Тёмный

#393 

Ray Janson Radio
Подписаться 95 тыс.
Просмотров 201 тыс.
50% 1

Sebagai pelaku F&B, kita sudah mulai resah dengan adanya reviewer "jujur", dimana pengetahuan mereka tentang restoran & industri kuliner sangat minim dan mulai mengganggu bisnis restoran. Menurut kita, industri F&B menarik dan kompleks, namun seringkali dianggap sepele, bahkan dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, dalam podcast ini, bersama Edwin Pangestu dari Gastronusa dan Chef Philip dari Warung SCI, kita akan bahas bahayanya review sembarangan dan efek untuk perkembangan industri kuliner.
Tonton video selengkapnya di #RayJansonRadio
#393 REVIEW "JUJUR" PENGHANCUR BISNIS F&B WITH EDWIN PANGESTU & PHILIP BUDI | RAY JANSON RADIO
Enjoy the show!
Gastronusa: / gastronusa
Edwin Pangestu: / zmedwinpangestu
Warung SCI: / warungsci
Philip Budi: / kinaraiphil
DON'T FORGET TO LIKE AND SUBSCRIBE !
Ray Janson Radio is available on:
Spotify: spoti.fi/2lEDF01
Apple Podcast: apple.co/2nhtizq
Google Podcast: bit.ly/2laege8i
Anchor App: anchor.fm/ray-janson-radio
TikTok: / rayjansonradio
Let's talk some more:
/ rayjanson
#RayJansonRadio #FnBPodcast #Indonesia #FoodReviewer

Развлечения

Опубликовано:

 

12 мар 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 750   
@hendrasetiawan5740
@hendrasetiawan5740 4 месяца назад
Sebagai konsumen, gw gak ada masalah dengan vlog review jujur karena ngebantu menghindari tempat2 yang memang enggak recommended. Tapi, ada bedanya antara review jujur dan review kasar lebay yang cuma mau nunjukin "Gw lebih baik dari lu". Contoh gampang, bilang aja, "Mungkin garam bisa dikurangin" daripada "Kucing aja bisa mati kena darah tinggi kali makan beginian." Target podcast ini jelas merujuk kepada si codeblu. Sblm kasus nyak kopsah dan farida nurhan gw gak tau siapa codeblu. Pertama kali liat ini orang di podcast dr richard. Awalnya agak aneh sama ini manusia. Pake kacamata item, cara jawabnya sok misterius dan sok paling konglomerat. besoknya tampil di podcast denny sumargo. Gayanya tambah selangit sampe bilang dia terpaksa buang waktu lawan farida nurhan dgn lapor polisi dan karena dia terjun langsung maka dia membayar dirinya sendiri sekian miliar per hari. Dari omongan ini gw uda tau dia full of shit. Gak masuk akal banget. Duit2 dia, mana mungkin dia bayar dirinya sendiri. Gak ada konglo yang otaknya mikir kyk begini. dan kedok dia yang cuma bisa banyak omong kebongkar karena di podcast richard dia dengan sombongnya bilang pemilik Black Owl, Tigris Valerie adalah mantan anak buah dia. Tigris terpaksa buka mulut dan si codeblue sampe mewek minta maaf dan sampe sekarang enggak berani lagi muncul di podcast manapun. belakangan ketahuan lah, identitas dia yang sebenarnya siapa, dari merit sama anak orang enggak pake izin mertua dan ternyata chef profesional. Yg berantem sama mertua yah sudah lah yah, bukan urusan kita tapi dia chef pro jelek2in koki amatir bikin gw tambah eneg dan mau muntah tiap kali orang bahas si codeblue walaupun dari sisi kontra. level skill chef pro dan chef amatir jelas beda kyk bumi dan langit lah. yang pro dapat pelatihan secara akademis sedangkan yang amatir otoditak. Gak bisa lu terapin standar profesional kitchen di warung UMKM. Beda dunia dan beda kelas. Lagipula, apakah si codeblu sehebat itu di dunia kuliner sampe merasa selebritis kyk waktu dia tampil di podcast dr richard pake kacamata hitam dan gak mau dikenalin? Yah elah, ternyata dia cuma punya satu toko roti kecil di belakang SCBD. Ok lah, kita sebut artisan bakery biar dia seneng. Dia pernah tampil di wawancara waktu promosiin toko roti enggak jelas dia di findersfair. Cuma wawancara kecil gini doang dia merasa celebrity chef? What a joke. Terus tokonya terkenal karena geprek croissant. Yah elah, croissant digebuk pake martil apa bangganya? Yang lebih mengenaskan lagi, itu artisan bakery enggak jelas dia sekarang uda tutup dan codeblu malah kerjaannya mau nutup tempat usaha orang. Tempat usaha dia aja enggak beres dan gak laku.
@sapis27
@sapis27 4 месяца назад
Gw baca dari awal sampe akhir sking menariknya ni paragraf 🤣 Bener² mewakili sih inii, eneg banget sama doi tp bedanya gw suka liat dia di counter sm para expert gagahaha. Gw suka bgt makan dan masak, sometimes ya ada lah gw komen masakan di resto/cafe gitu tp cm sbtes sama laki gw, itu pun gw sering kena tegur si klo bahasa udh kelewatan. Smnjak itu gw sadar emang mencela makanan itu bkan habit yg baik karena lama² tiap makan lu ga akan bs menikmati gr² kbiasaan nyari perkaranya dimana. Pun tiap liat konten dia gw eneg bgt siih soalnya hampir semua makanan ga ssuai ama lidah dia dan skg gw paham rasanya jd laki gw 😂 Naah masalahnya orang² kyk bentukan codeblue ini bikin masyarakat utk makin kritis benci sm makanan si klo kata gw, judulnya edukasi berbalut kritik tapi udh ditahap ga beretika sih 😌 Bahkan sekelas chef juna sm chef renatta gw tonton kisah rasa mereka ga prnah maki² makanan dagangan orang, mereka slalu kasih alasan yg emang make sense dan bahasanya baik kenapa rsa makanannya agk miss. Nih orang bener² dah kyk di langit siih, trlalu angkuh 😂
@rafiachmary
@rafiachmary 4 месяца назад
Izin menambahkan.. Tokonya bukan punya dia, tapi punya adiknya.. Gak yakin dia pro.. Kalau pro kan pasti tau beda souffle dan mousse..
@VickyFairoez
@VickyFairoez 4 месяца назад
William Anderson alias Codebluu aslinya Financial Engineering, tapi ngaku punya sertifikasi Lé Cordon Bléu Culinary School. Anyway, gw udah bahas ini di tiktok gw bulan oktober waktu doi berantem ama Farida Nurhan, tapi you knowlah fanatiknya nyerang gw ampe share loc😂
@dansanov
@dansanov 4 месяца назад
Makasih mas udah ngerangkum semuanya…
@user-og7xy4en7p
@user-og7xy4en7p 4 месяца назад
coo orng ini sedang memasak🔥
@psychoerul
@psychoerul 4 месяца назад
Gue mau sedikit cerita, gue pernah makan disalah satu restaurant asal Malaysia yang buka cabang di Indonesia, tepat nya waktu itu gua makan pas di Jogja. Gue makan bareng pacar gue, trus pas makan pacar gue nemu "telur lalat" disalah satu lauk yg dia pesan. Trus gue langsung berdiri, disitu pacar gue panik dia pikir gue bakal marah dan teriak-teriak. Tapi hal itu nggk terjadi, gue langsung bawa piring makanan pacar gue ke kasir, dan minta ijin buat nemuin kepala kitchen/penanggungjawab nya waktu itu karena ada "sesuatu" dilauk yg gue pesen. Trus gue langsung dikasih akses masuk area belakang kitchen, nah disitu cuman ada waiter, kasir dan kepala kitchen dan beberepa staff kitchen, disitu gue baru komplain perihal "sesuatu" tadi. Soal nya diluar restaurant nya lagi rame banget dan gue nggk mau komplain disaat seperti itu. Setelah komplain, Kepala Kitchen nya minta maaf ke gue dan ganti semua makanan gue dengan yg baru. Disitu gue nggk marah, gue cuman pengen nyampein apa yg seharus nya gue sampein ke mereka, secara gue juga kurang lebih 10th jadi Cook jadi gue tau rasanya dapet komplain seperti apa dan betapa bahaya nya "yg gue temuin tadi" untuk keberlangsungan restaurant tersebut. Mungkin "Review Jujur" yang dimaksut di Podcast ini seperti apa yg gue lakuin. Kalo mau ngasih masukan yg membangun, ya lebih baik nya empat mata atau di tempat tertutup. Sekain cerita dari gue, ty.
@peterlionel
@peterlionel 4 месяца назад
Nah begini nih baru orang ngerti n paham
@Davidy-ix3ck
@Davidy-ix3ck 4 месяца назад
Keep secret dont hurt their financial ya😅😂
@jamjazzable
@jamjazzable 4 месяца назад
Respect 👊
@anantasutrisno7136
@anantasutrisno7136 4 месяца назад
Attitude mantan cook emang begini. Gue mantan cook; gue ketika complain pun begini. Kelalaian orang pas rush hour makan tuh ngeriii.
@pakardigitalmarketingkehidupan
@pakardigitalmarketingkehidupan 4 месяца назад
Saya paham dengan warung ini. Ada di jakal & selokan. Rempah asia.
@kuntowibisono813
@kuntowibisono813 4 месяца назад
Today i learn manners from profesional. Mengkritik tidak perlu menghina, memujipun tidak perlu menjilat. Adat ketimuran mengajarkan menyampaikan pendapat secara elegan
@rayjansonradio
@rayjansonradio 4 месяца назад
Wise ❤❤
@penggemarpocong831
@penggemarpocong831 3 месяца назад
Tradición oriental pero usas lenguaje occidental.
@AlbossKdrama
@AlbossKdrama 3 месяца назад
Terutama yg punya podcast kok bahas codeblu terus yach... Sekali cukup bang
@Emergency-ih1qk
@Emergency-ih1qk 4 месяца назад
Gw salut sih sama Gastronusa yang bilang "kalau lu viral dengan nginjek-nginjek orang, sekarang gw injek balik". "Kalau manusia bisa salah, kan berarti Restoran juga bisa salah". Ini 100% setuju. Real banget. Harusnya tambahin "Kalau lu ga mau di kritik ga usah masak" Gw balikin aja "Kalau lu ga suka video lu dikritik, ga usah bikin video/konten" 😂😂😂. Inget sama yang ini "kalau lu ga suka video ini skip aja" Gw balikin "kalau lu ga suka dihujat, ya ga usah upload video" Kan beres 😂😂😂.
@jktasik313
@jktasik313 4 месяца назад
Kritiklah dgn beradab jgn lupa bawa etika dan pastikan itu kritik membangun yg bersangkutan, membawa dampak baik...ini untuk semua profesi bukan hanya fnb
@jktasik313
@jktasik313 4 месяца назад
Satu lagi Jadilah pengkritik yg bertanggung jawab, kalau ga paham tulisan ini berarti pemahaman lu masih sangat jauh
@BlackRanger666
@BlackRanger666 4 месяца назад
Kata2 terakhir itu si kokyruma kan. Emang tuh orang mulai banyak yg ngehujat sama ngekritik di videonya, eh malah buat video nggak terima kalo dikritik. Lucu emang tuh orang
@user-wf4nl2yy8x
@user-wf4nl2yy8x 4 месяца назад
Michelin itu perusahaan ban mobil. Michelin bikin buku panduan tiap tahun, yg isinya daftar restoran enak. Tujuannya supaya orang yg punya mobil sering keluar jalan2 dan karena semakin sering kendaraan dipakai maka semakin cepat keperluan ganti ban nya. Begitu sejarahnya. Marco Pierre White, grandmaster chef yg dari usia 20an udah mimpin restoran di Perancis sampe dpt bintang Michelin paling tinggi pas udah pensiun bilang, bahwa perusahaan Michelin yg isinya bukan praktisi di dapur, ngga masak dan menghasilkan makanan apa pun, tapi dipandang punya otoritas untuk menilai yg terbaik, itu adalah sesuatu yg konyol. Bahwa bagi Marco Pierre, Michelin itu ga lebih pinter dari dia untuk menentukan value nya sebagai seorang chef.
@tamvanberani57
@tamvanberani57 4 месяца назад
😮 nah itu dia, setau gw itu merk ban , ternyata begitu infonya
@jazzydjodjo6383
@jazzydjodjo6383 3 месяца назад
Setuju. Di sing, hkg, Michelin ma bukan ga beda. Malah enakan non cuma bedanya yg Michelin antriiii…
@idianmansjur2673
@idianmansjur2673 3 месяца назад
dan dia mengembalikan bintang michelin nya.
@ryanrivaldi2908
@ryanrivaldi2908 4 месяца назад
Pengulas Makanan (Food Reviewer) seharusnya banyak mengacu pada Pak Bondan Winarno. Walaupun latar dia bukan berasal dari dunia FnB melainkan dari dunia jurnalistik, beliau tetap bisa mengulas makanan dengan baik. Tidak masalah ada bumbu-bumbu gimmick penyampaian seperti Benu Boeloe pun, tapi tetap ulasan utamanya berputar di makanannya. Toh Pak Bondan juga tetap menggunakan gimmick dengan slogan "maknyus"-nya. Apa yang Pak Bondan ulas dari acara wisata kuliner dulu, dia menjelaskan makanan secara terstruktur dari mulai penampilan di penyajian, aroma yang menguar, cita rasa yang sampai di rongga mulut (rasa, tekstur, balance, dll), hingga jumlah porsi. Dari Pak Bondan juga tersampaikan ketulusan beliau dalam mencintai makanan. Maka ulasan dilakukan berdasarkan cinta dan ketertarikan yang tulus pada makanan, bukan intensi untuk mencari uang bersampul review makanan. Itu yang saya rasa luput dari para food reviewer belakangan di era digital ini. Kehadiran Pak Bondan melalui program Wisata Kuliner itu justru menjadi sebuah kebanggaan dari restoran yang dikunjungi. Berbeda dengan zaman sekarang yang malah mengakibatkan para pelaku industri FnB deg-degan. Food Reviewer/Blogger terlepas dari dampaknya, selalin dibutuhkan oleh pelaku FnB sebagai "asisten" promosi, dibutuhkan juga oleh para pemburu kuliner yang ingin mencicipi berbagai macam cita rasa baru untuk palet lidahnya. Jalan keluar yang bisa ditawarkan adalah, kalau memang food reviewer/blogger ini tulus mencintai kuliner, tanpa harus ada kerja sama dengan pihak resto, bila memang menurutnya tidak sesuai selera, simpel aja sih, ga usah ditayangin. Jadi, kalau ada pertanyaan, "kok si anu reviewnya bagus mulu sih?" jawabannya simpel, yang ga bagus ya ga tayang. Untuk para audiensnya tetep dapat review tempat yang bagus yang layak dikunjungi oleh orang banyak, untuk pelaku industri pun jadi terbantu sebagai media promosi. Bagi industri yang katanya tidak layak menurut food reviewer itu, ga usah ditayangin, ga usah dijelek-jelekin. Kalau memang produknya tidak enak, pelayanannya buruk, dan tidak pernah ada evaluasi ke dalam untuk perbaikan bisnis itu akan beradu sendirinya dengan waktu untuk menjalankan bisnisnya.
@muhammadnurgosin8486
@muhammadnurgosin8486 3 месяца назад
Bener
@kimossikim
@kimossikim 2 месяца назад
Nex Carlos kalau gak bagus juga ga di tayangin. Dia ngomong pas di podcast Dedy,kalau ga slah sih
@dhanapoetra5424
@dhanapoetra5424 4 месяца назад
Dari podcast ini gw mulai menyatukan kepingan kepingan informasi yg gw dapet selama ini jadi sebuah pelajaran berharga. Slogan "kalau enak beritahu teman, kalau tidak enak beritahu kami" itu bukan cuma isapan jempol. Beruntung juga gw nikah sama orang padang jadi tau kenapa masakan padang itu bisa menyebar kemana mana. Gw juga jadi tau, kenapa foodblogger besar kayak nex carlos bilang, kalo gak enak biasanya dia ada dua reaksi. Pertama ada gestur tertentu namun tidak menjelekkan resto atau masakannya. Kedua ya gak tayang. Karena di masakan yg dia makan, ada orang yg berjuang mencari penghidupan di sana. Kalo gak enak gak perlu di viralin. Toh nantinya dia pasti tutup dengan sendirinya. Nah di situlah kata kata "kalau tidak enak kasih tau kami" berperan. Agar mereka bisa belajar dan berkembang. Kalau akhirnya makanannya jadi enak, dan restonya maju, yakin, banyak orang yg merasakan manfaatnya. Dari mulai pegawai, supplier, sampe mungkin tukang parkir. Coba kalo langsung di viralin, resto bisa langsung tutup, ownernya stress karena viral dan kata kata buruk, akhirmya keluarganya juga stres. Akhirnya yg untung cuma si reviewer yg dapet engagement dan view besar. Liat kan betapa ngerinya efek "review jujur" yg di banggakan si codeblangsak itu. Cuma mau untung sendiri.
@legayudha5161
@legayudha5161 4 месяца назад
Ria SW, Nex Carlos, Gerry girianza. Menurut ku food vloger fav. Dimana apa yang mereka makan, apa yang mereka sampaikan terhadap makanan yang mereka makan, dan bikin yang nonton ngiler dan pingin ikutan nyobain. Cara mereka makan tuh kayak nyenengin, bikin pingin, dan enjoyable bgt. Kapan kapan ajakin mereka ngobrol dong chef., sapa tau mereka juga punya keluh kesah dgn muncul nya fenomena ara ara ini 😂
@rayjansonradio
@rayjansonradio 4 месяца назад
We respect the also!
@pongkitchen5482
@pongkitchen5482 4 месяца назад
RIA SW, MAMANK KULINER SM NEXCARLOS NICE
@a_paandah
@a_paandah 4 месяца назад
Klo gerry udah pernah diundang jadi tamu disini
@legayudha5161
@legayudha5161 4 месяца назад
@@a_paandah wah mantapp sepertinya saya kelewat video nya makkasih bang
@arzulaiz1030
@arzulaiz1030 4 месяца назад
Nex itu reviewnya lucu dan gak ngejatohin sih, kalau ada makanan yg kurang dia bilangnya SNI
@krisrubian7089
@krisrubian7089 4 месяца назад
Kesel banget sama si paling review jujur ini, aku punya kedai kecil jualan steak.. suatu ketika usaha ku lumayan viral di sosmed karna bantuan anak kuliner, 1 tahun berselang respon pelangan sangat baik, masakanku banyak yg masuk di selera lidah mereka. Dipenghujung tahun 2023 kedai aku viral lg lewat bantuan seorang influencer lokal, untuk sebuah kedai kecil viewer Instagram hampir menyentuh angka 2jt bikin aku senang bukan main, cuma ada yg sedikit mengganjal tiba2 komen di penuhi netijen yg tag nama org tersebut. Sempet kepikir siapa ni org ya? Knp ada beberapa org tag namanya. Selidik punya selidik ternyata org yg di tag tersebut gak suka varian daging meltique 😢 ya ampun perkara daging meltique ternyata.. lagian kalo beliau gak suka, kenapa dia review daging meltique terus 😂 gak habis pikir dah
@legayudha5161
@legayudha5161 4 месяца назад
Semangat om! Sehat selalu dan banyak rezeki. Rezeki datangnya dari Tuhan dan kerja keras, bukan dari ara ara. Semoga tahun ini lebih baik dan makin sukses👍
@syahrulkurniawan4205
@syahrulkurniawan4205 4 месяца назад
Semangat om emang dari awal niat jahat itu,
@rolando4505
@rolando4505 4 месяца назад
Semoga lancar bisnisnya
@taufaniqbal8231
@taufaniqbal8231 4 месяца назад
ga suka meltique tapi bikin konten jelek2in meltique terus.....apakah si korum ?
@angelapanggabean0809
@angelapanggabean0809 4 месяца назад
Kayaknya aku tau deh.. Soalnya baru 2 hari lalu fyp dia ngomong soal si meltique ini
@rafiachmary
@rafiachmary 4 месяца назад
Ini podcast isinya "daging" semua. Ada beberapa point yang ingin saya highlight. 1. Boleh kritik, tapi harus paham dan bertanggungjawab karena review itu dilakukan pada bisnis orang lain. Sejak kemunculan si ara-ara itu, saya rasa ada yang janggal dengan review sop buntut di hotel berbintang yang menurut dia "FAILED". Saya minta detail, failednya di mana. Kalau dia berniat "kritik" untuk perbaikan, semestinya bisa jelaskan di mana failed-nya versi dia Semisal: "Kapulaganya terlalu dominan.. Ini bumbunya digiling bukan diuleg..etc", jadi penonton paham kenapa dianggap failed. Alih-alih mendapat penjelasan, saya malah dihujat pendukungnya. Lalu saya nonton keributannya dengan Nyak Kopsah dan Farida Nurhan. Sejak itu saya sadar, ada yang gak beres dengan dia dan memutuskan tidak lagi nonton channel dan podcast yang menjadikan dia sebagai narasumber. 2. Perlu ada guidelines untuk food reviewer. Usulan Chef Ray bagus. Kumpulkan dan beri pencerahan tentang menu di sebuah resto. Maksudnya biar saat mereview, sudah ada sedikit ilmu. Dulu Ortu saya bilang, "Kalau kamu menemukan aib pada seseorang, bicaralah 4 mata. Kalau menemukan kebaikan pada seseorang, kabarkanlah kepada semua orang." Prinsip itu saya pegang sampai setiap kali makan di resto dan ditanya oleh chef/manager/captain, saya sampaikan keluhan (jika ada). Kalau tidak ada yang perlu dikeluhkan, jangan dicari-cari. Sebab kalau dicari-cari, pasti akan selalu ada cacat/kurang. 3. Selera dan rating Saya bisa bayangkan kesalnya Ko Phil waktu ada yang memberi rating 5/10 hanya gara-gara timun. Saya beberapa kali diundang untuk menikmati omakase. Saat dihidangkan menu yang saya tidak suka, saya jelaskan kepada Chef dan tetap minta menu tersebut untuk dihidangkan. Item yang saya tidak suka, tidak saya makan. Sesimpel itu. Dan saya selalu menolak memberi rating karena saya tahu ada kerja keras tim untuk mewujudkan event tersebut. Ini yang hampir semua reviewer "jujur" gak paham. Hanya demi rating, viewer, adsense, dan endorse, mereka menghancurkan bisnis yang melibatkan kerja keras tim dan kehidupan banyak keluarga di dalamnya. So please.. berkata yang baik, atau diam. Thank you untuk Ko Phil yang sudah rela keluar goa.. God Bless You all..
@Davidy-ix3ck
@Davidy-ix3ck 4 месяца назад
Jadi inget banyak banget film mengenai food collumnist (jaman koran) yg ditakuti para pelaku restoran😂😂😂 jaman sekarang sama aja tp medianya lebih luas. Jangan dikira food kritik jaman dulu selalu jujur ya, enggak juga
@dnaramadhan
@dnaramadhan 4 месяца назад
aslinya banyak koq food vlogger yg reviewnya bagus2, yg menjelekkan palingan cuma dia lagi dia lagi.
@jktasik313
@jktasik313 4 месяца назад
Si ara2 itu memang tdk bertgg jawab dlm kritik...cuma bikin gaduh sana sini😅
@Davidy-ix3ck
@Davidy-ix3ck 4 месяца назад
@@jktasik313 kalo butuh saran dia bisa kok deep diving dan suggest solusi. kerjaannya sbg konsultan f&b juga. Selama bisa afford rate cardnya aja sih soalnya gak murah😂~
@dav1dgear
@dav1dgear 3 месяца назад
Gua sangat tidak setuju dengan pernyataan berkata yang baik atau diam. Kalau memang menemukan sesuatu yang buruk ya kabarkanlah tidak masalah tapi harus bisa dipertanggungjawabkan pendapatnya itu. Kalau kita tidak berbicara kenapa kita tidak suka sesuatu ya gimana orang lain bisa menilai restoran yang dimakan itu seperti apa. Tapi jangan asal bilang ga enak tapi kemudian tidak tahu kenapa tidak enak. Pokoknya tidak enak Dan kemudian menjelekkan itu yang tidak bisa diterima
@Mang_Kidir
@Mang_Kidir 4 месяца назад
Kayaknya sy harus pasang "terima kasih kepada pelanggan yg sudah menyampaikan review anda kepada kami dan bantu kami berkembang"
@nikolausgracia6709
@nikolausgracia6709 4 месяца назад
Seneng banget liat chef philip menjelaskan masakan dia, kaya excited banget buat edukasi
@Gastronusa
@Gastronusa 4 месяца назад
Agak cape ngomong ama dia, suka banyak nama2 ikan aneh sama istilah Thai. Jadi sambil dengerin harus sambil googling 😅
@rayjansonradio
@rayjansonradio 4 месяца назад
Banyak banget ilmunya
@rafihaiqal3416
@rafihaiqal3416 4 месяца назад
​@@rayjansonradiobener chef tau namanya aja di jelasin trs lanjut googling baru praktekin thks koh Philip chef ray & gastronusa buat poadcastnya
@bagassatrio2144
@bagassatrio2144 3 месяца назад
orang berilmu yang beneran murah hati dan murah ilmu, respect!
@Frhk80
@Frhk80 4 месяца назад
Di Indonesia, masyarakat menilai sebuah hidangan itu bukan culinary ART. berbeda dengan di negara2 luar yang beranggapan sebuah hidangan itu sebuah ART dimana chef adalah seniman dan ilmuwan yang kreatif terhadap sebuah bahan2 makanan untuk dijadikan sebuah makanan. Art itu tidak dapat di hakimi bagus jelek tetapi cuma bisa dianggap cocok atau tidak cocok sesuai preferensi masing masing.
@Chef.Aybardi
@Chef.Aybardi 4 месяца назад
Untuk kontrol apa yg dilakukan food Reviewer, mungkin media seperti Ray Janson & Gastronusa paling cocok untuk mereview profil mereka yg mengaku "Food Review", bisa diulas background dsb, kredible atau sebatas cari konten viral. Jadi fair dan gak berat sebelah 😂
@yachickomasda3811
@yachickomasda3811 4 месяца назад
Nah ini saran yg ok nih
@Chef.Aybardi
@Chef.Aybardi 4 месяца назад
Bisa undang juga food Reviewer nya juga mungkin, seperti Nexcarlos, mgdalenaf, atau siapapun itu. Bisa bahas mengenai cara review seperti seniornya seperti Almarhum Bondan yg legend atau Benu duloe. mereka bisa fokus ke bahan dan prosesnya, bukan sekedar cari viral.
@loiproperty7506
@loiproperty7506 4 месяца назад
Jadi hakim food reviewer 😂
@Chef.Aybardi
@Chef.Aybardi 4 месяца назад
Daripada food reviewer nya di hakimi sama masa F&B 😂
@rayjansonradio
@rayjansonradio 4 месяца назад
Yok kita counter mereka!!!
@tyomailinator2491
@tyomailinator2491 4 месяца назад
Saya pengangguran, tapi saya suka soal dunia dapur, apalagi ada sosok org yg berani, nilai prinsipnya kuat seperti chef philip, org yg gak pernah khawatir soal uang dlm profesinya. Salut bwt chef philip. Salam dari Surabaya
@netizengadogado4394
@netizengadogado4394 3 месяца назад
Saya penghuni surga tapi saya suka mabok
@Luhur_Yonasril
@Luhur_Yonasril 4 месяца назад
Pernah gni jg wktu bareng pcr Makan di resto asia salah satu mall di tanggerang Ada ulatny Kasi tau pelayanny , pelayan datengin manajer, manajer minta maaf , di ganti yang baru + di kasih diskon 50% buat semua pesanan wktu it Dan manajer ny blg terima kasih langsung di kasih tau Gw pribadi sih kasian dan mewajarkan Krna wktu it masih corona dmn saat corona smpt ada bbrp bulan mall tutup kasian bisa jadi freezer ny gk idup efek mall tutup Dan manajerny jg fast respon lgsg action Bayangin klo di viralin Bisa tutup / minimal manajer dkk di pecat dan anak istriny bisa susah makan dan hidup
@jktasik313
@jktasik313 4 месяца назад
Selamat berarti anda masih waras dan pikiran berjalan normal bro
@still_sera
@still_sera 4 месяца назад
Aku sempet dukung kodbule karena merasa review jujur adalah sebuah tindakan "berani", disaat banyak food reviewer lain yg kalau review cuma bilang enak-enak aja. Mungkin karena aku awam jadi merasa sekelas kodbule itu udah kompeten. Memang perlu banget sih ada orang yg beneran kompeten buat speak up ttg masalah ini. Makasih ya udah membuka mata orang-orang yang awam sepertiku untuk gak menormalisasi lagi "review jujur" yang sebenarnya malah menjatuhkan.
@mbabro1416
@mbabro1416 3 месяца назад
Setau aku mah kalau ga enak bilang kok next Carlos ga enak bilang standar SNI Ria sw bilang agak ini itu Banyak cuma ngomong nya sopan ga kayak codeblu
@fernandoganggali
@fernandoganggali 4 месяца назад
Food reviewer ga ada skolag bang, tapi ada 1 tahapan yang harus semua orang mengerti,yaitu etika
@dhiraindocalita3005
@dhiraindocalita3005 4 месяца назад
Sebagai konsumem membiasakan kritik langsung ke pihak resto jika ada hal yg bener2 mengganggu. Tinggal minta ketemu manager in charge saat itu. Alhamdulillah selalu dpt respom yg baik. Misal masalahnya ga cocok di lidah, atau merasa ga sesuai harga. Ya udah, berarti emang ga cocok aja. Sebagai bakulan, akan seneng banget misal ada customer yg berkenan menyampaikan langsung misal ada masalah atau ada yg kurang pas menurut ybs. Karena dgn itu jd tau apa yg mesti dikoreksi kedepannya. Pun kesempatan utk memberikan Service Failure Recovery. Karena kritik itu mestinya untuk perbaikan, bukan untuk viral dgn menjatuhkan
@ryandarmilis
@ryandarmilis 4 месяца назад
Honestly, menurut gue karena ini yang ngobrol chef dan resto owner, diskusinya agak bias ke povnya Industri. IMO, konsumen bebas2 aja punya dan share opini positif/negatif tentang resto atau bisnis manapun. Mau bego/pinter setiap orang bebas2 aja share opininya asal gak bohong dan bukan fitnah. Jaman socmed kayak sekarang, review2an ini udah mustahil dan gak mungkin bisa dihindari atau dibuat "peraturannya". Satu2nya solusinya ya dicounter lagi aja narasinya kayak yang dilakuin Gastronusa. Cuma yang jelas, buat so-called "reviewer" ini kalo lo awam janganlah sok ngaku2 seolah2 lo expert. Dan harus fair juga, silakan aja kalau mau jadi kontroversial, tapi jangan baper dan playing victim kalau opini lo dicounter sama orang yang beneran ngerti. Gue setuju sama poinnya Edwin, keyword "etika dan respect". Makanan jangan dilihat as a product yang lo beli aja. Musti ngerti juga makanan itu jadi makanan karena ada proses masaknya, ada orang2 yang bikinnya, ada proses kreatif mikirinnya dll, yang semuanya itu juga musti diapresiasi dan gak bisa dipisahin dari makanannya. Nyari duit dari ngehina-hina makanan dan ngejatohin orang itu gak ada dignitynya.
@chip17831
@chip17831 4 месяца назад
jika anda puas beri tahu keluarga dan teman-teman anda, jika anda tidak puas beri tahu kami. - resto padang jaman dulu
@kevinchong7267
@kevinchong7267 4 месяца назад
pernah kerja di restoran juga sifu bilang gini lidah semua orng beda beda , terus misalnya kita makn di luar , klau ad makanan yg kita gak cocok ( gak enak) gak boleh ngmong gk enak , ngmongnya gak cocok di lidah aja udh . bikin usaha gak mudah 🥹🥹🥹🥹
@aldohariadi1103
@aldohariadi1103 4 месяца назад
Satu hal yg diajarin orangtua gua kalo makan di luar trus makanannya gak enak, cara kasih tau si owner atau pelayan adalah itu makanan dimulut masukin ke tisu, trus lipet dan biarin. Tanpa di kasih tau pun itu makanan gak enak si pemilik bakal tau. Edit : pasti lu bakal disamperin dan ditanya "gmn makanannya?"
@muhamadiqbal2288
@muhamadiqbal2288 4 месяца назад
Gw jadi inget,bbrpa tahun lalu pernah gw lht food floger datang ke ayam goreng d suatu daerah,dan food floger tsb blg ini ayam grg n konsumen nya gda Obat alias enak bgt,dan video itu viral bgt.kemudian taun lalu gw dtg ksna dan gw makan,saat gw makan pun bnyak org" dari ibu kota datang ksna buat makan,dan jujur,menurut gw itu makanan modal panas doang,dan rasanya std.dan akhirnya gw berfikir,oh ini makanan cocok buat sebagian mreka,tapi buat gw ini biasa saja.dan gak lantas gw vidioin wlaupun pda saat itu bnyak yg ngvlog.kmbali lagi,selera lidah kita masing" beda.tpi kita mesti ngerti std makanan,menu n resep itu sperti apa.smpai gw berfikir,oh iya berarti di daerah ini selera makan ana n selera taste nya sperti ini.sudh,cukup,selesai. Pdahal scra background gw pernh kuliah,di FNB. Jadi intinya buat kalian food floger atau reviewers,silahkan kalian makan,review,tpi kalian harus mengerti,ttg std menu ataupun gastronomi baik local food ataupun internasional food.jangan seperti tong kosong nyaring bunyinya.
@AdeKoerniawan
@AdeKoerniawan 4 месяца назад
Thankyou Gastronusa and Chefs , to make backline FNB Services more interesting and exposed 🤲🏻🤲🏻🤲🏻🤲🏻
@ZaaOzaa
@ZaaOzaa 4 месяца назад
Orang Jawa bilang "OJO MAIDO PANGANAN". Orang yg masak kalo denger makanannya dibilang enak pasti seneng bgt meskipun aslinya biasa aja 😊
@lucvgaming5739
@lucvgaming5739 4 месяца назад
Yah bahkan di jawa kan ada juga kalo asin di bilang pengen nikah kalo kepedesan gimana kalo manis gimana, malah di terangin kalo yang masak kek gitu berarti hati nya kek gini disuruh maklumin karena orang masak juga tergantung hati 😅
@sapis27
@sapis27 4 месяца назад
Podcast yg sifatnya meluruskan gini harus bgt dibanyakin sih biar makin byk yg teredukasi dgn baik. Cuma emg masyarakat kita ni susah bgt dikasih tau yg bener, seneng bgt ama perkara goreng menggoreng orang lain 😅 Dulu harus diakui gw suka mencela hasil masakan orang rda berlebihan, walaupun cm ngomel ke laki gw tp ini tu habit yg ga baik guyss, beneran hrus lu gnti mindset luu sblm jd toxic trait. Gw sering bgt kena tegur laki gw gr² abs makan ngrasa ga puas ama makanannya trs nyela yg masak dan doi bilang ya santai aja krn ga smua orang lidahnya kyk gw jg, sesimpel klo ga suka ya lu ga usah dteng lg aja brrti ga cocok atau kalo ngrasa masakan lu lbh enak masak sendiri di rumah intinya jgn mencela berlebihan lah. Drisini, mnurut gw lingkungan itu bener² penting buat karakter lu brproses, kalo elu keseringan didoktrin influencer yg ga berenti²nya nyela dan nyari² kesalahan makanan, percayalah ga akan nikmaaat tiap lu makaaan. Yg ada di pikiran lu apakah nnti bakal worth the penny apa kagaaak, ga ada lgi perasaan excited ke makanan baru, lu slalu dibyangi rasa takut ntar zonk dsb. Daan ini buruuk bgt kedepannya buat dunia fnb kita, takutnya pelaku bisnis nnti byk yg ga berani berkreasi klo dikit² dikatain ga ada at least penghargaan atas dedikasi mreka, ntar mati jg lama² kreatifitas yg masak ya takutnya nyisa warung padang doang kalo sluruh tmpt makan jd public enemy wkwk. Lgian lu yg awam nyela trus kayak bisa masak aja lu 🤣 Kalo kata gw review mah gapapa tp tlong bgt pastiin lu tau yg lu omongin klo emg mau share di sosmed dan plg banget attitude lu jgn ketinggalan di rumah, lu punya mulut jgn smpe kyk comberan busuuk drpd ntar lu malu sendiri klo udh ditegur lgsg sama expertise 🤣 Pake bahasa yg sopan dan santun, kalo keadaannya dibalik juga lu ga akan diterima hasil keringet lu dimaki².
@ndyzhuang
@ndyzhuang 4 месяца назад
chef,koki,org² yg pnh bekerja di dapur secara profesional mrk smua itu unik secara pikiran dan disiplin. mendiang ayah saya pnh bekerja di bbrp resto,dia srg bercerita pengalaman kerjanya bgmn sibuknya di sebuah dapur setiap harinya untk mempersiapkn sebuah hidangan yg nikmat. krn pengalamanan nya itu dr kecil saya di ajari bgmn seharusnya kita menghormati sebuah sajian dr menunggu lama masakan itu siap,menghargai seorang pramusaji (saya tdk di blh kn beraktifitas apapun sblm orderan kelar,krn itu menyita wkt kerja mrk),merapikan piring² stlh slesai mkn. saya baru pertama kali ntn podcast ini dan terimakasih sgt ada podcast ginian saya jd bs mengenang ayah saya 🙏 krn ada bbrp obrolan di sini mirip² apa yg pnh ayah saya omongin di masa hidup nya,skali lg terimakasih byk 🙏🙏
@emmanuelsetiawan
@emmanuelsetiawan 4 месяца назад
Sama food reviewer apapun itu, kalau gw pribadi selain mempertanyakan kredibilitasnya, juga seleranya sih, walaupun dia memang kredibel. Nggak semata-mata dia bilang enak atau nggak enak, terus gw percaya gitu aja. Karena sering orang bilang gini, ternyata enggak setelah gw ngalamin atau ngrasain sendiri.
@Fabian-uh7ul
@Fabian-uh7ul 4 месяца назад
Wadaaaawww meledakk banget nihhh bro edwin... hahaha... si ara2 dan sejenisnya jadi diungkap... but for sure, mnrt gue hrs gimana sih kita komplain atau give advice to some f&b business, mnrt gue pribadi ya : 1. Jangan tempatkan sepatu elu sama persis kek sepatu org lain, empathy itu penting spt kt bro edwin, first is respect, then comes appreciation, finally it comes love for the food or the beverages 2. Jangan jadikan standarisasi palate elu itu sbg standar nasional baku, selalu tempatkan semuanya berdasarkan elu pny selera, dan jelaskan deskripsi singkat prefrence selera elu itu spt apa ke org lain yg elu kritik atau org awam yg ikutin elu d medsos apabila elu adalah seorg public figure spt food reviewer dan smcmnya 3. Even shit happens in your first time elu dtg ke sbuah tmpt f&b baik servicenya, produknya, ambiencenya, dan sbgnya, better buat kita utk personal complaint eye to eye sama yg bersangkutan drpd kita koar2 di publik yg ujung2nya kita justru membawa chain reaction ke mslh yg lbh besar spt kebangkrutan, pemecatan, rusaknya iklim f&b dsb klo mmg dgn cara personal complain tidak ditanggapi scr serius oleh pihak yg bersangkutan, lebih baik sampaikan ke inner circle kita aja dan that's it, cukup sampe disitu, toh gue pcy ga ada seorg pun didunia ini dgn begonya, bikin tempat usaha yg cita2nya punya prestasi dan dikenalnya dgn predikat bad service, ga ada... 4. Kalo knowledge kita itu msh kurang, dan gue pcy, knowledge f&b itu sedalam samudra seluas langit di angkasa, ga ada satu org pun di dunia ini bener2 paham dan ngerti 100% perfect ttg knowledge f&b even dia itu seorg profesional berkaliber dunia pun dia perlu terus utk belajar sepanjang kariernya di dunia f&b, jd lebih baik review lah sebatas yg kita tahu, dan bijaklah memilih kata2, inget peribahasa, mulutmu harimaumu, jangan malah review kita yg sotoy dan tengil itu mjd bumerang buat kita sndri apalagi buat org2 yg kita review tmpt usahanya, maka selalu tempatkan diri kita ini spt gelas kosong sblm kita menilai org lain 5. Yg terakhir, bener kata mereka bertiga, you need to maintain your relationship dgn bidang yg elu gelutin, klo food review ya cobalah membina relasi yg baik dgn profesional food worker, klo beverages, ga ada salahnya juga elu belajar dgn bartender, barista atau staff mrk utk tahu gimana sih rasanya elu jadi mrk, so it will create parameter and bondaries utk jadi rem buat mulut kita, apa2 saja yg boleh atau tidak utk dikatakan ketika mau ngegas bad critics, bukan berarti bad critics itu ga boleh, it is good for business development and business growth spy lebih baik lg ke depannya, tapi sampaikan dgn cara yg respectfully spoken Semoga bermanfaat, dan semoga mari kita sama2 grown up to be better people utk kemajuan f&b Indonesia. Tuhan berkati 😊🙏
@zenkromat8548
@zenkromat8548 4 месяца назад
Point 1, totally agree bang Point 2, yap again... Perkara "review jujur" itu doesn't mean u can talk as much as u can. Terlebih banyak yang gak ngelakuin itu (ngasih preferensi rasa) wkwkw Point 3, idealnya memang seperti itu... Dan yang seharusnya terjai ya seperti itu emang. But sad, gak hanya "reviewer jujur" aja yang gitu, even costumer biasa pun bisa gila kek gitu. (Dan perkara "reviewer jujur" ini adalah, commercial usenya problem udah inimah) Point 4, yes FnB itu never stop growing, dan at least kalo mau sesombong yang ada di video tersebar di internet itu... Minimal beneran chef sesuai porsinya (chef fine dining atau bukan, tapi ya professional chef at least) atau restauranteur yang bener profesional... Inipun gabisa jadi legitimasi lu bacot seenak jidat yakan Point 5, totally agree, critics as much as you can to improve others (especially one that u care). But tetep gabisa namanya, Review seenak jidat tanpa jaga etika dan unmanner
@garynj7071
@garynj7071 4 месяца назад
Biasanya saat orang pesan banyak menu, kemudian orang tersebut gasuka 1 makanan, lalu di komentari, menu yang lainnya kena komentar jg, serasa jadi chef dadakan, konsumen"
@ardivandwikkyprakasa
@ardivandwikkyprakasa 4 месяца назад
Suka diskusi ini, gastronusa feat chef philip chef owner sci. Makin pintar tentang fnb... Sering2 undang chef philip hahahaha
@ahmadqorny6558
@ahmadqorny6558 4 месяца назад
Keresahan keresahan staf kitchen terluapkan.. Thnkyou..
@leonyangelina4896
@leonyangelina4896 4 месяца назад
ah, gue tau nih, yg di tiktok kan? yg gayanya songgong sama si paling bersih paling tau makanan? Ga pernah gue dengerin sampe abis pas awal", begitu liat video dia lg langsung skip! and to be honest, I never trust food blogger/reviewer..I trust my taste xD Dan gue pernah nonton 1 food reviewer dari US, he is a black American, kerennya dia, dia review tanpa nyebut nama resto pas makanannya menurut dia ga enak atau kurang fresh, jadi biar orang cari tau sendiri, tp kalo kebanyakan makanan yg dia beli itu enak, dia spill nama restaurannya. Dia review makanan bukan buat jatohin restaurant-nya tp buat promosiin.
@irsyadrafianda1283
@irsyadrafianda1283 4 месяца назад
Ini bicarain Keith Lee bukan?
@user-ip9eh1wb2x
@user-ip9eh1wb2x 4 месяца назад
Aku bukan chef tapi suka masak. Nyesek sih kl makan yg nggak sesuai selera. Tp ya udah buat pelajaran besok2 nggak usah balik. Nggak usah di publish juga karena selera tidak bisa diperdebatkan juga. Buat yg suka masak pasti ngerti rasanya dapat compliment. Dan pasti nggak tega ngejelekin masakan orang, kecuali ybs minta pendapat kita. Ya kita sampaikan aja plus minusnya dr sisi kita dg cara yg teknis nggak usah pk perasaan personal. Ini coba garamnya dikurangi mungkin lbh baik komposisi rasanya, instead of, lu masak pk air laut ya...contoh.
@wulanmunggarani9530
@wulanmunggarani9530 4 месяца назад
Awal2 muncul suka nontonin konten2 si biru ini karna dia kayanya ngerti soal makanan, tapi lama2 kok bukan me review makanan lg niatnya tp lebih ke dicari boroknya itu tempat biar viral, dgn kata2 yg kasar which is itu yg disukain sama sebagian besar netizen indo, ngeliat orang dirujak, makin dirujak makin seneng mereka liatny, dan si biru ini makin di elu2kan sama fans nya ahirnya makin kesini makin lebay makin ga ada etika makin merasa paling karna banyk yg dukung dia, apapun yg naiknya cepat dengn cara yg ga baik bakalan turun cepat jg dan ga bakal bertahan lama, udah saatnya si biru ini meredup dr sosmed
@FuaddiSRA
@FuaddiSRA 4 месяца назад
kami belajar kaidah "yang gak punya gak bisa memberi" yang gak tau gak bisa menilai
@billykaidun2907
@billykaidun2907 4 месяца назад
"Kalau enak beritahu yg lain, kalau tidak enak mohon beritahu kami". Sesimpel itu padahal.
@user-ck9nq8zp4p
@user-ck9nq8zp4p 4 месяца назад
Saya jg pernah punya pengalaman di salah satu fast food chain "kakek tua" ketemu ulat beras atau ulat padi lah saya kurang paham, dan itu di nasi nya, tp ya udah cuma saya sampein ke staff yg di cashier, saya sampein jg dengan sopan supaya ga kedenger orang yg lagi makan di sana, akhir nya malah si manager nya yg minta maaf dan di ganti makanan nya, case close And ada satu pengalaman lg di tempat makan owner nya tiktokers yg cabang nya ada dimana mana Makan di sana pesen salah satu menu chicken skin, masih banyak bulu nya dong yg kaya ga bersih dan itu bukan cuma di satu potong kulit tp ada banyak, complain ke staff trus di ganti tp ud di ganti pun masih begitu jg, akhir nya ya udah ga di makan and then case close, padahal itu punya tiktokers terkenal loh 😅 ga pake embel" kata" yg menjatuhkan ato apa, emang attitude nya yg ga bagus sih klo food reviewer" yg lg di bahas mah, pngn viral awal nya pas ud viral lupa ngerem
@riszkianandasugiharto7341
@riszkianandasugiharto7341 4 месяца назад
Kita jangan berfikir reviewer food/ food vloger hari ini seperti pak Bondan yg punya tujuan untuk memajukan dan merawat ekosistem f&b. Mereka kini hanya memikirkan apa yg laku dan cuan buat mereka aaja. Sudah....
@dandyfelic4067
@dandyfelic4067 4 месяца назад
Review itu kalo soal selera emang agak sulit buat di debat. Tapi kalo soal moral , baru harus di debat. Masalahnya banyak "Reviewer Jujur" yg miss soal moral sosialnya. Kalo emang ada miss dalam suatu hidangan soal rasa / penampilan ya udah si omongin aja langsung ke restonya. Biar clear dari 2 belah pihak. Bisa aja di resto yg lagi di review, chefnya emang lebih suka rasa yg lebih asin / manis lah yasudah. Kalo ga cocok sama style chef di resto yg lagi di review yaudah gausa dateng lagi. Jangan di bikin jadi konsumsi publik soal review 1 belah pihak. Apalagi sampe ngomong yg "makanan sampah, kayak makanan kucing lah".
@e_xtazzy
@e_xtazzy 4 месяца назад
Saya pernah makan di restoran jepang”an yang cukup ramai di Bali. Beli ramen lah, ekspetasi rasanya bakal wow untuk harganya. Pas dicobain eh rasa indomie kari. Cara saya kalo udah kecewa gini ya gabakal pernah kesana lagi. Kalo yang bilang rasa enak itu beda” di masing orang, kalo udah makanan enak ya pasti enak bagi semua orang, ya pasti customer pengen makanan yang dia makan enak dan sesuai ekspetasi.
@dawaibumi
@dawaibumi 3 месяца назад
Ria SW terbaik sih so far in my opinion. Makannya sopan dan bikin ngiler viewers yang nontonnya including me. Gak ngejatohin dan ngerusak nama resto/warung makan, best. All the best buat podcast ini.
@imperialstorm2874
@imperialstorm2874 4 месяца назад
Pendapat jujur gw: Kalo tiba tiba ada customer yang nemu binatang bahkan sampe telor lalat di makanannya menurut gw restoran itu harus tutup (ini ngomongin restoran mid-high end yang nyuruh kita bayar service fee) soalnya ini artinya kitchennya sendiri ga mementingkan kebersihan makanannya dan ga teliti apa yang mereka serve. Tapi kalo soal rasa yang kurang cocok sama customer, ini sebenernya terserah chefnya mau gimana. Antara dia masak sesuka hatinya, atau dia dengerin mayoritas customernya. Kalo 80% customer bilang makanan keasinan, artinya dia harus ubah menu dong biar 80% orang bisa puas lain kali balik makan situ. Kalo dia bersikap bodo amet dan cuek ya lama lama sepi restorannya karna mayoritas uda gasuka makanannya.
@Yasyesyoo
@Yasyesyoo 4 месяца назад
Food reviewer favourite saya saat ini adalah si Mamank Kuliner, reviewer umkm yg layak dan patut ditonton karena menarik
@pascaljulisyahri
@pascaljulisyahri 4 месяца назад
Gastronusa will be "Prestige Media" on the future, keep my word
@natalsetio31
@natalsetio31 4 месяца назад
Mungkin bisa undang Nex Carlos untuk mengetahui bagaimana cara dia mereview suatu product makanan 😊
@septianindrakusuma5718
@septianindrakusuma5718 4 месяца назад
Setuju bang kalau nex ga pernah mau jatuhin usaha orang walau pas dimakan rasanya kurang pas sama selera dia
@wibihambalie274
@wibihambalie274 4 месяца назад
Simple bang jawabannya, dia respect sm doyan makan
@pongkitchen5482
@pongkitchen5482 4 месяца назад
Koh.. konten nya baguss.. tapi klo boleh masukan?? pas narasumber lg ngejelasin,, jgn dipotong,, contohnya ky pas gastronusa lagi ngejelasin,, abang tiba2 motong "setuju2" jadi ga lengkap yg disampein.. sayang banget om..
@yulianayunungky6136
@yulianayunungky6136 4 месяца назад
Sebagai owner dan cook kedai UMKM kecil yg alhamdulillah punya beberapa karyawan, saya suka sekali sama konten-konten Ko Ray. Terutama konten ini. Terima kasih, Ko.. Human mistake atau keteledoran di dapur walaupun sudah sangat diminimalisir tentu masih mungkin terjadi. Dari beberapa pengalaman, saya amat sangat lebih menghargai customer yg komplain secara langsung dan private. Bisa langsung datang manggil, atau by chat, atau DM. Saya akan langsung ganti dan meminta maaf yg sebesar-besarnya. Seperti itulah bentuk kritik yg pengusaha FnB butuhkan. Bukan tiba-tiba review di google bisnis dengan rating jelek, atau worstnya dikontenin. Karena bukan hanya usaha kami yg dipertaruhkan, tapi pendapatan karyawan dan keluarganya juga. Saya ragu sih viewer atau fans-fans si 'reviewer jujur' nonton konten seperti ini. Karena memang beneran ada kok jenis orang yg suka konten-konten negatif. Terima kasih Ko buat konten-kontennya. Walaupun bukan chef profesional, konten ko Ray sangat insightful dan menginspirasi.
@jonanthanferrari270
@jonanthanferrari270 4 месяца назад
Agree kak baik langsung ngomong aja
@mspirits9911
@mspirits9911 4 месяца назад
Pengalaman gua dengan ngereview banyak. Tapi yg paling membekas itu pas makan di restoran Jepang yang waktu itu baru buka di Bogor pas jaman gua masih aktif Google Review. Dateng berdua sama bini, pesen Sushi karena gua ngeliat makanan lainnya ya terlalu umum, jadi yang bisa dijadiin patokan ya Sushi lah ya. Pesen beberapa, terutama yg mentah2, karena itu basis gua buat bikin. Dateng, ditaro sushinya di menara gitu biar eye-catching, gua nemu sesuatu yg janggal. Ada parsley ditaro di tengah2 sebagai hiasan. Udah bad feeling aja nih. Dan bener. Gua kalo ngereview Sushi, berhubung gua pernah tinggal di Jepang dan ngerti esensi sushi, yg paling gua nilai itu nasinya daripada toppingnya. Dan itu men, nasinya terkontaminasi aroma parsley jadinya rasa asam manisnya jadi gimana gitu 😂😂😂😂😂. Tetep gua abisin lah. Soalnya cukup mahal juga sampe Abis 300 rbu buat 14 sushi. Terus gua panggil waiternya, terus gua bilangin sambil bisik, "tolong kasih tau chefnya jangan pake parsley buat garnish. Bikin nasi sushinya off rasanya". Dan gua cabut Abis bayar. Nasihat gua kayanya didenger karena menurut temen2 bini yg ke sana setelahnya akhirnya nga ada parsley lagi. Tapi itu cuma sebentar 😅 soalnya 3 bulan kemudian denger cerita parsleynya muncul lagi. Untuk Google review sendiri, gua blom ngecek google pas ngetik ini, tapi kayanya gua nulis review singkat yg intinya cuma emphasize tempatnya instgramable doang tanpa ngebahas makanannya sama sekali, karena ya, mau gimana pun nga bisa kita bilang nga enak Dan segala macem terang2an. Biar orang2 yg ngejudge sendiri.
@SenMc93
@SenMc93 4 месяца назад
Awalnya suka dengan konsep review jujur sih, karena memang fresh dan bold. Tapi lama kelamaan, karena banyak yang suka, cenderung jadi "arogan". Boleh banget kok tetep review jujur, tapi ucapan tetep harus dijaga. Kalau Gastronusa lebih menekankan masalah F&B, kalau saya lebih ke etika. Disaat ada yang kotor, atau tidak sesuai, kritik gpp tapi dengan etika, bukan dengan nada nyolot dan merendahkan. Apalagi kadang di tempat yang notabene kaki lima, menggunakan standard bintang 5 yang ga masuk akal kalau kata saya. Selain itu definisi enak & tidak enak juga sangat luas sekali. Saya suka makanan asin banget, jadi rata2 menurut saya makanan orang itu tidak asin. Yang saya bilang enak, bagi orang lain saya yakin keasinan. Jadi misalkan tidak sesuai selera, ya diinfo aja lebih baiknya gmna, bukannya menjatuhkan hanya karena tidak sesuai standard 1 orang. Kalau semua orang reviewer jujur punya selera berbeda, restorannya jadi harus sesuaiin lidah siapa ?
@juju99662
@juju99662 4 месяца назад
Masalah nya skrg kl ada yg kurang berkenan maen lgsg post aj. Hrs nya ada prosedur nya.. Kasih tau ke pegawai.. Atau perlu sampe ke manager.. Kl mmg respon nya jg ga berkenan cb jg post dm di medsos nya (jika banyak cabang).. Kl sampe keatas masih ga baik respon nya mungkin br bs di post.. Krn mmg sdh tidak benar... Tp skrg melewatkan semua prosedur itu.. Lgsg aj post biar sukur2 viral.. Mereka ga tau efek nya kemana.. Mungkin pegawai nya yg teledor.. Efek nya ke owner yg susha payah jalanin bisnis.. Blom lg masalah enak dan ga enak.. Lidah org beda.. Selera beda.. Kl pun mau di sampein.. Yaa banyak bahasa sopan... Penonton jg pasti ngerti.. Ga usah bacot ga penting.. Emg susah si pasar nya ada.. Mereka food reviewer mulut Sampah ini ngincer duit doang inti nya.. Yg hrs dididik penonton jg... Kl selama masih ada pasar nya... Org2 ga beretika kyk gt pasti banyak aj yg keluar baru...
@SenMc93
@SenMc93 4 месяца назад
@@juju99662 setuju banget, masalahnya pasarnya ada dan bahkan besar banget. Sebetulnya sah2 aja review ya namanya juga era konten kreator, etika dan adabnya aja sih yang kebangetan lama2. Nada ngomong dan pemilihan bahasanya sampe bener2 merendahkan banget kalau gak "sesuai". tp kembali lagi, susah ngmg si pasarnya gede banget wkwkwk makanya banyak skrg style reviewnya spt si itu
@wijaya2233
@wijaya2233 3 месяца назад
gue pernah makan di rumah makan padang kecil yg emang selalu rame. bukan sekali dua kali makan. pas lg menjelang suapan terakhir, di daun singkong nya gue nemuin kecoa kecil. gue tahan sampe itu tempat sepi baru gue komplain dengan manggil salah satu karyawan yg kenal gue. and what? mereka cuma bilang sorry. itu udah cukup buat gue. karena apa, rumah makan kecil apa yg lu expect? udah murah dan enak cukup. dia udah minta maaf udah tindakan paling minimum kok. jadi intinya gimana wise nya kita aja sbg konsumen lah. konsumen adalah raja maka penjual adalah dewa. 😂
@Di-wm5zz
@Di-wm5zz 3 месяца назад
Temen gue pernah pesan kwetiau, dia bungkus bawa pulang. Pas makan brp suap dia nemu paku yg ikutan dimasak😂 jadi dia balik lagi ke warung yg jualan. Warungnya lagi keadaan rame bnyak yg beli, dia ga enak ngomong kwetiau dia ada pakunya, jd nanya budenya ada gak, mau ngomong berdua. Akhirnya ngomonglah dia berdua di belakang warung, bilang "bude.. maaf banget . Maaf nih bude, kwetiau saya ada pakunya" sambil nunjukin kwetiaunya. Dari dia gue belajar, klo mau komplen gak perlu terang2an di depan pas bnyak org. Bisa kok komplen baik2, yg punya warung juga pasti senang ada kustomer kek gini yg klo ada masalah cukup dia dan owner yg tau.
@SelerakitaInfo
@SelerakitaInfo 4 месяца назад
Seneng banget liat konten ini akhirnya ada yang membahas. Banyak reviewer yang banyak bikin industri fnb macet
@viciarifwicaksono5038
@viciarifwicaksono5038 4 месяца назад
Review jujur dan membantu utk UMKM masih banyak. Skip si biru sotoy.😂
@j053pherwin
@j053pherwin 4 месяца назад
pernah terjadi ada orang di google review hanya pernah memberi rating 4/5 ke semua resto yang dia datengin.... dalam hati... dia hanya bisa memberi 5/5 ketika sudah meninggal dan makan di surga hahaha
@lize2890
@lize2890 4 месяца назад
itu ada buzzernya, bayarnya jugaa lumayaan buat bkin fake review bgitu
@user-jk8kx3pt7d
@user-jk8kx3pt7d 3 месяца назад
Tuhan saja melapangkan rezki hamba2 nya selagi mau berusaha dg benar & baik, namun knp ada yg org mencoba mematikan rezki org lain ??
@ILoveYou-uj3vs
@ILoveYou-uj3vs 3 месяца назад
Biasa om, meninggikan diri sendiri dengan menjatuhkan orang. Dan anehnya, pendukungnya banyak.
@FigureUnboxing
@FigureUnboxing 3 месяца назад
Aq juga reviewer tapi lebih ke action figure. Review itu kadang serba salah. Kalo kita cuma fokus ke yang bagusnya doank, ntr dikira pesan sponsor. Pdhal dibayar juga nggak! Konsumen butuh tau juga produk ini jeleknya apa. Aq pribadi coba imbangin review dng sisi jelek dan sisi bagus. Meski jujur aja, kalo soal figure, sisi bagusnya tuh standard. Jadi ngomongin hal bagus yg SAMA berulang2 tiap episode itu terasa kayak gak tulus, kayak sudah discript. TAPI kalo sisi jelek, nah itu seru. Bisa dikupas habis2an. "Nih figur mahal tp kok gini." Dan tiap figur, sisi jeleknya tuh beda2, Jadi lebih "fresh".
@reynoldsoebijonotjipto9554
@reynoldsoebijonotjipto9554 4 месяца назад
Saya pernah makan di vietnam. "Fine dining" mereka nulisnya. Dan dikasi review card oleh restorannya setelah makan. Saya review jujur. Enak saya kasi nilai 5. Ga enak saya kasi nilai 2. Dan yang saya kasi nilai 2 mereka benar2 minta maaf, kasi saya complimentary cocktail. Tak lupa yang rating rendah mereka diskon 50%. Dari sana saya tulis google review untuk service 5 star. Saya si ga harap diskon 50%nya. Tetapi dengan kritik membangun saya, saya merasakan menjadi customer yang dihormati. Sebaliknya saya sangat menghormati perlakuan mereka di industri fnb.
@lta15
@lta15 4 месяца назад
Konsep selera itu cukup penting sih. Akhirnya semua makanan akan dapat cap “ga enak” kalo ga sesuai sama selera si reviewer. Love this vid!
@warsonohadisubroto4203
@warsonohadisubroto4203 3 месяца назад
Kualitas review itu ngikutin kualitas viewernya. Reviewer ngejar cuan, cuannya dari views, viewsnya dari viewer, dan itu artinya reviewer juga ngejar penonton. Sama kayak chef, ngikutin selera customer, reviewer juga berusaha ngasih yang dipengen 'customer'nya dia, yaitu viewernya dia. Pelanggan adalah raja. Ya kalo mau reviewnya meningkat, mau nggak mau viewernya juga musti ditingkatin. Jadi, ya emang kerja berat mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam pembukaan konstitusi itu emang bukan kerjaan main-main.
@drfeelgood1991
@drfeelgood1991 4 месяца назад
Si Codeblu itu mikir semua profesional di industri f&b itu ga level dengan dia, orang-orang yg kaga tinggi sekolahnya. Makanya dia berani ngomong asal-asalan..
@novaroslina6344
@novaroslina6344 3 месяца назад
Thank you chef Ray, chef Philip, om Edwin, untuk ilmunya, bagaimana memiliki good manners dan bagaimana menghargai makanan, ilmu ini mahal banget sih kalau belajar ke profesional, but you guys share it to us free.. ❤
@fanyoktavia1703
@fanyoktavia1703 3 месяца назад
hehe ini kenapa gw batasin makan di resto, soalnya tar kebiasaan makan enak makan di depot atau warung berasa ga nikmat. benchmarknya naek
@kdmckskdnfjdksnd
@kdmckskdnfjdksnd 4 месяца назад
Ini semua terjadi karena pasar di Indo sih. Sorry to say, karena masyarakat Indo kebanyakan itu lack of knowledge. Nah karena populasinya besar, orang² seperti ini yg jadi target market mereka. Karena orang² ini lebih suka gimmick, heboh² daripada substansi suatu konten. Contohnya kalo di Bola itu ada Coach Justin, awal dia masuk menjadi Pundit itu pandangannya obyektif, makin kesini karena marketnya dia suka dengan kehebohan akhirnya menjadi subyektif dan kebanyakan caci maki. Ini nih kebanyakan masyarakat Indonesia suka. Jadi gak heran sih kenapa ada reviewer yg kurang kompeten banyak bermunculan, ya karena masyarakat Indonesia yg lack of knowledge itu jadi pasarnya. Saya setuju pendapat Koh Philips, "makan ya makan aja", kecuali ente mau menjelaskan detail cara masaknya, ingredients yg dipakai dan bonus nilai sejarah dari suatu masakan itulah yg namannya review. Betul bahwa pernyataan reviewer itu seharusnya bukan masalah enak atau tidak enak, karena preferensi orang beda². Idealnya seorang reviewer yg bertanggung jawab itu disclaimer di awal, misal : "gw gak bisa makan makanan seafood karena bagi gw gak bisa merasakan enaknya dari makanannya" jadi ketika dia mereview masakan seafood kita tau bahwa pendapatnya akan timpang kecuali dia bisa menjelaskan detail proses dan ingredients yg dipakai. Sebagai konsumen, ane gak terlalu suka melihat reviewer makanan karena beberapa kali nyoba gak cocok dengan lidah bukan karena makanannya gak enak, tapi preferensinya beda. Ane lebih seneng melihat informasi yg detail dari suatu makanan apalagi ada sejarahnya, karena makanan bagi ane itu merupakan produk budaya dan sejarah yg mencerminkan kondisi dan situasi masyarakatnya yg mengkonsumsinya. Bravo terus channel² seperti ini yg terus menerus memberikan informasi yg benar dan detail tanpa membahas "enak atau tidaknya suatu masakan".
@comvert4793
@comvert4793 4 месяца назад
Nabi Muhammad tidak pernah menghina makanan jika tidak enak. Diam lebih baik. Akhlak yg luar biasa
@kurniawan7596
@kurniawan7596 4 месяца назад
Codeblu makan babi
@haniajis
@haniajis 4 месяца назад
Menarik ketika membandingkan ikan bakar dari Sulawesi dan Jawa. Orang jawa ketika makan nasi Di Makassar pasti kurang suka. Krn teksturnya keras bukan punel. Krn tipe berasnya saja sdh beda. Tp krn teksturnya yang keras ketika di padu dengan makanan berkuah jadi enak dan pas. Tapi yah harus terbiasa dulu. Belum lagi kebiasaan orang makassar memakai jeruk nipis di tiap makanan. Kayak Ayam Crispy dgn jeruk nipis terdengar aneh tp pas dicoba yah enak aja. Saya berbicara sebagai konsumen awam. Tiap kultur punya rasanya sendiri. Dan itu yang harus kita hargai.
@hahahihi4632
@hahahihi4632 4 месяца назад
sebagai org yg pernah 1 asrama di negara taiwan tahun 2005 sm codeblue.. ini org dulu emg jago bgt bacot dan jago bahasa perlu diakui itu. ini org bukan pny tambang batubara. tapi sekedar invest saham doank karna ane tau dia byk buku2 saham dikamarnya. orgnya emg jago speak. dan dia kurang gt byk kawan sesama indo. karna bullshit nya no 1. itu yg ane lihat ketika disana. ane sih netral. hehe. jadi yang tau2 aja buat ketawa aja lihat codebluu ini skrg😂
@rayjansonradio
@rayjansonradio 4 месяца назад
Ternyata gitu ceritanya 😂😂
@reginabrigitta
@reginabrigitta 4 месяца назад
memang sayang banget chef, kemungkinan lain yang bisa bikin menjamurnya daya tarik "review jujur" tanpa etika, juga dari banyak perusahaan2 yang melakukan strategi marketing dengan mengundang influencer/vlogger/blogger hanya berdasarkan jumlah (followers,like tiap konten atau apapun yang tujuan cuma buat viral) dari pada yang kompeten di bidangnya atau spesifikasi ke makanan/minumannya. Karena mereka cuma melihat sesuatu yang bisa cepet bikin naik sales.
@tyokitchen1705
@tyokitchen1705 4 месяца назад
Food blogger sering gak ngerti apa yg di omongin
@BareKnucklesLim
@BareKnucklesLim 4 месяца назад
Mari kita review produk sesuai kapasitas kita dan dengan tanggung jawab.
@kdmckskdnfjdksnd
@kdmckskdnfjdksnd 4 месяца назад
Food reviewer terlegend dan well respected di Indo itu cuman Bondan Winarno menurut ane. Menjelaskan detail cara masak, ingredients dan sejarahnya pula. RIP Bondan Winarno
@audryong9376
@audryong9376 4 месяца назад
Seneng banget ada podcast episode ini. Kasus codeblue itu bener2 merupakan tamparan bagi adab dasar orang Indonesia. Sejak kapan menghina sama dengan mengkritik.😢 terus yg di Komen Cuman level UMKM pake standar yg katanya kelas sekolah masak nomor wahid di dunia.. itu sperti menghina intelektualitas kita ga si.. gw gak juga belain Omay, tapi ini pas si Codeblu bluffing di podcast dr richard ama densu, gw eneg banget. Bener2 bukan sesuatu yg mendidik. Jangan kasi panggung lagi lha sama dia. Anyway.. buat para food reviewer, its okay to give critics, But please Be sure it is a constructive ones, not otherwise! Thank you dan sukses buat podcast Pak Ray ini 🙏👍💪
@81blackace
@81blackace 4 месяца назад
Sebenarnya fenomena matinya kepakaran ini makin massive gara2 tiktok si menurut saya. Ga cuma fnb yg jadi makin sempit, padahal fnb ini industri yg super kompleks dan sangat indah termasuk didalamnya ada seni walau ada subyektivitas dalam bentuk selera masing-masing. Bahkan selevel kesehatan aja banyak banget nongol pakar abal2 yg bisa ngalahin dokter. Ada bbrp kasus yg saya denger org lebih percaya tiktok ketimbang pakar (dokter misal), apalagi fnb gini yg rata2 orang bener2 awam bgt
@alvinaditya1610
@alvinaditya1610 4 месяца назад
udah saatnya chef dan orang2 f&b angkat bicara, jangan karna asal punya duit, reviewer2 julid bisa berbuat seenaknya, sombong banget, mereka pikir yg punya resto ga punya duit kah ?
@kungfudunk94
@kungfudunk94 4 месяца назад
Ya orang Indo juga gmpg percaya sih sama uncertified / not credible reviewer. Tapi even yang certified kek Michelin gitu... somehow some restaurants are not my alley juga sih, kdg emang bisa agak subjektif and contextual juga dgn culture / background masing2 (which they should explain why, jadi bisa aja cocok2 sama palette orang lain). Tapi maybe kalo ada program certification gitu...at least attitude and professional aspect of viewing people business can be improved. Soalnya Michelin kan cuma ngerecommend yang enak, ga jelek2in restoran, paling ngecabut star orang doang haha. Kalo bisa, actually restaurant juga perlu explain better sih through menu or signage, biar consumer juga ngerti what is their food about (e.g Northern Thai emang typical ga pake santen atau lebih sour). Food emang jadi complicated somehow, gua masak oyakodon tapi ada yang bilang "gak pedas", ya emang ga pedas (kecuali emg ada opsi kasi sambal). I remember ada chef hawker di Penang yang uda inget masing2 customer pny selera dengan kwetiau (lebih basah, lebih pedas, lebih hitam, dll) itu GG sih. Empati ke customernya terlalu tinggi, ga seperti idealist si chef Philip (which ada baiknya juga kek gitu). Gua denger bbrp reviewer bilang Warung SCI itu kelamaan nunggu bookingan, mahal, dan biasa aja sampe kasi rating jelek out of 10 (tapi ga percaya sih, soalnya yang bilang enak dan worth it juga byk)
@Chromwel-A
@Chromwel-A 3 месяца назад
Kritik "pedas" yg tetap memperhatikan norma kesopanan itu saya cuma tahu mamank kuliner. Dia ga pake kata2 kasar, tapi dia jelas2 berani memuntahkan dan berani buang makanan, on camera ya, ga di cut. Kerennya dia ga spill dari resto mana, dan dari dia gw belajar: kasih kesempatan. Dia bbrp kali pernah revisit ya, memesan ulang, siapa tahu resto nya sudah berubah. Menurut saya itu keren sih style kritik pedas nya.
@lokalfermentasi-hr4zi
@lokalfermentasi-hr4zi 3 месяца назад
Nah betul ini. Reviewer begitu kan cari duit. Cari duitnya jangan sampai mematikan pencaharian orang lain. Toh kalau beneran kelewat gak enak, bukan cuman masalah selera, restonya juga akan sepi dengan sendirinya.
@racingmaniac2585
@racingmaniac2585 4 месяца назад
Saya pengusaha fnb korban bad review. Hanya karena saya charge sambal untuk tambahan dan ketika saya menolak untuk ganti menu yg g semestinya.. ex: sayur diganti daging... akhirnya penjualan menurun
@kaleanmbappuk
@kaleanmbappuk 4 месяца назад
Emang udah paling bener kalo masalah review makanan NEX Carlos si tukang makan , gak pernah bilang kasar ini itu kalo emang gak enak selalu dengan kata2 baik , entah SNI lah atau lumayan lah atau semua balik lagi ke masalah selera lah , selalu bilang juga ini kalo ada ini bisa lebih ini . Ada kritik yang positif !!! Atau kalo kagak ria sw dah .
@NomNom737
@NomNom737 4 месяца назад
SETUJU
@ArobzMiqdam
@ArobzMiqdam 4 месяца назад
"Rasulullah saw. tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukai terhadap suatu makanan, maka beliau memakannya. Dan jika beliau tidak menyukainya, beliau meninggalkannya." Bkn sok agamis jgnkan masakan kita dihina, masakan kita ga dimakan aja jd pertanyaan..pdhl gw cm hobi masak, tp pernah sih jd chef 3 taun di resort gara2 disuruh ownernya 😂😂😂
@wahyuhaliqdwiprabowo
@wahyuhaliqdwiprabowo 4 месяца назад
Food review tersopan di dunia youtube menurutku masih dipegang sama mark wiens dan sony side, Boleh dah di cek sendiri. Dari pemilihan bahasanya sampe ke jokesnya halus bgt Kalo foodvloger tetap aku paling suka RiaSW, sometimes Hari jisun jg bagus
@harapanbangsa1599
@harapanbangsa1599 4 месяца назад
Thanks abang2…love you all so much..
@igkolucas
@igkolucas 4 месяца назад
Semua yang ko Philip, ko ray, ko Edwin ngomong itu bener, views video tiktok aja 40 ribu - 100 ribu aja itu uda impact banget ke nasib penjual makanan nya and that’s a true story apalagi review buruk, itu buat engagement seksi sekali, jangan jadikan engagement rate sebagai tujuan dari kita ngonten Lah “dia” sering banget review hotel five star, ngapain dia dateng ke sana. Berharap suka dengan makanan nya ? kan enggak mungkin ha ha ha.. jadi dia ke sana mau ngapain ? silahkan jawab sendiri ya
@dimasaryana4164
@dimasaryana4164 4 месяца назад
Etikanya sih klo ada pelayanan yg baik, apresiasi lah itu di depan banyak orang. Klo ada pelayanan yg kurang baik, sampaikan secara empat mata agar bisa dikoreksi tanpa menjatuhkan.
@gradydave7663
@gradydave7663 4 месяца назад
Lah budaya netijen online kan memang lack of appretiation, coba liat aja orang punya anak dapet nilai bagus setiap waktu, satu waktu dapat nilai jelek kan yang di bahas bekali2 sampe kiamat juga yang sekali dapat nilai jelek. Ya to?
@litarisnawt
@litarisnawt 3 месяца назад
suka banget podcastnya kali ini. koh edwin terbaik sih ngejelasinnya, analogi nya masuk👏
@Realmesarah28
@Realmesarah28 3 месяца назад
Saya 10th lbh FnB, sampe gmn kerasnya FnB di luar negeri, masing2 rest itu ada cirinya, ga mungkin signature dish nya sama dg yg laen, masa chef ga memodifikasi ato menciptakan makanan. Makanan dengan nama sama, di rest A sama rest B ya beda ..
@fahmimuhamad2330
@fahmimuhamad2330 3 месяца назад
Jadi keinget waktu kelas 11, tepatnya lagi magang trs pas istirahat saya makan di salah satu masakan padang di daerah bogor kota deket tempat saya magang. Pada waktu itu saya pesan rendang, dan ternyata di rendang itu ada kecoa full utuh satu badan. Saya langsung panggil karyawannya untuk dateng ke meja tempat saya makan tanpa harus saya teriak². Mungkin klo saya teriak, semua pembeli pada berhamburan semua karna pas saya lgi makan itu banyak pengunjung yg lgi makan jga. Dan akhirnya makanan saya diganti dengan yg baru. Kejadiannya di thn 2019
@abahtida662
@abahtida662 4 месяца назад
Terimakasih banyak bro. Konten ini bermanfaat bagi gw palaku bisnis F&B. Rating awam emang liar tanpa standar.
@loiproperty7506
@loiproperty7506 4 месяца назад
Chef ray room tour halaman belakang dong penasaran banyak hewan"
@Lili-ik6rc
@Lili-ik6rc 4 месяца назад
Samaaa..😂 .tiap aku nonton..jg penasaran..kog bbyk ayam n tanaman..krn aku hobby tanam2...
@jali7776
@jali7776 4 месяца назад
Siap saji siap potong wkwk
@rayjansonradio
@rayjansonradio 4 месяца назад
Enak kalau ada kebun guys hahaha
@stefanusega5176
@stefanusega5176 4 месяца назад
kalau bagus kasih tau yang lain, kalau ada kurangnya kasih tau kami, se simple itu menghargai orang sebenernya gess
@dionjamin6545
@dionjamin6545 4 месяца назад
Alexander the Guest keknya cook buat jadi standard "food reviewer"
@huribimo6884
@huribimo6884 4 месяца назад
Chef Philip memanusia kan karyawan layaknya manusia. Jarang nemu owner yang memanusiakan karyawan sampai di anggap keluarga. Peduli sama keluarga karyawannya.
@GARCIANDYYY
@GARCIANDYYY 4 месяца назад
gila seru bgt podcastny!
@ahmadhizbullah8540
@ahmadhizbullah8540 4 месяца назад
Si review jujur kebanjiran fakta nihhh, go gastronusa n RJ podcast
@serigala98
@serigala98 4 месяца назад
keren ni podcast, daging semua isinya menyoal dunia F&B Indonesia...mantaaap
@mocil4158
@mocil4158 4 месяца назад
Mungkin pengamat perlu disadarkan kalau yang namanya konten itu kemungkinan tetap akan ada kebutuhan entertainment sehingga tidak bisa diterima mentah-mentah penilaiannya karena bukan dari profesi food reviewer profesional. Di sisi lain saya setuju kalau setiap profesi memiliki tanggung jawab. Content creator tentu saja bertanggung jawab terhadap semua unsur yang terlibat atau masuk ke dalam contentnya. Cthnya wajah org-org yang masuk di dalam video yang akan dipublikasikan, tentu saja setiap unsur berhak menolak atau mempermasalahkan kalau mereka tidak sanggup tampil. Seperti beberapa karya/ gambar gratis di internet yang bisa di download untuk pemakaian pribadi tetapi bukan untuk diperjualbelikan atau menghasilkan uang/ diupload kembali dibawah nama pengunduh. Maka dari itu menurut saya wajar apabila seorang content creator yang mereview makanan dianggap memiliki pertanggungjawaban terhadap audiens dan fasilitator (atau resto yang dikontenkan). Meskipun ada transaksi sehingga fasilitas itu dianggap lunas karena tidak diberi secara cuma-cuma, sejujurnya si resto tersebut hanya perlu menjalankan kewajiban saat kegiatan makan berlangsung/ selama seseorang menjadi customer.. sedangkan yang namanya content itu kan terus berputar dan dipublikasikan ya.. ntah baik atau buruk, kedepannya mengikuti si pemilik resto meski kewajibannya sudah selesai. Tanpa bermaksud mendiskreditkan, tetapi berdasarkan pengalaman pribadi di restoran hotel yang terkenal enak pun, tidak mungkin semua menunya memuaskan.. apalagi kalau buffet. Tetapi kenapa org tidak masalah? Karena experiencenya tidak hanya dari makanan, sebuah resto juga menawarkan ambience dan service. Menurut saya makan cantik dan buffet hotel tidak bisa sejarahnya harus dibuat untuk balik modal secara fisik lewat makanan. Beberapa modal kembali dalam bentuk lain, cthnya kepuasan batin lewat pelayanan dan momen bersama org-org terdekat yang tercipta melalui fasilitas yang telah disediakan. Semoga fnb semakin jaya👍
@AndhikaZulkarnaen
@AndhikaZulkarnaen 4 месяца назад
Sekarang orang berfollower banyak udah mengganggap & dianggap pakar/spesialis.. Sad but true
@yosuasamuel7234
@yosuasamuel7234 4 месяца назад
Intinya statement dari gue.. Bagi kalian sebagai food vlooger or tukang review makanan baik yang baru atau udah lama.. Plis banget dah jangan jadi orang kerdil dah, jangan lah bikin menghancurkan owner resto or dunia F&B dong.. Mohon dong bisa bedain yang namanya hujatan or hinaan dan kritik.. Hinaan or hujatan lu mengeluarkan pendapat tapi tanpa landasan dan solusi, Kritikan lu mengeluarkan pendapat tapi harus ada landasan dan solusi.. Jadilah food vlooger yang bijak lah..
@user-kw2rw5hk6f
@user-kw2rw5hk6f 4 месяца назад
Hii kak, saya kemarin dengar premiere podcast fullnya sambil kerja. Melihat lebih banyak views short / tiktok vid dibanding views full podcastnya, semoga ada short / tiktok vid yang bahas tentang review jujur vs review jahat (yg pakai permisalan tentang resleting kalau ga salah, saya udah coba replay full videonya tp ngga nemu entah ke skip atau apa😂) Walau short tentang podcast satu ini udah bbrp video lebih banyak dibanding short tentang podcast2 sebelumnya, please tetap di up lebih banyak. ya kak, karena kalau dari komen2, sepertinya banyak yang belum nangkap 'daging'nya. Ini podcast kedua yang saya dengerin full di channel ini setelah podcast bareng chef Juna, dan jujur sangat mengubah perspektif saya dalam mengapresiasi makanan dan orang-orang yang bekerja di dalamnya. Terima kasih, keep up the good work! Looking forward to more exciting content in the future :)
Далее
Hasan Nasbi Puluhan tahun Meneliti Tan Malaka!
1:03:13
Просмотров 422 тыс.
#фильм #кино #фильмы
0:58
Просмотров 3,5 млн
бим бам бум💥💥 типа..
0:18
Просмотров 7 млн