Тёмный
No video :(

Ternyata Ustadz Abdul Somad (UAS) Pengagum Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah 

tvMu Channel
Подписаться 398 тыс.
Просмотров 23 тыс.
50% 1

Subscribe tvMu Channel : bit.ly/tvMuChannel
Saksikan kami melalui :
Antena Parabola :
- Satelit Palapa-D Freq 3837 rate 2500 Vertikal
- SMV FreeSat TV channel 506
TV berlangganan :
- BIG TV channel 729
- Indihome UseeTV channel 856
- Transvision channel 701
TV Digital:
42 UHF - Jabodetabek-Banten
29 UHF - Yogyakarta-Solo
Streaming :
- tvmu.tv/
- MuvOn App
- OONA Indonesia App
Website : tvmu.tv/
Facebook : / tvmusuryautama
Twitter : / tvmuhammadiyah
Instagram : / tvmuhammadiyah
RU-vid : / televisimuhammadiyah
Vidio : www.vidio.com/u...

Опубликовано:

 

26 авг 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 55   
@Sparatis123
@Sparatis123 4 года назад
UAS selalu menyuarakan kekaguman kepada KH. Ahmad Dahlan. UAH juga kagum dg KH. Hasyim Asyari. Keduanya benar2 ulama panutan.
@fajarharyopamungkas7065
@fajarharyopamungkas7065 4 года назад
Yang bilang MUHAMMDIYAH wahabi kalian hanya memandang muhammadiyah dengan satu mata seolah-olah MUHAMMADIYAH itu islam keras, islam radikal dan wahabi. Tpi pernahkan kalian mengunjungi sekolah-sekolah MUHAMMADIYAH? Pernah-kah kalian tinggal di yogyakarta? Pernah-kah kalian berteman dengan warga MUHAMMADIYAH? Pernah-kah kalian ikuti pengajian MUHAMMADIYAH? Pernah-kah kalian ikut dalam gerakan di MUHAMMADIYAH? Kalian hanya memandang MUHAMMADIYAH islam garis keras/lurus dengan sebutan wahabi. Tambahan : Yang merasa tersinggung harap intropeksi diri
@rommynaufal8534
@rommynaufal8534 10 дней назад
Disebut wahabi ngg ngurus yg penting tetap berbuat baik utk masyarakat
@ali.edelweiss9081
@ali.edelweiss9081 4 года назад
Assalamualaikum UAS. Semoga sehat dan selamat selalu. 💗
@achmadwidjaja7445
@achmadwidjaja7445 3 года назад
Saya sangat MENCINTAI Cara Anda Ustadz..🌿🕊️📖Hanyalah Karunia Allaah lah MeRachmati Kita sekalian..
@muhammadiqbal2752
@muhammadiqbal2752 4 года назад
Barakallahu fiik..,Semoga Allah Lindungi UAS dimana Beliau Berada..Aamiiin.
@ciplukaza3237
@ciplukaza3237 4 года назад
Aamiin Allah Humma Aamiin
@nononono9711
@nononono9711 4 года назад
Aameeen
@SEELEKSURAUCHANNEL
@SEELEKSURAUCHANNEL 4 года назад
Salah satu ustdz yg saya idolakan
@nizamazhar4000
@nizamazhar4000 4 года назад
Barakallahufiik UAD jazaakallahu khairan UAS..
@azizahsrg3132
@azizahsrg3132 4 года назад
Alhamdulillah hadir di UAD saat UAS ceramah,tp gk pernah bosan mendengar UAS ceramah
@wawansusanto
@wawansusanto 4 года назад
Memang benar kata UAS soal KH.Ahmad Dahlan
@bobyselamethartono
@bobyselamethartono 3 года назад
Terima kasih untuk Ustaz Abdul Somad.
@ciplukaza3237
@ciplukaza3237 4 года назад
Assalamu'alaikum wr wb tuan guru Syekh Abdul Somad barakallahu fikum 💖 🙏🙏 hadir mnymak
@nadyas2631
@nadyas2631 4 года назад
Assalamu'alaikum warrohmatullahi wabarokatuh UAS semoga selalu dalam keadaan sehat dan lindungan Allah SWT aamiin yaa robbal alaamiin
@rgrtn1937
@rgrtn1937 4 года назад
Assalamualaikum Ustad Abdul Somad , mantapp UAD
@muhammad-zv7wj
@muhammad-zv7wj 4 года назад
MUANTUL....UAS di kawal KOKAM MUHAMMADIYAH....
@ruslinmokodompit6907
@ruslinmokodompit6907 4 года назад
Masya Allah 😇
@umamas
@umamas Год назад
segeraaa direkrut struktural min...saatnya yg cerdas2 bergabung MU
@MuhammadIqbal-lo4cr
@MuhammadIqbal-lo4cr 2 года назад
"Saya bukan anggota Muhammadiyah tapi saya Muhammadiyah (insya Allah pengikut Muhammad SAW).
@ahmadzuhdi5619
@ahmadzuhdi5619 4 года назад
Baarokallah Ustadz
@siabang4574
@siabang4574 4 года назад
Mantap
@HaryantoSMP1PaliyanGK
@HaryantoSMP1PaliyanGK 3 года назад
*NU & MUHAMMADIYAH* *Kyai Hasyim* (Hasyim Asy'ari) adalah pendiri NU. Pondoknya di Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur. Hampir semua kyai pendiri pondok pesantren di Jawa umumnya adalah pernah belajar kepadanya sehingga diberi gelar *Hadratusy Syaikh* (Maha guru). Ada kisah menarik. Waktu itu belum ada Muhammadiyah, belum ada NU. Kedua ormas terbesar di Indonesia itu belum didirikan. Suatu saat ada santri dari Kauman Jogja bernama *Basyir* mengadu menjelek-jelekkan *KH. Ahmad Dahlan* dihadapan Kyai Hasyim gurunya. KH. Ahmad Dahlan adalah tetangga Basyir. Kyai Haji Ahmad Dahlan baru pulang dari Makkah, dan diangap membuat _odo-odo_ baru (pembaharuan) sehingga memancing keresahan antara masyarakat kampungnya di Kauman. “Siapa namanya?” tanya Kyai Hasyim. "Ahmad Dahlan” "Bagaimana ciri-cirinya?” Santri Basyir menggambarkannya. "Itu Kang Dahlan!” Kata Kyai Hasyim. Kyai Hasyim dan Kyai Dahlan adalah teman satu pondokan dalam mengaji di pondok Kyai Saleh Darat Semarang dan ketika ngaji di Mekkah. “Tidak apa-apa”, kata Kyai Hasyim, “yang dia lakukan itu _ndalan_ . Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya." Pada akhirnya Basyir justru mendapat _dawuh_ dari KH. Hasyim Asy'ri mendapat amanat untuk membantu perjuangan KH. Ahmad Dahlan. Tidak hanya Basyir tetapi santri Kyai Hasyim Asy'ari lain ---- juga dari Kauman Jogja yaitu *Fahruddin* juga mendapat _dawuh_ yang sama. Satu tahun kemudian ketika Kiai Ahmad Dahlan medirikan Muhammadiyah, Kiai Basyir adalah salah seorang tangan kanan utamanya. Yang menarik kedua santri KH. Hasyim Asy'ari diatas (Basyir dan Fahruddin) -- putra-putranya akhirnya pernah menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah semua. Kyai Fahruddin berputera *Pak A.R Fahruddin* pernah menjabat ketua umum di Muhammadiyah. Setelah itu diganti puteranya Kyai Basyir yaitu *Ahmad Azhar Basyir, M.A.* Kyai Basyir beliau juga menitipkan anaknya bernama Ahmad Azhar Basyir kepada kyai NU Kiai Abdul Qodir Munawwir (kakak ipar Kiai Ali Ma’shum) di Krapyak, Yogyakarta, untuk memperoleh pendidikan al-Quran dan ilmu-ilmu agama lainnya. Bahkan bisa dikatakan, Ahmad Azhar Basyir hampir tak pernah ketinggalan mengikuti pengajian Kiai Ali Ma’shum ketika di Krapyak. *KH. ALI MAKSUM, KH. AZHAR BASYIR dan AZIZ* Senja kala itu, santri dari Pati bernama Aziz tiba di Pesantren Krapyak usai menempuh perjalanan beratus kilo dari kediamannya di bagian utara Jawa Tengah. Merasa letih, Aziz kemudian mencari tempat teduh di celah pesantren sekedar untuk beristirahat sembari menunggu jeda Magrib. Maksud dan tujuan ia datang ke Krapyak adalah untuk mendalami keilmuan KH Ali Maksum. Selepas berjamaah, Aziz sowan ke ndalem (rumah) Mbah Ali, memohon restu mengangsuh-kaweruh di Pesantren Krapyak. Ia memperkenalkan diri, bertukar kabar, sampai berkisah mengenai perjalanannya dari Pati hingga sampai di Krapyak. Alih-alih langsung direstui, Mbah Ali malah menguji Aziz. Ia diperintah Mbah Ali meneruskan bait di nazam Alfiyah. Mulanya, Aziz ketar-ketir mendapat tantangan tersebut. “Ayo coba, teruskan nazam ini..” Mbah Ali melantunkan sebait nazam dan dengan lanyah Aziz meneruskan. “Baik, sekarang dibalik. Dibaca dari belakang..” perintah Mbah Ali. Seperti tantangan pertama, Aziz lanyah, tangkas, meneruskan bait-bait yang diucapkan Mbah Ali. Merasa terkagum, Mbah Ali lantas berujar, “Yo wés Ziz, koe wés ra usah sinau agomo nang aku. Besok pagi selepas subuh ikut aku yaaa…” “Nggih, Kiai.” Aziz menjawab gugup. Namun jiwa santrinya menuntun Aziz memilih sami’na wa atho’na dan segera pamit untuk menyudahi sowan yang begitu menggetarkan tadi. Sembari keluar dari ndalem Mbah Ali, Aziz gusar dan terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, “Kira-kira besok pagi Mbah Ali mau ngajak ke mana ya?” Keesokan harinya, Aziz diajak Mbah Ali pergi. Berdua mereka berboncengan menaiki vespa. Sementara Mbah Ali menyetir di depan, Aziz yang di belakang semakin gusar. Pertanyaan malam terus menggeliat dalam pikirannya. Hingga vespa Mbah Ali berhenti di depan sebuah rumah. Mbah Ali berucap salam sembari tangan kanannya mengetok pintu rumah. Tak berselang lama seorang membukakan pintu. Yang tampak adalah sosok orang tua gagah, berkaca mata dan berpenampilan rapih. Mbah Ali lalu beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya. Mereka bertiga duduk di ruang tamu. Teh hangat dan hidangan ringan terpapar di meja. Aziz mendapati di sekeliling ruang tamu buku-buku tertata sangat rapih di rak. “Ini Kiai Basyir, sekarang kamu kutitipkan di sini. Belajarlah kepadanya, habiskan buku bacaannya,” pesan Mbah Ali pada Aziz. Seketika perasaan Aziz kalut. Ekspestasi kepergiannya ke Krapyak untuk menimba ilmu ke KH. Ali Maksum, tapi seperti ada “takdir” lain. Ia diperintahkan supaya belajar pengetahuan umum ke tokoh Muhammadiyah, KH. Basyir. Selang beberapa tahun kemudian, Mbah Ali berniat mengambil Aziz di kediaman Kiai Azhar Basyir untuk diboyong kembali ke Krapyak. Sendiri beliau mengendarai vespanya. Sesampainya di kediaman Kiai Azhar, Mbah Ali terkekeh ketika mendapati Aziz sedang membaca buku di pelataran rumah Kiai Azhar. “Loh. Sekarang kamu sudah bisa pakai celana, Ziz?” Aziz diam tak membalas. Kepalanya merunduk tersenyum malu. Mbah Ali masih mengamatinya dari ujung kaki sampai pucuk rambut. Terkekeh. Tak berselang lama, Kiai Azhar Basyir mengenali tawa tersebut dan keluar rumah. Kembali mereka berdua beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya. “Ngéné yo Syir, sekarang anakku, Aziz mau kubawa kembali ke Krapyak. Kiranya sudah cukup ia dua tahun belajar di sini. Nanti kalau terlalu lama, takutnya ia jadi Muhammadiyah.” Mereka berdua tertawa. Aziz tidak ikut tertawa, merasa belum maqamnya mengikuti tertawa para ulama unggul dari NU dan Muhammadiyah ini. Masih dalam kondisi tertawa, Mbah Ali berujar, “Lihat saja”, telunjuk Mbah Ali tertuju ke celana Aziz, “sekarang dia sudah pakai celana, padahal sewaktu pertama kali ke sini ia masih memakai sarung.” Gelak tawa kembali memenuhi ruang tamu, kecuali Aziz yang hanya mesem. Menurut Shohibul Hikayat, santri bernama Aziz dari Pati ini adalah ayahanda dari M. Imam Aziz (ketua PBNU dan staf khusus wapres). Belakangan diketahui jika Azhar Basyir ketika muda, ia dititipkan kepada KH Abdul Qodir Munawwir oleh ayahnya sendiri, Kiai Basyir-untuk belajar Alquran. Ayah KH Azhar Basyir, yakni Kiai Basyir, pernah mengenyam pendidikan pesantren di Tebuireng Hadrastusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Tidak hanya itu, Azhar muda juga tidak pernah absen mengikuti pengajian kitab kuning yang diampu oleh KH Ali Maksum. Setelah belajar di Krapyak, Azhar melanjutkan ke Tremas-Pacitan dan lalu Kairo. Di Kairo Azhar berjumpa dan berkarib dengan Gus Dur. Sekembalinya dari Kairo, Kiai Azhar Basyir menjadi Ketua PP Muhammadiyah dan Gus Dur menjadi Ketua PBNU. _Hairus Salim_ .
@warsrifamilly4674
@warsrifamilly4674 Год назад
Jadi intinya ini apa hehe??? Intinya saling menghargai aja yah? Terus Aziz ini sami'na wa'athona aja gitu kalau guru suruh ikut belajar ini ikut belajar itu ikut karena Aziz balik lagi belajar NU jadi beliau semasa hidupnya NU terus gitu yah.
@nurcemara2822
@nurcemara2822 3 года назад
Assalamualaikum p ustad smga sehat selalu..terima ksih ilmunya..
@arohman5706
@arohman5706 3 года назад
Subhanallah
@umamas9862
@umamas9862 Год назад
Ayolahh muhammadiyah saatnya gandeng UAS!
@ibnf4667
@ibnf4667 3 года назад
Ya iyalah.pendirimuh. ulama ,tokoh,pahlawannational.no tbc
@rahmadsyahpulungan6343
@rahmadsyahpulungan6343 4 года назад
Di masjid jangan tepuk tangan ya akhi/ukhti.. 🙏☺
@alfaro_1634
@alfaro_1634 4 года назад
Prabowo
@fajarharyopamungkas7065
@fajarharyopamungkas7065 4 года назад
Di pesantren NU kok boleh tepuk tangan?
@reuploaderchannel6492
@reuploaderchannel6492 3 года назад
Bukan masjid itu, gedungnya aja yg kaya masjid
@koreckorecan2036
@koreckorecan2036 4 года назад
Filosofi uas mantaap
@syafrianto8459
@syafrianto8459 4 года назад
Assalamu'alaikum. Izin bertanya . Muhammadiyah dalam aqidah pakai aqidah Asy'ari atau maturidiyah atau azariyah( imam Ahmad)?
@ahmadsaoqifutaqi8781
@ahmadsaoqifutaqi8781 3 года назад
Asy'ari sama kaya nu
@muhammadzulkifli5522
@muhammadzulkifli5522 3 года назад
@@ahmadsaoqifutaqi8781 salah... muhammadiyah itu aqidah nya salafiyah...kalo ga percaya liat saja ad art muhammadiyah
@alhussainhasankhan379
@alhussainhasankhan379 3 года назад
@@ahmadsaoqifutaqi8781 salafiyyah bukan asariyah
@adzhanmahdichannel1526
@adzhanmahdichannel1526 2 года назад
@@muhammadzulkifli5522 Muhammadiyah mempunyai buku yang namanya Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Di bab Aqidahnya jelas, Muhammadiyah pakai sifat 20. Silahkan dibaca dan disimpulkan, Muhammadiyah Asy'ari atau salafi-wahabi. 🙏
@muhammadzulkifli5522
@muhammadzulkifli5522 2 года назад
@@adzhanmahdichannel1526 Awowkwowk saya ini orang Majelis Tarjih Mas, Pedoman Beragama itu memang Himpunan putusan Tarjih, Lihat Babul Tauhid Muhammadiyah mengacu kepada Tauhid Uluhiyyah rubbubiyyah dan Asma Was Shifat
@sofanhadi4233
@sofanhadi4233 4 года назад
Tertawa aku....
@iqbalpello6434
@iqbalpello6434 4 года назад
Klo kh ahmad dahlan yg bid'ahin kok gpp ya tadz? Hehe
@jihadofficial6960
@jihadofficial6960 4 года назад
Belajar lagi sejarah mas .
@iqbalpello6434
@iqbalpello6434 4 года назад
@@jihadofficial6960 udah dijlsin dgn ustadz abdul sndiri ngapain susah" cari tau, klo sampean tau sejarahny monggo dijelasin disini
@jihadofficial6960
@jihadofficial6960 4 года назад
@@iqbalpello6434 wawasan lu cetek kh ahmad dahlan itu menentang budaya yng mengandung kesyirikan dan aliran bid'ah seperti syiah tasawuf yang tidak mewajibkan syariat islam ...belajar sana gih baru komen
@iqbalpello6434
@iqbalpello6434 4 года назад
@@jihadofficial6960 klo syiah yg tasawuf bid'ah tpi klo klompok" islam skrng jdi ndak bidah gitu? Penjelasan yg rancu Klopun syiah yg dimaksud lah mmgny syiah udah menyebar di indo pada masa itu? Lalu siapa yg dibenarkan ahmad dahlan klo gitu? Karena setau saya jaman dulu agama islam hanya penurunan dari para wali yg banyak unsur budayany
@jihadofficial6960
@jihadofficial6960 4 года назад
@@iqbalpello6434 belajar lagi nak syiah apa ada gk pada masa itu
Далее
Melawan Lupa - Mata Air Keteladanan KH AR Fachruddin
29:37
Oh No! My Doll Fell In The Dirt🤧💩
00:17
Просмотров 3,7 млн
Prof Dr MAZA - Perlis Dan Muhammadiyah
6:14
Просмотров 13 тыс.
Sejarah Muhammadiyah Cirebon
27:18
Просмотров 92
Sejarah KH Ahmad Dahlan: Jalan Berliku Sang Pembaharu
10:02
Apa Itu I'tikaf Ustadz?? | Ustadz Abdul Somad
28:01
Просмотров 288 тыс.
GUNAKAN HARTAMU DI JALAN AALLAH | Ustadz Abdul Somad
49:36
Oh No! My Doll Fell In The Dirt🤧💩
00:17
Просмотров 3,7 млн