Selamat datang di channel Indonesia Belajar, channel belajar ilmu komputer berbahasa Indonesia.
Channel ini diinisiasi oleh Setia Budi pada tahun 2016 sewaktu menjalani studi PhD di Australia, tetapi video pembelajaran pertama di channel ini baru mulai tergarap di Januari 2019.
Moto dari channel ini adalah "Banyak Belajar Biar Bisa Bantu Banyak Orang"
Channel ini dibangun dengan motivasi untuk mendorong perkembangan SDM di Indonesia dengan keterampilan dasar yang mumpuni di bidang teknologi informasi atau IT.
18:34 secara aktual, terkadang atau bahkan sering kasus pemilihan "ketua, sekretaris, bendahara" lebih cocok menggunakan persamaan Kombinasi daripada Permutasi. Karena bisa saja sekelompok kandidat sudah bersepakat siapa saja menduduki ketiga posisi tersebut maka yang memimpin/menguasai hanya satu orang saja, entah itu dari salah satu kandidat atau "orang luar" Bagi mereka pemilihan umum hanyalah formalitas, terserah mau siapa saja yang terpilih, yg terpenting ialah memenangi "perebutan kekuasaan" tersebut. Sehingga semakin banyak kandidat yang memihaknya semakin besar pula peluang kemenangannya 😌
pak dosen maaf melenceng dari topic, mau nanya saya mau upgrade dari ubuntu 24.04.1 ke ubuntu 24.10 oracle oriole, tapi baru apt update muncul notif N: Ignoring file 'nala-sources.list.migrate' in directory '/etc/apt/sources.list.d/' as it has an invalid filename extension, udah rename nama filenya sama udah coba remove juga, pas diupgrade malah muncul lagi. kira2 apa yg harus diperbaiki pak? maksih
saya mau mempelajari visualisasi data sebelum terjun ke dunia machine learning kalau urutan belajar machine learning mulai dari : 1. visualisasi data 2. numpy 3. pandas 4. scikit-learn 5. statistika bener ga pak urutan belajar nya? atau kalau ada tambahan lagi silahkan diberitahu🙏🏻😁
Stud kasus fundamental counting Karena setiap angka hanya muncul 1 kali setiap digit maka: digit pertama: (10) digit kedua: (9) karena angka diantara (0-9) hanya dapat sekali muncul maka kita kurang kan kemungkinan nya digit ketiga: (8) digit ke empat: (7) 10 x 9 x 8 x 7 = 5040 kemungkinan
Pak Budi.. saya penasaran tentang GPU Passthrough di virtual machine. Jadi vm windows di linux nya dibikin pakai gpu dedicated jadi untuk beberapa kondisi kita perlu pakai windows gak perlu booting ulang. Performa nya juga bisa mendekati native. Mungkin boleh Pak Budi bikinkan videonya.. hehe.. 😅
Kebutuhan untuk belajar Vim memang makin terasa terutama sewaktu kita makin sering melakukan remote access ke beberapa instances yang minimalis dan bisa dipastikan text editor yang tersedia hanya Vim. Bahkan beberapa hanya ada Vi sahaja 😅
benar om. selain itu belajar teori juga penting. Seperti predicate calculus/matematik diskrit, category theory, dsb. biar ngoding gak trial and error. 😅
Selisih nilai berarti perbedaan nilai. Ini biasa digunakan ketika kita memang tidak berfokus pada nilai mana yang lebih besar atau lebih kecil karena nilai negatif tidak akan muncul pada selisih nilai. Kasusnya berbeda dengan pengurangan nilai, di mana nilai negatif memungkinkan untuk muncul sewaktu nilai pengurang lebih besar dari nilai yang dikurangkan 😊☕
Untuk programming dasar sebenarnya lebih membutuhkan logika terkait problem solving. Lalu terkait matematika, ini tentunya bergantung pada domain yang sedang digarap, ada beberapa domain yang membutuhkan penerapan kalkulasi matematika yang kompleks, tetapi ada juga beberapa domain yang tidak atau sedikit membutuhkan kalkulasi matematika.
Cerita ini semoga bisa membantu berdasarkan pengalaman pribadi. Bismillah Saya sudah menekuni dunia IT kurang lebih 1.5 tahun. Sudah pernah bootcamp juga dengan biaya kurleb 50 juta dan ditambah beli puluhan course berbayar dengan terjebak pada tutorial hell. Dulu menganggap pembahasan tutorial hell terlalu dilebih-lebihkan karena selama kita tetap belajar meskipun menggunakan tutorial masih oke saja kok tinggal belajar dari studi case aja ( misalnya kursus laravel untuk membuat e-commerce ). Namun nyatanya sudah sebanyak itu belajar saya hampir nggak bisa apa-apa dan cuma bisa berbuat sesuatu jika ada tutorialnya. Kemudian beberapa bulan terakhir saya belajar dari freecodecamp dan dokumentasi seperti MDN docs, w3school, buku pemograman dari level terendah dengan mencatat pelajarannya, mengulang2 level hingga mencapai pemahaman mendalam dan sampai dititik mendapatkan kesimpulan "1.5 tahun belajar dengan tutorial bisa dikalahkan oleh 1-2 bulan belajar dari basic" . Metode belajar sekarang yang saya lalui memang lebih capek daripada dengan tutorial. Namun karena capek itulah tanda otak sedang bekerja keras dan bukan dimanja seperti sebelumnya. 📌 Berikut kesimpulan yang dapat diambil 1. Siapapun anda mau berapa lamapun sudah belajar IT. Jika anda kesulitan membuat sesuatu project sederhana contoh todo list. Berarti ada yang salah di fundamentalnya. 2. Jika terjadi no.1 jangan malu akui hal tersebut karena wajar manusia bisa salah langkah. Yang terpenting saat salah langkah kita tidak malu untuk mundur dan menuju jalan yang benar. 3. Tutorial tetap membantu diawal misalnya baru belajar IT. Setelah beberapa bulan pakai tutorial paksakan belajar problem solving. 4. Tidak mutlak tutorial buruk. Selagi problem solving porsi belajarnya jauh lebih besar ketimbang tutorial misalnya 80-20, 90-10 boleh saja menggunakan tutorial sebagai penyemangat, ilmu baru maupun solusi dikala stuck. Semoga dari penjelasan ini bisa membantu agar teman-teman tidak terjebak dan berpogress lama seperti yang saya. Belajarlah dari pengalaman orang lain. Meskipun demikian saya tetap bersyukur pernah terjebak di tutorial hell dengan berbagai pelajaran yang masih dapat diproleh.
Nah di sinilah peran dari latihan. Keahlian dalam diri manusia itu bisa dikembangkan atau dikultivasi. Proses belajar itu sendiri merupakan proses transisi dari kondisi tidak paham menjadi paham, itu adalah inti dari proses belajar 😊☕
@@belajaridn lalu bagaimana kalo masih belum paham juga ?. Saya sendiri belajar pemrograman selama 5 semester ini belum nyampe logikanya. Latihan saja tidak pernah lulus, jadi saya pake prototyp yg ada
@@suryahpgamers03 belajar programming selama 5 semester tentunya bukan waktu yang pendek. Apakah dirimu sudah pernah melakukan konsultasi dengan dosen wali ataupun dosen pengajar terkait kendala belajar yang sedang dialami?
Iya, saat kita paham dengan class, misalnya kita sendiri yang desain class itu dari awal, itu memang terasa membantu. Tapi saat class di buat oleh orang lain, justru sering bikin kita tersesat dan membingungkan. Debugnya justru jadi sangat lama dan buang2 waktu. Karena dengan class, alur program jadi lebih sulit untuk di telusuri atau diprediksi karena sering loncat2 (bikin kita pusing dan lupa, sudah berada dimana). Bagaimana menurut anda, solusi yang ter-enak lah... karena kalau yang terbaik, pasti bakal beda2 pendapat setiap orang...hehe. Kadang2 sebuah data, ternyata berasal dari beberapa fungsi yang berlapis-lapis dan loncat2. Dulunya yang buat kan sudah tau arahnya, jadi walau loncat2, dia pasti ingat, tapi posisi orang berikutnya yang mendapat codingnya, bisa mabok dan tersesat😅
Ketika kita bekerja dalam tim, standarisasi sangatlah dibutuhkan. Nah di sinilah peran dari design principles yang umum digunakan seperti Clean Code, SOLID Principles, Design Patterns. Fokusnya bukan lagi sekadar membangun code base yang bisa solve problem, melainkan membangun code base yang maintainable 😊☕
Pak Dosen tolong revisi pemikiran saya mengenai ini 1. Karena linux open souce, maka tenaga kerja untuk mencari cela virus tidak digaji oleh pihak linux, mestinya yg sukarelawan tersebut kerja cari cela kerjanya senaknya tanpa batas waktu, beda dengan windows, tenaga kerja yg cari cela virus dibayar sehingga ada deadline 2. Saya tidak boleh berprasangka buruk Pak. Tapi bisa aja ada oknum pura2 temuin cela, kemudian cela tersebut direkayasa. Lalu rekayasa tersebut jadi jalur virus masuk. Karena semua orang entah niat baik atau buruk bisa berkontribusi os ini Pak