Lokomotif Rancangan Anatole Mallet Yang Melegenda Di Indonesia | Pernak-pernik | Kereta Nostalgia 

Greetings from Indonesia. Thank you for your kind appreciation. The video is concerning Mallet Locomotives that have become some kind of legendary in Indonesia. When discussing about Mallet locomotive there is no way we're not included railways in France hence Mallet locomotive has its' roots in France. Anatole Mallet himself has established his career in France and graduated from Ecole Centrale des Arts et Manufactures in Paris. Once again, thank your visit to my channel. Adieu...

@@KeretaNostalgia Je regarde régulièrement vos reportages / vidéos qui me plaisent vraiment. À bientôt 👋

@@KeretaNostalgia can u add like english subtitles so forgen ppl can understand too like this guy

Coba tambahkan subtitle Inggris

Merci les amis pour votre préoccupation concernant les chemins de fer à l'époque coloniale néerlandaise en Indonésie. Et salutations chaleureuses d'Indonésie

menurut saya masih lebih baik meyer, sebab tidak ada rigid frame/semuanya boogie. cuma kendalanya saat boogie harus dipasang dibawah peti 🔥 itu sering menyebabkan panas berlebih pada komponen boogie, makanya peti api selalu dipasang diantara boogie

Uda gak relevan

Mengganggu jadwal kereta reguler

Yang pasti super mahal biaya operasionalnya

@@Blackpieser ga jga si sebenarnya....

@@dadangardiansyah3217 kalau kondisinya prima malahan bisa buat narik ka wisata high class jalur reguler, contoh; severn Railway

susah banget buat preservasi lok mallet karena ukurannya panjang dan harus lepas pasang pas di benerin

Bwehehehehe surprise banget aku, koncoku sing wes puluhan tahun mampir ke sini. Nah sempat kepikiran juga tentang arsitektural stasiun, buku2nya pun sudah ada, nanti coba dibuatkan episode yang ngebahas arsitektural stasiun. Suwun inputnya.

La mbuh ki... Alogaritma youtube yg membawa channel mu nang timeline yutup ku... Yo wis tak tonton sisan channel mu... Mantab dab... Serius ki... Narasi jelas dgn dukungan data & footage yg lengkap, menambah wawasan & ketertarikan ttg perkeretaapian bagi org awam spoor koyo aku... Yo wis tak tunggu ulasannya ttg stasiun² lejen di Endonesah yo dab... Ben ga sia² kita nongkrong dari pagi sampe sore di lobby Babarsari 😂 Btw channel mu wis tak subrek yo...

Wah saya sendiri kurang tahu detail cerita mengenai jalur Garut dan Cikajang, belum pernah melakukan riset soalnya.

@@KeretaNostalgia coba besok riset pak sony,agar bertambah pengetahuan kami para railfans. .😁😁

Berharap kepada siapa, jalur kereta api uap nya sj Sdh pada bnyk sekali yg mati tinggal sejarah,

Beda jauh

@@TheRealRajo6466 iya, karena loko uap bigboy bukan termasuk loko berjenis mallet. Disebabkan Pak Mallet melihat rancangan loko uap bigboy dari amerika, mungkin😞 Bigboy tahun pembuatannya lebih awal dari yang diciptakan oleh Pak Mallet, yaitu pada tahun 1840

@@insertprofiletanpanama5244 big boy dibuat tahun 1940 an bang

@@insertprofiletanpanama5244 Typo 🐦

@@TheRealRajo6466 betul beda jauh banget

Terima kasih apresiasinya

Ada lah

Walah saya malah belum pernah ke sana 🙈

Ada lagi loko mallet milik pg wonolangan di musium.

@@richiesastroapriyanto2071 ada lagi yang di Jerman sama Inggris 😅 udah dibeli dari Indonesia

@@ragiltriardian7846 oh iya itu aq pernah liat di chanel ahmad arif 29,kembarannya pg wonolangan yg masih aktifbuat loko wisata.

🤣 turun skala

satu-satunya sadle tank engine

ya kn dikumpulan dulu materi dan dokumentasinya blm lagi meriset materinya

Cc10 udh gak ada,tinggal cc50 dan bb10

@@RofiLaVizta 👍👍👍

Betul CC50 Silinder Tekanan Tinggi Nya Dibelakang...Sementara Bagian Depannya Tekanan Rendah...Kalau Masalah Restorasi Sepertinya Susah...Karena Membutuhkan Biaya Yang Besar...Belum Juga Spare Part Yang Dibutuhkan...

mesin uap kompon itu ya begitu prinsip kerjanya. tekanan tinggi ketel masuk ke silinder gandar belakang. uap exhaustnya disalurkan ke piston depan yang lebih besar diameternya.

@@rendrojos8088 siaap

katanya dah rusak atau udah di kandangkan lupa aku tapi kondisinya masih utuh semoga saja tetap utuh sampai selamanya soalnya itu satu satunya loko lori mallet 700mm terakhir yg di indo

@@rahmattulloh1844 Info terakhir masih Hidup bro.... Cuman Gak Pernah Keluar Pabrik.... Jadi Cuman Loko Langsir bersama Loko nomer 29

@@edwardaddy2243 syukurlah kalau masih berfungsi semoga tetep awet tetep utuh selamanya soalnya itu loko langka 700mm lagi jalurnya

@@edwardaddy2243 wah perlu dibeli itu lokomotif

betul

Sama d52

Setuju, jangan lupa D52

Jangan lupa C28 si legend

Gimana tuh Keadaan D52 di Stasiun Purwosari mohon info dong apa masih di Selimuti Terpal???

Mungkin ada kerancuan, karena penomeran lokomotif di Indonesia menggunakan sistem yang sama dengan Jepang akibat pada masa pendudukan Jepang sistem penomeran di Hindia Belanda diubah semua. Jadi ada beberapa lokomotif Jepang yang memiliki nomer yang sama dengan Indonesia tapi lokomotifnya berbeda. Tidak ada lokomotif dari Indonesia yang dibawa ke Jepang. Malah ada 2 lokomotif Jepang yang terdampar di Surabaya yaitu C32.

@@KeretaNostalgia Thx infonya.

@@KeretaNostalgia Kalo jalur rel standar antara Semarang-Jogja yang d bawa Jepang,, apa Koko nya juga ikut d bawa k Thailand gak yaa..??

@@bangjapra1235 lokomotifnya tidak dibawa karena bodynya terlalu lebar utk jalur malaya dan Indochina yg lebar sepurnya hanya 1000mm

Gak selamanya juga big Boy Amerika boros bahan bakar terus suku cadang nya makin lama makin susah nyari nya jadi setiap loko mallet ada kelemahan dan kekurangan

@@irsyaddarmawan4091 paling nggak itu adalah lokomotif buatan Amerika sendiri, jadi untuk masalah suku cadang, Amerika bisa membuat suku cadang nya lagi sendiri

Sebenarnya Big Boy Itu Tidak Bisa Dibilang "True" Mallet,Karena Silinder Depan Dan Belakang Menggunakan Tekanan Silinder Yang Sama(Simple Expansion)Atau Tekanan Tinggi...Sementara "True" Mallet Menggunakan Tekanan Silinder Yang Berbeda (Simple Expansion Dan Compund Expansion)Tekanan Tinggi Dan Tekanan Rendah...Contoh "True" Mallet Itu Seperti CC50,N&W Y Class,UP Bull Moose,C&O 1309 Dan Lain-Lain...

@@rizkipradana1572 jangan lupa dd50.dd51,dd52 yang sudah punah

@@Kang_bakso_Wijaya iya sayang sekali unit nya tidak ada satupun yang selamat...

😅😅😅😅😅😢😢😢😢😢😢😢😢😢😮😮😮😮😮😮😮😮😮😮😮😮😮😮😅😅😅😅😊😊😊😊😊😊😊😅😅😅❤😊😊😊😅😮😢😮😅😅😮😮😅

Ini jawabannya: facebook.com/photo/?fbid=5617142145024779&set=a.2649190005153356

Nah ini pertanyaan sulit, tentu saja yang tahu jawabannya adalah para petinggi SS saat itu. Kita hanya bisa menduga-duga dan berhipotesa tentang jawabannya. Sepertinya SS memilih mallet lebih karena kemunculannya yang lebih dulu dibandingkan sistem Garratt.(1907). Mallet sudah diproduksi sejak 1888. Mallet pertama di Hindia Belanda tiba pada tahun 1899, dan terus didatangkan dalam jumlah besar dalam 2-3 tahun berikutnya. Saat SS memesan lokomotif pegunungan, lokomotif Garratt pun belum ada. Akibatnya SS sepertinya sudah terbiasa dengan teknologi Mallet sehingga tidak melirik ke Garratt. Tapi ini hanya dugaan saja, benar atau tidak, ya kita tidak pernah tahu.

Njir coeggg wkwkwkwk

Gokil sih itu wkwwkwk

Makin g kebayang kalo ss pake jalur 1435 kayak NIS pasti gede gede tu lokomotif di museum

@@bowo8079 gede,gahar,habis itu masih beroperasi...gokil pokoknya...

Maaf salah editing, sudah diperbaiki, terima kasih koreksinya

@@KeretaNostalgia iya sama sama

Lebih sayang lagi yang dibesituakan

Diambil dari generator listrik yang magnetnya digerakkan oleh tenaga uap.

turbin generator

@@KeretaNostalgia dan lokasinya di belakang gerbong atau belakang loko kak ? Biar saya bisa membayangkan kecanggihan teknologi dijaman dulu seperti apa... Trims kak 🙏