CC203 speknya emang spek pelari, dari desain kabin mencerminkan aerodynamic meskipun agak kaku, tapi soal lari dengan kereta eksekutif apalagi berbendera Argo, juaranya. Dibandingkan CC204 gen2 yang lebih mirip loko universal dari speknya tapi mubazir kabin berbentuk aerodinamisnya, kereta barang gak mungkin lari 100, max 80 tapi dilimit 75 karena lebih mementingkan daya angkut ketimbang kecepatan
Saat dulu masih sering mudik pakai kereta api, argo bromo dkk lah yg menyebabkan kereta yg saya naiki(kereta ekonomi) harus berhenti distasiun berjam''..😅😅 Paling seneng pas liat cc203 distasiun itu suara anginnya dan klakson yg khas banget...
salah satu loko favoritku ini kalo lagi dinas di sekitaran DAOP 9, apalagi langganan dinas KA Pandalungan. ditambah suara klaksonnya yg khas dan salah satu loko CC 203 yakni CC 203 02 03 dikembalikan ke livery pertamanya, Livery 2 garis biru/ WnB
Apakah Indonesia suatu saat punya rencana menggunakan lokomotif listrik? India dan Korsel sudah menggunakan lokomotif listrik tapi Korsel masih tetap mengoperasikan lokomotif dieselnya sedangkan india berencana menghapus lokomotif diesel
Infrastruktur LAA masih keputus belum bisa mikir untuk bikin minimal sebiji loko listrik untuk proof of concept. Kalau INKA mau maka tunggu LAA nyambung ke Madiun dan bisa dijalankan loko proof of concept yang bisa dioperasikan baik listrik AC maupun DC