Ini beratnya 250 ton, terberat kedua setelah big boy. Dinas pke lok ini enak banget, nabrak crane 100ton juga masih kelawan. Cukup pake dynamic brake udh ketahan untuk berentiin rangkaian babaranjang seberat 4200 ton
@@danangrizky6953 butuh riset, banyak faktor, faktor faktor yg berpengaruh contohnya berapa kecepatan Ka saat bertumbuhan, Medan yang dilewati turunan atau tanjakkkan, jenis kendaraan yg ditabrak dan jenis muatan kendaraan yg ditabrak, berat kendaraan yg ditabrak, kalo hanya semi truck inshaAllah aman. Yg sudah masuk bahaya itu kalo nabrak buntut trailer, crane, dan alat berat lainnya, karena kemungkinan rangka trailer masuk menerobos melewati penyangga hewan dan masuk ke bagian roda lokomotif, dan akibatnya penambat rel terlepas satu persatu yang mengakibatkan derailment atau anjlok. Kalo rel masih kokoh dan komponen objek yang ditabrak gak masuk ke bagian bogie atau roda inshaAllah lokomotif aman,
@@bigboy5278 di cirebon mas. Berat KA itu : berkos + ber muat kan ? = tonase. Kuat muat 1 kkbw 50 ton + berkos genapin 20 ton. 50 ton×60gb= 3000ton(berat muat) kalo tambah 2 loko CC 205 (108×2=216 ton) Berkos : 20×60 = 1200ton 3000+1200+216= 4416ton. Kalo total semua yg d bawa. Kalo ngitung tonase muatan ya cuma 3000ton. Kalo bbr swasta macam sct yg bau/bmss yg pakai GD 54 ton ya itungannya beda lg. Kalo bbr relasi tmb-kpt gerbong rumania yg 30 ton dengan 40 gerbongnha beda juga itungannya. Terus gerbong biduk juga beda lg tonase muatan 45 ton dan stamformasinya 33 GB
Tenaga Segede itu di simpan di dalam 1 case👏😎 kalo berandai-andai jika make sepur sempit kayak ukuran di Indonesia mah..bisa sampai ratusan rangkaian gerbong Babaranjang nya itu mah😁 Apalagi di video ini juga rata2 make skema double traksi
di amerika ada ketentuan fungsi dobel traksi untuk keselamatan dan kelancaran lintas rel... karena di amrik satu rel buat berbagai macam perusahaan dan tidak dipegang satu perusahaan. jadi jangan sampai kalo kereta mogok ngganggu jadwal yang lain nah dobel traksi di fungsikan sebagai loko cadangan sekaligus bantuan pengereman ..win win solusi lah sekalian DPU (Distributed Power Unit)... Buat Admin nya bahas DPU lah banyak yang pake istilah dobel traksi...traksi di tujukan untuk pijakan (daya cengkram loko ketika diberi beban terhadap rel artinya lebih ke pengereman bukan tenaga ...sedang DPU (Distributed Power Unit) artinya membagikan Tenaga untuk membantu loko menarik beban .. mudahnya traksi lebih ke pengereman dan DPU lebih ke daya tarik/dorong kereta
Waaah..... Lokomotif yang sangat besar dan gandar penggeranya ada 8. Sangat jarang untuk sekelas lokomotif diesel. Sayangnya banyak yang berakhir pensiun.
Lokomotif milik USA ini yg paling sy suka, union pasifik. Loknya tangguh dan raksasa, klo nabrak truk gk kn penyok lokonya. Beda dgn lokomotif yg ada di Indo, nabrak truk, bus sampai penyok dan dibwa ke BY YK..😮
Lah kocak, namanya nabrak barang keras penyok tuh wajar. Yg penting chassis aman, awak ka tidak ke gencet body kabin. Masuk BY YK juga d inspeksi. Apakah ada kerusakan fatal atau tidak ? Demi kenyamanan customer juga.
Btw cuma nambahin info aja, sebelum dibuat lok DD40AX ini, UP juga pernah memesan lok yang serupa dengan lok DD40AX tpi dengan bentuk hidung kotak yaitu DD35A dan DD35
ya disana memang butuh tenaga yang besar..kecepatan ketepatan dan jumlah rangkaian juga jadi penilaian sendiri dalam menerima order...persaingan bisnis antar perusahaan lokomotif disana sudah kaya persaingan bis antar propinsi ..kalo di indo sih adem adem aja mau pakai atau enggak ya cuman satu perusahaan.
Karena lebar sepurnya mengakibatkan beda dimensinya. Meskipun satu lebar sepur ternyata dibatasi oleh regulasi seperti tinggi, berat, panjang kereta, dan axle load-nya
@@pecinta_kubis_goreng betul, sekalipun bisa juga ternyata lokonya gak ramah lengkungan karena susunan gandarnya. Disini CC aja masih kadangkala suka selip dilengkungan kecil apalagi DD, makanya dibeberapa lintas dipasang rel gongsol agar mengurangi selip dan sebagai safety agar kereta tidak anjlok saat melewati lengkungan yang radiusnya kecil
bahas EMD SD90MAC yang pake mesin dengan tenaga kuda terbesar di dunia(dalam kelas lokomotif) yaitu emd265H dengan daya 6000-6800HP(V16 4500 (V12/SD89MAC) dengan 12 1010J sebagai penerus(4700HP) lokomotif itu diproduksi mulai tahun 1995-2005 karena berbagai masalah yang dihadapi mulai dari getaran hingga sering masuk bengkel akhirnya emd dan union pacific sepakat bahwa SD90 gagal dan produksinya dihentikan pada saat itu juga lokomotif ini diproduksi untuk menyaingi GE AC6000CW dengan mesin16HDL8(GEVO16 dan 12 sebagai penerus) memiliki daya 6600HP(V16) 4500HP(V12) yang sama sama gagal tetapi kedua mesin tersebut memiliki penerus dan keduanya berhasil mengantongi predikat EPA TIER 4 (dengan 1010J mendapatkanya terlebih dahulu)
@@rendrojos8088 6400 itu masih dibawah AC 6000 CW(6600HP) dan SD90(6400-6700HP/power maksimal yang mungkin dicapai) dan kedua lokomotif itu di downgrade karena masalah di mesinya lalu torsi juga gak sepadan sama hp nya yang besar dan pada akhirnya EMD SD90MAC jadi SD70ACU dan AC6000CW jadi AC4400CW yang masing masing punya kekuatan 4000HP jadi penerusnya emd punya SD70ACE (sekarang SD70ACE T4) dan GE punya evolution series(GEVO)
Meskipun mesin 1010 tenaganya 4400hp tapi jangan salah SD70ACe-T4 punya torsi yg sama dengan SD90MAC-H yaitu 890kN speed malah SD70ACe-T4 bisa 75mph dibanding SD90MAC-H di 70mph
Bahas kereta api asal Amerika Serikat yang pernah dijadikan kereta api sirkus "Ringling Bros Circus And Barnum & Bailey", yang dulunya pernah dipakai buat mengangkut hewan-hewan sirkus, yang sekarang rangkaian gerbong kereta apinya sudah pada pensiun, sejak tahun 2017 lalu, akibat protes dari aktivis pecinta hewan. Panjang rangkaian gerbong kereta apinya bisa mencapai puluhan unit gerbong/kereta, lebih panjang daripada peron stasiun kereta api yang ada di Indonesia (maksimal 16 SF/kereta/gerbong, 12 SF untuk stasiun KRL Commuter Line), setara dengan panjang rangkaian kereta api Barbaranjang di Sumatra. 🚂🚃🚃🚃🚃🚃🚃🚃 🎪
yang kau bicarakan itu EMD SD90MAC. Kan yang memiliki power 6000HP ini kan EMD DDA40X jenis mesinya aja beda kalo SD 90 itu pake mesin 265H(1010J sebagai penerus) pantaslah powernya 6000HP cuma 1mesin ini beda kalo DDA40X itu pake 645e
Kapal laut mending karena ukurannya bisa dilebih-lebihkan. Lokomotif gak bisa karena ukurannya terbatas, itu karena mengejar dimensi dari lebar sepurnya. Nanti suatu saat nanti apabila ilmu pengetahuan udah makin diluar nalar, mungkin akan dicoba loko berbahan bakar nuklir dan bisa diproduksi secara komersil
Secara teori ya bisa, tapi praktiknya gak bisa, lokonya lebih panjang daripada kereta penumpang yang rata-rata 20m, gak fleksibel karena sistem gandarnya DD jadi gak ramah lengkungan
@@leonhardrajadura3861 lengkungan bukan lingkungan, beda objek. Lengkungan itu tikungan, atau segala bidang baik sisi atau garis yang melengkung; lingkungan itu daerah yang termasuk di dalamnya seperti lingkungan alam, masyarakat
@@aksatareview jikalau logistik Indonesia makin maju pasti lokomotif seri DD sangat dibutuhkan Mereka akan menghela rangkaian panjang kereta container 20 dan 40 feet.
@@tomyhendra14Loko DD gak bisa dipake di jalur 1067, konfigurasi gandarnya gak ramah lengkungan. Kalaupun seandainya semua jalur 1067 diupgrade atau mengabaikan axle load dan lengkungannya, pikiran juga biaya perawatannya, bahan bakarnya, dsb, di sana aja udah stop produksi secara reguler
Bang kapan beroperasi lagi pada tahun 2024 soalnya masih keperluan jika tidak perlu masih perlu bang tolong bang jangan di pensiun kan soalnya masih bisa dipake
Sayang sekali lebar rel KA di Indonesia hanya 1,067 m, bukan 1,435 m. Penyebabnya karena jalan KA di Indonesia mempunyai kontur yg ber-kelok² dan tidak rata. Sehingga pengadaan loko dan gerbong KA harus menyesuaikan dgn kondisi tsb.
Bang jangan di pensiun kan bang lebih baik bawa ke Indonesia saja kan masih bisa dipakai jadi gini bang di kalau enggak dipakai bawa ke Indonesia saja tapi tadi di pulau Sumatera
Pabrik kereta yang ditarik lokomotif udah ada di Madiun dan Banyuwangi, untuk pabrik kereta berpenggerak atau lokomotif yang pure buat dari 0 belum ada
Loko seperti ini juga sudah tidak di operasikan seperti biasanya bang. Di Amerika aja loko ini terbilang mahal biaya operasionalnya. Apalagi kalau di indo
Udah mahal baik segi pembelian dan perawatannya, di negara asalnya udah stop beroperasi secara reguler, dan kalau indo beli juga pasti ditolak karena gak ramah lengkungan, load axle-nya yang gak masuk akal, dsb yang KAI juga mikirnya jangka panjang