Sedangkan di Amerika sendiri luas daerah yg ckup dan tidak sepadat di indo. Cba kalo dipake di indo bukan hanya kebatasan luas daerah jalur spt terowongan dan jembatan serta peron stasiun .. kalo Langsiran melewati rumah² warga bisa kena, dan kebiasaan bocah yg suka naro batu krikil dll yg bisa jadi mengakibatkan insiden.
Sebenarnya ya memang begitu :v Kita warisan Hindia Belanda yang sudah membangun jaringan KA yang ukurannya dari dulu segitu. Lebar sepur 1067mm, lebar loading gauge yang cuma sekitar 3.5 meter, tinggi maksimal dari terowongan yang gak sampai 4 meter, dan tekanan gandar yang relatif kecil mempengaruhi ukuran mesin dan komponen lokomotif yang digunakan... Contohnya lok Berr köningen (Ratu Gunung) dkk. yang dirancang dan dibuat ALCo ukurannya memang besar tapi tak sebesar yang di USA dengan tekanan gandar yang masih sedikit melebihi batas di masa Hindia Belanda dan rangka lokomotif yang seperti dikecilkan/disempitkan dari lokomotif-lokomotif uap Mallet di USA. Imbasnya ya pengaruh ke tenaga lokomotif yang gak terlalu buas seperti aslinya di USA. Dan karena cuma didown grade dalam kata menyesuaikan bukan dalam kata dirancang, maka beberapa kerusakan vital sering terjadi. CC200 itu masih buatan ALCo yang kerjasama dengan GE bang... Mesin, sasis, bodi, dan komponen teknis dari ALCo sedangkan generator, motor listrik, dan komponen listrik dari GE.
Sebenarnya jalur pertama indo adalah 1435 mm tapi loading gauge eropa emng kecil di bandingkan amerika Dan juga jalur 1435 mm gk bisa lewat banyak perbukitan dan tanah yg gk kuat jadi 1067 mm itu solusi, walaupun sempit dan gk bisa melaju dgn kecepatan tinggi (terganting jalurnya emng di desain utk kecepetan tinggi atau gk) dapat bisa lewat tempat sempit, agak murah untuk di konstruksi (namun seperti masih agak mahal), bisa membuat tikungan dgn radius kecil, dan bisa lewatin perbuktian tanpa membuat terowongan
@@TheRealRajo6466 nah ini. Awalnya ukuran rel di Indonesia memang pakai ukuran rel standar, tapi akhirnya diganti karena tidak cocok dengan kondisi Indonesia.
@@madrankx2372 Bukan, akhirnya diganti karena Jepang mencabut semua rel 1435 mm dan bajanya dipakai untuk bikin peralatan perang. Sementara rel 1067 mm, karena sama dengan yang dipakai di Jepang, tetap dipertahankan untuk logistik.
kenapa gauge ukurannya beda2 yaitu selain alasan turning radius gauge sempit bisa lebih nekuk dibanding gauge lebar, karena kontur geografis indonesia di beberapa daerah butuh belok2 cukup ekstrim, yang mana gauge lebar ngga bisa. Alasan lainnya karena masing2 perusahaan kereta/negara punya riset masing2 terhadap berapa lebar gauge yang efektif, yang resultnya jadi berbeda2 tiap company atau negara dalam penggunaannya, lebar gauge pengaruh sama load beban kereta dan angkutannya. Yang akhirnya mempengaruhi ukuran kereta, ukuran lokomotif serta powernya, makin lebar gauge makin besar beban yang bisa di lalui rel, artinya bisa makin besar keretanya, kereta makin gede artinya butuh lokomotif yang juga gede buat narik beban yang lebih berat. Jadi jelas makin lebar gauge makin bisa menahan beban lebih berat, bisa lebih cepat dan stabil, dan makin mahal dalam konstruksinya, ukuran kereta bisa lebih besar. Semua alasan diatas murni urusan fisika. Ada juga alasan kenapa lebar gauge beda2 itu karena politik ketika era perang dunia dulu. biar tidak memudahkan lawan jika merebut jalur kereta. Katanya begitu. Maaf kalo ada salah.
Kalo lokomotif USA mau masuk dan dipakai di Indonesia PT.KAI harus melakukan perombakan total mulai dari ukuran lebar peron, tinggi lebar terowongan, DLL. Bisa bikin bangkrut KAI
Jepang Juga Punya Narrow Gauge. Kebanyakan Standard Gauge Itu digunakan oleh Shinkansen, Keihan, Keikyu, dll. Sedangkan JR hanya menggunakan Rel Narrow Gauge, Kecuali Shinkansen
KA bandara Keisei Narita Airport Line juga menggunakan lebar track Standard Gauge dikarenakan jalur KA tersebut dibuat di bekas proyek Narita Shinkansen yang mangkrak, lalu proyek Narita Shinkansen tersebut dibatalkan dan digantikan oleh Keisei Narita Airport Line
Walaupun sebenarnya sudah ada standard gauge sejak 1867 jaman NIS tapi ya, loading gaugenya masih sama kecil Kereta Api di Eropa emng gk sebesar seperti di Benua Amerika. Loading Gauge Standard Gauge di eropa hampir sama dgn Narrow Gauge. NIS sebenarnya juga mengalami kesulitan membangun jalur 1435 mm, terlalu banyak perbukitan dan tanahnya tidak kuat. Jalur 1067 mm jadi solusi utk jawa dan jadi gauge utama di Indo, walaupun kecil dan tidak bisa membuat KA melaju dgn kecepatan tinggi (tergantung emng jalur di desain utk kecepatan tinggi atau gk) tapi bisa ketempat² yg sempit Kita bersyukur aja, kita ada kereta api di indo daripada tidak ada kereta api sama sekali
Betul. Belanda mempertimbangkan juga faktor biaya pembangunan jaringan rel kereta api. Maka dipakai narrow gauge biar bisa belok radius kecil. Lebih memilih memutari bukit daripada membelah bukit atau membolongi bukit. Syukuri ajalah jawa kalungan wesi.
@@receptayyperdogan1589sebenarnya bisa jika emng di desain utk kecepatan tinggi Sumber wikipedia bilang bahwa 152 mph (245 km/h) bisa di pacu di jalur 1067 mm
Kalimantan konon mau pakai lebar sepur yg disamakan ama Rusia yg melebihi dr 1435 mm karena investor PT KAI di Kalimantan itu Rusia... Tapi sampe skr gak jg dibuat dg macam2 alasan...
0:44 B2207 bukanlah lokomotif pertama di Indonesia. Lokomotif paling pertama di Indonesia dalah NIS 1 dan NIS 2, yg keduany digunakan untuk pembangunan jalur Kereta Api pertama di Indonesia dari Semarang - Tanggung. Ada lagi lokomotif yang lebih tua dari B2207, yaitu B5004 yang dibuat sekitar tahun 1880an. Dan menjadi Lokomotif paling tertua di seluruh Indonesia yang wujudnya sampai saat ini masih ada.
Saya kebayang nanti Trans Sulawesi lokomotifnya pake Dash9 atau P42DC.. begitu dengar penjelasan Loading Gauge saya cuma bisa mengehela nafas 😮💨. Terima kasih, informasi yang bermanfaat 😊
@@pecinta_kubis_gorengbukanya type r75 sudah heavy weight railways? Wah bebannya berat banget kalau pake type r86 bukanya type standard nya itu r50-r60 HSR juga pake type r60
Lokomotif² amerika umumnya lokomotif barang dirancang output HP nya gede supaya bisa narik gerbong barang yg banyak (bahkan ada yg sampe kontainer double stack). Soalnya klo sekali narik gerbong yg banyak lebih efisien buat perusahaan operatornya
Pantesan aja lokomotif di USA terihat besar dan tangguh, jika dibanding cc 205 / 202 apalagi 206 terlihat lebih kecil. Padahal ukuran cc 202 / 205 di Indo trmsuk lokomotif terbesar..
@@aksatareviewsbnrnya tinggi cc 202/205 dgn 206 itu sama2 skitar 3,7 meter. Yg membedakan cc 202/205 lbh besar ya dari lebar lokomotif dan panjangnya, panjang cc 202/205 skitar 15 meter sedangkan cc 206 sekitar 12 meter
membayangkan seandainya teknologi di 4:25 bisa dipakai buat kereta api di Sulawesi yg lebarnya 1435 mm bisa pakai loko dan kereta narrow gauge kereta2 di jawa sebagai menunggu gap persiapan pesanan dari INKA dan memenuhi kebutuhan masyarakat Sulawesi
Akhirnya terjawab juga, dulu sempat bertanya tanya kenapa kereta di Amerika terlihat lebih besar dibanding lokomotif yang ada di indo. Selain rell, mesin dan kapasitas bahan bakar juga berpengaruh besar buat ukuran loko ternyata
Lok2 diesel tsb kbanyakan buatan amerika/canada/jerman (negara2 barat), dmana lok2 diesel itu sngat maha kuat tsb (bisa utk angkutn pnumpang & bisa jga utk kprluan mnarik grbong2 ka barang, a.l. utk angkutan batubara, pulp/krtas, minyak sawit, semen, minyak/bbm pertamina, dsb), smuanya adalah brsifat non-militer utk a.l. pmasukan uang negara RI & bnyak brdampak positif pda ksejahteraan rkyat. Dari dlu sejak thun 1953, pjka (bumn ka di indonesia) sdah "jdi lngganan tetap" mmbeli "lok2 diesel dari amerika (trutama)" & negara2 barat lainnya (jerman, canada, dsb), yg ksmuanya brsifat "non-militer utk kesejahteraan rkyat", meski di era sukarno (1945-1966), sukarno "getol" "beli prsenjataan/peralatan militer" dari "uni soviet" (utk "kprluan perang", yg bisa bnyak mnyengsarakn/penderitaan rkyat) Kalau ke uni soviet, sukarno muji2 "setinggi langit", krn uni soviet memasok senjata & peralatan2 militer canggih ke indonesia (era sukarno: 1945-1966), ini utk "tujuan perang" yg pdahal "bisa mnyengsarakan atau brakibat pnderitaan rkyat". Tapi kalo ke amerika/negara2 barat, sukarno "seolah2 mnutup mata", pdahal barat juga bnyak mmberi bntuan non-militer atau mlakukan krjasama non-militer dng indonesia (a.l. "pngiriman lok2 diesel raksasa" & "maha kuat" tsb), yg bisa ikut "mnambah keuangan negara RI" & "bisa jga mnsejahterakn rkyat indonesia", & "dmpak2 positif lainnya" bagi negara RI
Tambahan , selain loading gate , yaitu karena jalurnya yang menaiki gunung , melewati lembah , trowongan, jembatan , indonesia hanya menuruskan ukuran lokomotif yg ada dalam proses pembangunanya ,, dan yang paling masuk akal karena saking banyaknya perombakan jika beralih ke lokomotif yg lebih besar yg membuat KAI bakal bangkrut 😂
Untuk itu, Sulawesi jadi "kelinci percobaan" Indonesia bangun rel 1435mm sekalian... Kalau Kalimantan jadi dibangun kereta, kemungkinan besar langsung pakai 1435mm daripada 1067mm... Kalau masalah perbukitan dan gunung, AS juga banyak dataran tak rata ...
@@naimrjk6480 1067mm itu 3.5 feet (3 ft 6 in). 1435mm itu 4.75 ft. 1524mm itu 5 ft. 1676mm itu 5.5 ft. semua jadi bulat kalo pake ukuran imperial inggris. 😁
Faktanya rata-rata gerbong atau kereta di Amerika itu lebih tinggi dan lebar dari lokomotifnya. Contohnya kereta Amtrak, Autorack, Boxcar dan doublestack (sebenarnya doublestack bukan gerbong dengan dimensi yang tinggi, namun yang membuatnya tinggi dan besar adalah karena gerbong itu mengangkut 2 tumpuk kontainer dalam 1 gerbong)
di amrik sendiri juga ada gerbong "Schnabel" dengan kapasitas angkut bisa sampai 800 ton , biasa ngangkut travo atau barang khusus ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-JyzRhWF8iJA.html
Indo mesen cc206 sebanyak 160 unit kuramg lenih, harga 1 unit IDR 22 milyar, pemesanan sejak 2013 deal secara hutang. Saat dollar masih rendah dulu. Pengiriman 2014 hingga 2015 klo gasalah. Baca di majalah kai.
Selain itu amerika sukanya yg gede gede. Mesin mobil pk V8 small ato big block. Motor Harley jg pilih cc gede. Sampe u sport pun, suka pk score yg angkanya gede. Basket , americanfootball etc etc
kalau bahasa jawa sepur berarti kereta api. kalau bahasa sunda, sepur berarti rel kereta. bahasa sunda yg bener, karena sepur diambil dari kata bahasa belanda spoorweg, dalam bahasa inggrisnya railway, artinya jalur rel. untuk kereta api dalam bahasa belanda sendiri adalah trein
Selain itu juga beratnya. Klo bang admin membuka artikel ttg GE BB40-9W & EMD SD70ACe-BB, 2 lokomotif ini mempunyai berat muatan per gandar (axle) seberat 25 Ton. Sedang kan rel negara kita hanya sanggup menahan maximum 15 ton per gandar untuk Pulau Jawa & 18 ton untuk pulau Sumatra. 2 lokomotif yg saya sebut diatas tadi beroperasi di Brazil dengan lebar sepur 1000 mm (meter gauge) tpi relnya dapat menahan beban lebih berat dari rel yg ada di negara kita.
Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki jalur kereta api terpanjang di dunia yaitu sepanjang 220.000 km. Sekitar 80 persen lebih banyak mengangkut barang dibandingkan penumpang.
@@user-js5yy2xj5c, saya pernah lihat lalu lintas pesawat di AS memang sangat padat sekali. Baik penerbangan domestik maupun penerbangan internasional baik dari/ menuju Kanada, Mexico, Eropa, Afrika, Amerika Selatan, dan juga Asia.
Alasan Lebar Jalur kereta dan ukuran kereta tiap negara, simelnya sih karena kereta itu transportasi strategis di darat, misal ada invansi asing maka tentu target utamanya ialah transportasi.
Mantabb, tetep semangaat bang ngonten dunia perkeretaapiaan 😁 Btw requestan saya tentang lokomotif double cabin vs single cabin masih masuk waiting list kaan 😁😁
Sebenernya bisa.. tapi banyak aspek yang harus di ubah.. seperti contoh, kereta di brazil menggunakan 2 lebar sepur yaitu 1600mm dan 1000mm. Untuk ukuran 1000mm disana, terdapat lokomotif seperti di amerika. Seperti dash9-bb.. nah beda nya dari luar, terlihat di bogie.. dimana bogie atau roda lokomotif tersebut, memakai konfigurasi bb/Bo-Bo, sedang di america menggunakan konfigurasi cc/Co-Co. Jika di aplikasikan ke lebar sepur indonesia dengan ukuran 1067mm (67mm lebih lebar dari brazil) bisa saja. Tetapi, banyak sekali yang harus di pikirkan. Seperti tinggi terowongan, tinggi atap peron stasiun, beban gandar, juga banyak lagi hal hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana. Mungkin bisa di koreksi atau di tambahkan lur..
Di AS, Rusia, Eropa dan negeri² industri lainnya; gak cuma kereta yg digendong truk, tp truk bisa digendong kereta. Di negeri +62 apa gak mampu buat spt itu😊
Bang coba bahas dong pabrikan Lokomotif dan sarana kereta api Rusia seperti Transmashholding, Metrovagonmash, Sinara Transport Machines dan Ural Locomotives. kabarnya sih lokomotif diesel disana lebih powerful dibandingkan lokomotif di negeri Paman Sam
Powerful tenaganya sementara untuk barang & beban berat torsi lebih dibutuhkan... Makanya loko kereta AS soal torsi gaada obat... Makanya disebut heavy haul... Rusia kalah...
@@odiliusrailfans hp itu tenaga bg bukan torsi... Itu pun dia dual unit bukan single unit kek di Amerika... Per modul itu 3353hp & torsinya 441kN malah gedean torsi CC205 yg 450kN... Bahkan 1 set 2 loko itu pun traksinya masih sedikit lebih kecil dibanding EMD SD70ACe-T4 yg 890kN dibandingkan 2TE25A 1 set yg 882kN itu
@@odiliusrailfans paling bagus dan kuat itu lokomotif diesel dan listriknya Jerman dan Prancis. Lokomotif Rusia kuat kuat dan bertenaga besar karena jalur kereta api Rusia yang panjang sampai ke Cina dan Korut sampai ke Siberia, sampai ke Eropa
Coba bang bahas union pacific gas turbine locomotive dan emd dda40x yg merupakan locomotive diesel elektrik terbesar didunia yg dimana satu badan isinya 2 mesin
Klo narrow gauge lebih murah kontruksinya, sudut belokan bisa dibuat lebih tajam. Kekurangan daya angkut tak sebesar standard gauge, jadi kereta dan lokomotifnya gak gede2 kyk milik Amerika.
Di Brazil pakai 1000 mm (Meter gauge), lebih kecil dari pada punya kita tpi bisa dikasih muatan lebih berat dgn muatan maksimal per gandar (axle) 25 Ton. Jadi punya kita juga bisa klo pake besi rel yg sama seperti di Brazil.
Tambahan min. Untuk Lokomotif Amerika lebih besar itu karena faktor masinis & orang² disana itu betubuh besar² alias tinggi. Jadi dari pada kepentok Atep kereta/membungkuk dibuat lebih besar Koreksi kalau salah
Di AS kebutuhan peti kemas utk perusahaan relatif tinggi,klo Indonesia cenderung pake truk panjang dan kebutuhan barang lebih bersifat individu,itu knpa subur agen logistik
1435 mm yang pernah dimiliki Indonesia itu petak rel Yogya - Solo yg gak laen dual gauge (dibaca : duel gech) karena ada 3 batangan besi rel spt skr yg ada di India, konon... Tapi skr yg memiliki lebar sepur 1435 mm itu ada pada LRT Jabodetek dan KCIC Whoosh...
sarana prasarana Kereta api di Indonesia adalah peninggalan kolonial Hindia Belanda yg tujuan di bangun jatingan KA adalah untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
buat apa juga Lokomotif US harus ke rel indo , pengiriman itu gampang , cukup turunakn di demaga yg sudah ada rell keretanya di sampingnya , lalu di tarik oleh Lokomotif KAI , selesai ga perlu juga Lokomotif US masuk2 ke rek indo 😅
Yang jelas saya suka kereta kereta jaman dulu. Mudel nya unik dan berkelas . Dan di amerika masih banyak yang sperti itu. Di indonesia sempat ada dulu tapi sekarang sudah tak di oprasikan.
Bahas proyek kereta cepat Amerika bang, kaya avelia liberty, brightline west, california high speed rail, texas bullet train, sc maglev (wahington dc-baltimore), dan hyperloop one
Sudah saatnya Indonesia harus berdikari... Dengan memproduksi lokomotif buatan anak negeri... Tidak lagi bergantung pada perusahaan general elektrik....!
@@aimusicofficial3658 sayangnya sih walaupun ada INKA, INKA juga kadang belum bisa bikin KA yg bisa berfungsi dgn baik, butuh waktu utk bisa buat KA yg bisa berfungsi
PT INKA kalau mau buat loko sendiri, minimal 1. Punya pabrik khusus untuk sarana berpenggerak 2. Beli lisensinya dari US karena udah teken kontrak dengan GE
Di instagram pernah ada akun masinis lokomotif amerika (klo gak salah dari BNSF) yg room tour lokomotif gede.. dari interiornya jg luas parah, dan saking luasnya ada kamar mandinya di dalam moncong depan keretanya dekat pintu masuk
Penjelasan diakhir video merupakan salah satu faktor kenapa cc202 dan cc205 belum bisa dioperasikan di Pulau jawa selain dari jenis rel yang dipakai serta kontur tanahnya.
Ya tapi masalahnya tingginya gak spek Eropa, masih bisa kebentur kanopi, atas terowongan dan jembatan kurung tutup, masih bisa bikin kabel LAA putus, dsb
Bahas kereta api asal Amerika Serikat yang pernah dijadikan kereta api sirkus "Ringling Bros And Circus Barnum & Bailey", yang dulunya pernah dipakai buat mengangkut hewan-hewan sirkus, yang sekarang rangkaian gerbong kereta apinya sudah pada pensiun, sejak tahun 2017 lalu. 🚂🚃🚃🚃🚃🚃🚃🚃 🎪
Di sulawesi itu 70 persen dimiliki kai dan sisahnya dimiliki oleh pt sulsel citra indonesia. Dan kai dengan pt itu membangun konsorsium kereta api sulsel.@@TheRealRajo6466
kalo loko yg beroperasi di Amrik lebih gede....makanya saya lihat loko di indo koq kayak kegedean roda....baru tau ternyata juga loko yg beroperasi di Amrik pake roda itu dan terlihat proporsional daripada loko yg di indo
Dari jaman orba kita gak fokus dalam transportasi massal, karena kiblatnya transportasi pribadi seperti Amerika, skrg Amerika sudah mengubah hal itu, Indonesia sejak orba runtuh masih belum bisa merombaknya setidaknya skrg sudah banyak angkutan massal dg kereta api dimaksimalkan dan pembangunan baru jg makin banyak
faktanya peremajaan lokomotif uap ke lokomotif diesel BB301, BB304, BB203, CC201, CC 202, CC203 itu era orba. belum kereta penumpang, belum kereta barang kaya GGW Pupuk, KKW Pertamina. banyak stasiun yang punya tempang loading pupuk. kenapa banyak jalur cabang tutup? karna biaya operasional sama pemasukannya jauh. ditambah masyarakat lebih suka mobil/bis
Perasaan waktu itu saya pernah denger deh alasan kenapa rel di indo kecil. Selain faktor ekonomis yang di sebutin di video ini kalo ga salah karena faktor teknis juga khususnya kontur wilayah di indonesia sendiri khususnya di jawa.
Dulu pernah baca artikel, pas penjajahan Belanda, sempat pake 1435. Tapi begitu sampai di daerah pegunungan (Malang Jatim, dan jalur selatan Jabar) mereka kesusahan membangun karena kontur tanhnya cukup curam yg tikungannya tajam, dan itu gak bisa kalo pake rel 1435. Insinyur Belanda mengevaluasi dan melakukan survey lagi, rel apa yg cocok untuk kondisi medan yg seperti ini, dan setelah diskusi, para insinyur akhirnya memilih lebar rel 1067mm karena radius tikungannya kecil. Rel yg sudah terlanjur dibangun yg ukurannya 1435 diganti ke rel 1067😅
ada 1 lagi yang terlewat. tikungan dan kemiringan jalur kereta indonesia itu ada yg cukup ekstrim. sehingga kl gk ballance antara lebar sepur dan tinggi lokomotifnya bisa terguling kalau alinyemen horizontalnya gk cocok.
Sebenernya indonesia bisa kalau mau merubah ukuran rel dan lokomotifnya menyerupai Amerika tapi kendala klasiknya adalah dana, tapi kayaknya gk berlaku untuk daerah Sulawesi yg ukuran relnya sama dan apakah efisien kalau pake lokomotif amerika yg tenaganya 4000hp+ untuk narik rangkain kereta yg cuma 10 biji kayak di jawa kalau 2000hp aja udah cukup.
Walaupun sulawesi memakai standard gauge tapi juga gk bisa sembarangan membeli lokomotif yg mirip dgn amerika karena loading gaugenya 1435 mm di sulawesi adlh khas eropa dan juga di sulawesi memiliki weight limitnya
Berapa kilometer jalur kereta api di Sulsel? Dan berapa ruas? dari tahun berapa beroperasi?Dijawa ada jalur selatan 1ruas dan jalur pantai Utara 2 ruas masing2 ruas jarak sekitar -+ 1000km/3000km (sepanjang pulau Jawa banyuwangi-banten) belum lagi jalur penghubung antara jalur Utara dan Selatan pulau Jawa dan beroperasi sebelum ada negara Indonesia ...berapa kilometer panjang tol di Makasar? Kalo di Jawa 1000 km lebih belum lagi tol2 diperkotaan Jakarta,Surabaya, Semarang..plabuhan Tanjung Priok,Tanjung mas,Tanjung perak..bandara Halim,Soeta,Adi Sucipto,Juanda..mau tanya apalagi tokoh2,pejabat,artis??...main ke daerah lain(Jawa,sumatera, Kalimantan) karena dunia tidak hanya kampungmu saja..main yang jauh biar sifat jelek suka meremehkan orang terobati..supaya tidak ibarat baru mampu beli Avanza sudah berlagak kaya punya landcruiser... orang kaya sombong itu jelek apalagi orang pas2an berlagak Sultan dan sok2 ngerendahin orang lain..noraaak
@@muhammadhamzah9324 aslinya sih kereta api sudah ada di sulawesi sejak jaman belanda tapi sayangnya di tutup di thn 1930-an karena warga disana menganggap bahwa transport barang dgn kendaraan roda karet dan kapal itu lebih murah kalau gk salah
CC 200 dengan Alco 244 memiliki masalah yang kompleks namun apabila PT KAI ingin menghidupkan kembali Lok ini bisa mengkanibal mesin Lok Alco RS 3 yang menggunakan tipe mesin yang sama yaitu Alco 244 v12
Sebenarnya sih GE pernah bilang ke PJKA kalau mau CC200 beroperasi lebih lama, nanti GE akan re-engine CC200 dgn mesin buatan GE tapi biayanya tidak utk merebuild CC200 tapi membeli lok GE U18A1A (BB203)
Menurut saya bukan kereta yg menyesuaikan kondisi medan jalur ka di indonesia bang. Justru sebaliknya seperti jembatan dan peron stasiun yg menyesuaikan ukuran kereta. Pendapat saya karna di amerika orang"nya memiliki postur yg lebih besar dan wilayah di sana lebih luas.. sehingga membutuhkan spesifikasi kereta yg lebih besar juga. Buat contoh aja turis yang mencoba trip pakai kereta dengan kelas paling tinggi di indonesia saja masih terlihat sesak dan sempit.
Betul bang, cuma memang saat ini kebanyakan kereta yang menyesuaikan karena lintas yang digunakan merupakan bekas peninggalan. Dalam artian bukan asli di bangun dari 0, tapi lebih ke meneruskan
Saya sarankan jangan menggantikan lokomotif Indonesia dengan lokomotif Amerika!!! Kalau sampai terjadi penggantian lokomotif, disitulah para koruptor akan banyak korupsi alasannya perubahan rel , terowongan, dan jembatan kereta. Dan itu tidak sedikit yang mereka korupsi kan, berapa panjang rel , terowongan, dn jembatan yg berada Indonesia.. Ujung ujungnya utang negara nambah banyak dan koruptor makin makmur
@@aimusicofficial3658 btw KAI ga pernah import lokomotif dari jepang ya, kecuali semen nusantara, itu juga cuma 1 unit dari nippon sharyo. lokomotif kita malah kebanyakan import dari US & kanada. setau saya lokomotif pure rakitan inka itu CC 203 13-CC 203 41, CC 204 08 -CC 204 37
Lok2 diesel tsb kbanyakan buatan amerika/canada/jerman (negara2 barat), dmana lok2 diesel itu sngat maha kuat tsb (bisa utk angkutn pnumpang & bisa jga utk kprluan mnarik grbong2 ka barang, a.l. utk angkutan batubara, pulp/krtas, minyak sawit, semen, minyak/bbm pertamina, dsb), smuanya adalah brsifat non-militer utk a.l. pmasukan uang negara RI & bnyak brdampak positif pda ksejahteraan rkyat. Dari dlu sejak thun 1953, pjka (bumn ka di indonesia) sdah "jdi lngganan tetap" mmbeli "lok2 diesel dari amerika (trutama)" & negara2 barat lainnya (jerman, canada, dsb), yg ksmuanya brsifat "non-militer utk kesejahteraan rkyat", meski di era sukarno (1945-1966), sukarno "getol" "beli prsenjataan/peralatan militer" dari "uni soviet" (utk "kprluan perang", yg bisa bnyak mnyengsarakn/penderitaan rkyat) Kalau ke uni soviet, sukarno muji2 "setinggi langit", krn uni soviet memasok senjata & peralatan2 militer canggih ke indonesia (era sukarno: 1945-1966), ini utk "tujuan perang" yg pdahal "bisa mnyengsarakan atau brakibat pnderitaan rkyat". Tapi kalo ke amerika/negara2 barat, sukarno "seolah2 mnutup mata", pdahal barat juga bnyak mmberi bntuan non-militer atau mlakukan krjasama non-militer dng indonesia (a.l. "pngiriman lok2 diesel raksasa" & "maha kuat" tsb), yg bisa ikut "mnambah keuangan negara RI" & "bisa jga mnsejahterakn rkyat indonesia", & "dmpak2 positif lainnya" bagi negara RI
mungkin karna faktor alam dan jarak tempuh di indonesia yang berliku liku dan tidak sejauh di amerika, jadi buat apa besar besar nanti biaya perawatanya akan jauh lebih mahal...
Ad faktor lain lg sepertiny.. Ukuran2 yg sekarang jd patokan merupakan ukuran peninggalan jepang.. Krna pda jman tu jepang mengimport kereta dengan standar jepang.. Otomatis merubah hampir seluruh ukuran rel peninggalan belanda.. D indonesia pernah menggunakan rel ukuran lebar dan sisa rel itu ad yg masih d pertahankan hingga kini untuk sebatas history sebagai bukti bahwa pernah menggunakan lebar itu.. Maaf, jika ad keliru mohon d koreksi.. 😊✌🏻
nggak seluruhnya karena jepang bang, sejak jaman belanda pun kebanyakan rel di jawa dibangun langsung memakai 1067mm. salah satu lebar sepur yang standart di jawa yang dibangun oleh belanda di jalur semarang grobogan, namun lambat laun juga disetarakan ke 1067mm, oh ya sebagai bukti contohnya adalah peninggalan lokomotif uap jaman belanda itu memakai lebar sepur 1067mm
Waduh kan tidak cocok dipulau Jawa karena dimensi nya besar apalagi peron serta melewati listrik aliran atas sekali Gus itu nyangkut, untuk yang divre 3 atau 4 itu kayaknya cocok meskipun dikarenakan peron nya belum dimaksimalkan
Akhirnya bisa tidur nyenyak saya.saya juga kaget pas lihat pesanan loko dibandingkan lokon yg narik ko jauh banget.mungkin karna orang amerika juga gede gede badannya
Saya dari dulu sudah ada terpikir kenapa lokomotif Amerika/eropa lebih besar & lebih panjang dari lokomotif di Indonesia, tapi baru di video ni saya teringat lagi.
tp klo kereta indonesia boggie nya di samakan di amerika itu tentunya bisa namun bentuknya akan terlihat aneh karena boggienya lebih besar dari kereta cc206 tsb
Kita memaklumi aja sobat,.segala hal ttg org kita pribumi+62 mmg ukurannya lbh kecil jika dibandingkan kbnyakan bule,.tapi blm tentu soal endurance ketahanannya looh,.😂😂✌️✌️