the reason why our train is same with malaysia because Indonesian has own industrial train company called PT INKA Indonesia (Industri Kereta Api Indonesia) to produce train set, and malaysia has bought to us.
Faktanya perkeretaapian malaysia udh di modernisasi. Mayoritas kereta di sana udh pake semi cepat buatan cina. Kereta inka cuma dipake dibeberapa jalur aja yg emang belum di elektrifikasi dan jumlahnya juga gak banyak. Sedangkan untuk jalur2 sibuk udh pake ETS semua bahkan dari KL ke padang besar perbatasan thailand dan KL ke Johor perbatasan singapur udh tersambung kereta semi cepat semua bukan pake gerbongnya inka.
The reason why some of our trains are the same as Malaysia's is that Indonesia has its own industrial train company called PT INKA (Industri Kereta Api Indonesia), which produces train sets, and Malaysia has purchased some of them from us
Faktanya perkeretaapian malaysia udh di modernisasi. Mayoritas kereta di sana udh pake semi cepat buatan cina. Kereta inka cuma dipake dibeberapa jalur aja yg emang belum di elektrifikasi dan jumlahnya juga gak banyak. Sedangkan untuk jalur2 sibuk udh pake ETS semua bahkan dari KL ke padang besar perbatasan thailand dan KL ke Johor perbatasan singapur udh tersambung kereta semi cepat semua bukan pake gerbongnya inka
I prefer use Train in Indonesiya rather than Malaysia. More comfort and so many options in terms of schedule, route and class. In Malaysia buses better than Train lol.
Ga bedanya kaya dulu kreta belum berhenti sempurna pintu sudah dibuka kesannya noraak...kreta sih bolehlah modern tapi SDA nya noraak...utamakan safety..!!!
@@mobyhuge4346tapi emang sering gitu, pas nyampe stasiun tapi kereta blom berenti kondektur udh unlocked pintunya jadi porter langsung pada buka pintu padahal kereta belom bener2 berenti. Kalo berangkat juga sama, setelah kondektur tiup peluit panjang gak lama kereta langsung jalan padahal kondektur belun sempet tutup pintunya. Kalo menurut saya harus ada SOP baru buat kereta2 new generation yg udh pake pintu otomatis gini
