Koreksi, yang benar buatan pabrikan Electro Motive Diesel / EMD, 5 lokomotif bonus itu dikirim sekitar tahun 2014 karena keterlambatan pengiriman 44 unit pada pengadaan tahun sebelumnya.
Hal yg biasa dlm bisnis. Ketika produsen terlambat atau ada kesalahan produksi, mereka akan memberikan kompensasi, Bentuknya tergantung kebijakan produsen, bisa jg sesuai kontrak.
@@princebraveguhyapati4766 Kalo G.E itu produsen asal amerika serikat, kalo EMD dari produsen asal kanada, kalo salah di koreksi, dan isu nya G.E udah ga produksi lokomotif lagi, mereka ingin berfokus ke kesehatan sama kontraktor
walah, kerennya di mana? Katanya udah bisa buat lokomotif sendiri yaitu CC300 dengan sistem diesel hydrolik yang anti banjir, lah masih impor.....teknologi kuno lagi.
@@syehjnd kalo gk tau apa² gk usah komen,lok diesel hidrolik gk akan kuat buat narik 60 gerbong sendirian,cc 205 dibilang kuno lagi🤣🤣,cc 205 bisa hidup otomatis mati otomatis,punya kontrol adhesi,semuanya dah full komputer,cc 300 lebih jadul,jdi orang gk usah gblk
@@syehjnd y jelas anti banjir lah,diesel hidrolik kan beda sama diesel elektrik,diesel elektrik itu pke motor traksi,motor traksinya dibawah sejajar sama roda,itu gk boleh kena air kalo kena air y rusak,kalo gk tau apa² mending gk usah komen,kebiasann asal ngomong tnpa tau apa²🤣🤣🤣🤣
AS sangat mendukung karena sekutunya di Eropa sangat membutuhkan batubara setelah mereka bermusuhan dengan Rusia artinya batubaranya juga si ekspor ke seluruh dunia
Untuk level Asia Tenggara Indonesia memang luarbiasa dalam perkeretaapiannya, untuk KA penumpang & Angkutan Barang, kekurangannya angkutan KA belum menjangkau kesemua wilayah pulau ..pekerjaan besar pemerintah : Tersambungnya Trans Sumatera, Kelanjutan Trans Sulawesi, dan selanjutnya Trans Borneo, KA Bali dan pulau2 lain yang sekiranya layak untuk dibangun.
@@pyekprei3903kereta api angkutan massal. Jarak nomor sekian, manusia calon penggunanya yg menjadi penentu diupayakan tidaknya. Kalau pengguna tidak bisa langsung banyak armada bus jauh lebih cocok
Kalo dari gua pribadi sih berharap pt inka mau nglanjutin proyek lokomotif cc 300 sebagai penerus lokomotif dh yg kebanyakan railfans udah tau tipe/penomorannya apa saja . dan dari gua pribadi berharap lokomotif buatan eropa bisa kembali mengabdi pada perkeretaapian negara kita indonesia ini dengan mendatangkan dan merakit Lokomotif buatan Siemens yg bernama Siemens Asiarunner yg kabarnya juga perkeretaapian Vietnam udah pake . entah akan diberi tipe/penomoran BB205/CC301 dan berpenggerak diesel elektrik atau diesel hidrolik hingga berjenis dua kabin masinis atau satu kabin masinis . Hehe😁😁
CC 205 Buatan Elektro Motive Diesel Memang Sangat Cocok Untuk Angkutan Batu Bara Dengan Rangkaian Panjang Dan Skala Tonase Besar Di Sumatra Selatan Dan Lampung Serta Harapan Saya Dapat Menggantikan CC 206 Yg Ada Di Depo Induk Kertapati Agar Dapat Di Mutasi Ke Jawa.
Ini hasil kerja keras dulu San pemimpin kereta yang mengurangi keausan rel pengangkut batu bara, dan pak dedi ceo kai maju terus untuk kemajuan bumn dan negara Indonesia
Sekedar info mas ini Cc205 nya beda design dengan cc205 pada umumnya dan juga biasanya cc205 hanya dipo tnk dan thn tapi yg baru ini Menjadi Dipo kpt/Mrl dan tugas nya ada yg baru selain narik babaranjang yaitu narik barapati(kurang lebih begitu infonya),Edit rek maaf kawan kawan sya dpt info dri kawan kalau Desainnya masih pakai 2021 untuk desain bru di batalkan tapi! Ada sedikit perubahan C5 yg baru ini jdi ga mirip mirip amat Ama seri 2021
@@gregoriusjoordan6988 kemarin ada banyak yg ngajuin design cuman belum tau final design nya seperti apa yg pasti ini yg bru ini infonya beda ama yg lama
Sekedar info tambahan lgi kalau depo gerbong Muara gula(Mrl) bakalan di tambah depo lokomotif dan nantinya bakalan mengalahkan depo lokomotif cipinang sebagai Depo terbesar di indonesia
Semoga di bulatkan pemesanannya jd 60 unit, biar beberapa unit lokomotif cc201, cc202, cc204 sama cc206 bisa di distribusikan ke wilayah jawa , sumatera utara, sumatera barat buat menutupi kekurangan armada unit lok buat menarik angkutan barang sama penumpang di masing masing wilayah tersebut...
Buat apa? Spek loko CC202 bawa ke Jawa itu untuk kereta barang panjang dan berat. Kereta barang di Jawa max 30 gerbong karena emplasemennya terbatas. Terlalu panjang diprotes apalagi kalau mainnya udah ke Jakarta. 30 aja udah bikin nutup lama pintu perlintasan, apalagi kalau makin panjang? CC202 itu mainnya sekarang jika melihat kondisi mesin paling banter narik 40 gerbong. Lari 80 aja perjuangan banget karena keberatan bodinya sendiri. Dan seperti loko EMD kebanyakan di Jawa, mereka berakhir K.O
@@user-ml4zy5nr1b nggakk harus di Jawa, saya juga nggakk mengharapkan di Jawa untuk lok cc202, mungkin malah saya harapkan di divre 2 kan agak Deket tuh sama divre 3..kalau Jawa mah paling yang di butuhkan cc206 atau cc204 untuk di divre 1 jg paling cc206 sama cc204...
Bisa lah CC202 dimutasi ke Jawa untuk angkutan barang di Jawa... Atau di Kalimantan bikin KA lebar 1067mm juga supaya lokomotif bisa disebar jika misalnya lokomotif yang baru itu datang, lokomotif lama bisa digeser ke daerah lain, tidak dibuat menganggur atau bahkan di scrap.
@@user-ml4zy5nr1b kan ada yang namanya regearing. Regearing buatan lokal saja bisa, tidak harus ke EMD langsung. Banyak lokomotif di luar negeri yang di regearing menyesuaikan kegunaannya, mau itu negara maju atau negara berkembang.
Ini yang heboh komen kenapa ga beli ke inka kenapa ga beli ke inka. Emang inka ikutan tender pengadaan lokomotif kai buat Sumatra ini? Terus inka nawarin produk loko apa dari mereka?? Ngakak banget, di kira beli kereta kaya beli kue 😂
@@TitanstrongerBukan menjelekkan produk lokal, tapi kenyataannya aja. Walaupun PT. INKA ikut tender, produk apa yg mau ditawarkan? CC300 belum mampu untuk dipakai angkutan berat macam CC205. Mungkin kedepannya bisa jadi pakai produk dalam negeri jika PT. INKA serius mengembangkan CC300.
Dulu 10 tahun yang lalu ketika gue lagi liburan ke AS sama keluarga. Kaget banget melihat kereta api di AS dan juga Kanada gede banget dan juga ukuran rellnya 1435 mm.
Dan juga faktor utama kai memesan spesifikasi yb sama karena agar mudahnya service,sparepart,maupun maintenence kereta igu sendiri karena jumlah nya yg banyak dan sama jadi ngak ribet disaat ingin memesan sparepart
Ya jelas angkut batubara itu cuan disini bos batu bara juga untung kalau pakai kai daripada pakai truk tronton, minimal resiko kecelakaan dan waktunya lebih cepat karena duwe jalur dewe
Gak bisa, loko ini speknya untuk kereta barang panjang dan berat. Emplasemen stasiun kereta di Jawa gak masuk karena dibatasi 30 gerbong, sedangkan untuk CC205 mainnya udah 50 gerbong minimal. Dan seperti loko EMD kebanyakan di Jawa, mereka berakhir K.O
Paling tidak kita bisa membangun sendiri lokomotifnya dengan mengharapkan transfer of teknologi, jadi kita tidak hanya sebagai tukang belanja saja, , karena semua lokomotif itu pada akhirnya akan menua dengan banyak kerusakan dan tentu membutuhkan perbaikan
Buatan inka komponen juga dari luar, saat ini inka sudah ada lokomotif cc300 dengan penggerak Diesel hidrolik, tapi kebutuhan KAI adalah Diesel elektrik
mau tot ? kayak china dan india. belinya jangan nanggung harus banyak sekalian. misal beli 300-400 biji. trus tawarin bikin pabrik disini join sama inka. pasti mau itu kalo pesennya ratusan unit. kalo cuma beli dikit ya susah dapat tot nya. 😁
Sebenarnya KAI perlu beli lokomotif besar, karna walaupun besar tapi angkutan nya juga besar, kalo Pake lokomotif kecil terus susah mau mencapai target
Berkait dengan lebar spoor (rel kereta api) di Indonesia (jawa & Sumatera) yg 1067, otomatis lebar lokomotif juga dimensinya lebih 'langsing' dibanding lokomotif dg lebar rel standar gauge atau 1976 yg lebih lebar lagi di India, lok dan kereta juga gerbong diosana lebih lebar dan besar dimensinya. (maaf, tanpa mengurangi respek, pernah dan sempat ke sana menikmati kereta api)
Maksudnya loko sebongsor SD40 or ES44AC? Speknya gak masuk karena dimensi dan beratnya udah melewati spek Eropa yang load gauge max 25 ton dan dimensinya yang khawatir limbung di tikungan, atau gasruk saat masuk peron stasiun, atau nabrak kanopi stasiun yang speknya spek Eropa
@@user-ml4zy5nr1b Pake versi Export aja, pasti bisa dicocokkan, kalo tanpa embel² Export biasanya desainnya sama kayak penggunaan di US sihh setau Gw lho yaaa
Sebenarnya Impor dari Amerika lebih baik kendaraan umum seperti ini daripada Alutsista yang harganya mahal. Apalagi kalau kendaraan umum seperti ini mendapatkan TOT kepada Perusahaan Indonesia selain PT KAI agar menyerap lapangan kerja lebih.
Semoga PT KAI juga bisa mendatangkan lokomotif buatan EMD untuk dioperasikan di pulau Jawa untuk kebutuhan kereta penumpang dan barang di Jawa supaya adil.👍👍👍
katanya PT INKA sdh bisa asembling loko CC series under license GE..harusnya bisa diberdayakan tingkat lanjut termasuk utk pemenuhan kebutuhan dlm negeri dan LN..🙃🙃
5780 katakan bawa 30 ton maka ketemu ongkosan di bawah 200 perton. Wah bener² bersaing sih ini setahuku kalau pake tronton paling ga udah 200 perton ongkos kirimnya.
Cc 205 di Indo dianggap lokomotif paling besar, tetapi jika melihat saat diangkut di atas gerbong datar dibandingkn lokomotif di USA yg menarik gerbong datar tsb sangat jauh perbndingannya. Lokomotif hitam NR Pasific terlihat lebih besar dan raksasa, cc 205 gk ada apa2nya..😮
Saya setuju KA ini diperuntukkan khusus pulau Sumatera saja yaitu CC205 Divre Palembang Lampung Divre Sumatera Barat Divre Sumut Semoga PT KAI jgn Melihat Perkeretapian di PJawa saja Next juga Sulawesi OK
Wkwk ngakak yang asbun kenapa ga beli ke inka 😭 emang inka mau ngasih loko spek apa buat perkuat armada batubara di Sumatra? Cc300 gitu? Dinas pangrango aja ngos ngosan 😭
Lokomotif CC205 versi terbaru bikinan EMD dilengkapi sistem deteksi blind spot kaya mobil, truk, bus gak min? Maksudnya biar juru langsir mepet blind spot dikasih warning min
Buat apa? Spek loko ini adalah spek kereta barang panjang dan berat. Emplasemen stasiun kereta di Jawa mentok di 30 gerbong kontainer. Sedangkan loko ini mainnya udah 40-50 gerbong kontainer minimal. Loko EMD/Progress Rail di Jawa kebanyakan berakhir K.O. Udah berat, lari 80 aja perjuangan banget, emplasemen stasiun di Jawa mentok di 30 gerbong, fix keos lokonya di Jawa
Oh iya? 🤔 Kok aneh, kita apa belum bisa bikin lokomotif sendiri? Maksa import. btw kalo beli dr lokal katanya mudah untuk melacak korupsi sedangkan import sebaliknya *eh...
@@myname-jj9oibukan maksa sih. Karena bisa dibilang lebih murah beli di luar dan udah teruji. Beda dengan bikin sendiri, harus butuh banyak biaya untuk riset, bahan baku, belum juga uji kelayakannya. Ambil contoh aja pesawat terbang, kita masih banyak ambil dari Airbus sama Boeing daripada bikin sendiri. Kalo urusan korupsi sih urusan pejabat dan kpk
@@myname-jj9oiInka bisa bikin locomotives cuma kurang tau dibanding yg buatan Amerika ini bgmn kesimpulan perbandingan kemampuan nya untuk kerja angkut Batubara, apakah krn memang buatan inka kita sendiri tidak kuat atau jumlah produksi yg tdk bisa sebanyak Amerika
@@rochmadrega3881 Ga gitu juga konsep nya, barang yg kompleks seperti lokomotif diesel ini jarang yg full semua komponen dibuat sendiri, lihat pabrik pesawat Boeing saja, turbin nya, panel ruang kokpit juga dan bagian2 lain didatangkan dr luar negara lain. Mereka kerjasama vendor antar perusahaan dinegara berbeda. Menurutku bisa dikatakan HANYA merakit kalau hampir semua part hingga design barang itu dari luar semua. IPhone punya Apple, design, teknologi dan blueprint nya dr California, chip nya dr Taiwan, dan di assembly/rakit d China.
Memang Kita udah bisa bikin loko sendiri, Tapi Loko Buatan INKA dibuat untuk Menarik kereta penumpang, bukan kereta barang seperti cc205 ini. Ditambah Lokomotif INKA gak bisa narik kereta Panjang yang gerbongnya 40 - 60 gerbong.
kalo mau kayak india atau china yang sudah bisa mandiri bikin loko, ya harus minta tot. biasanya syaratnya itu kita harus borong lok yang banyak bisa ratusan unit. kayak india dulu dapat tot dari alco, itu berapa ratus unit yang dipesan. selama belinya gak banyak, ya susah dapat tot nya. 😁
Semoga selain menambah unit lokomotif KAI juga berbenah dalam mengatur lalu lintas kereta api krn klo sampai kecelakaan dan afkir lagi tu lokomotif, itu sebuah kelalaian yg terulang lagi krn pengadaan nya bukan uang sedikit,