Kami baru saja hijrah ke desa dari kota, belum ada dua tahun. Sekarang sudah mengelola lahan 2000an meter, tinggal sekeluarga di farm house bambu di dalam lahan tersebut sambil menanam kebutuhan pangan kami sendiri, beternak ayam, soang, domba dan cacing. Cacing tanah ini kami beri makan dari pengolahan limbah sampah organik buah2an dari toko buah yg sudah busuk dan medianya dari baglog jamur tiram yg sudah afkir. Kami sudah buat PT perorangan untuk usaha cacing tanah dan alhamdulillah sudah bekerjasama petani2 cacing untuk menyuplai cacing kering tiap minggu ke pabrik jamu/farmasi untuk obat tipes. Persoalan di permodalan untuk membuat kandang baru karena permintaan cacing basah dan kering yg terstandar farmasi masih tinggi. Kami menghindari investor dari bank, karena menghindari riba. Jadi masih berupa dana pribadi yg sangat terbatas. Alhamdulillah profit sharing setelah zakat yg kami dapatkan selain kepada mitra langsung, ada bagian untuk Allah meniru konsep mitra ke 10 yg di mesir. Kami bagikan berupa beras kemasan 5 literan ke masyarakat sekitar yg membutuhkan setiap minggunya. Semoga ada jalan untuk mengembangkan usaha yg sedang berjalan ini baik dari nazir kita bisa maupun CSR lainnya.
Sy mau Bang. Dari Cirebon usia 39thn. Walaupun blm ad pengalaman. Sy sgt siap n bersedia utk dibekali utk hidup menjadi petani. sy punya passion yg kuat dibidang bertani/berkebun/beternak. Sy pengen bisa mandiri pangan dari alam. Sy rindu generasi milenial & sluruh warga indonesia mampu mengelola sumber daya alam / tanah yg begitu luas ini. Tidak dibiarkan begitu saja. Tp dikelola dan dioptimalkan utk mengentas krisis pangan/kelaparan maupun kemiskinan diindonesia. bahkan smoga sj kt tdk lg impor pangan tp bs ekspor mjd lumbung padi dunia suatu saat nanti. Amin 🙏
Saya Rully Iswanto, Petani Sagu dari Sulawesi Selatan. Salah satu dari 55 Young Ambasador Agriculture 2024 dari Kementrian Pertanian. Saat ini juga sudah tergabung dalam ekosistem Duta Petani Milenial dari Seluruh Indonesia. Insya Allah siap menghubungkan dan berkontribusi dalam Program KasiPangan ini.
Memang Program Pangan harus Maju, kedepan sangat dibutuhkan. Negara kita subur makmur,tapi ironis petaninya sedikit, minat anak muda bertani rendah dan masih impor pangan. Saya sangat mencintai dunia pertanian, peternakan...Bismillah Ikut!!!
impor masuk merusak harga, sesubur2nya tanah, kalau hama menyerang tetep butuh pestisida yg mahal harganya, cuaca juga tidak seperti dulu, lebih banyak panasnya. Apa yg diharap lagi?
Karawang menyimak Bang Der. Air irigasi melimpah ruah, areal pertanian sejauh mata memandang . Sayang terlalu padi sentris, sektor sayuran masih kurang diminati. Air irigasi tidak dimanfaatkan dgn maksimal seperti Vietnam dan Thailand yg mengintegrasikan sektor tani dan perikanan. Pemerintahnya sangat memperhatikan sektor tersebut, Sehingga mereka menjadi eksportir besar untuk beras, sayur-sayuran, buah-buahan dan perikanan. Kita siap kolaborasi untuk memajukan pertanian Indonesia. Pertanian terintegrasi dgn peternakan dan perikanan. Include tambak air payau. بارك الله فيكم
Bang der, sini deh main nya agak jauh dikit lagi ke WONOSOBO, JAWA TENGAH, disini Sawi Putih satu karung 40 kg an, dihargai 10.000 rupiah , dan kebetulan saya bantuin ortu di lahan, umur 25 tamatan MAN, meresa sangat terbantu dan senang jika bang der dkk bisa menanggapi ini, terimakasih bang❤
setuju, kok malah rendah sekali harganya.. saya jg baru mau pindah ke wonosobo utk membangun t4 kelahiran orang tua yg sdh lama tak kembali, di kota beban hidup smakin tinggi.. smoga mereka bs survey ke wonosobo ya
Betul ini pertanian kita ini masih banyak yg harus di eksplorasi dan di buat modern sehingga anak muda tertarik untuk masuk di bidang pertanian.. sehingga pertahanan pangan bisa terjaga ..
saya mujiyono asn di kab.semarang, usia 40 thn.Dari 2019 mencoba bertani porang ternyata asik juga.banyak lahan di desa kami yg tidak produktif.semoga kasipangan bisa berdampak positif ke sebanyak mungkin petani dan dunia pertanian.
Terimakasih mengangkat isu ini sedikit cerita saya umur 23 Tahun sekarang sangat tertarik dengan bertani Alpukat sekarang lagi mencoba mencari modal dengan berbisnis dulu , kebetulan saya tinggal dikampung dan masih banyak lahan yang bisa dipakai, mohon doaanya ya :)
Jangan alpukat aja ya kak. Siapa tau nanti ada kejatuhan harga pas panen bareng. Mungkin bisa di tanami lain'' maksudnya kek buah'' lain atau kakao kak. Semangat berkebun ya 🎉🎉🎉🎉
Semoga saja sektor pertanian indo bisa lebih berkembang dan semoga kita tdk men IMPOR dri negara lain justru harusnya kita yg meng EKSPOR karna di indo utk pertanian sangat2 melimpah
Menjadi petani itu tidak begitu menguntungkan,tetapi pertanian itu sangat menguntungkan,itulah alasan saya bertahan di dunia pertanian.selagi kita hobi dengan pekerja,an kita kerjakanlah walaupun hasilnya tidak seberapa ! karna suatu sa,at nanti kita akan menjadi ahlinya
Setuju konten hr kali ini, saya selalu mendukung temen2 muda yg mau action di bidang agriculture & jangan lupa selalu menghadirkan teknologi sekecil apapun supaya bisnisnya langgeng & cepat berkembang 🎉
Ikut gabung bang, pengen ngembangi pertanian organik dengan memanfaatkan bahan2 sekitar, saya hidup di keluarga petani, disini beberapa produk pertanian yaitu : Alpukat, Cabe, singkong, jagung, petai, Labu, pepaya,
Bertani bisa di mana aja, mulai lah dari pribadi masing" minimal untuk kebutuhan pribadi dulu aja. Menanam sayuran dengan metode hidroponik, tanpa punya lahan pertanian pun sudah bisa. Intinya ya tergantung niat nya aja, kalau mau indonesia berhenti impor bahan pangan dari luar mungkin ini bisa kita mulai dari bertani untuk kebutuhan diri sendiri,ya minimal untuk dimakan sendiri kita tidak perlu beli
Bang der, saya bukan petani muda, tapi saya bekerja dan punya pengalaman di bidang hukum terutama di perusahaan, jika dibutuhkan saya tertarik untuk ikut kontribusi di kasisolusi pangan 👍👍
Di kampung saya banyak kok anak muda yg minat bertani, cuman masalahnya pupuknya susah, mahal, yg berefek ke hasil panen yg tidak maksimal, kadang cuman cukup buat makan sehari hari, tidak jarang juga hasilnya minus, itu sih yg bikin males bertani dan memilih bertahan hidup di kota, meski cuman jadi kuli pabrik, setidaknya hasil yg mereka dapat sesuai dengan keringat yg di keluarkan .
Terlepas dari greenhouse yg mumpuni, tehnik & knowledge yg baik, operasional yg maksimal, Tetapi segala sesuatu nya tetap dalam kehendak allah, Gimana menyikapi musibah / cobaan gagal panen / tidak sesuai ekspektasi? (*Semua pun pasti tidak akan mengharapkan yg demikian & harapan nya jangan sampai terjadi) Karena biar gimana pun kita makhluk yg hidup di bumi allah subhanahuwata'ala Selain ikhlas, gimana menyikapi hal tersebut? & itu gimana ya pertanggung jawaban nya?
Saya terlahir dari orang tua petani, dalam pikiran saya berisi tentang masa produktif yg menjadi petani dengan menerapkan pertanian terpadu, dalam satu areal lahan bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan seperti bertani padi, sayur buah, perikanan dan juga pertanian Sehingga cukup untuk makan dan jika produksi lebih, hasilnya di jual Gamabarannya seperti game hay day. Saya ingin berkontribusi dengan program kasih pangan.
Menurut saya kalau bergantung sama orang (pemerintah )kapan maju nya memang betul kalau di wadahi oleh pemerintah pasti akan lebih besar manfaatnya, jadi pertama bergantung sama Allah dan ikhtiar apa yang bisa kita lakukan
@@abilesmana2672 yang saya maksud juga bagian dr ikhtiar, salah satu alasan org banyak mau jadi PNS atau ASN karena kehidupan mereka merasa di tanggung pemerintah, klau sakit gak terlalu pusing mikirin biaya, ada tunjangan utk anak sekolah mereka
Pengen banget berkebun/ bertanam tapi terkendala modal dan lahan ga ada yg Untuk di olah. Saya suka dan hobby berkebun. Saya dari anak petani, dari kecil sudah ikut bekerja di sawah dan di kebun untuk membantu orangtua seperti padi, cabe, semangka, kacang panjang, tomat, tanam pohon buah mangga, rambutan, durian, nangka. Orangtua saya dulu memelihara ikan mas dan ikan mujair di kolam. Kakek saya dulu berkebun kopi tapi lahan nya sekarang udah ga ada. Pengen ikut gabung menjadi petani dengan lahan gratis itu. Ada komunitas petani ini ga ya? Boleh gabung dong mas. Terimakasih
Iya memang rata2 petani didesaku usia diatas 50,sedikit pengalaman saya jadi petani padi muda kelahiran 96 bantu2 orangtua udah 9 thun. Kendalanya susah cari tenaga buat galengan, tanam, nyabut benih, belum lagi harga pupuk mahal..
Saya anak muda umur 30 th. Dan sangat tertarik sekali dengan dunia petanian khususnya dari sektor padi dan tebu. Orang tua hanya punya lahan ladang 2500 m. Ingin mengembangkan bakat di pertanian tapi terkendala GK punya lahan yg lebih luas.. adakah di sini daerah Karanganyar solo yg mau menyewakan lahan sawahnya??🙏
Saya mau dong dari kecil saya jadi anak petani sampai saat ini saya belum melihat petani sejahtera. Dan rata rata sudah tua. Teman teman didesa nda ada yg minat jadi petani. Wajar sih karena pupuk udah mahal. Mulai dari bibit sampa panen kalau dihitung ndak ada untungnya karena tekhnologi, pupuk dan pestisida masih mahal semua. Seakan petani kayak diperas dari pupuk pupuk kimia. Dan sekarang petani sangat bergantung sama pupuk kimia yg semakin taun semakin mahal. Pengennya saya ada binaan dan permodalan untuk buat pupuk yg organik kayak zaman pas aku kecil dulu. Pupuknya cukup pupuk kandang sama pupuk daun hijauan dan tanamanya subur. Sekarang tanah sudah rusak. Dan mau memperbaiki tanah juga prosesnya lama dan modalnya juga pas pasan. Mohon dong petani didesa dibimbing untuk kembali kelahan dan pertanian organik.. jazakallahu khoir .. salam petani dari eko umur 32 tahun.. generasi milenial bangkitlaah petani muda indonesia..
Setuju bang mari sama² gotong royong menghidupkan pertanian di indonesia , mengajak khususnya untuk gen z yg udah jarang terjun di dunia pertanian ini 🙌
Gimana cara ikut gabung program pangan? Saya masih muda dan kebetulan sedang belajar pertanian organik yg menurut saya cost pembuatan pupuk, pestisida dan fungisida itu sangat murah sekali dibandingkan yg kimia, jadi harapan saya petani juga tau konsep bertani dari kita mengeksplor pertanian organik
Relate si, tapi masih banyak masalah didunia pertanian seperti irigasi yang mati, pupuk yang sulit didapat, dan bibit yang kurang ter sosialisasi ke petani. Seperti yang ibu saya alami. Beliau menjadi petani puluhan tahun karena hobi, bukan jalan untuk menjadi kaya karena hanya bisa menanam padi yang marginnya kecil
MOHON BUAT KUMPULAN DONG DI TELEGRAM ATAU APA AGAR BISA SILATURAHMI 00:00 CUPLIKAN 0:21 INTRO 0:25 PEDULI PETANI 0:42 BETUL NI 0:53 BERAWAL DRI VIDEO NI 1:05 SAWAH YAYASAN 1:30 PEKALONGAN DLL 1:50 MINI HIDRO 7 MEGAWOT 2 H 2:19 BISA BUKA LAPANGAN PEKERJAAN 2:27 BISA MENGANGKAT DERAJAT PETANI 3:20 KETURUNAN RAJA 3:49 PUTRA JOGYAKARTA 4:00 NAH INI INGIN BANGET DI BANGUN
Menurut gue sih bagi 2 tim, 1 petani yang ikhlas gak di gaji tanah di pake pahala (petani wakaq) 2 petani yang ngejar profit (petani profit) Tapi ujung ujung abang yang nampung barang hasil panen
Nih di galek desaku terpencil banyak sawah bukan anak mudanya yg gk mau jadi petani tpi yg punya Sawah gk mau ngajarin anak muda jdi petani padahal anak mudanya banyak dan sempat lapor lurah buat edukasi yg punya sawah agar mau ngajarin yg muda jdi petani tpi yg punya sawah semuanya ngeyel lbh suka petani yg bpk2 atau emak2 karena udah teruji bagus kinerjanya jdi mau gimana ada generasi petani klo gk ada yg ngajak dan ngajarin dri si pemilik sawah sendiri mangkanya pemuda nya milih merantau karena didesaku sendiri gk butuh petani muda akibat yg punya sawah gk mau buka peluang ngajarin anak muda jdi petani di sawahnya ya misal logikanya klo ada lowongan kerja jdi petani di desa khusus usia muda pasti gk nolak pemuda di desanya karena nyari kerja sekarang susah klo bisa dpt kerja didesanya dan gaji petani itu rata2 cukuplah gk ada yg nolak masalah nya yg nolak itu yg punya sawah itu sendiri 🤬
Keinginan saya untuk bertani sangatlah besar. Namun, di hadapan saya terbentang tantangan yang begitu berat. Harga jual hasil pertanian kian terpuruk, terhimpit oleh derasnya serbuan impor pangan yang membanjiri pasar dalam negeri. Di sisi lain, biaya produksi melambung tinggi; harga pupuk dan obat-obatan pertanian terus melonjak. Tak hanya itu, cuaca yang tak lagi dapat diprediksi menambah ketidakpastian. Hujan yang tiba-tiba datang atau kekeringan yang berkepanjangan membuat tanaman sulit tumbuh optimal. Kalaupun ada solusi berupa obat pengendali hama dan penyakit tanaman, harganya begitu tinggi, hampir tak terjangkau bagi kami, para petani kecil. Seiring berjalannya waktu, semangat yang dulu menyala kini perlahan memudar. Namun, pertanyaan besar tetap membayangi pikiran saya: Bagaimana caranya agar harga jual hasil pertanian bisa menguntungkan bagi petani? Bagaimana kita bisa lepas dari ketergantungan pada pupuk dan obat-obatan yang mahal? Jika terpaksa harus membeli, bagaimana caranya agar petani mampu membelinya, mengingat pupuk bersubsidi semakin terbatas jumlahnya dan bahkan tak selalu mampu memaksimalkan hasil panen? Dalam keterbatasan ini, petani sering kali dipaksa untuk membeli pupuk non-subsidi yang harganya melangit. Jadi, apa solusi nyata yang bisa menyelamatkan masa depan petani dan pertanian kita?
Gue sih mau aja jadi petani di indo, tapi syaratnya... pertanian indo kaya di negara2 maju yang semuanya pakai mesin, bioteknologi, ada BBM khusus pertanian (di US diwarnain merah & bebas pajak), dari bajak sampe panen pakai traktor macam combine harvester raksasa, gak ada pungli logistik, truk logistik yang bertenaga besar supaya gak ODOL.
Baru mengelola lahan 1000 m2 buat pakan ternak domba dan baru mulai, kemudian kotoran buat pupuk. Serba manual dan tradisional, moga kedepan bisa kebeli alat pertanian. Btw penjualan ternak buat pemula trnyata susah jga, sering dimainin belantik/makelar, coba pemerintah bisa memodernisasi pasar hewan agar pembeli utama mau dtngkepasar atau dikelola pemerintah, pasar kumuh dst,
Seandainya pasar hewan bersih, ada blok2 untuk macam hewan ternak, ada jagalnya juga yang disediakan dengan peralatan canggih, pemerintah daerah khususnya jga bisa mmbuat toko daging sendiri sehingga peternak kecil ada kepastian harga dan adanya kepastian pasti akan melahirkan banyak peternak dsisi lain yang dlunya merawat seadanya akan lebih meningkatkan kualitas. Lah sekarang semua serba mandiri, klo gk survive susah buat sukses nya atau segitu2 aja
Assalamualaikum saya azizi dari kota jambi, Saya ikut tantangannya mas siap Insya Allah saya cinta bertani dan membuat bibit unggul yg awalnya 17 thn jadi 2.5 tahun berbuah dan berternak dan saya buat konten bertani dan mengelola sampah organik dan an organik
Iyaa, saya seorang freshgrad fisika dari kedua orang tua petani (diusia 50-60an keatas), pgn sharing aja si bingung mau nglanjutin pertanian atau kerja dikota trus kalau bertani itu bingungnya apa gitu yg bisa dilakukan untuk membantu pertanian apalagi saat panen melimpah harga ditengkulak anjlok, wah itu bikin ga pgn jadi petani sii, trus untuk petani lahan kering bukan sawah itu masalah terbesar saat akhir musim kemarau itu cashflownya bener bener ga lancarr,
Di olah hasil nya seperti cabe di olah jg jadi bubuk cabe, saos sambal cabe, cabe kering. Urus NIB/ Nomor Induk Berusaha, P-IRT biar bisa dijual di marketplace atau di seluruh Indonesia
Saya berbudidaya jamur tiram Mohon dibantu agar lebih berkembang &bermanfaat.mohon dibantu dengan teknology&filantropi,agar produksi jamur tiram segar&produk turunannya lebih meluas&bermanfaat.saya dari kab.semarang jateng🙏🙏
Saya insyaallah ingin ikut dalam memajukan pertanian bang. Bismilah ikut. Perkenalkan saya Naufal Habib Hartanto salah satu mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian 🙏
Mohon simak komentar saya. Saya pembudidaya jamur merang udah 3th berjalan l, umur saya 25th saya mau ikut karna saya menginginkan kemajuan untuk petani seperti saya
Bang dery saya siap ngolah lahan di tasik walaupun nggak luas sekitaran 150bata (2100m²) barangkali minat jadi investornya, rencana terjun tahun depan bang Siap amanah, akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan
Saya dari keluarga petani aslI Brebes dan ingin melanjutkan regenerasi petani. Tapi orang tua melarang karena dibilang untung tak pasti capeknya doang. Padahal saya ingin menggebrak sistem konvensional dengan sistem regenerative farming terpadu dengan peternakan tanpa bahan kimia apapun agar tak ketergantUngan sama perusahaan pertanian. Namun saya hanya anak kecil yang tak tahu apa² di mata mereka jadi apaun ide saya akan ditolak mentah². Akhirnya saya pergi ke LN jadi petani juga. Walaupun cuma buruh, saya merasa dihargai. Tapi impian saya tetap ingin berguna bagi kemajuan pertanian negeri sendiri. Semoga ke depan bisa jadi bagian dari gerakan mandiri pangan dan pertanian Indonesia.
Tidak semudah itu praktek lapangan nya saudara ku, saya tenaga ahli dgn pengalaman 20 tahun bidang perikanan. bahkan anak " institut pleksibel bogor " pun magang ke saya. miris hasil akhir skrg saya buka usha kuliner 😂, pertanian indo klo mau maju mesti ada campur tangan pemerintah yg tulus niat memajukan dan yg terpenting SDM dr hulu ke hilir nya mesti bener niat nya. sdh bnyk toh contoh fasilitas mewah terbengkalai krn pengelola nya yg cm mikirin cuan.
sektor pertanian dan perikanan berurusan dgn makhluk hidup, yg artinya resiko kegagalan selalu mengancam tanpa ada ilmu & pengalaman yg mumpuni. saya pengalaman 15 tahun di bidang perikanan, bahkan untuk menghidupi diri sendiri saja setidak nya butuh lahan 100m persegi agar kebutuhan harian tercukupi. modal pertanian, perikanan dan peternakan tidak lah kecil, blm lagi resiko kegagalan dr bermacam faktor yg menghantui, begitu panen harga di tekan tengkulak pula. gmn sektor ini mau maju 😅
MAU IKUT SERIUS !! Saya 33 Tahun, Bapak Dan Kakek Dari Kementerian Pertanian. Saya Lulusan S1 Peternakan 2014. Minat sekali Integrasikan Usaha pertanian, perikanan dan Peternakan Domba yang sangat potensial di Indonesia. Saya Pengalaman bekarja di feedlot Penggemuk Sapi Impor dan Sapi Perah. Resign dari perusahaan peternakan karena memilih kerja kantoran di Jakarta yg gajinya jauh lebih besar dan saya niatkan dari awal untuk Modal buka Usaha pertanian, perikanan dan peternakan terintegrasi bermanfaat untuk masyarakat sekitar.. Sekarang sudah memulai usaha perikanan di rumah, namun kekurangan lahan untuk pengembangan usaha. Planning akan resign kerja kantoran di jakarta dan fokus usaha. Visi usaha: Swasembada pangan, tebar Amal Jariah, jaga alam dan lingkungan.. Insyaallah aamiin..
Kalau wakaf produktif, please jangan dipotong 10% untuk infak operasional dan platform fee. Gratis demi Amal (Pahala) Jariyah lebih utama (just a good reminder for Kitabisa !).
rencana pemerintah mau buka lahan 1 jt hektar di Papua untuk lahan sawah.kenapa tidak bantu transmigrasi lahan gambut buat tanahnya bisa cepat produktif.kenapa harus merusak alam
Justru saya krisis lahan pak. Di tempat saya sawah milik negara di wajibkan 1 patok di sewakan ke 4 orang dan harus di tanami padi. Sedangkan saya mencari lahan untuk peternakan saya 😂. Lahan saya hanya 700 meter jadi masih kurang 3000 meter 🤣.
Bang der jadi apa rencana bang der untuk project ini?? Step step nya apa aja, bang sedikit masukan kalau bang derry mau mengajak anak muda untuk pindah haluan ke bidang pangan, mungkin lagi2 kita harus bicara apa yang didapatkan mereka jika pindah haluan dan bergabung dengan kasi pangan? Mungkin di sini bang dery bisa Mendekskrpsi kan apa aja value, dan apa aja yg mereka dapatkan. Terimakasih bang koreksi jika saya salah🙏
