Sekedar masukan Om. Pertama: Saat Test bensin dihabiskan yang ada di botol oli dan di dalam karburator plus selang nya. Jadi Konsumi bensin lebih dari 1 liter. Kedua: Speedometer Kijang itu kalau menggunakan ban standar, kurang akurat. Perbedaan nya bisa lebih 8% hingga 10%. Jadi misal speedometer menunjukkan kecepatan 55 km/jam, aslinya hanya 50 km/jam . Test berpatokan jarak tempuh pada odometer mengakibatkan jarak tempuh yang lebih panjang. Kalau mau lebih akurat, saran saya: Pertama: Saat Test , bensin di dalam botol oli tidak usah sampai habis (mobil tidak usah sampai berhenti) . Konsumsi bensin yang digunakan dihitung dari jumlah awal bensin di tabung oli dikurangi bensin sisa. Kedua: Jarak tempuh berpatokan pada GPS, bisa menggunakan Google Map atau aplikasi pengukur jarak atau aplikasi speedometer di play store. Insha Allah hasil lebih akurat. Hasil test yg sudah dilakukan terkesan sangat irit karena ada kelebihan jumlah bensin (yg di karburator) tidak dihitung. Dan jarak tempuh dengan odometer menjadi lebih jauh 8 - 10 %. Silahkan dibuktikan
Toki 96 long 1800 cc ternyata bisa irit asal setelan karburator sesuai, tidak ada udara bocor selang vacum,manifold dll. Tanpa emision control aktif konsumsi bbm 1:12 km luar kota. Tapi emision control diaktifkan konsumsi BBM bisa 1 lt : 15-17 km luar kota. Mesin standart, CDI, pakai coolent, ic alternator.
Mas, saya punya Kijang grand 1.8 mesin 7k, komsumsi BBM 1:9 kecepatan normal 80km/jam , klo saya kirim karbu aj ke bengkel mas untuk di servis bisa ga mas, di buat 1:15 mas..
Adakah yang sudah mencoba mengurangi bobot kijang series tanpa mengurangi fungsi ? Teorinya semakin ringan bobotnya tentunya mesin lebih enteng beban nya sehingga bisa mengurangi penggunaan BBM
@@kseriesmanualtech96 owh gitu yaa bos punya saya jarak 100km menghabiskan 150rb pertalit mohon pencerhnya bos part apa yg harus di ganti supaya rada irit konsumsi bbmnya
Part itu banyak dan komplek kalo urusan boros. Identifikasi saja kemungkinan yg aus. Caranya cek 2 sektor penting yaitu pengapian (aki, koil, platina, delco dan busi) karburasi yang part di dalamnya ada (spuyer, main jet, pelampung, kerapatan gas 1 dan gas 2). Semua harus rajin di servis minim 3 bulan sekali untuk membersihkan dan melihat kondisi apakah ada yg perlu diganti atau tidak, kotor atau tidak
Iya. Nalarnya gini, ketika kita ngejar akselerasi mesin dengan cc besar akan lebih mudah mencapai kecepatan dibandinh cc kecil yang harus ngeden untuk mencapai kecepatan yang diinginkan. Otomatis cc kecil nginjek gas harus lebih dalem. Sedangkan cc besar tinggal ngayun. Nalar sederhananya begitu
Benar atau tidak banyak dapat imformasi petalite banyak penguapan nya. Dibandingkan dengan pertamak.sekarang ini lagi dicoba pake apa pertalite apa pertamak
Om, coba bikin tes konsumsi BBM rute luar kota dg syarat kecepatan tinggi tapi konstan (misal 60 km/jam) di trek yg lurus dan lengang (misal di jln daendels stlh bandara YIA & pantai congot)kemudian waktu pengetesannya malam hari🙏
Saya pernah mencoba mobil saya Kijang Grand exstra 1996. 1 Liter Pertalite secara KM sekitar 9 - 10 tergantung kondisi jalanan... 1 Liter Pertamax secara Kilometer sekitar 10 - 12 tergantung kondisi jalanan.... Kenapa bisa lain lain ya ?
Saya pakai mitsubishi kuda bensin 1600, yang sudah diganti dengan carburator kijang 7k komsumsi bensin 1:12,3 luar kota Serang - Jakarta, lewat toll kecepatan di toll pariasi 80-110 kpj
Mobil boros banyak faktor. Orang awam biasanya langsung yang dipikirin karbu. Padahal part pendukung misal vakum, keaktifan modul emmision control, kondisi delko dan jalur pengapian juga ngaruh banyak. Cuma emang karburasi yang jarang dibersihkan, spuyer yang ga standar itu juga paling utama
Kalau part masih kuat blm keropos bagus coolant. Dia sifatnya anti karat. Kalo air biasa mengakibatkan korosi. Tapi karena coolant itu keras, maka kalo radiator dan salurannya sudah keropos rawan ambrol. Baiknya bawa ke tukang radiator, di korok ambil di cek jalurnya masih kuat ga kira kira di kasih coolant. Tanya tukang radiatrnya pasti paham. Di channel saya juga ada videonya silahkan di cari di chanel saya
Ya diriset dulu mas. Stel karbu banyak yg harus diperhatikan. Jangan sampe irit tapi nyendat, panas berlebih dan sebagainya. Untuk jamin ya kita cm tes dengan metode kek tadi. Kalo blm di kerjakan ya kita ga bisa jamin soalnya blm tau kondisi mobil. Part uda pada aus blm
Ya tergantung kesiapan dan keausan part. Tp cc kecil bkn brrti lebih irit karena kalo cc gede rpmnya justru lebih pendek terus. Putaran mesin gak gede terus. Pokoknya kalo kita diatas 10 km baru bisa dibilang irit
Bang mau tanya, kijang grand 7k saya full ac depan belakang dapat 1:5 dalam kota dengan kondisi kadang ramai lancar dan padat merayap tuh boros gak ya?
@@valtervidar9653 kota saya cukup padat om, bentar² ngerem, jalan merayap kadanv lari 30 40 km/j bentar ngerem lagi. Saya kira 1:6 km dengan kondisi lalin seperti itu normal