohin soal orang yg sekelas sm gw ini td
Sama pelecehan juga. Memang semua orang bisa kena pelecehan. Tapi kalau kamu cantik/ganteng, kemungkinan kamu mendapat pelecehan itu meningkat. Selanjutnya rasa iri, terutama bagi perempuan (saya nggak tahu kalau laki-laki). Kadang perempuan cantik dan sukses ada aja yang iri dan memfitnah open BO, tidur dengan atasan, jadi selingkuhan, dll.
Cari contoh lain bro. Coki sebelum kena obat kelakuannya dianggap bang Sat bagi sebagian orang. Makannya banyak yang benci sama dia, dan jingkrak-jingkar pas dia beneran kena kasus. . Karena yang bisa dinilai dengan cepat itu penampilan. Apalagi kalau cuma sebatas dari layar doang. Mungkin kalau udah langsung ketemuan, bakalan banyak faktor yang mempengaruhi penilaian seseorang terhadap manusia lain. Tentunya akan ada faktor penentu lain kalau sudah lama berhubungan. . Tapi menurut gua orang yang Good-looking punya nilai yang lebih tinggi di mata orang karena dianggap (minimal) mampu untuk mengatasi diri sendiri. Kita harusnya udah bisa melihat mana yang bisa membedakan mana yang pandai merawat diri, dan mana yang udah dapat anugrah dari Tuhan tapi kagak dijaga. Justin Bieber aja dulu jadi bahan bullyan juga karena tingkahnya dulu yang dianggap mengesalkan dan merusak. Padahal dia punya penampilan yang oke juga. . Sebenarnya gua kurang suka membahas perihal Good Looking di Indonesia. Karena kita tahu kalau kebanyakan cowok di negara kita masih sangat alergi sama skin care atau perawatan tubuh. Kadang, kadang ya, kadang gua lihat orang yang protes soal "Good looking" tapi dianya sendiri kurang bisa menjaga penampilan diri. Memang pada beberapa bidang, khususnya yang bersinggungan langsung dengan konsumen/orang lain, penampilan itu bakalan ngasih nilai lebih. Tapi dalam bidang lain, "Good looking" itu cukup sebatas kemampuan situ dalam menjaga penampilan. Rapikan rambut dan pakaian, jangan sampai kusut. Mungkin juga ada masalah bau badan, karena hal ini jarang bisa disadari sendiri.
Endingnya .... Goodloking Selalu didepan Goodrekening Belakangan Ada yg bilang banyak Uang itu bisa merubah Fisik prettt... Gen tidak bisa dibohongi dgn Bermodalkan Uang
penilaian paras secara subjektif akan terus ada, tapi kemajuan dunia dan peradaban sekarang hasil dari kecerdasan, kedisiplinan, keahlian dan kerja keras, bukan hanya dari tampang indah manusia² terdahulu 😂